Ada seorang saleh yang terbiasa membaca sepuluh juz Al-Qur’an dalam semalam. Pada suatu malam, dia membaca surat Yaa Siin. Ketika membaca ayat :
”Kalau begitu, sesungguhnya aku pasti berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Yaa Siin : 24)
Rohnya terbang ke langit (meninggalkan dunia). Melihat kenyataan seperti in, semua sahahatnya terheran-heran melihatnya. Mereka berkata : “Laki-laki ini adalah orang saleh, mengapa dia menutup usianya dengan ayat tersebut?”
Setelah laki-laki itu dikuburkan, pada malam harinya seorang temannya yang saleh memimpikannya. Dalam mimpi ini dia bertanya : “Bagaimanakah keadaan kamu sekarang ini di hadapan Allah?” Laki-laki ini menjawab : “Ketika kamu selesai menguburkanku, kemudian kamu semua pergi dari kuburku datanglah dua malaikat yang bertanya kepadaku : “Siapakah Tuhanmu?” Aku menyempurnakan bacaan tersebut (pada surat Yaa Siin itu) maka aku membaca :
”Kalau begitu, sesungguhnya aku pasti berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Yaa Siin : 24)
Rohnya terbang ke langit (meninggalkan dunia). Melihat kenyataan seperti in, semua sahahatnya terheran-heran melihatnya. Mereka berkata : “Laki-laki ini adalah orang saleh, mengapa dia menutup usianya dengan ayat tersebut?”
Setelah laki-laki itu dikuburkan, pada malam harinya seorang temannya yang saleh memimpikannya. Dalam mimpi ini dia bertanya : “Bagaimanakah keadaan kamu sekarang ini di hadapan Allah?” Laki-laki ini menjawab : “Ketika kamu selesai menguburkanku, kemudian kamu semua pergi dari kuburku datanglah dua malaikat yang bertanya kepadaku : “Siapakah Tuhanmu?” Aku menyempurnakan bacaan tersebut (pada surat Yaa Siin itu) maka aku membaca :
“Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu, maka dengarkanlah pengakuan keimananku.” (QS. Yaa Siin : 25)
Lalu malaikat tersebut berkata kepadanya :
”Dikatakan kepadanya: ”Masuklah kamu ke dalam surga.” (QS. Yaa Siin : 26)
Maka laki-laki itu berkata :
“Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui akan apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.” (QS. Yaa Siin : 26-27)
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 266-267.
Lalu malaikat tersebut berkata kepadanya :
”Dikatakan kepadanya: ”Masuklah kamu ke dalam surga.” (QS. Yaa Siin : 26)
Maka laki-laki itu berkata :
“Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui akan apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.” (QS. Yaa Siin : 26-27)
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 266-267.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar