"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 31 Mei 2013

KEUTAMAAN ZUHUD (4)

Anas r.a. berkata : Nabi bersabda : Ya Allah, sebenarnya tiada kehidupan yang sesungguhnya kecuali hidup akherat. (HR. Buchary dan Muslim).
-------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 402.

SAAT RASULULLAH MENJELANG AJAL


Dari ’Aisyah bahwa Rasulullah s.a.w. ketika sakit lalu meniupkan nafasnya dengan bacaan-bacaan ta’awwudz (berlindung kepada ALLAH) dan menggosokkan pada tangannya. Dan ketika beliau sakit yang akan membawa ajalnya, aku mulai menghembuskan buat beliau dengan ta’awwudz, itu yang biasa dihembuskan Nabi, dan aku usapkan pada tangan beliau. (HADITS SHAHIH BUKHARI, Hussein Bahreisy, Penerbit Al-Ikhlas Surabaya, halaman 298-299.)

MENGINAP DI HOTEL MURIA HOTEL DI SEMARANG

Merak Hall Area
Ketika mengikuti Pelatihan sebagai Petugas Pencacah Lapangan (PCL) ST2013 untuk wilayah Kodia Semarang (3374) kita mendapatkan tempat pelatihan di Hotel Muria. Hotel Muria Semarang adalah salah satu hotel di Semarang yang memposisikan diri sebagai The Business and Convention Hotel. Dan berlokasi di Jl. Dr. Cipto No. 73 Semarang 50124 yang merupakan kawasan perdagangan di Kota Semarang karena dekat dengan kawasan bisnis sepanjang Jl. Mataram Semarang, Pasar Johar (± 2 Km), dan Pasar Dargo (± 300 meter) yang merupakan kawasan B2B (Business to Business). Adapun letak koordinatnya ada pada 6.58'41"S, 110.26'5"E. Lokasi tersebut mudah dijangkau baik dari Stasiun KA Tawang dengan jarak 3 Km atau 5 menit dengan mobil, Terminal Bus Terboyo dengan jarak 7 Km atau 15 menit dengan mobil, Pelabuhan Tanjung Emas dengan jarak 6 Km atau 10 menit dengan mobil, Shopping Center (Simpang Lima) dengan jarak 3 Km atau 5 menit dengan mobil, maupun dari A Yani Airport dengan jarak 15 Km atau 30 menit dengan mobil di Semarang.

Garuda Room
Secara umum saat Pelatihan Petugas Pencacah Lapangan (PCL) ST2013 di Hotel Muria ini kami mendapatkan fasilitas hotel berupa; Tempat Parkir yang Aman, Live Music (Siteran (Java’s Music) dan Solo Organ) saat sarapan pagi, Internet Hotspot Unlimited ketika kami perlukan, menjalankan ibadah sholat di Musholla Lantai Dasar dan Lantai 3, membaca koran di Lobby Hotel yang nyaman tempat kami menghabiskan waktu sebelum pelaksanaan Pelatihan Petugas Pencacah Lapangan (PCL) ST2013.

Saat pelaksanaan Pelatihan Petugas Pencacah Lapangan (PCL) ST2013 kami menggunakan semua fasilitas meeting room di Hotel Muria dari yang berkapasitas mulai 50 hingga 600 tempat duduk, Garuda Convention Hall, Merak Hall dan Parkit Hall.

Ruang tidur yang disediakan untuk kami oleh panitia Pelaksana Pelatihan Petugas Pencacah Lapangan (PCL) ST2013 adalah Tipe Standard dengan fasilitas : Makan pagi prasmanan, Makanan ringan dan minum sore, AC, TV, shower tray, dan sebagainya.

SIFAT SHOLAT (29)

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata; Rasulullah s.a.w. menoleh kepada kami, lain beliau bersabda : “Apabila seseorang di antara, kamu sholat, hendaklah ia membaca “AT-TAHIYYAATU LILLAAHI WASHOLAWAATUTH-THOYYIBAATU. AS-SALAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYI WA ROHMATULLAHI WA BAROKAATAHU. AS-SALAMU ‘ALAINAA WA ‘ALA ‘IBAADILLAAHISH-SHOOLIHIINA. ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLAALLAAHU WAH DAHULA SYARIIKALAH WA ASYHADUANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULULLUUHU” (“Segala penghormatan bagi Allah, demikian pula shalawat dan segala kebaikan. Mudah-mudahan keselamatan dicurahkan kepadamu ya Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan keselamatan dicurahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang salih. Aku mengaku bahwasanya tiada Tuhan yang sebenarnya melainkan Allah yang Esa tidak sekutu syarikat baginya, dan aku mengaku bahwasanya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan pesuruh-Nya”). Kemudian hendaklah ia pilih do’a yang ia sukai, lalu ia mendo’a dengan-Nya. Muttafaq ‘alaih, dan lafadh ini adalah dalam riwayat Bukhary. Dan dalam riwayat Nasa’i : “Adalah kami ucapkan sebelum difardlukan atas kami attahiyyat”. Dan bagi Ahmad : “Bahwasanya Nabi s.a.w mengajarnya (Ibnu Mas’ud) Attahiyyat, dan beliau menyuruhnya mengajarkan attahiyyat itu kepada orang lain”.

Menurut Nasa-i, Ibnu Mas’ud berkata, bahwa sebelum difardlukan attahiyyat kami membaca: “Assalamu’alaihissalam, assalamu’ala Jibril, Assalamu’al Mika-il”. (Sekalian sejahtera terserah kepada Allah, semoga sejahtera dicurahkan atas Jibril, semoga sejahtera dicurahkan atas Mika-il).
-----------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 117.

Kamis, 30 Mei 2013

AL-GHAFFAARU

AL-GHAFFAARU (الْغَفَّارُ) artinya Yang Maha Pengampun, banyak memberi ma’af dan menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan. Asal makna ghafara ialah menutup, yakni Allah menutup kejelekan hamba-Nya, yaitu mengampuni dosa-dosanya.
Allah s.w.t. sangat sayang kepada hamba-Nya, bilamana hamba-Nya mengerjakan dosa, disuruh-Nya bertobat dan bilamana hamba-Nya bertobat, maka dosa-dosa hamba-Nya itu akan diampuni-Nya dan dima’afkan-Nya.
Meyakini sifat ini kepada Allah artinya bahwa seorang hamba yang berdosa janganlah ia putus asa dari rahmat Tuhan. Karena kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan itu, hendaklah manusia cepat bertobat atas kesalahan yang diperbuatnya, dengan sungguh-sungguh, sebab الله سبحانه وتعالى penerima tobat. Di dalam hadits Qudsi ada tersebut : “Hai hamba-Ku yang banyak dosa, meskipun dosamu sebanyak awan di langit bilamana kamu bertobat kepada-Ku, Kuampuni kamu sebanyak awan di langit pula”.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 153 yang artinya :
“Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan, sesudah itu mereka bertobat dan beriman, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 53 yang artinya :
“Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Begitulah kemurahan Allah bagi Hamba-Nya, banyak mengampuni dan memáafkan, sehingga jadilah hamba-Nya itu seperti bayi yang suci bersih.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 24-25.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 17-18.

KEUTAMAAN ZUHUD (3)

Abu Said Alkhudry r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Sesungguhnya dunia ini indah dan manis, dan Allah akan menyerahkannya kepada kamu, maka akan melihat bagaimana kamu berbuat padanya. Maka berhati-hatilah kamu dari goda’an dunia, dan hati-hatilah kamu dari goda’an perempuan. (HR. Muslim).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 402.

SIFAT SHOLAT (28)

Dari Ibnu Umar r.a.; Bahwasanya Rasulullah s.a.w. adalah apabila beliau duduk untuk attahiyyat, beliau meletakkan tangan kirinya di atas lutut kiri, dan yang kanan di atas lutut kanan, dan beliau menggenggam limapuluh tiga, dan beliau berisyarat dengan telunjuknya. Diriwayatkan oleh Muslim. Dan pada satu riwayat baginya: “Dan beliau mengepalkan (menggenggam) jari-jarinya semuanya, dan berisyarat dengan (jari) yang mengiringi ibu jari”.
.
“Menggenggam limapuluh riga” = suatu cara menghitung bagi bangsa Arab dengan jari, jadi kalau semua jari digenggam sedangkan telunjuk tidak, itu menunjukkan jumlah 53. Menurut riwayat Wail bin Hujr, isyarat telunjuk itu sambil digoyang-goyangkan tapi menurut riwayat Ibnu Zubair tidak digoyang-goyangkan. Jadi dua cara isyarat ini boleh dilakukan.
------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 116.

DUA PERKEMAHAN BERTEMU

Sebaliknya Muhammad ia meneruskan perjalanannya. Sesampainya di ‘Usfan (sebuah desa terletak antara Mekah dan Medinah, sekitar 60 km dari Mekah) ia bertemu dengan seseorang dari suku Banu Ka’b. Nabi menanyakan kalau-kalau orang itu mengetahui berita-berita sekitar Quraisy.
“Mereka sudah mendengar tentang perjalanan tuan ini”, jawabnya.
“Lalu mereka berangkat dengan mengenakan pakaian kulit harimau. Mereka berhenti di Dhu Tuwa dan sudah bersumpah bahwa tempat itu samasekali tidak boleh tuan masuki. Sekarang Khalid bin’l-Walid dengan pasukan berkudanya sudah maju terus ke Kira’l-Ghamim. (sebuah wadi di depan ‘Usfan, sekitar 8 mil (+ 13km))”
“O, kasihan Quraisy!” kata Muhammad. “Mereka sudah lumpuh karena peperangan. Apa salahnya kalau mereka membiarkan saja dengan orang-orang Arab yang lain itu. Kalaupun mereka sampai membinasakan saya, itulah yang mereka harapkan, dan kalau Tuhan memberi kemenangan kepada saya, mereka akan masuk Islam secara beramai-ramai. Tetapi jika itu pun belum mereka lakukan, mereka pasti akan berperang, sebab mereka mempunyai kekuatan. Quraisy mengira apa. Saya akan terus berjuang, demi Allah, atas dasar yang diutuskan Allah kepada saya sampai nanti Allah memberikan kemenangan atau sampai leher ini putus terpenggal.”
Kemudian ia berpikir, apa gerangan yang akan diperbuatnya. Keberangkatannya dari Medinah bukan akan berperang. Ia mau memasuki Tanah Suci hanya hendak berziarah ke Baitullah, ia hendak menunaikan kewajiban kepada Tuhan. Ia tidak mengadakan persiapan perang. Boleh jadi juga kalaupun dia berperang dan dikalahkan, hal ini akan dijadikan kebanggaan oleh Quraisy. Atau barangkali Khalid dan Ikrima itu disuruh dengan tujuan sengaja hendak mencapai maksud itu, setelah diketahui bahwa ia berangkat bukan dengan maksud hendak berperang?

MUHAMMAD MEMELIHARA PERDAMAIAN
Sementara Muhammad sedang berpikir-pikir itu pasukan Quraisy sudah tampak sejauh mata memandang. Tampaknya sudah tak ada jalan lagi buat Muslimin akan dapat mencapai tujuan, kecuali jika mau menerobos barisan itu. Dan jika pun terjadi pertempuran pihak Quraisy akan mempertahankan kehormatan dan tanah airnya. Suatu pertempuran yang memang tidak diingini oleh Muhammad. Akan tetapi Quraisy hendak memaksanya juga supaya ia bertempur dan supaya melibatkan diri ke dalam peperangan.
Sungguhpun begitu pihak Muslimin pun tidak kurang pula semangat pertahanannya. Adakalanya dengan pedang terhunus saja sudah cukup buat mereka menangkis serangan musuh. Tetapi dengan demikian tujuannya jadi hilang, dan akan dipakai alasan oleh Quraisy di kalangan orang-orang Arab yang lain. Pandangannva lebih jauh dari itu, siasatnya lebih dalam dan lebih matang …… Jadi, dia menyerukan kepada orang banyak itu sambil katanya :
“Siapa yang dapat membawa kita ke jalan lain daripada tempat mereka sekarang berada?”
Dengan demikian ia masih berpegang pada pendapatnya hendak menempuh saluran damai yang sudah digariskannya sejak ia berangkat dari Medinah dan berniat hendak pergi menunaikan ibadah haji ke Mekah.
Dalam pada itu kemudian ada seorang laki-laki yang bersedia membawa mereka ke tempat lain dengan melalui jalan berliku-liku antara batu-batu karang yang curam yang sangat sulit dilalui. Kaum Muslimin merasa sangat letih menempuh jalan itu. Tetapi akhirnya mereka sampai juga ke sebuah jalan datar pada ujung wadi. Jalan ini mereka tempuh melalui sebelah kanan yang akhirnya keluar di Thaniat’l-Murar, jalan menurun ke Hudaibiya di sebelah bawah kota Mekah.
Setelah pasukan Quraisy melihat apa yang dilakukan Muhammad dan sahabat-sahabatnya itu, mereka pun cepat-cepat memacu kudanya kembali ke tempat semula dengan maksud hendak mempertahankan Mekah bila diserbu oleh pihak Muslimin.
Bila kaum Muslimin sampai di Hudaibiya, Al-Qashwa (unta kepunyaan Nabi) berlutut. Kaum Muslimin menduga ia sudah terlalu lelah. Tetapi Rasulullah berkata : “Tidak. Ia (unta itu) ditahan oleh yang menahan gajah dulu dari Mekah. Setiap ada ajakan dari Quraisy dengan tujuan mengadakan hubungan kekeluargaan, tentu saya sambut.”
Kemudian dimintanya orang-orang itu supaya turun dari kendaraan. Tetapi mereka berkata : “Rasulullah, kalaupun kita turun, di lembah ini tak ada air.”
Mendengar itu ia mengeluarkan sebuah anak panah dari tabungnya lalu diberikannya kepada seseorang supaya dibawa turun ke dalam salah sebuah sumur yang banyak tersebar di tempat itu. Bila anak panah itu ditancapkan ke dalam pasir pada dasar sumur ketika itu air pun memancar. Orang baru merasa puas dan mereka pun turun.
Mereka turun dari kendaraan. Akan tetapi pihak Quraisy di Mekah selalu mengintai. Lebih baik mereka mati daripada membiarkan Muhammad memasuki wilayah mereka — dengan cara kekerasan sekalipun. Adakah agaknya mereka sudah mengadakan persiapan dan perlengkapan perang guna menghadapi Quraisy, kemudian Tuhan yang akan menentukan nasib mereka masing-masing dan Tuhan juga yang akan memutuskan persoalannya jika sudah mesti terjadi?!
Ke arah inilah mereka sebagian berpikir dan pada kemungkinan ini pula pihak Quraisy itu berpikir. Sekiranya hal ini memang terjadi dan yang mendapat kemenangan pihak Muslimin, tentu tamatlah riwayat Quraisy itu di mata orang, untuk selama-lamanya. Posisi Quraisy jadi terancam kalau begitu. Jabatan menjaga Ka’bah dan mengurus air para pengunjung dan segala macam upacara keagamaan yang dibanggakan kepada masyarakat Arab itu, akan hilang dari tangan mereka. Jadi apa yang harus mereka lakukan kalau begitu? Kedua kelompok itu masing-masing sekarang sedang memikirkan langkah berikutnya. Adapun Muhammad sendiri ia tetap berpegang pada langkah yang sudah digariskannya sejak semula, mengadakan persiapan untuk umroh, yaitu suatu langkah perdamaian dan menghindari adanya pertempuran : kecuali jika pihak Quraisy menyerangnya atau mengkhianatinya tak ada jalan lain ia pun harus menghunus pedang.
Sebaliknya Quraisy, mereka masih maju-mundur. Kemudian terpikir oleh mereka akan mengutus beberapa orang terkemuka dari kalangan mereka; dari satu segi untuk menjajagi kekuatannya dan dan segi lain untuk merintangi jangan sampai masuk Mekah. Dalam hal ini yang datang menemuinya ialah Budail bin Warqa’ dalam suatu rombongan yang terdiri dari suku Khuza’a. Oleh mereka ditanyakan, gerangan apa yang mendorongnya datang. Setelah dalam pembicaraan itu mereka merasa puas, bahwa ia datang bukan untuk berperang, melainkan hendak berziarah dan hendak memuliakan Rumah Suci, mereka pun pulang kembali kepada Quraisy. Mereka juga ingin meyakinkan Quraisy, supava orang itu dan sahabat-sahabatnya dibiarkan saja mengunjungi Rumah Suci. Akan tetapi mereka malah dituduh dan tidak diterima baik oleh Quraisy. Dikatakannya kepada mereka: Kalau kedatangannya tidak menghendaki perang, pasti ia takkan masuk kemari secara paksa dan kita pun takkan menjadi bahan pembicaraan orang.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 392-394.

Rabu, 29 Mei 2013

KEUTAMAAN ZUHUD (2)

Abu Said Alkhudry r.a. berkata: Rasulullah duduk di atas mimbar dan kita duduk di sekitarnya, kemudian Nabi bersabda : Sesungguhnya di antara yang saya khawatirkan atas kamu sepeninggalku nanti, yalah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini pada kamu. (HR Buchary dan Muslim).
-------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 401.

Pendakian Taubat

Kita harus taubat, ialah agar supaya beroleh taufiq untuk ta’at sebab, banyak dosa itu menyebabkan segan ta’at dan malas ‘ibadah. Dan juga taubat itu ialah agar supaya Allah terima baik ‘ibadah sinnah yang kita kerjakan. Sebab taubat itu wajib, harus ditunaikan lebih dahulu sebelum melakukan yang sunnah. Taubat itu pekerjaan hati, membersihkan hati dari pada dosa, niat tak akan kembali melakukan dosa, ialah karena menjunjung tinggi perintah Tuhan, takut dibenci dan dimurkai-Nya. jika meninggalkan dosa karena malu dari orang lain atau sebab takut penjara, tetapi perbuatan ini tak dapat dinamakan taubat kepada Allah. Seorang pencuri, pezina setelah tua dan lemah ia ingin taubat, tetapi apa arti taubatnya itu sesudah hilang tenaganya untuk merampok atau berzina? Bagaimana jalannya supaya dapat taubat, sedang pintu taubat belum tertutup???.
Ia harus meninggalkan dosa-dosa yang masih dapat dilakukan olehnya dan masih sederajat dengan dosanya (mencuri, merampok dan sebagainya itu), ialah seperti; dusta, mengumpat, memfitnah dan sebagainya. Dosa itu kiranya ada tiga macam atau tiga sederajat yakni :
  1. Dosa Kufur
  2. Dosa Bid’ah
  3. Dosa-dosa lainnya

Juga ada tiga hal yang mendorong kepada taubat;
  1. Ingat akan kejahatan dosa.
  2. Ingat akan kerasnya siksa Illahi dan sakitnya dibenci dan dimurkai-Nya.
  3. Ingat akan kelemahan dan kedunguan diri sendiri.

Orang tidak tahan panasnya matahari, tidak kuat tahan tamparan polisi, tidak tahan digigit semut, masakan tahan api jahanam, pukulan malaikat Zabaniah. Oh Tuhanku, lindungilah ……..
Marilah kita ingat hal ini siang malam, mudah-mudahan Allah memberikan taufiq akan taubat kita, amin.
Janganlah kita punya fikiran; buat apa taubat, sebentar lagi akan kembali berbuat dosa, tak kuat menahan nafsu.
Ini adalah keliru dan salah besar, tipuan setan belaka, sebab darimanakah kita tahu dan dapat menentukan bahwa akan kembali berdosa? Siapa tahu, barangkali ajal kita datang sebelum kembali berdosa? Kita tak boleh takut akan kembali berdosa!!!
Marilah kita kuatkan hati tidak akan kembali berbuat dosa. Maju untuk kedepan itu bagaimana kehendak Tuhan. Jika taqdir dapat terus lurus, memang itulah yang dimaksud, kalaupun tidak demikian, inipun masih juga untung sebab dosa yang dahulu sudah berampun, yang baru ditaubati.
Taubat itu tidak akan sia-sia. Kita jangan segan taubat karena takut kembali berbuat dosa !
Kiranya membersihkan diri daripada berbuat dosa itu begini jalannya; Dosa ada tiga macam yakni;
  1. Dosa meninggalkan kewajiban, seperti : sholat, puasa wajib, zakat dan sebagainya. Ini harus kita bayar.
  2. Dosa terhadap Tuhan, seperti minum-minuman keras, makan riba dan sebagainya. Disini harus kita menyesal dan keras niat tidak akan kembali melakukannya.
  3. Dosa terhadap sesame hamba Allah. Ini agak sulit dan ada beberapa bagian. Pertama; dalam urusan harta benda. Kedua; dalam perkara jiwa. Ketiga;  dalam perkara nama baik. Dan keempat; dalam hal kehormatan.
Urusan harta benda; menghasap atau merampas harta orang lain, maka taubatnya harus disertai dengan mengembalikannya kepada si pemilik, kecuali kalau si pemilik itu menghalalkan bagi siperampas. Kalau tidak mungkin mengembalikan umpamanya si pemilik sudah mati, haruslah siperampas itu memberikan kepada fakir miskin dan sebagainya. Sedekah atau derma yang pahalanya untuk si pemilik yang sudah mati tersebut. Kalau tidak dapat sedekah atau derma hendaklah ia memperbanyak ‘amal kebaikan dan memohon supaya si pemilik itu oleh Allah rela terhadapnya kelak kemudian.
Perkara jiwa; memukul, menembak atau membacok orang lain, maka taubatnya itu harus disertai menyerahkan diri untuk pembalasan, kecuali kalau yang dianiaya itu suka mema’afkan. Pembunuh harus menyerahkan dirinya untuk dibunuh, mati sebagai pembalasan. Jika keluarga yang berhak tidak suka memberi ampun. Jika tidak mungkin demikian maka si pembunuh harus kembali kepada Allah, mohon supaya siterbunuh ditakdirkan rela, kelak pada hari yaumul qiyamah.
Urusan nama baik; jika kita mengumpat atau memaki seseorang haruslah kita menarik kembali semua perkataan kita itu dimuka orang-orang yang mendengar umpat atau makian itu dan minta ma’af kepada orang yang bersangkutan. Kalau tidak mungkin berbuat demikian karena kuatir bertambah marahnya atau tambah mempersulit soalnya, baiklah kita kembali kepada Allah mohon kerelaan orang itu dan mohon supaya ia mengampuni segala dosa siteraniaya, jika sekiranya kita berdosa.
Urusan kehormatan; menganggu, ma’afkanlah, kehormatan istri atau gadis anak seseorang adalah urusan yang sulit sekali, jalan untuk minta ma’af. Segeralah taubat dengan sesungguh-sungguhnya, kembali kepada Tuhan.
Urusan Agama; kalau kira menuduh kufur atau bid’ah ataupun sesat kepada seseorang, padahal sebetulnya tidak demikian, maka ini adalah satu dosa yang paling sulit. Pertama; harus menarik perkataan kita dengan cara yang bisa sampai kepada orang yang telah mendengar atau membaca tuduhan kita itu. kedua minta ma’af kepada orang yang bersangkutan ataukalau tidak mungkin, kembali pula kepada Allah Ta’ala seperti tersebut yang lalu.
Pendeknya segala apa yang membikin hati si teraniaya itu rela dan senang, ini sedapat mungkin harus kita kerjakan. Kalau tidak dapat karena bertambah sulit soalnya, kembali sajalah kepada Allah Ta’ala dan memperbanyak sedekah dan segala ‘amal kebajikan. Mudah-mudahan kalau kelihatan oleh-Nya keikhlasan kita, dijadikannya di teraniaya itu suka memberi ma’af kelak dihari kemudian.
Setelah berbuat demikian dan sesuadah membersihkan hati dan mengeraskan niat tidak akan kembali berbuat dosa itu dengan seikhlas-ikhlasnya, maka berarti kita sudah keluar daripada dosa, sudah suci hati kita, insya Allah kita semuanya diberi-Nya taufiq dan hidayah. Amin.
Dosa itu janganlah dibiarkan saja, harus segera ditaubati, sebab mula-mula ia menyebabkan keras hati, akhirnya………
Ya Allah lindungilah hamba …….
Ajal tak dapat ditentukan. Bagaimana besar  sesalan kita jika mati sebelum bertaubat. Karena itu janganlah kita tangguhkan lagi, hari ini, jam ini, menit ini pula mari kita bertaubat !!!
Kembali berdosa, kembali bertaubat asal dengan keikhlasan hati. Sebelum nyawa kita sampai pada kerongkongan maka pintu taubat masih terbuka lebar.
Pendeknya marilah kita membersihkan hati kita daripada segala dosa, ialah dengan memperkuat niat tidak akan kembali berbuat dosa. Setelah itu marilah kita kerjakan perintah Allah dan marilah kita tinggalkan jauh-jauh segala larangan-Nya.
Disamping mengerjakan sholat yang wajib kerjakan yang sunnah. Biasakanlah kita mengerjakan yang diridloi Allah.
Marilah kita mohon ampun seperti cara yang sudah kita pelajari bersama seperti yang tersebut dimuka. #570

SIFAT SHOLAT (27)

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata; Rasulullah s.a.w. bersabda : “Apabila seseorang di antara kamu sujud, janganlah duduk seperti duduknya unta, hendaklah ia meletakkan dua tangannya sebelum dua lututnya”. Dikeluarkan oleh Imam yang Tiga (Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi), dan hadits ini lebih kuat daripada hadits Wail bin Hujr.

Menurut Ulama-ulama Ahli Hadits, kata-kata dalam hadits tersebut terbalik, seharusnya : ”Hendaklah ia letakkan dua lututnya sebelum dua tangannya”. Unta apabila duduk suka mendahulukan kaki depannya

(Wail bin Hujr berkata); Saya melihat Nabi s.a.w. apabila beliau sujud, beliau meletakkan dua lututnya sebelum dua tangannya”. Dikeluarkan oleh Imam yang Empat (Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i). (Sebabnya hadits yang pertama disebut lebih kuat) karena ia mempunyai syahid dari hadits Ibnu Umar, disahkan oleh Ibnu Khuzaimah, dan disebut oleh Bukhary sebagai hadits mu’allaq (hadits yang tidak disebutkan sanadnya) yang mauquf (sanadnya hanya sampai kepada sahabat).
---------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 115-116.

Selasa, 28 Mei 2013

AL-MUSHAWWIRU

AL-MUSHAWWIRU (الْمُصَوِّرُ) artinya Yang Maha Pembentuk, memberikan gambaran atau rupa pada sesuatu yang berbeda dengan lainnya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang azali. Perhatikanlah bentuk/ rupa manusia yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, sebanyak itu manusia yang tidak terhitung jumlahnya dan dijadikan-Nya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, warna kulit yang berbeda-beda, bahasa yang bermacam-macam, sama-sama mempunyai pancaindera, tapi bentuknya manusia itu tak ada yang serupa. Ini menunjukkan ke-Agungan Allah dan ke-Kuasaan-Nya yang tak ada taranya.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 6 yang artinya :
“Allah yang membentuk rupamu di dalam rahim ibumu sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 23.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 16-17.

KEUTAMAAN ZUHUD (1)

Amru bin Auf Al-Anshory r.a. berkata : Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Aljarraah r.a. ke Bahrain untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia kembali dari Bahrain dengan membawa harta sangat banyak, dan kedatangan kembali Abu Ubaidah itu terdengar oleh sahabat Anshor, maka mereka sholat subuh bersama Rasulullah s.a.w. kemudian setelah selesai sholat mereka menghadapi Rasulullah, dan Rasulullah tersenyum melihat mereka sambil bersabda : Mungkin kamu telah mendengar kedatangan Abu Ubaidah yang membawa harta banyak? Jawab mereka : Benar ya Rasulullah. Bersabda Nabi : Sambutlah kabar baik, dan tetaplah berharapan baik untuk mencapai semua harapanmu. Demi Allah, bukan kemiskinan yang saya kuatirkan atas kamu, tetapi saya khawatir kalau terhampar luas bagimu dunia ini, sebagaimana telah terhampar pada orang-orang yang sebelum kamu, kemudian kamu berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba sehingga membinasakan kamu Sebagaimana telah membinasakan mereka. (HR. Buchary dan Muslim).
-------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 400-401.

Lindungi kami Tuhan dari niat busuk para Penipu

Pada tanggal 14 Mei 2013 malam, diatas jam 21.00 WIB aku menemukan sebuah paket terbungkus plastik press rapi tergeletak di depan pintu pagar halaman rumah. Setelah aku buka dan baca, ternyata isinya modus penipuan mendapatkan hadiah undian 1 unit mobil merek tertentu dari 2 penyelenggara yang mengatas-namakan PT. OS2 POLA SEHAT dan INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR JKT. Paket “Penipuan” itu berisikan ucapan selamat atas keberuntungan sang penerima mendapatkan hadiah; Surat Pemberitahuan Resmi yang berisikan ketentuan dan cara mencairkan hadiah; serta Surat Keterangan Kepolisian.

KEUTAMAAN MENANGIS (10)

Abu Umamah (Shudayyu) bin Ajlan Albahily r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Tiada suatu yang lebih disukai oleh Allah dari dua tetes dan dua bekas. Tetesan air mata karena takut kepada Allah, dan tetesan darah dalam mempertahankan agama Allah. Adapun dua bekas : Maka bekas dalam perjuangan fisabilillah, dan bekas perjuangan kewajiban kepada Allah. (HR. Attrmidzy).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 396.

SIFAT SHOLAT (26)

Dan dalam riwayat Baihaqy dan Ibnu Abbas, ia berkata; Adalah Rasulullah s.a.w. mengajarkan doa kepada kami, yang kami ucapkan di waktu qunut di sholat Shubuh. Dan pada sanadnya ada kelemahan.

Hadits-hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. mengajar do’a qunut Shubuh, semuanya lemah, di antaranya ialah dalam sandnya ada rawi bernama Abdurrahman bin Hurmuz, ia adalah rawi yang lemah.
-------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 115.

MUHAMMAD MENGUMUMKAN SUPAYA NAIK HAJI

Tidak. Tak ada pertempuran. tak ada perang. Bahkan Muhammad mengumumkan kepada orang ramai supaya pergi menunaikan ibadah haji dalam bulan Zulhijah yang suci. Dikirimnya utusan-utusan kepada kabilah-kabilah yang bukan dari pihak Muslimin, dianjurkannya mereka supaya ikut bersama-sama pergi berangkat ke Baitullah, dengan aman, tanpa ada pertempuran. Dalam pada itu yang diinginkan sekali oleh Muhammad ialah supaya kaum Muslimin dapat berangkat sebanyak mungkin. Maksud baik daripada ini ialah supaya semua orang Arab mengetahui bahwa kepergiannya dalam bulan suci itu hendak menunaikan ibadah haji, bukan akan berperang. Ia hanya ingin melaksanakan suatu kewajiban dalam hukum Islam, yang juga diwajibkan dalam agama-agama orang Arab sebelum itu. Untuk itu diajaknya orang-orang Arab yang tidak seagama itu agar juga melakukan kewajiban tersebut. Sesudah semua itu, kalaupun Quraisy masih juga bersikeras hendak memeranginya dalam bulan suci, hendak melarang orang Arab akan apa yang sudah menjadi kepercayaan sekalipun berlain-lainan, maka takkan ada orang-orang Arab yang mau mendukung sikap Quraisy atau akan membantu mereka melawan kaum Muslimin. Dengan sikap keras itu mereka hendak membendung orang pergi ke Mesjid Suci, hendak membelokkan orang dari agama Ismail dan dari agama Ibrahim, leluhur mereka.
Oleh karena itu pihak Muslimin merasa aman juga kalau orang-orang Arab itu dapat menggabungkan diri seperti golongan Ahzab dulu. Agamanya akan lebih terpandang di mata orang-orang Arab yang belum beriman itu. Apa pula yang akan dikatakan Quraisy terhadap kepada mereka yang datang ke tanah suci itu, tanpa membawa senjata kecuali pedang yang disarungkan, didahului oleh binatang kurban yang hendak mereka sembelih. Buat mereka tak ada urusan lain daripada hanya akan menunaikan tugas agama dengan bertawaf di Baitullah, yang juga menjadi kewajihan semua masyarakat Arab itu.
Muhammad mengumumkan kepada semua orang supaya berangkat menunaikan ibadah haji. Kepada kabilah-kabilah di luar Muslimin juga dimintanya berangkat bersama-sama. Tetapi banyak juga dari mereka itu yang masih menunda-nunda. Dalam bulan Zulkaidah sebagai salah satu bulan suci, ia berangkat dengan rombongan dari kaum Muhajirin dan Anshar, serta beberapa kabilah Arab yang mau menggabungkan diri, didahului di depan oleh untanya, Al-Qashwa. Jumlah mereka yang berangkat ketika itu sebanyak seribu empat ratus orang. Muhammad membawa binatang kurban terdiri dari tujuh puluh ekor unta dengan mengenakan pakaian ihram, dengan maksud supaya orang mengetahui, bahwa ia datang bukan mau berperang, melainkan khusus hendak berziarah dan mengagungkan Baitullah.
Bilamana rombongan sudah sampai di Dzul’l-Hulaifa (sebuah desa enam atau tujuh mil jauhnya dari Medinah, tempat pertemuan penduduk Medinah yang akan pergi haji) mereka menyiapkan kurban dan mengucapkan talbiah. Binatang kurban itu dilepaskan dan di sebelah kanan masing-masing hewan itu diberi tanda, di antaranya terdapat unta Abu Jahal yang kami rampas dalam perang Badar. Tiada seorang juga dari rombongan haji itu yang membawa senjata selain pedang tersarung yang biasa dibawa orang dalam perjalanan. Istri Nabi yang ikut serta dalam peralanan ini ialah Umm Salama.
Berita tentang Muhammad dan rombongannya serta tujuan kepergiannya hendak menunaikan ibadah haji itu sudah sampai juga kepada Ouraisy. Akan tetapi dalam hati mereka timbul rasa kuatir. Masalahnya buat mereka adalah sebaliknya. Mereka menduga kedatangannya hanya sebagai suatu tipu-muslihat saja. Dengan begitu Muhammad mau menipu supaya dapat memasuki Mekah, karena mereka dan golongan Ahzab pernah pula terlarang tak dapat memasuki Medinah. Apa yang mereka ketahui tentang lawan mereka yang hendak memasuki Tanah Suci melakukan Umrah itu serta apa yang sudah diumumkan di seluruh jazirah bahwa sebenarnya mereka hanya didorong oleh rasa keagamaan hendak menunaikan kewajiban yang sudah juga diakui oleh seluruh orang Arab, tidak akan dapat mengubah keputusan Quraisy hendak mencegah Muhammad memasuki Mekah betapapun besarnya pengorbanan harus mereka lakukan guna melaksanakan keputusan mereka itu.
Oleh karena itu sebuah pasukan tentara yang barisan berkudanya saja terdiri dari 200 orang. oleh Ouraisy segera dikerahkan dan pimpinannya diserahkan kepada Khalid bin’l-Walid dan ‘Ikrima bin Abi Jahal. Pasukan ini maju ke depan supaya dapat merintangi Muhammad masuk ibukota (Mekah). Mereka maju terus sampai dapat bermarkas di Dhu Tuwa.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 390-392.

Senin, 27 Mei 2013

KEUTAMAAN MENANGIS (9)

Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf menceriterakan : Ketika Abdurrahman bin ‘Auf menghadapi makanan untuk berbuka puasa, tiba-tiba ia berkata : Mush’ab bin Umair seorang sahabat yang jauh lebih baik daripadaku ketika terbunuh mati syahid, tidak didapatkan kafan untuknya, selain kain kemul jika ditutupkan kepala terbuka kakinya, dan bila ditutupkan kakinya terbuka kepalanya. Kemudian kini kami telah diberi kekayaan dunia yang seluas-luasnya, maka kami kuatir kalau-kalau amal kebaikan kami telah dibayar kontan di dunia (yang berarti sudah tidak akan dapat lagi di akherat) kemudian Abdurrahman menangis dan meninggalkan makanan yang dihidangkan itu. (HR. Buchary).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 395-396.

SIFAT SHOLAT (25)

Dari Hasan bin Ali r.a., bahwasanya ia berkata; Rasulullah s.a.w. telah mengajarkan beberapa kalimat yang saya baca pada waktu sholat witir (yang artinya): “Ya Allah berilah kami petunjuk sebagai orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, dan sehatkanlah hamba sebagai orang-orang yang telah Engkau sehatkan, dan pimpinlah hamba sebagai orang-orang yang telah Engkau pimpin, dan berkahilah hamba pada apa-apa yang Engkau berikan, dan jagalah hamba dari kejahatan yang Engkau telah pastikan, karena Engkaulah yang menghukum dan tidak dihukum, dan sungguh tidak akan hina orang yang Engkau pimpin, maha berkah Engkau ya Allah dan maha luhur”. Dikeluarkan oleh Imam yang Lima. Dan ditambah oleh Thabrany dan Baihaqy: “Dan tidak akan mulia orang yang telah Engkau musuhi”. Dari jalan lain Nasa’i menambah di akhirnya (yang artinya): “Semoga Allah berikan shalawat kepada Nabi s.a.w. dan seterusnya”.

Hadits ini diperselisihkan tentang shahihnya oleh ulama-ulama hadits, walaupun shahih, tapi do’a qunut itu adalah untuk sholat witir, bukan untuk sholat Shubuh.
----------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 114-115.

Minggu, 26 Mei 2013

AL-BAARI’U

AL-BAARI’U (الْبَارِؤُ) artinya Yang Maha Pembuat, mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya, yang menyembuhkan segala penyakit atau yang menyatakan segala yang gaib, yang menjadikan makhluk dalam sifat yang harmonis, serasi tidak ada pertentangan yang menyalahi hikmat wujud.
Allah s.w.t. menjadikan makhluq hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, seumpama ayam dari telur dan telur dari ayam dan sebagainya, semuanya itu menunjukkan ke-Agungan Allah dan ke-Kuasaan-Nya.
Dan itu semua nama yang baik-baik itu adalah kepunyaan Allah yang berjumlah 99 macam. Maka serulah Allah dengan namanya yang mana saja dan jumlah yang tersebut itu.
Begitupun الله سبحانه وتعالى menyatakan soal yang gaib-gaib, seperti apa yang akan terjadi.bilamana mati telah datang, atau datangnya hari kiamat, soal surga, neraka dan sebagainya, semuanya itu kita ketahui dan الله سبحانه وتعالى dengan firman-Nya yang termaktub dalam kitab suci-Nya (Al-Qur’an). Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 24 yang artinya :
“Dialah Allah Yang Menjadikan, Yang Mengadakan (dari tidak ada menjadi ada) Yang Membentuk Rupa (membaguskannya), bagi-Nya beberapa nama yang paling baik. Tasbih kepada-Nya apa-apa yang di langit dan di bumi. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” --------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 22-23.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 16-17.

KEUTAMAAN MENANGIS (8)

Ibn Umar r.a. berkata : Ketika telah keras sakit Rasulullah s.a.w dan diingatkan untuk sholat jama’ah, Nabi bersabda : Suruhlah Abubakar menjadi imam. Siti ‘Aisjah berkata : Abubakar itu seorang yang lemah hati, jika membaca Qur’an tidak dapat menahan tangisnya. Nabi bersabda : Suruhlah Abubakar menjadi imam pada orang-orang itu. Pada riwayat yang lain, Siti ‘Aisjah berkata : Abubakar jika berdiri di tempatmu, orang tidak akan mendengar suaranya karena tangisnya. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 395.

SIFAT SHOLAT (24)

Dari Sa’id bin Thariq Al-Asyya’i r.a., ia berkata; Saya bertanya kepada ayah : “Hai ayah, sesungguhnya ayah pernah sholat di belakang Rasulullah s.a.w., dan Abubakar, Utsman dan Ali, apakah mereka itu pernah qunut?” Ayahku menjawab : “Hai anakku (perbuatan itu) adalah bid’ah”. Diriwayatkan oleh Imam yang Lima (Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Nasa’i) kecuali Abu Daud.
----------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 114.

MUSLIMIN DAN KA’BAH

Telah lampau enam tahun sejak hijrah, kaum Muslimin sudah gelisah sekali karena rindu ingin berziarah ke Ka’bah dan ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Pada suatu pagi bila mereka sedang herkumpul di mesjid, tiba-tiba Nabi memberitahukan kepada mereka bahwa ia telah mendapat ilham dalam mimpi hakiki, bahwa insya Allah mereka akan memasuki Mesjid Suci dengan aman tenteram, dengan kepala dicukur atau digunting tanpa akan merasa takut.
Begitu mereka mendengar berita mengenai mimpi Rasulullah itu serentak mereka mengucap; Alhamdulillah. Secepat kilat berita ini telah tersebar ke seluruh penjuru Medinah. Tetapi bagaimana caranya memasuki Mesjid Suci itu? Dengan perangkah? Ataukah orang-orang Quraisy secara paksa harus dikosongkan? Atau barangkali Quraisy dengan tunduk menyerah membukakan jalan?
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 390.

Sabtu, 25 Mei 2013

SURGA Anggrek ibu Umi Kalsum

Ketika pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 lalu, tanggal 3 Mei 2013 kebetulan kami kesasar ke wilayah lain yang bukan wilayah tugas kami  33.74.030.006 (baca : Jawa TengahKota SemarangKecamatan BanyumanikKelurahan Srondol Wetan) dan mendapatkan nama Ruta (Rumah Tangga) ibu Umi Kalsum usia 53 tahun di Jl. Durian Utara II No. 37 RT 10 / RW 01. Yang menarik dari ibu Umi adalah budidaya anggreknya. Di lahan seluas ± 56 m2 beliau jadikan workshop anggrek yang berisikan koleksi Anggrek Dindorium 1.500 pohon, Anggrek Bulan 150 pohon, Anggrek Katrea 50 pohon, Anggrek Oncidium 5 pohon, Anggrek Gramatovilum 50 pohon dan Anggrek Vanda 20 pohon.
Beliau sering mengikuti pameran Anggrek mewakili pembudidaya binaan Departemen terkait mulai dari Semarang hingga Jakarta, jika ada pameran di kota-kota tertentu yang beliau tidak bisa hadiri karena kesibukan maka Anggreknya saja yang ikut pameran.

KEUTAMAAN MENANGIS (7)

Anas r.a. berkata : Pada suatu hari sesudah wafat Nabi s.a.w. Abubakar berkata kepada Umar : Mari kami pergi ke rumah Umm Aiman sebagaimana Rasulullah dahulu Sering ziyarah kepadanya. Dan ketika sampai kerumah Umm Aiman tiba-tiba Umm Aiman menangis. Kedua tamu ini bertanya : Apakah yang menyebabkan kau menangis? Tidakkah kau telah mengetahui bahwa yang tersedia untuk Rasulullah di sisi Allah jauh lebih baik? Jawab Umm Aiman : Aku tidak menangis karena itu, tetapi saya menangis karena wahyu dari langit kini telah putus (terhenti). Keterangan ini menyebabkan kedua orang itu menangis bersama Umm Aiman r.a. (HR. Muslim).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 394-395.

SIFAT SHOLAT (23)

Dari Anas r.a.; Bahwasanya Nabi s.a.w. pernah qunut sesudah ruku’, sebulan lamanya, mendo’akan kebinasaan bagi beberapa suku bangsa Arab, kemudian beliau meninggalkannya. Muttafaq ‘alaih. Dan bagi Ahmad dan Darukutny seperti itu juga dari jalan lain. Dan ia menambah : “Adapun pada sholat Shubuh, beliau terus-terusan qunut sehingga beliau meninggal dunia”.

Tambahan itu mengenai qunut di sholat shubuh, hadits-haditsnya tidak ada yang kuat, semuana lemah, dan bertentangan dengan yang lebih kuat. Dan pada hadits tambahan di atas ada rawi bernama Abu Ja’far Ar-Razi yang dilemahkan oleh Ahmad dan lain-lain.

Dan dari padanya Bahwasanya Nabi s.a.w. tidak qunut kecuali apabila mendo’akan kebaikan kepada satu kaum atau mendo’akan kebinasaan kepada satu kaum. Disahkan oleh Ibnu Khuzaimah.
------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 113-114.

Jumat, 24 Mei 2013

Tanah SURGA ala mbah Irfani

Ketika pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 lalu, kebetulan kami mendapatkan nama Ruta (Rumah Tangga) mbah Irfani usia 75 tahun hasil update penggalian informasi dari pak RW I, Margono, S.Sos di wilayah 33.74.030.007 (baca : Jawa TengahKota SemarangKecamatan BanyumanikKelurahan Pedalangan). Dan pada tanggal 9 Mei 2013 kami berkesempatan mengambil data pencacahan ke rumah beliau di 33.74.030.007 NBS 015B. Beliau masih nampak segar dan sehat dalam usianya, pola hidupnya sangat sederhana sekali. Beliau beserta istri dan satu orang putranya menempati sebuah tanah tegalan seluas ± 2000 m2 yang bersebelahan dengan ruas jalan tol Banyumanik-Ungaran. Memasuki tanah garapan beliau suasana teduh begitu terasa dengan tetumbuhan yang beliau upayakan. Diatas tanah tersebut beliau dirikan rumah seadanya dari papan seluas ± 30m2. Beliau menuturkan bahwa tanah yang beliau tempati dan olah tanahnya itu milik seseorang yang tinggal di Perumahan Graha Estetika, karena beliau tidak memiliki skill dan pekerjaan, dan bertani adalah salah satu cara untuk menghidupi keluarga dalam usianya yang sekarang ini, hanya bisa mengolah lahan tidur. Di lahan seluas ± 2000 m2 selain didirikan tempat tinggal beliau dirikan pula sebuah kandang Sapi seluas ± 27 m2 untuk memelihara 2 ekor Sapi potong, 32 Ayam Kampung dan 4 Itik Manila dan lahan tersebut beliau tanami pula dengan talas yang panen 2 kali setahun, pisang ambon dan pohon Sengon. Beliaupun memelihara ikan lele dalam kolam seluas ± 75 m2. Melihat kondisi ini jadi teringan lagu “Kolam Susu”-nya Koes Plus, Indonesia memang surga dunia, tentunya dalam arti positif dan manfaat.

AL-KHAALIQU

AL-KHAALIQU (الْخَالِقُ) artinya, Maha Pencipta, Maha Kuasa mengadakan seluruh makhluq yang bermacam ragam, dan menaqdirkan segala sesuatunya.
Segala yang diciptakan-Nya itu bernama “Makhluq” atau Alam ini takkan terjadi dengan sendirinya, apabila tak ada yang menciptakannya. Penciptanya itu bernama “KHALIQ” atau “ALLAH”. Manusia sudah mempercayai adanya “Allah”, tapi caranya mereka berbakti dan beribadat kepada Allah banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan kekeliruan-kekeliruan, diantaranya mereka menyembah Allah memakai perantara. Perbuatan seperti itulah yang dinamakan syirik (mempersekutukan Allah) dan ini adalah termasuk dosa besar yang tidak bisa diampuni. Oleh karena itu, anda sekali-kali jangan mempersekutukan Allah dengan memakai perantaraan, seperti meminta bahagia, selamat, kaya dan sebagainya itu kepada kuburan, keris, dewa-dewa, ke gunung-gunung dan sebagainya.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 3 yang artinya :
“Ketahuilah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang tulus (suci dari syirik). Berkata orang-orang yang mengambil Tuhan selain daripada-Nya : “Kami tidak menyembah mereka (berhala-berhala) melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya” Sesungguhnya Allah bakal menghukumi antara mereka tentang apa-apa yang mereka perselisihkannya. Sesungguhnya Allah tiada menunjuki orang yang pendusta lagi kafir”.

Dengan ayat الله سبحانه وتعالى yang tersebut ini mengertilah kita bahwa orang-orang kafir menyembah berhala dan sebagainya itu, adalah untuk badan perantara yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah.
Begitulah pendapat mereka, dan amal mereka yang seperti itu adalah sangat tersesat. Menurut akal yang sehat takkan mungkin berhala yang tak pandai berbicara, mendengar dan sebagainya itu, akan dapat menjadi perantara kepada Allah. Sungguh sesat sekali perbuatan mereka itu.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 21-22.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 16-17.

KEUTAMAAN MENANGIS (6)

Anas r.a. berkata : Rasulullah berkata kepada Ubay bin Ka’ab : Allah menyuruh aku membacakan kepadamu surat : LAM YAKUNIL LADZINA KAFARU. Ubay bertanya : Apakah Allah menyebut namaku? Jawab Nabi : Ya. Maka menangislah Ubay. (HR. Buchary dan Muslim)

Tangis karena pilu hati, merasa diri sangat rendah dan mendapat kehormatan besar dari Allah.
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 394.

SIFAT SHOLAT (22)

Dari Malik bin Al-Huwairits r.a.; Bahwasanya ia melihat Nabi s.a .w. sholat dan apabila dalam raka’at yang ganjil beliau tidak bangkit berdiri sehingga beliau duduk lurus (sebentar). Diriwayatkan oleh Bukhary.
-----------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 113.

MUSLIMIN MERINDUKAN MEKAH

Sementara itu kaum Muslimin merasa menderita karena tak dapat melakukan tugas agama yang sudah menjadi kewajiban mereka, juga sudah menjadi kewajiban nenek-moyang mereka dahulu. Di samping itti kaum Muhajirin sendiri pun sudah merasa tersiksa dan merasa tertekan tersiksa dalam pembuangan, tertekan —karena kehilangan tanah air dan keluarga. Hanya saja mereka itu semua yakin akan adanya pertolongan Tuhan kepada Rasul dan kepada mereka serta mengangkat taraf agama mereka di atas agama lain. Mereka percaya sekali, bahwa tak lama lagi pasti akan datang waktunya Tuhan membukakan pintu Mekah kepada mereka, dan mereka akan bertawaf di Rumah Purba (Ka’bah) itu, menunaikan kewaiban agama yang diwajibkan Tuhan kepada seluruh umat manusia. Kalau selama itu, tahun demi tahun yang terjadi hanya peperangan, dari perang Badar ke Uhud, lalu Khandaq, kemudian peperangan-peperangan dan kesibukan-kesibukan lain, maka hari yang mereka harap-harapkan itu kini pasti akan tiba. Mereka sangat merindukan hari yang diharap-harapkan itu. Tidak kurang pula Muhammad seperti mereka. sangat merindukannya dan yakin sekali, bahwa saatnya sudah dekat!

ORANG ARAB DAN KA’BAH
Dengan melarang mengadakan ziarah ke Mekah serta menunaikan kewajiban berhaji dan menjalankan umrah, sebenarnya orang-orang Quraisy sudah melakukan kekejaman terhadap Muhammad dan sahabat-sahabatnya . Rumah Purba ini bukanlah milik Quraisy, melainkan milik semua orang Arab. Hanya saja orang-orang Quraisy itu berkewajiban menjaga Ka’bah dan mengurus air buat para pengunjung, yakni yang meliputi segala macam kepengurusan Rumah Suci dan pemiliharaan pengunjung-pengunjungnya. Tujuan sesuatu kabilah itu satu sama lain dengan menyembah berhala tidaklah berarti membenarkan tindakan Quraisy melarang orang berziarah dan bertawaf di Ka’bah serta melakukan segala upacara dan penyembahan berhala. Muhammad datang mengajak orang menjauhi penyembahan berhala dan membersihkan diri dari segala noda paganisma dan syirik. Ia mengajak orang ke tingkat jiwa yang lebih tinggi, yakni menyembah hanya kepada Allah Yang Tunggal dan tidak bersekutu. Ia akan menempatkannya di atas segala kekurangan, akan membawa kehidupan rohani ke tempat yang dapat menangkap arti kesatuan alam serta keesaan Tuhan. Jadi oleh karena menjalankan ibadah haji dan umrah itu merupakan salah satu kewajiban agama, maka melarang penganut-penganut agama baru ini melakukan kewajiban agamanya berarti suatu tindakan permusuhan.
Akan tetapi apabila Muhammad kemudian datang juga disertai orang-orang yang sudah beriman kepada Allah dan kepada ajarannya, yang sebenarnya mereka ini penduduk asli Mekah, maka orang-orang Quraisy itu kuatir rakyat jelata di Mekah akan menggabungkan diri kepadanya lalu merasa pula bahwa memisahkan mereka dari sanak keluarga, adalah suatu tindakan kekejaman. Dengan demikian ini akan merupakan benih yang dapat mencetuskan perang saudara.
Di sampinig itu pemimpin-pemimpin Quraisy dan pemuka-pemuka Mekah tidak pula melupakan Muhammad dan pengikutnya yang telah menghancurkan perdagangan mereka, merintangi jalan mereka yang sudah rata itu ke Syam. Oleh karenanya dalam jiwa mereka sudah tertanam rasa dendam dan permusuhan; padahal sudah cukup diketahui bahwa Rumah itu kepunyaan Allah dan kepunyaan seluruh masyarakat Arab, dan bahwa kewajiban mereka hanyalah menjaganya dan memelihara orang-orang yang datang berziarah.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 388-390.

Kamis, 23 Mei 2013

Belajar IKHLAS dari mbah Mardi

Ketika pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 lalu, kebetulan kami mendapatkan nama Ruta (Rumah Tangga) mbah Sumardi usia 80 tahun hasil update penggalian informasi dari pak RW I, Margono, S.Sos di wilayah 33.74.030.007 (baca : Jawa TengahKota SemarangKecamatan BanyumanikKelurahan Pedalangan). Dan pada tanggal 9 Mei 2013 kami berkesempatan mengambil data pencacahan ke rumah beliau di 33.74.030.007 NBS 015B. Beliau masih nampak segar dan sehat dalam usianya, pola hidupnya sangat sederhana sekali, tidur di ruangan serbaguna seluas 12m2 dan ber-“kantor” di kandang kambing tempat beliau mencari nafkah seluas 18m2, jadi total wilayah tinggal beliau 30m2. Tempat tinggal dan “kantor” beliau berada di lahan tanahnya yang seluas ± 350 m2, dimana sisa lahan tinggal beliau telah dibagikan kepada anak-anaknya. Selain ber”kantor” di samping tempat tinggalnya, beliau juga ber-“kantor” di tegalan dekat SOS menggarap ladang kosong (Bero) seluas 2000 m2 yang ditanami singkong untuk dikonsumsi sendiri dan sarana mengombor (menggemukkan) kambing peliharaanya dan jika hasil produksi berlebih barulah beliau jual. Kreatifitas beliau selanjutnya adalah menjadi saudagar kambing dengan memelihara 3 sampai 5 ekor kambing untuk dijual bagi orang yang punya hajatan seperti Aqiqoh, syukuran budaya dan lain-lain, tetapi begitu menjelang bulan Qurban, beliau akan kulakan lebih di pasar hewan Ambarawa 3 sampai 10 ekor kambing untuk digemukkan sebelum dilepas ke pasar. Semoga engkau diberi kesehatan dan keberkahan hidup dunia akhirat mbah Sumardi.

KEUTAMAAN MENANGIS (5)

Abdullah bin Asy-Syich-chir r.a. berkata : Saya datang kepada Nabi s.a.w. sedang beliau sholat, maka terdengar nafas tangisnya, bagaikan suara air mendidih dalam bejana. (HR. Abu Dawud dan Attirmidzy)
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 394.

SIFAT SHOLAT (21)

Dari Ibnu Abbas r.a. Bahwasanya Nabi s.a.w. di antara dua sujud beliau membaca : “ALLAHUMMAGHFIRLI WARHAMNII WAHDINII WA’AFINII WARZUKNII” (Ya Allah ampunilah hamba dan kasihanilah hamba dan berilah petunjuk serta kesehatan pada hamba, dan berilah hamba rizki). Diriwayatkan oleh Imam yang Empat (Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Nasa’i) kecuali Nasa’i, dan lafadh ini bagi Abu Daud, dan disahkan oleh Hakim.
------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 112-113.

