"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 31 Januari 2013

SEORANG LAKI-LAKI DARI PENDUDUK SURGA

Anas bin Malik berkata : “Ketika Kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw, beliau berkata : “Akan muncul sekarang ini kepada kamu seorang laki-laki dari penduduk surga.”
Setelah itu muncullah seorang laki-laki dari kaum Anshar (penduduk asli Madinah) yang pada jenggotnya masih terdapat tetesan air dan bekas berwudhu. Dia membawa sandalnya dengan tangan kirinya. Pada hari berikutnya, Nabi saw juga mengatakan hal yang sama dan muncul pula laki-laki tersebut. Kemudian pada hari yang ketiga terjadi pula hal yang sama. Ketika Nabi saw telah pergi Abdullah bin Umar mengikuti laki laki yang disebut sebagai penduduk surga oleh Rasulullah saw tersebut. Kemudian, Ibnu Umar berkata keadanya: “Wahai Saudara, sungguh pada saat ini, aku sedang bertengkar dengan ayah di rumah dan aku sudah bersumpah untuk tidak bertamu dengannya selama tiga hari. Jika kamu mengizinkan, bolehkah aku menginap di rumahmu selama tiga hari tersebut. Laki-laki itu menjawab : “Baik.”
Setelah itu Ibnu Umar menginap di rumah orang tersebut Akan tetapi, dia tidak pernah melihat laki-laki tersebut melaksanakan shalat tahajjud/ witir sama sekali. Hanya saja apabila bangun dari tidurnya, ia berdzikir dan bertakbir hingga sholat shubuh. Abdullah bin Umar berkata : “Aku hanya mendengarkannya mengatakan kata-kata yang baik.”
Setelah berlalu tiga hari tiga malam dan hanya, melihat amal yang sedikit, aku hampir saja ingin meremehkan amal ibadahnya yang sedikit. Aku berkata kepadanya : “Wahai saudara, sebenarnya aku tidak sedang bertengkar dengan ayahku, akan tetapi aku mendengar Rasulullah saw telah bersabda : “Akan muncul sekarang ini kepada kamu seorang laki-laki dari penduduk surga.” Yang muncul adalah kamu, hal ini terjadi sebanyak tiga kali. Oleh karenia itu aku penasaran ingin melihat amalmu, sehingga aku menginap di rumahmu ini untuk melihat amalmu agar aku dapat mengikuti amal-amalmu. Akan tetapi, aku tidak pernah melihatmu melakukan amal-amal yang besar. Apa amalmu sehingga Rasulullah menyatakan bahwa kamu adalah dari penduduk surga.” Dia menjawab : “Aku tidak melakukan amal yang lain selain dari yang kamu lihat saja. Akan tetapi, ketika aku akan pulang, dia memanggil dan berkata : “Aku tidak melakukan amal yang lain selain dari yang kamu lihat saja, tetapi aku tidak pernah melakukan perbuatan merugikan kepada siapa pun dari kaum Muslimin dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki sedikitpun kepada siapa saja atas segala nikmat yang mereka dapat dari Allah.” Abdullah berkata : “Jadi inilah yang menyebabkan kamu mencapai derajat itu.”  (Musnad Ahmad, 3 : 166, Syarhussunnah, oleh : al-Bughawy, 6 : 3429)
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 275-277.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar