LOKASI SITUS
Candi Tugu (?) Semarang |
WISATA LOKASI. Ketika mendapatkan tugas Survei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) dari BPS Kota Semarang sebagai Pencacah Lapangan di wilayah penugasan Kecamatan Tugu (Oktober 2012), mata TravelNusa (Traveler Nusantara) terusik dengan adanya sebuah candi diatas bukit batuan cadas. Karena penasaran TravelNusa (Traveler Nusantara) mencoba menyusuri jalan disebelah areal pekuburan arah menuju Pondok Pesantren Putri “AL-HIKMAH” Tugurejo. Ternyata masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Candi Tugu, dan berada sekitar 2 kilometer dari IAIN Walisongo, arah Semarang – Jakarta berada di sisi kanan jalan atau GPS Waypoint : 6°58’51.64?S (Latitude) 110°20’58.07”E (Longitude). Setelah masuk sekitar 200 meter bersiaplah untuk olah raga berat. Karena dihadapan telah terbentang anak tangga sepanjang kurang lebih 100 meter dengan tingkat kemiringan 45 derajat menaiki punggung bukit cadas menuju situs.
CANDI TUGU ATAU PRASASTI TUGU?
Candi Tugu kalah popular dengan objek wisata percandian di wilayah sekitar Semarang seperti candi Ngempon apalagi candi Gedung Songo. Mungkin orang Semarang sendiri malah tidak tahu keberadaan candi ini. Adalah wajar, selain hanya sebuah candi kecil yang dilengkapi dengan semacam ”LINGGA-YONI” saja disisi baratnya, benda inilah yang sebenarnya merupakan cagar budaya. Situs Tugu ini sepertinya tidak lebih dari tanda batas kekuasaan antara kerajaan Majapahit di Jawa Timur dan kerajaan Pajajaran di Jawa Barat yang tentunya dibuat pada masa itu.
KENAPA CAGAR BUDAYA?
CANDI TUGU ATAU PRASASTI TUGU?
Candi Tugu kalah popular dengan objek wisata percandian di wilayah sekitar Semarang seperti candi Ngempon apalagi candi Gedung Songo. Mungkin orang Semarang sendiri malah tidak tahu keberadaan candi ini. Adalah wajar, selain hanya sebuah candi kecil yang dilengkapi dengan semacam ”LINGGA-YONI” saja disisi baratnya, benda inilah yang sebenarnya merupakan cagar budaya. Situs Tugu ini sepertinya tidak lebih dari tanda batas kekuasaan antara kerajaan Majapahit di Jawa Timur dan kerajaan Pajajaran di Jawa Barat yang tentunya dibuat pada masa itu.
KENAPA CAGAR BUDAYA?
Ceruk Ganesha |
Menurut Prasasti yang ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Belanda dan Jawa, Situs Watu Tugu dipugar berdasarkan masukan Sejarawan J Knebel pada tahun 1938. Prasasti tersebut sengaja ditempel sebagai pondasi untuk meletakkan Prasasti Tapal Batas tersebut. Prasasti yang berbentuk ”LINGGA-YONI” tersebut mempunyai ketinggian kurang lebih tiga atau empat kali orang dewasa berdiri. Dan tahun 1980-an, candi ini kembali direnovasi oleh Pemkot Semarang, dan ditujukan sebagai tempat wisata budaya.
TATA LETAK SITUS
Bila anda telah sampai lokasi situs melalui pintu selatan dari arah makam atau jalan menuju Pondok Pesantren Putri, maka akan terlihat indahnya lokasi situs diatas bukit. Watu / Batu Tugu bertengger dipondasi prasasti Kolonial berada disebelah paling barat, atau paling depan bila lewat pintu barat. Pondasi prasasti bertuliskan huruf Jawa (Hanacaraka) dan Belanda. Disebelah timur Watu/ Batu Tugu bertengger sebuah Candi Hindu hasil pemugaran Pemerintah kota Semarang diawal tahun 1980-an. Dengan dinding candi di empat arah mata-angin dihiasi ornament/ pahatan para dewa (Ganesha, Maha Guru dan lain-lain).
Kondisi situs ini sangat tidak terawat dan banyak coretan-coretan yang menodai pentingnya sebuah cagar budaya.
TATA LETAK SITUS
Bila anda telah sampai lokasi situs melalui pintu selatan dari arah makam atau jalan menuju Pondok Pesantren Putri, maka akan terlihat indahnya lokasi situs diatas bukit. Watu / Batu Tugu bertengger dipondasi prasasti Kolonial berada disebelah paling barat, atau paling depan bila lewat pintu barat. Pondasi prasasti bertuliskan huruf Jawa (Hanacaraka) dan Belanda. Disebelah timur Watu/ Batu Tugu bertengger sebuah Candi Hindu hasil pemugaran Pemerintah kota Semarang diawal tahun 1980-an. Dengan dinding candi di empat arah mata-angin dihiasi ornament/ pahatan para dewa (Ganesha, Maha Guru dan lain-lain).
Kondisi situs ini sangat tidak terawat dan banyak coretan-coretan yang menodai pentingnya sebuah cagar budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar