"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Rabu, 17 Desember 2008

Melati (Jasminum sambac)

Sejak SMP aku sudah menyenangi aroma wangi Melati, apalagi kalau disebar di tempat tidur. rasanya seperti tidur di luas cakrawala, tenang dan menyejukkan. Melati juga menjadi simbol kerinduanku pada almarhum ayahku, karena beliaupun menyukai aroma wanginya. Melati (Jasminum sambac) termasuk tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun.Bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum, sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Melati, dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600 atau 800 meter diatas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara stek. Tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu. Melati jenis ini menjadi simbol nasional, karena bunganya dikaitkan dengan berbagai tradisi banyak suku di negara ini.

Manfaat Umum
Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh.

Manfaat Khusus (Untuk Obat)
  1. Menghentikan ASI yang keluar berlebihan Bahan : 1 genggam daun melati Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi. 
  2. Sakit mata (mata merah atau belek) Bahan: 1 genggam daun melati Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus Cara menggunakan: ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru, ulangi sampai sembuh. 
  3. Bengkak akibat serangan daun lebah Bahan: 1 genggam bunga melati Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas sampai halus Cara menggunakan: ditempel pada bagian yang disengat lebah. 
  4. Demam dan sakit kepala Bahan: 1 genggam daun melati, 10 bunga melati. Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang. Cara menggunakan: air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi. 
  5. Sesak napas Bahan: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring. Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.

Senin, 15 Desember 2008

Bush Shoe Attack

Selamat untuk saudara Muntazer al-Zaidi (reporter Chanel Al-Baghdadia) anda telah berhasil mempermalukan si "jago menggonggong" Bush dengan lemparan kedua sepatumu ke arah muka Bush. Ketika sang presiden negara adidaya itu tengah melakukan konferensi pers bersama PM Irak Nuri al Malik dalam rangka kunjungan perpisahannya.
-----------------------
Komentarku atas tulisan EraMuslim.

Rabu, 03 Desember 2008

FREE SEX

Sabtu 29 Nopember 2008 kurang lebih jam tiga sore, sewaktu ngantri di kasir *nd*m*rt Banjarsari Tembalang, aku lihat kejadian "aneh", tiba-tiba menyela antrian seorang cewek masih memakai helm plus masker sambil membayar "barang" yang dibelinya, ketika dia terus melirik keluar aku melihat cowok diatas sepeda motor yang mesinnya masih hidup pun juga berhelm-ria. Keterburuan dan sikapnya yang panik menjadikan aku berburuk sangka. Apalagi "barang" itu berjudul "Fiesta". Yang lebih membuat aku tercengang cewek itu pakai "penutup kepala" karena terlihat sedikit meski tertutup helmnya.
Sudah sejauh itukah budaya free sex di negeriku ini. Bagaimana "Ikan Utuh" didapatkan bila jaring "Noda Pencemar Budi" telah awal ditebarkan?

Senin, 24 November 2008

Neptu Dina lan Pasaran

Dina
Akad neptu 5, Senen neptu 4, Selasa neptu 3, Rebo neptu 7, Kemis neptu 8, Jumuah neptu 6, Setu neptu 9

Pasaran
Kliwon neptu 8, Legi neptu 5, Pahing neptu 9, Pon neptu 7, Wage neptu 4

Diserat malih saking Kitab Primbon Betaljemur Adammakna

Minggu, 23 November 2008

RUANG


A. Pengertian dan Definisi Ruang
Ruang adalah tempat untuk suatu benda/ kegiatan atau apabila kosong bisa diisi dengan suatu benda/ kegiatan
Dalam hal ini “tempat” adalah berdimensi tiga dan kata benda/ kegiatan berarti benda/ kegiatan apa saja tanpa batas.
Ruang bisa berarti sangat sempit tetapi bisa juga sangat luas. Kita bisa membayangkan bahwa ruang hanya sesuatu yang hampa tetapi, memakan tempat atau yang terbayang adalah isi yang ada pada ruang tersebut, yang tentu berbeda satu sama lain. Suatu benda membutuhkan ruang, sehingga salah satu ciri yang membedakan benda adalah luas ruang yang dibutuhkan.
Kegunaan ruang menjadi terbatas apabila diberi ciri/ karakteristik tambahan, misalnya : 
  1. Ruang kelas, yang berarti berisi benda atau kegiatan yang berkaitan dengan kelas,
  2. Ruang tamu
  3. Dan lain-lain.
Secara umum ruang dapat diartikan dengan tempat berdimensi tiga tanpa konotasi yang tegas atas batas dan lokasinya yang dapat menampung atau ditujukan untuk menampung benda apa saja. Ruang bersifat lebih umum daripada tempat atau lokasi, karena ruang tidak terkait lokasi. Karena ruang bisa menyangkut apa saja yang membutuhkan tempat, maka harus ada batasan tentang ruang.
Ruang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. 
  • Menurut Imanuel Kant (baca Edward Paul, 1972 : The Encyclopedia of Philosophy vol. 3 dan 4, Mac Millian Publishing halaman 308) … Ruang bukanlah sesuatu yang objektif sebagai hasil pemikiran dan perasaan manusia …
  • Menurut filsuf Plato …. Ruang adalah suatu kerangka atau wadah dimana objek dan kejadian tertentu berada.
  • Kesimpulan, bahwa ruang merupakan suatu wadah yang nyata, akan tetapi dapat dirasakan keberadaannya oleh manusia.

B. Komponen Pembentuk Ruang atau Pembatas Ruang
1). Lantai
Sebagai bidang alas atau "the base", pengaruhnya sangat besar bidang ini, karena sangat erat kaitannya dengan fungsi ruang lantai pada ruang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Bahan keras : batu, kerikil, pasir, beton, aspal dan lain-lain
Bahan lunak : berbagai jenis tanaman dan rerumputan
2). Dinding
Atau apapun, disebut “The Verticals”, dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 
  • Dinding masif;
  • Dinding transparan, terdiri dari bidang yang transparan, missal : bambu, kayu dan lain-lain.
  • Dinding semu, dibentuk oleh perasaan pengamat, misalnya : garis batas air sungai dan lain-lain.

Senin, 10 November 2008

Dampak Pemanasan Global

Terbayang mengerikan kalau akibat pemanasan global terjadi nyata satu persatu. Dari informasi yang pernah aku baca bahwa para ilmuan memperkirakan selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Dampak pemanasan global bagi Kesehatan manusia, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
Sekaranglah saatnya kita menghargai bumi, demi persahabatan kita dengan bumi tempat kita hidup dan menjalani kehidupan.

Sabtu, 25 Oktober 2008

AMMAR BIN YASIR

PENYIKSAAN DAN PEMAKSAAN 
Yasir, beserta isterinya Sumaiyah dan anaknya Ammar, termasuk orang-orang yang pertama memeluk agama Islam. Diwaktu itu jumlah pengikut Rasulullah s.a.w. baru beberapa puluh orang saja, dan kebanyakan terdiri dari rakyat jelata yang tidak mampu (haves not). Kekejaman kaum Musyrikin Quraisy berlaku bukan alang-kepalang, terhadap orang-orang yang kedapatan oleh mereka sudah masuk Islam. Juga keluarga Yasir pada satu kali menjadi sasaran keganasan Musyrikin Quraisy. Yasir suami isteri dan anak mereka Ammar, mereka seret kepadang pasir yang panas menyala. Disana mereka dijemur dan dipukuli, sehingga Yasir mati. Istri Yasir, Sumaiyah ditikam dengan tombak oleh tangan Abu Jahal sendiri. Diapun mati sebagai syahidah yang pertama dalam Islam. Datang giliran Ammar bin Yasir. Dia dijemur, dipukul, dihimpit dadanya dengan batu besar dan panas, kemudian dibenamkan kedalam air. ”Kami tidak akan lepaskan engkau dari azab ini, sebelum engkau memuji-muji Lata dan Uzza”, kata sang algojo. Lantaran tak tahan lagi, Ammar berbuat apa yang diinginkan algojo itu lalu dia dilepaskan. Kemudian Ammar dalam kebingungan dan datang kepada Rasulullah dengan air mata bercucuran. Rasulullah menanyakan apa yang telah terjadi. Diceritakannyalah apa yañg telah terjadi, dan untuk terlepas dari penyiksaan yang tak tertahankan olehnya itu, ia terpaksa menurutkan kemauan para penyiksanya, memuji-muji Lata dan Uzza. Rasulullah bertanya; ”Diwaktu itu bagaimana kau dapati hatimu ?“. Jawab Amman: ”Kudapati hatiku tenang dan tetap dengan keimanan”. Berkata Rasulullah: ”Kalau mereka berbuat seperti itu lagi berbuatlah begitu pula”. Maka pada waktu itu turunlah Surat An-Nahl 105-106 dan seterusnya. ”Hanyalah mereka yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, yang mengada-adakan dusta; dan merekalah orang-orang yang berdusta. (Ialah) orang yang tidak percaya kepada Allah sesudah dia beriman; kecuali orang yang dipaksa sedangkan hatinya penuh. dengan keimanan. Tetapi barang siapa yang terbuka hatinya dengan kekufuran maka atas mereka kemarahan Allah, dan bagi mereka azab yang besar”. (An-Nahl 105-106). 
Peristiwa Ammar bin Yasir ini dapat ditilik dari dua sudut : 
1.      Dalam hubungan pribadi sebagai hamba Allah dengan Khaliq (hablun minallah), maka Allah s.w.t. mengampuni, bertindak sebagai Ammar bin Yasir dalam keadaan seperti itu, Yakni dalam keadaan: a. dalam paksaan langsung. b. imannya tidak goyah sedikitpun juga. 
2.      Dalam hubungan antara manusia (hablun minannas) yakni perhubungan pribadi sebagai anggauta ummat dengan lain timbal-balik (dalam hal ini dalam rangka menegakkan ‘aqiedah), maka Rasulullah s.a.w. setelah mendengar dari Ammar, bahwa imannya tidak gojah, berkata: ”Kalau mereka berbuat begitu lagi, buatlah begitu pula !“ 

Untuk dapat memahami arti peristiwa Ammar bin Yasir ini perlu kita perhatikan hal-hal berikut : 
Dimasa ummat Islam sangat lemah dan tak berdaya (seperti dengan peristiwa Ammar bin Yasir itu juga) terjadi beberapa peristiwa penyiksaan atas para anggauta ummat Islam, antara lain: 
·         Bilal dipaksa dengan segala macam siksaan supaya mau meninggalkan keimanannya. Bilal hampir pingsan, lantaran siksaan itu, dan dia tidak henti-hentinya mengucapkan; Ahad! Ahad! (Allah adalah satu! Allah adalah satu!) Malah dia berkata: ”Demi Allah, jika kuketahui satu kalimat yang lebih menjengkelkan kamu mendengarnya dari itu, pasti aku akan ucapkan !“. Bilal dapat diselamatkan oleh Abu Bakar yang kebetulan datang ketempat penyiksaan. 
·         Habib bin Zaid Al-Anshary juga kena siksa. Musailamah bin Kaddzab yang menyiksanya bertanya kepadanya: ”Apakah engkau naik saksi bahwa Muhammad Rasulullah ?“. Dijawabnya oleh Habib: ”Ya”. Ditanya lagi: "Apakah engkau naik saksi bahwa aku Rasulullah ?“. Ia jawab: ”Tak pernah ku dengar yang begitu itu !”. Habib bin Zaid sewaktu itu juga dibunuh dan dicincang-cincang. 
·         Diantara Muslimin pertama-tama yang bersikap seperti Habib bin Zaid itu dalam menghadapi penyiksaan fisik, tetapi tidak sampai mati, antara lain: Habbab bin Al-Art, Suhaib, Amir bin Fuhairah, Ubaid bin Khalaf. Dan diantara Muslimat pertama antara lain Lubainah, Zunairah (sampai jadi buta), Annahdiyah, Ummu Unais. Ada yang dapat tertolong oleh Abu Bakar, ada yang dilepaskan dengan penebusan dengan seluruh hartanya (Habbab), ada pula yang dihentikan penyiksaannya, lantaran disangka sudah mati (Ubaid bin Khalaf). 

BERSABAR DAN BERTEGUH HATI 
Dalam keadaan ummat Islam yang diwaktu itu masih amat lemah dan tak berdaya, Rasulullah s.a.w. senantiasa berusaha kepada ummatnya supaya bersabar dan berteguh hati dalam menghadapi segala macam penderitaan fisik. Beliau terus menghidupkan dan menanamkan keyakinan kepada pertolongan Ilahi dan kemenangan yang pasti akan dàtang bagi orang-orang yang beriman. Kepada mereka yang tak mampu mempertahankan diri sedangkan beliau sendiri dan Jama’ah Islam sebagai satu kesatuan belum mampu melindungi mereka, beliau menganjurkan supaya hijrah kenegeri Habsyah, dimana mereka dapat hidup dengan aman. Dibelakang hari, Muhajirin yang pertama ini kembali menggabungkan diri dengan saudara-saudara yang berpadu dalam satu keyakinan dengan mereka di Medinah dan turut aktif mengambil bagian dalam jihad menegakkan Kalimah Tauhid seterusnya. Adapun sikap teguh dan tabah yang diperlihatkan oleh para sahabat seperti Bilal, Habib bin Zaid, Ubaid bin Khalaf dan lain-lain itu (ada yang sampai buta, ada yang setengah mati, ada yang sampai syahid) tidak pernah Rasulullah cela sebagai sikap yang terlampau fanatik atau yang semacam itu. Memang keteguhan hati dan istiqamah dikalangan para Mukminin yang pertama itulah yang menjadi modal ummat Islam dalam perjuangan selanjutnya. Jika kiranya tidak ada ruh jihad yang demikian itu, perjalanan Risalah Muhammad s.a.w. tentulah akan sudah terhenti pada taraf dimana jama’ah Islam itu hanya terdiri dari tiga-puluhan orang, yang sewaktü waktu berkumpul secara diam-diam dirumah Arqam bin Arqam, dimana mereka dapat menerima tuntunan tuntunan dari Rasulullah s.a.w. dan melakukan ibadah bersama-sama. Sebagaimana kita ketahui dalam hal ketabahan dan keteguhan hati, Rasulullah s.a.w. sendiri berdiri ditengah-tengah ummatnya sebagal hasanah, yakni Sebagai suri tauladan yang baik. Makà yang memberi ”shibghah”, corak yang karakteristik kepada jalan perjuangan menegakkan Risalah Muhammad s.a.w. itu selanjutnya, bukan peristiwa Ammar bin Yasir yang satu itu, akan tetapi peristiwa dan amal perbuatan yang tak terbilang banyaknya dari ribuan para sahabat, dibawah pimpinan langsung Rasulullah s.a.w sendiri, dalam masa 23 tahun lamanya, baik dari para sahabat yang berkaliber seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Siti Khadijah, Siti ‘Aisjah, Bilal dan lain-lain, sampai kepada Mujahidin yang nama mereka tidak tercatat dan yang sudah syahid sebelum tercapainya kemenangan Risalah atas jahiliyah. Dalam rangka inilah kita harus memahamkan arti atau nilài praktis dari peristiwa Ammar bin Yasir.  

KEBIJAKSANAAN KHUSUS 
Dapatlah kita simpulkan, bahwa sikap yang diambil oleh Rasulullah s.a.w. terhadap peristiwa Ammar bin Yasir, adalah suatu kebijaksanaan khusus dalam suatu rangkaian keadaan yang tertentu. Dengan lain perkataan: ”satu kelonggaran dan pedoman umum yang sudah digariskan”. Beliau beri kelonggaran dalam keadaan yang tertentu itu, setelah terpenuhi dua syarat : 
  1. Ada paksaan yang nyata dan langsung; 
  2. Iman dan ‘aqiedah yang bersangkutan tetap tidak goyah, diwaktu dan sesudah dia memberi "verbal confession” itu. 

Sudah barang tentu peristiwa Ammar bin Yasir, tidaklah untuk buru-buru dipergunakan sebagai alasan bagi generasi yang kemudian guna mengelakkan serba kesulitan, setiap kali jika kelihatan ada risikonya. Allah s.w.t. tidak bisa ditipu: Allah mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati seseorang. Amman bin Yasir sendiri bukanlah model orang yang mau menipu Allah dan RasulNya. Ammar bin Yasir adalah salah seorang dari orang yang pertama-tama mengikuti panggilan Rasul. Yasir melihat dihadapannya sendiri bagaimana bapaknya mati disiksa, dan kemudian ibunya mati dibunuh pula. Cukup tanda-tanda yang meyakinkan bahwa sang algojo tidak akan segan-segan membunuhnya pula, sesudah mereka menyiksanya puas-puas. Dan diwaktu ditengah-tengah siksaan yang dilakukan atas dirinya itu, dia mengucapkan kata-kata yang dipaksakan oleh para penyiksanya itu, iman dan ‘aqiedahnya sedikitpun tidak bergoyah. Bukan hingga itu saja! Setelah itu sisa umurnya yang ada dipergunakannya seluruhnya untuk berjuang mempertahankan, menyuburkan dan menebarkan kurnia Ilahi berupa iman dan ‘aqiedahnya, bersama-sama dengan para sahabat lainnya dibawah pimpinan Rasulullah. Begitulah cara Amman bin Yasir mensyukuri kelonggaran bagi dirinya yang telah diberikan oleh Allah dan Rasul-Nya. 
--------------------------------------
Dibawah Naungan Risalah, M. Natsir, Sinar Hudaya – Documenta, 1971

Selasa, 09 September 2008

DRUPADI

SIAPAKAH yang mendengar suara Drupadi ketika ia diseret pada rambutnya yang panjang ke balairung perjudian itu? Semua. Semua mendengar. Tapi tak ada yang menolongnya.
Yudhistira, suaminya, yang telah kalah dalam pertaruhan, membisu. Juga Arjuna. Juga Nakula dan Sadewa. Hanya Bima yang menggeratakkan gerahamnya dalam rasa marah yang tertahan, hanya Bima yang berbisik, bahwa Yudhistira telah berbuat berlebihan, karena bahkan pelacur pun tak dipertaruhkan dalam pertandingan dadu. ”Ketika kau jadikan kami, adik-adikmu, barang taruhan, aku diam, karena kau, kakak sulung, adalah tetua kami. Kami bahkan rela jadi budak ketika kau kalah. Ketika kau jadikan dirimu sendiri barang pembayaran, kami juga diam, karena kau sendirilah yang menanggungnya. Tapi apa hakmu mengorbankan Drupadi di tempat ini? Apa hakmu, Kakakku?”
Yudhistira membisu. Semua hanya menyimak, juga para pangeran di arena itu, juga Baginda Destarastra yang —dalam gelap matanya yang buta— toh pasti mendengar, dan menyaksikan, malapetaka yang tengah terjadi: para Pandawa telah menerima tantangan berjudi para Kurawa, dan Yudhistira yang lurus hati itu dengan mudah kalah, oleh Sangkuni yang pintar, sampai milik penghabisan. Harta telah ludes. Kerajaan telah terambil. Adik-adiknya telah tersita. Juga dirinya sendiri, yang kini duduk bukan lagi sebagai orang merdeka. Lalu Drupadi, putri dari Kerajaan Pancala yang terhormat itu….
Drupadi (Sumber : http://2.bp.blogspot.com/)
Bersalah apakah wanita ini, kecuali bahwa ia kebetulan dipersunting putra Pandu? Dursasana, yang matanya memerah saga oleh mabuk, oleh kemenangan dan berahi, menyeretnya pada rambut. ”Budak!” seru bangsawan Kurawa itu seraya mencoba merenggutkan kain Drupadi. ”Hayo, layani aku, budak!” Suara tertawa —kasar dan aneh karena gugup— terdengar di antara hadirin. Sangkuni ketawa. Duryudana ketawa. Karna ketawa.
Bima, mendidih sampai ke ruas jantungnya, gemetar, mencoba menahan katup amarah, menyaksikan adegan kemenangan dan penghinaan itu. Api seperti memercik dari wajahnya, dan tinjunya yang kukuh mengencang di ujung lengan, tapi Arjuna menahannya. ”Apa boleh buat, Bima,” kata kesatria tengah Pandawa ini, ”merekalah yang menang, mereka tak menipu, dan Yudhistira tahu itu—perjudian ini juga sejak mula tak ditolaknya.”
”Baiklah, baiklah,” sahut Bima. ”Jangan tegur aku lagi. Tapi dengarlah sumpahku” (dan ia tiba-tiba berdiri, mengeraskan suaranya hingga terdengar ke segala penjuru). ”Hai, kalian, dengarlah sumpahku: kelak, dalam perang yang menentukan antara kita di sini, akan kurobek dada Dursasana dengan kuku-kuku tanganku” (dan suara Bima terdengar seperti raung, muram, menggeletar), ”lalu akan kuminum darahnya, kuminum!” Balairung seolah baru mendengarkan petir menggugur. Beberapa bangsawan Kurawa mendeham mengejek —bukankah ancaman Bima itu omong kosong, karena ia secara sah telah jadi budak— tapi sebagian tiba-tiba merasa ngeri: rasanya memang sesuatu yang tak pantas telah terjadi di tempat terhormat ini. Tapi, siapakah yang akan menolong Drupadi?
Sekali lagi, Dursasana mencoba menanggalkan kain dari tubuh istri Yudhistira itu. Kain terlepas…. Tapi entah mengapa, laki-laki perkasa itu tak kunjung berhasil menelanjangi wanita yang bingung dan pasrah itu. Mungkin ada keajaiban dari langit, mungkin Dursasana terlalu meradang oleh nafsu, mungkin anggur telah memuncak maraknya di kepala: di depannya, ia seakan-akan menghadapi berlapis-lapis kain yang menjaga kulit yang lembut itu. Tiap kali selembar terenggut oleh tangannya yang gemetar, tiap kali pinggul Drupadi seolah tertutup kembali. Dan Dursasana, pada klimaksnya, terkapar.
Ruangan agung itu seolah-olah melepas napas: memang ada sesuatu yang melegakan ketika adegan yang menekan saraf itu berakhir begitu hambar. Tapi tidak: persoalan Drupadi belum selesai. Dan kini wanita itu datang, setengah merangkak, ke hadapan para bangsawan tua yang selama ini menyaksikan semuanya dengan mata sedih tapi mulut tertutup.
”Paduka, berhakkah Yudhistira mempertaruhkan diri hamba, berhakkah dia merasa memiliki diri hamba, ketika ia tidak memiliki lagi diri dan kemerdekaannya?”
Kali ini Resi Bhisma —yang termasyhur arif dan ikhlas itu— menjawab, ”Aku tak tahu, Anakku. Jalan darma sangat subtil. Mana yang benar, mana yang tidak, bahkan orang yang paling bijaksana pun kadang-kadang hanya menduga. Cobalah kau tanya Yudhistira sendiri.”
Tapi tak ada ucapan yang terdengar. Hanya, saat itu, di luar menggores jerit burung, dan suara anjing menyalak, dan langit malam seperti retak. Agaknya sesuatu, yang bukan termasuk dalam ruang judi para raja itu, yang bisa menjawab: tak seorang pun dapat memiliki orang lain, juga dalam kemenangannya yang sah. Berlapis-lapis batas tetap memisahkan antara Drupadi dan penaklukan, antara hamba dan tuan.
------ --------------
Majalah Tempo Edisi. 10/XXXIIIIII/30 April - 06 Mei 2007
Catatan : Naskah ini pernah dimuat di Tempo edisi 24 Januari 1987

Senin, 25 Agustus 2008

Data Spasial untuk Hindari Bencana

Perkembangan wilayah merupakan suatu konsekuensi logis dari proses pembangunan yang berdampak pada perubahan fisik tata ruang wilayah. Proses perencanaan, perancangan serta monitoring dalam pelaksanaan pembangunan guna mengembangkan suatu wilayah menghadapi permasalahan yang sangat kompleks. Proses-proses pembangunan wilayah tersebut saat ini dilakukan dengan proses analisis manual data fisik spasial yang memiliki keterbatasan dalam pengelolaan data kewilayahan. Keterbatasan ini mengakibatkan analisis perencanaan kawasan dan pengambilan keputusan perancangan tidak optimal. Bisa dikatakan bahwa kita sudah berada di sebuah “information-based society”. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara tepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintah, maupun individual. Data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup, perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya mineral, sosial dan ekonomi, dll. Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi menginginkan untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai aksesibilitas yang baik. Terutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data geografis masih dirasakan mahal dan membutuhkan waktu yang lama untuk memroduksinya. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) menyediakan suatu sistem pangkalan data (database) yang efektif guna menjalankan proses-proses pembangunan tersebut. SIG dapat menyediakan data fisik wilayah yang akurat, lengkap dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan pembangunan fisik wilayah. Sistem Informasi Geografis adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapat gambaran situasi ruang muka bumi atau informasi tentang ruang muka bumi yang akurat guna menjawab atau menyelesaikan suatu masalah kewilayahan. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi pengumpulan, penataan, pengolahan, penyajian data-data/fakta-fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi tertentu. Hasil analisanya disebut informasi geografis atau informasi spasial.
Sejak pertama kali SIG hadir pada tahun 1960-an, terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang perangkat lunak SIG baik yang berbasiskan data spasial, vektor maupun raster. Beberapa diantara sistem aplikasi perangkat lunak SIG ini dikembangkan dengan tujuan eksperimental di lingkungan akademis di beberapa universitas. Sementara sistem-sistem SIG yang lain sudah dikembangkan sebagai sistem yang benar-benar operasional sebagaimana perangkat lunak aplikasi SIG pada saat ini. Tetapi sayangnya, tidak sedikit sistem-sistem ini kurang berhasil. Artinya, secara penuh, dan bahkan dibeberapa kasus sistem ini belum dapat digunakan secara penuh sebagai alat bantu untuk analisis spasial. Sistem-sistem SIG seperti ini tidak dapat bertahan lama karena belum dipersiapkan dan dirancang sebagai sistem yang baik dan andal. Walaupun demikian, pada saat ini telah banyak ditemui implementasi perangkat lunak aplikasi SIG yang makin sukses dari waktu kewaktu. Di samping kemampuan-kemampuan analisis spasial dan kualitas presentasinya yang makin baik, harganyapun cenderung turun. Kesuksesan ini sangat didukung oleh perancang sistem perangkat lunak aplikasi SIG yang efektif dan efisien. SIG menawarkan suatu sistem yang mengintegrasikan data yang bersifat keruangan (spatial) dengan data tekstual yang merupakan diskripsi menyeluruh tentang objek dan kaitannya dengan objek lain di ruang muka bumi. Dengan sistem ini data dapat dikelola dan dimanipulasi untuk keperluan analisis secara menyeluruh dan sekaligus menampilkan hasilnya dalam berbagai format baik dalam bentuk peta maupun berupa tabel atau laporan (Asmarul A, 2000). Secara berangsur-angsur, pengguna SIG mulai menggunakan dan mengeluarkan koleksi informasi dalam berbagai aplikasi dan pengaturan SIG. Pengguna mempergunakan SIG workstation untuk mengkompilasi set data geografis, membangun diagram alur untuk kompilasi data dan pengawasan kualitas, penyusunan peta dan pemodelan analitis, serta mendokumentasikan pekerjaan dan metode yang digunakan. Pengembangan komputasi terkini, perkembangan dari internet, peningkatan dalam teknologi DBMS, pemrograman berbasis objek, komputasi mobile dan adopsi SIG secara luas telah memimpin perubahan visi dan aturan dari SIG. Selanjutnya pada aplikasi SIG, perangkat lunak SIG dapat diletakkan pada server aplikasi secara terpusat dan web server untuk menghadirkan kemampuan SIG pada semua pengguna dalam jaringan. Perkembangan teknologi tersebut membawa SIG kepada penerapan terbuka yang memudahkan akses dan pertukaran data geografis. Ini memungkinkan terciptanya kerja sama yang lebih terintegrasi antar pihak-pihak yang langsung terkait dengan SIG, juga dengan pihak lain yang selama ini belum memanfaatkan dan dimanfaatkan untuk SIG.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan upaya pemanfaatan SIG, kegiatan pengadaan data spasial pun meningkat. Pengadaan data merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan biaya tinggi dan alokasi waktu yang cukup lama. Mengingat besarnya investasi yang harus dikeluarkan untuk pengadaan dan pemeliharaan, maka diperlukan adanya suatu upaya mengurangi biaya. Pertukaran data spasial atau menggu-nakan data spasial secara bersama-sama, merupakan salah satu upaya untuk mengurangi biaya yang diperlukan. Setiap pengguna (user) yang memerlukan data spasial di lokasi tertentu, dapat menggunakan data dari berbagai institusi penyedia data atau dari pengguna lain yang memiliki data spasial di lokasi tertentu. Dari sudut pandang teknis, seringkali dijumpai kenyataan bahwa berbagai institusi penyedia data spasial umumnya menyimpan dan mengolah data spasial dalam model/format yang berbeda-beda. Akibatnya para pengguna akan menemui kesulitan apabila ingin menggunakan data tersebut dalam aplikasi yang diinginkan. Untuk itu diperlukan model yang baku/standar dalam penyimpanan maupun pengelolahan data spasial, sehingga para pengguna tidak perlu melakukan proses konversi data yang cukup rumit sebelum menggunakan data spasial tersebut. Pengguna standar data spasial, di samping akan menekan biaya pengadaan data, juga akan meningkatkan manfaat dari data itu sendiri, karena data yang sama dapat digunakan oleh berbagai pengguna untuk keperluan yang berbeda. Dalam perspektif SIG konsep spasial data sharing dapat terwujud bila masing-masing pengguna dapat saling menginformasikan data yang telah dimiliki dalam cakupan wilayah tertentu. Data tersebut dihimpun berdasar standar tertentu dalam bentuk basisdata spasial. Untuk itu diperlukan suatu sistem untuk menentukan standar, prosedur, bentuk dan aturan kerja sama antarinstitusi pengguna data spasial (Sumarno, 2003). Kerja sama pemanfaatan data spasial dapat dilakukan dengan pembentukan Infrastruktur Data Spasial (IDS), yaitu semua aspek yang akan membuat SIG berfungsi dengan baik. Pada dasarnya IDS merupakan inisiatif untuk membuat suatu kondisi yang memungkinkan berbagai macam pengguna dapat mengakses dan memperoleh data dalam cakupan wilayah tertentu, secara lengkap, konsisten, mudah dan aman. IDS juga merupakan dasar dalam melakukan fasilitasi dan koordinasi dalam melakukan pertukaran data spasial diantara stakeholder dari berbagai macam tingkat jurisdiksi dalam komunitas data spasial (Rajabifard and Williamson, 2000).
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi (information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, SIG harus diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi SIG yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang/delevery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan multi-disiplin. Kebutuhan akan data geo-spasial dalam berbagai jenis tema dan resolusi sudah disadari oleh sebagian besar kalangan dari mulai sektor swasta, pemerintah maupun pihak lainnya termasuk komunitas ilmuwan, dan individual. Pengalaman bencana gempa/tsunami Aceh dan Sumatera Utara, gempa Yogyakarta, dan tsunami Pangandaran dan daerah Jawa Barat Selatan lainnya menjadi bukti tentang hal ini baik pada saat/fase quick response maupun saat/fase rehabilitasi, dan fase-fase selanjutnya dalam sistem penanggulangan/mitigasi bencana jenis ini maupun jenis-jenis bencana lainnya. Dalam keadaan “tiada bencana” data geo-spasial juga sangat diperlukan keberadaannya untuk berbagai pengambilan keputusan termasuk dalam berbagai penataan ruang. Akan diperoleh informasi tata-ruang nasional maupun tata-ruang daerah yang baik dan akurat apabila pada saat perencanaan dilakukan tersedia dengan memadai berbagai jenis data geo-spasial yang diperlukan. Untuk keperluan perencanaan ketahanan pangan nasional diperlukan sekali berbagai jenis tema data geo-spasial yang memadai. Tanpa tersedianya data geo-spasial yang lengkap dan akurat, sasaran dan keinginan akan swasembada pangan nasional yang terkait dengan bahan pangan pokok akan sulit dicapai dengan baik. Dan banyak contoh-contoh lainnya tentang manfaat dan kegunaan dari tersedianya data geo-spasial ini sehingga tidak salah apabila dikatakan orang “no map (baca: data geo-spasial) no culture - tanpa data geo-spasial tak akan ada kemajuan (yang berarti)”.
Sekitar 25 tahun terakhir, semakin banyak data spasial SIG yang dikumpulkan dalam bentuk digital. Oleh para penggunanya data yang dikumpulkan disimpan dalam berbagai jenis bentuk basis data, yang akan digunakan baik untuk sendiri maupun dikomersilkan. Apa saja data yang disimpan tersebut tidak banyak diketahui orang. Dilain pihak perkembangan yang sangat pesat dalam teknologi informasi akan memberi pengaruh pada mereka yang terlibat dalam pekerjaan analisa dan pengambilan keputusan. Mereka memerlukan data yang dapat dipasok secara cepat. Akibatnya para pemasok data berusaha agar data dapat diintegrasikan dan diproduksi dengan lebih cepat.
---------------------
Sumber : Dr. Agus Suryantoro, adalah Kepala Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang, Jawa Timur.

Minggu, 20 Juli 2008

Keterbatasan Ilmu

Mohon ma’af sebesar-besarnya untuk semua pembaca dan penikmat BLOG saya. Karena keterbatasan ilmu yang saya miliki sehingga belum mampu menampilkan huruf Arab secara utuh sebagai keutamaan dalam mengutip sumber-sumber dari Al-Qur’an ataupun As-Sunnah karena kemampuan saya baru terbatas pada menampilkan terjemahan atau artinya saja. Untuk itu saya menyarankan kepada para pembaca dan penikmat BLOG saya semuanya untuk tetap merujuk kembali kepada sumber asalnya, Al-Qur’an dan As-Sunnah yang berbahasa dan bertulis huruf Arab agar makna sesungguhnya tetap sampai kepada keimanan para pembaca dan penikmat BLOG saya. Terimakasih, semoga Allah senantiasa menambahkan keberkahan dari usaha-usaha kita menjaga jalan hidayah agar tetap melekat sampai akhir hayat.

Jumat, 20 Juni 2008

Pustaka Pribadi

Mohon ma’af sebesar-besarnya untuk semua pembaca dan penikmat BLOG saya. Jika pernah membaca tulisan yang sama di dalam BLOG saya ini baik dari BLOG lain, artikel majalah, buku literatur dan bentuk tulisan lain yang pernah pembaca nikmati di luar BLOG saya. Karena perbuatan Copy-Paste di BLOG saya ini tak lebih sebagai wujud pustaka pribadi saya, karena keterbatasan ruang  pustaka dalam makna secara umum yang saya miliki. Terimakasih karena telah mema’afkan saya, semoga Allah senantiasa menambahkan keberkahan dari usaha-usaha kita menjaga jalan hidayah.

Kamis, 29 Mei 2008

COPY-PASTE materi blog

Booming BLOG sebagai identitas diri makin marak. Tak bisa dipungkiri praktek copy-paste materi BLOG pasti terjadi. Aku ber-”think positive” saja soal copy-paste, selama materi itu bermanfaat bagi orang banyak sebagai sebuah pengkayaan ilmu, anggap saja itu bagian dari “tabungan akhirat”. Karena bagiku “Wejangan Rasul” tentang 3 perkara (amal jariyah, ilmu yang manfaat dan anak sholeh) yang akan terus mengalir pahalanya meski kita mati.
Ayo terus berlomba dalam kebajikan.

Selasa, 06 Mei 2008

Kisah Luth

Sebuah kisah tentang homoseksual yang Allah ta'ala paparkan dalam Qur'aan surat asy-Syu’araa’ (26) : 160 - 175) ;

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلينَ
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (١٦٠)
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (١٦٠)
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (١٦٠)
Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, (160)

إِذْ قالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلا تَتَّقُونَ
ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka : “Mengapa kamu tidak bertakwa?” (161)

إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمينٌ
 Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (162)

فَاتَّقُوا اللهَ وَ أَطيعُونِ 
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (163)

وَما أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلى‏ رَبِّ الْعالَمينَ 
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. (164)

أَتَأْتُونَ الذُّكْرانَ مِنَ الْعالَمينَ
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia, (165)

وَ تَذَرُونَ ما خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْواجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عادُونَ 
dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas”. (166)

 قالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجينَ
Mereka menjawab : “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir”. (167)

 قالَ إِنِّي لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقالينَ
Luth berkata : Sesungguhnya aku sangat membenci kepada perbuatanmu”. (168)

رَبِّ نَجِّني‏ وَ أَهْلي‏ مِمَّا يَعْمَلُونَ
(Luth berdo’a): “ Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”. (169)

فَنَجَّيْناهُ وَ أَهْلَهُ أَجْمَعينَ
 Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarga semua, (170)
إِلاَّ عَجُوزاً فِي الْغابِرينَ 
kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal. (171)
ثُمَّ دَمَّرْنَا الْآخَرينَ 
Kemudian Kami binasakan yang lain. (172)

وَ أَمْطَرْنا عَلَيْهِمْ مَطَراً فَساءَ مَطَرُ الْمُنْذَرينَ 
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. (173)

 إِنَّ في‏ ذلِكَ لَآيَةً وَما كانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنينَ
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman. (174)

وَ إِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزيزُ الرَّحيمُ
Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (175)

Di dalam buku “Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin-nya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah halaman 328; bahwa Mujahid berkata : “Andaikata orang yang berbuat seperti kaum Luth itu mandi dengan setiap tetes air yang ada dilangit dan dibumi, maka dia masih dalam keadaan najis. Allah menyebutkan hukuman kaum Luth dan bencana yang menimpa mereka di sepuluh surat al-Qur'aan; yaitu surat al-'A'raf (7) : 80-84; surat Hud (11) : 77-83; surat al-Hijr (15) : 59-77; surat al-Anbiyaa' (21) : 74-75; surat al-Furqon (25) : 40; surat asy-Syu'araa' (26) : 160-175; surat an-Naml (27) 54-58; surat al-Ankabut (29) : 28-35; surat ash-Shaffaat (37) : 133-136 dan surat al-Qamar (54) : 33-40. Allah juga menghimpun hukuman kebutaan, kehancuran tempat tinggal, hujan batu dan masuk neraka”.
Ada diantara ulama berkata : “Jika seorang laki-laki menggauli laki-laki lain, maka para malaikat lari menghindar, bumi mengadu kepada Rabb-nya, kemurkaan Allah turun kepadanya, laknat mengepungnya, syetan mengelilinginya, para malaikat mengucapkan takbir dan api neraka semakin membara. Jika para utusan Allah datang untuk mencabut ruhnya, maka mereka memindahkan ruh itu kepada rekan mereka dan tempat penyiksaan dan  ruhnya berada diantara ruh mereka. Itu merupakan tempat yang paling sempit dan tempat siksaan yang paling pedih ditungku penyiksaan bagi para pezina. Itu merupakan kenikmatan yang berkesudahan siksaan yang pedih. Pelakunya digiring untuk bergabung dengan para penghuni neraka Jahannam, kenikmatan menjadi sirna dan yang menyisa adalah penyesalan. Syahwat lenyap dan yang menyiksa adalah penderitaan”.
---------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 585-586.

Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin; Ibnu Qayyim al-Jauziyyah; Penerbit Darul Falah Jakarta Timur, cetakan kesebelas : Jumadil Tsani 1423H (2002 M)

Minggu, 04 Mei 2008

Kompetisi Piano di Pemkot Semarang

Pelaksanaan Semarang Piano Open Competition 2008 diikuti oleh lebih dari 18 kota di Indonesia dengan 153 peserta, event ini diselenggarakan di ruang Loka Krida H. Iman Soeparto Tjokrojoeda, SH Gedung Moch. Ichsan lantai 8. Lomba ini dibagi dalam 9 kategori dari A - I.
  • Juara untuk kategori A : Viona Natalie Sanjaya (Juara 1), Willyana Rahardjo (Juara 2), Tamara Purnama Tiur Br. Sitanggang (Juara 3) dan Ikeshia Jessica Prasetyo (Juara Favorit). 
  • Kategori B : Jennifer (Juara 1), Dominicus Bimaputra Soegiono (Juara 2), Kezia Angel Nathania Rusly (Juara 3), Angelia Citraningsih (Juara Favorit), 
  • Kategori C : Sandy Melia Handojo (Juara 1), Viona Natalie Sanjaya (Juara 2), Endiva Dian Septiara (Juara 3), Boban Nathaniel Seputra (Juara Favorit), 
  • Kategori D : Clarissa Sanjaya (Juara 1), Angel Kurniawi Chandra (Juara 2), Jennifer (Juara 3), Brigita Tara Laurensia Suhendro (Juara Favorit), 
  • Kategori E : Anthony Hartono (Juara 1), Hermawan Mulyono (Juara 2), Faustina Chandra (Juara 3), Idelia Sanjaya (Juara Favorit), 
  • Kategori F : Anthony Hartono (Juara 1), Hermawan Mulyono (Juara 2), Faustina Chandra (Juara 3), Idelia Sanjaya (Juara Favorit), 
  • Kategori G : Evodia Betty Tjokroseputro (Juara 1) dan Clarissa (Juara 2), 
  • Kategori H : Prima Hidayaningtias (Juara 1) dan Anna Agung Pratita (Juara 2), 
  • Kategori I berdasarkan keputusan dewan juri tidak ada pemenang, karena secara musikalitas masih jauh dari harapan.

Djenderal Soedirman

Di Bodas Karangjati Sudirman dilahirkan, tepatnya di kabupaten Purbalingga tanggal 24 Januari 1916. Sudirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah pekerja Pabrik Gula Kalibagor, dan ibunya, Siyem, keturunan Wedana Rembang. Sudirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, asisten wedana Rembang, yang masih merupakan saudara dari Siyem. Sudirman mengenyam pendidikan dasar di sekolah HIS di Cilacap pada 1923-1930, dilanjutkan ke sekolah MULO Taman Dewasa (hanya 1 tahun), dan pindah ke Perguruan Parama Wiworotomo (selesai 1935). Kemudian Sudirman melanjutkan ke sekolah HIK di Solo, meski tidak tamat. Semasa sekolah, Sudirman muda aktif dalam kegiatan kepanduan. Pertama ia bergabung dengan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), kemudian menjadi anggota Kepanduan Hizbul Wathan HW) Muhammadiyah. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang. Dimasa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Lalu ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Dan ia juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun. Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jendral Sudirman sedang sakit, tetapi ia menolak saran Presiden untuk tetap tinggal didalam kota. Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpim perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tidak tersedianya obat-obatan. Pulang dari medan gerilya, karena masih sakit, ia tidak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah. Pada tanggal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. 

Biodata : 
Nama : Soedirman
Lahir : Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916
Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950
Agama : Islam
Pendidikan Fomal : 
- Sekolah Taman Siswa
- HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat) 
Pendidikan Tentara : Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
Pengalaman Pekerjaan : Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
Pengalaman Organisasi : Kepanduan Hizbul Wathan 
Jabatan di Militer : 
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal 
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel 
- Komandan Batalyon di Kroya

Istana Ratu Boko

Keraton Ratu Boko terletak di kawasan Prambanan. Lebih kurang 2 km ke arah selatan dari Candi Prambanan atau 18 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Istana Ratu Boko merupakan bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Ratu Boko terletak di atas bukit dengan ketinggian kira-kira 195,97 m di atas permukaan laut. Ratu Boko merupakan sebuah situs kombinasi antara Budha dan Hindu, yang dapat dilihat dari bentuk-bentuk yang biasanya ada pada candi Budha seperti: stupa dan lempengan emas atau perak yang bertuliskan mantra berbunyi : Ye- Te Swaha. Kemudian adanya 3 candi kecil sebagai element dari agama Hindu dimana terdapat Yoni, patung Dewi Durga dan Ganesha. Nama Kraton Boko berasal dari kata Kraton dan Ratu Boko. Kraton berasal dari kata Ka-da-tu-an yang berarti tempat raja. Ratu Boko berasal dari Ratu yang berarti Raja dan Boko adalah nama seekor burung. Pengertian ini menimbulkan pertanyaan apakah Raja Heron adalah seorang penguasa atau seekor burung dalam arti yang sebenarnya. Oleh sebab itu, banyak orang berkata bahwa Ratu Boko menyimpan misteri hingga saat ini.

Bila masuk dari pintu gerbang istana, kita akan langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi serasa menyambut. Gapura pertama memiliki 3 pintu sementara gapura kedua memiliki 5 pintu. Bila dicermati, pada gapura pertama ditemukan tulisan 'Panabwara'. Kata ini, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana. Tujuan penulisan namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi 'kekuatan' sehingga lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama. Sekitar 45 meter dari gapura kedua, kita temukan bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi Batu Putih. Tak jauh dari situ, akan ditemukan pula Candi Pembakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan diperkirakan memiliki 2 teras. Sesuai namanya, candi ini digunakan untuk pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan kolam dapat kita temui bila berjalan kurang lebih 10 meter dari Candi Pembakaran. Sumur penuh misteri akan ditemui bila berjalan ke arah tenggara dari Candi Pembakaran. Konon, sumur tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Sampai kini airnya masih sering dipakai, masyarakat sekitar meyakini air sumur ini dapat membawa keberuntungan bagi pemakainya. Tetapi orang-orang Hindu menggunakannya untuk Upacara Tawur agung sehari sebelum Nyepi. Penggunaan air dalam upacara diyakini dapat mendukung tujuannya, yaitu untuk memurnikan diri kembali serta mengembalikan bumi dan isinya pada harmoni awalnya. Menengok ke bagian timur istana, kita akan menjumpai dua buah gua, kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan stupa Budha yang terlihat tenang. Dua buah gua itu terbentuk dari batuan sedimen yang disebut Breksi Pumis. Gua yang berada lebih atas dinamakan Gua Lanang sedangkan yang berada di bawah disebut Gua Wadon. Persis di muka Gua Lanang terdapat sebuah kolam dan tiga stupa. Dari penelitian, diketahui bahwa stupa itu merupakan Aksobya, salah satu Pantheon Budha. Meski didirikan oleh seorang Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dengan adanya Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan "Om Rudra ya namah swaha" sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra (nama lain Dewa Siwa). Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat beragama yang tercermin dalam karya arsitektural. Memang, saat itu Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu. Sebagai sebuah bangunan peninggalan, Istana Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Jika bangunan lain umumnya berupa candi atau kuil, maka sesuai namanya istana ini menunjukkan ciri-ciri sebagai tempat tinggal. Itu ditunjukkan dari adanya bangunan berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang tertinggal hanya batur-batur dari batu saja.

Sabtu, 03 Mei 2008

Smaradhana Batik Semarang ing Lawang Sewu

Penulis dan teman-teman foto bareng Atalarik Syah
Dimeriahkan oleh model-model terkemuka di Indonesia seperti Dani Dahlan, Eny Sukamto, Atalarik Syah, Agni Prastistha, Karenina, Nadine Candrawinata, dan lain-lain. Menampilkan karya 13 perancang terkemuka Indonesia, mereka adalah Anne Avantie, Tejo Nogo Laksono, Rudi Chandra, Defrico Audy, Taruna K Kusmayadi, Lenny Agustin, Jeanny Ang, Oka Diputra, Ali Kharisma, Ferry Sunarto, Gregorius Vici Hari Pradana, Inge Tjoe dan Kesdik Tur Wijoyo yang tergabung dalam APPMI (Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia) dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Jawa Barat, Bali dan tuan rumah Jawa Tengah. Pergelaran ini mampu menghipnotis warga kota Semarang yang menonton di seputaran Tugu Muda dan sekaligus menjadi puncak acara HUT kota Semarang ke 461. Pergelaran ini diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui perpaduan seni budaya bangsa dan seni tradisional musik etnik sebagai upaya nyata dan bukan semata slogan untuk memperkenalkan, melestarikan dan mempublikasikan harmonisasi suguhan yang lebih bernilai keposisi yang lebih dihargai.
Sebagai MC acara ini dipercayakan kepada Bagas dan Artika Sari Devi yang ternyata merupakan cucu Waljinah si Ratu Keroncong.
Sambutan Panitia Pelaksana disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang, Drs. Soemarmo HS, Msi.
Acara ini semakin meriah dengan tampilnya penyanyi senior yang pernah tinggal di Semarang, Titik Puspa yang mendendangkan lagu Jatuh Cinta, Marilah ke Mari, Kupu-kupu Malam dan Blues as You. Sedangkan Waljinah menyanyikan lagu Jangkrik Genggong, Walang Kekek dan Gethuk.
Maju terus Batik Semarang dan Batik Indonesia, semoga jadi kebanggaan Bangsa.

Jumat, 02 Mei 2008

Lomba Cipta Lagu Semarangan 2008

Pemerintah Kota Semarang dan Zoom Event Organizer telah menyelenggarakan Lomba Cipta Lagu Semarangan 2008, dan memutuskan pemenangnya. "Semarangku" karya Sulastri dari Semarang (Juara 1), "Semarang Pesona Asia" karya Pieter J. Lasamahu dari Semarang (Juara 2), "Kota Semarang" karya Edy Sugiarto dari Pati (Juara 3).

Minggu, 27 April 2008

Suikoden di PSP

Happy Ending : Gremio dihidupkan lagi oleh Lady Leknaat
Saat aku mulai kenal PlaySation di masa Jahiliyahku, aku langsung tertarik dengan game RPG Suikoden 2 ini, coz memiliki banyak kenangan, karena ketemu dengan teman-teman yang juga suka game Suikoden 2. Bahkan ngeplot tempat rental buat kita main seminggu gak tidur, istirahat sebentar cuma untuk makan, sholat, sekedar melepas penat dan keperluan kebelakang. Kabarnya game ini berselang 3 tahun dari seri pertamanya dengan seting tempat yang bernama City-State of Jowston (tempat ini juga disebutkan di game pertamanya, Suikoden 1). Game ini terfokus pada 3 tokoh utama, yaitu Riou, Jowy dan Nanami. Ketiganya merupakan sahabat dekat dari kecil, apalagi Riou dan Nanami adalah saudara walaupun tidak terkait dengan darah (mereka jadi saudara karena diasuh oleh Master Genkaku). Pada awalnya, Riou dan Jowy yang tergabung dalam Unicorn Youth Brigade Army di Highland, tiba-tiba diserang secara mendadak oleh State Army. Padahal kedua negara itu baru saja menandatangani persetujuan damai. Ternyata serangan oleh State Army tersebut hanyalah strategi Prince Luca Blight, salah seorang pangeran dari Highland, yang berniat untuk menguasai Jowston dan menjadikan daerah tersebut di bawah kekuasaan Kingdom of Highland. Teman sekelompoknya terbunuh, hanya Riou dan Jowy yang selamat dengan cara melompat ke air terjun. Selanjutnya untuk menghilangkan saksi, Riou dan Jowy dituduh sebagai mata-mata dari State dan diancam dengan hukuman mati setelah mereka ditemukan di kota asal mereka di Kyaro. Bahkan Nanami juga ikut dihukum karena mendukung Riou dan Jowy. Namun beruntung Viktor dan Flik menyelamatkan Riou, Jowy dan Nanami. Ancaman Highland tidak hanya sampai situ, karena mereka terus membakar desa-desa yang mereka lewati, termasuk Toto Village. Pilika, salah satu korban, kehilangan orangtuanya di desa itu. Namun pada saat Riou cs berusaha kabur dari Highland setelah tempat Mercenary Fortess milik Viktor telah jatuh ke tangan Highland, Pilika menunjukkan shrine dimana disitu terdapat Rune of the Beginning yang telah terbagi 2 menjadi Bright Shield Rune yang menjadi milik Riou dan Black Sword Rune yang menjadi milik Jowy. Kedua pemilik Rune itu akan ditakdirkan untuk bertarung satu sama lain bila tidak berhasil menyatukannya. Itu sepintas cerita dalam Suikoden 2. Yang khas dari game ini yaitu perekrutan tokoh hingga 108 karakter. Namun di game ini terdapat lebih dari 108 karakter yang bisa direkrut. Tergantung pada pilihan kita. 

Happy Ending : Summon Bright Shield Rune bertambah
Beberapa diantaranya tidak tergabung dalam Star of Destiny namun tetap menarik untuk direkrut. Grafis game ini masih anime-style, dan masih 2 dimensi. Tapi sudah mengalami peningkatan dari game sebelumnya. Rune disini lebih banyak dan bervariasi, begitu pula Unite-nya. Lebih animatif. Musik masih dipertahankan khas Suikoden, dan beberapa diantaranya ada yang sama dengan game sebelumnya. Hampir tokoh dalam game sebelumnya ikut muncul kembali di game ini, dengan tampilan yang lebih dewasa. Sebut saja Viktor, Flik, Apple, Hix, Tengaar, Clive, Kasumi, Valeria, Stallion, Lorelai, dan lain-lain. Salah satu tokoh spesial yang hadir dalam game ini adalah Tir McDohl (jika kita ketika memulai game Suikoden 2 memiliki Save Game Suikoden 1), yang merupakan tokoh utama Suikoden 1, dengan Rune khas miliknya yaitu Soul Eater.Game ini memang termasuk game lama. Namun memainkan game ini tidak pernah merasa bosan. Aku lagi nyari Suikoden 1 dan Suikoden 2 versi English untuk PSP.