Rabu, 22 Mei 2013

AL-MUTAKABBIRU

AL-MUTAKABBIRU (الْمُتَكَبِّرُ) artinya Yang Maha Agung, Maha Megah, Maha Tinggi dalam Kebesaran-Nya.
Dengan Kebesaran dan Ke-Agungan Allah, tunduklah kepada-Nya segala isi langit dan bumi dan apabila Tuhan berkehendak dalam segala sesuatu, terjadilah sesuatu itu.
Apabila kita bertamasya mengelilngi dunia, hati berkata :
“Alangkah indahnya dunia ini. Ketika kita memandang ke laut lepas, nampaknya dan udara seperti tikar terhampar, warna biru, sejuk mata memandangnya, kelihatan sawah yang luas berjenjang-jenjang padinya sedang menguning, diselingi oleh pohon nyiur yang melambai-lambai”. Hati pun bertambah tergugah dibuatnya, sehingga kita berkata pula :
“Alangkah lebih indah dan sempurnanya penciptanya”.
Karena itu, berulang-ulang Tuhan berfirman dalam surat Ar-Rahman yang berbunyi : “Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Apabila kita bentangkan ke-Agungan, ke-Besaran dan ke Kejayaan Allah, andaikata air laut dijadikan tinta, akan keringlah tinta itu melukiskannya, dan apabila daun-daun kayu menjadi kertas, akan habislah kertas dibuatnya, dan bilamana ranting-ranting kayu menjadi kalam, akan habis pulalah pena-pena itu, namun anugerah Allah belum selesai ditulisnya. Begitulah kemegahan, kebesaran dan kekayaan Allah yang tiada taranya.
Allaahu Akbar 3x, Walillahil hamdu, Allah Maha Besar 3x, segala puji bagi Allah.
Firman Allah s.w.t. dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 13 – 18 yang artinya :
“Dan sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w. telah melihat Malaikat Jibril pada kali yang lain, yaitu di sidratul Muntaha. Didekat Sidratulmuntaha itu ada syurga tempat tinggal (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha itu tertutup oleh sesuatu yang menutupnya. Tiada berpaling penglihatan Muhammad dan yang dilihatnya dan tidak pula melampauinya. Sesungguhnya Muhammad telah melihat tanda-tanda Kebesaran dan Ke-Agungan Allah.”--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 20-21.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 15-16.

KEUTAMAAN MENANGIS (4)

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabdalah Rasulullah s.a.w. : Tujuh macam orang yang bakal dinaungi Allah dibawah naungan-Nya, pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan Allah.
1: Imam (Pemimpin/kepala) yang adil. 2: Pemuda yang tumbuh dan tetap ta’at ibadat kepada Allah. 3: Seorang yang hatinya selalu tergantung pada masjid (Ya’ni memperhatikan waktu-waktu sholat jama’ah di masjid). 4: Dua orang yang berkasih-sayang semata-mata karena Allah baik ketika bertemu atau sesudah berpisah. 5: Seorang laki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan yang cantik, maka Ia tolak dengan kata : Aku takut kepada Allah. 6: Seorang yang bersedekah dirahasiakan, sehingga tidak diketahui oleh yang kiri apa yang dilakukan oleh kanannya. 7: Seorang yang berdzikir ingat kepada Allah sendirian, sehingga bercucuran air mata.
(HR. Buchary dan Muslim).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 393-394.

Lahan Persawahan belakang PT Fumira Semarang

Warna hijau muda adalah lahan sawah belakang PT. Fumira
Pada saat pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 lalu, kebetulan kami mendapatkan wilayah sensus di 33.74.030.008 (baca : Jawa TengahKota SemarangKecamatan BanyumanikKelurahan Sumurboto). Dan antara tanggal 2 Mei  sampai 6 Mei 2013 kami berkesempatan mengambil data pencacahan ke rumah-rumah Ruta (Rumah Tangga) teridentifikasi mengolah lahan persawahan di belakang PT Fumira Semarang, yang pada umumnya berusia diatas 45 tahun dengan lahan garapan masing-masing Ruta antara 300 m2 sampai dengan 1000 m2 tergantung kekuatan individu penggarap lahan..
Lahan yang dipergunakan sebagai sawah oleh beberapa warga dari wilayah 33.74.030.008 NBS 003B dan wilayah 33.74.030.008 NBS 007B sebenarnya adalah kolam pembuangan limbah pabrik dengan posisi level tanah sama dengan selokan perumahan Srondol Bumi Indah. Adapun lahan persawahan ini berbatasan dengan PT Fumira di sebelah barat selaku pemilik lahan pembuangan limbah dan di utara dan selatan adalah perumahan Srondol Bumi Indah Semarang, dan bagian timur bersebelahan dengan Masjid At-Taqwa komplek perumahan Srondol Bumi Indah.
Secara umum lahan persawahan ini tidak bisa diambil pedoman masa tanamnya, karena jika musim penghujan lahan ini justru tergenang banjir yang menutupi seluruh persawahan dengan kedalaman lebih dari 1 meter dari ketinggian jalan utama perumahan. Dan hampir dipastikan sampah-sampah segala jenis pun bakal berkumpul di lahan ini.
Penggunaan lahan ini sebagai persawahan baru bisa dilakukan apabila kebutuhan air pantas seperti layaknya untuk keperluan menanam padi. Dan aktifitas persawahan seringkali dilakukan penanaman padi pada musim kemarau.

OJEK ON-LINE SEMARANG

Ojek On-line adalah solusi layanan jemput-antar Anda door-to-door. Ojek On-line menerima order melalui sosial media on-line (Facebook : Ojekonline_smg ; Twitter : @Ojekonline_smg ; YM! : Ojekonline_smg). Orderpun bisa via Telepon / SMS : 085-77777-1465 dan PIN BB : 265F5D5D. Ojek On-line beroperasi setiap hari dari jam 06.00 – 21.00 WIB.
Kenyamanan penumpang menjadi prioritas Ojek On-line, dan kami telah mempersiapkan armada kami sebaik mungkin.  Termasuk juga helm, jaket dan jas hujan yang selalu bersih.
Kami memberlakukan tarif flat berdasarkan area. Dengan kenyamanan yang kami siapkan, Anda tidak perlu khawatir dengan tarif yang mahal. Kami melayani antar-tunggu (multi-stop), kami melayani juga antar-jemput sekolah dengan perjanjian sebelumnya, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut (www.facebook.com/ojekonline_smg).

SIFAT SHOLAT (20)

Dari ‘Aisyah r.a., ia berkata ; Saya melihat Rasulullah s.a.w. sholat sambil duduk bersila. Diriwayatkan oleh Nasa’i dan disahkan oleh Ibnu Khuzaimah.
---------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 112.

MENUJU PERJANJIAN HUDAIBIYA

ENAM tahun lamanya sudah sejak Nabi dan sahabat-sahabatnya hijrah dari Mekah ke Medinah. Seperti kita lihat, selama itu mereka terus-menerus bekerja keras, terus-menerus dihadapkan kepada peperangan, kadang dengan pihak Quraisy, adakalanya pula dengan pihak Yahudi. Sementara itu Islam pun makin tersebar luas, makin kuat dan ampuh pula.
Sejak tahun pertama Hijrah, Muhammad sudah mengubah kiblatnya dari Al-Masjid’l-Aqsha ke Al-Masjid’l-Haram. Sekarang kaum Muslimin menghadap ke Baitullah yang dibangun oleh Ibrahim di Mekah, dan yang kemudian bangunan itu dibaharui lagi tatkala Muhammad masih muda belia. Waktu itu ia juga turut mengangkut batu hitam ke tempatnya di ujung dinding bangunan itu. Tak terlintas dalam pikirannya atau dalam pikiran siapa pun juga waktu itu, bahwa Tuhan akan menurunkan risalah kepadanya.

MUSLIMIN DIRINTANGI KE MESJID SUCI
Sejak ratusan tahun yang lalu, Al-Masjid’l-Haram ini (Mesjid Suci) sudah menjadi arah tujuan orang-orang Arab dalam melakukan ibadat. Dalam bulan-bulan suci setiap tahun mereka datang ke tempat itu. Setiap orang yang datang keamanannya terjamin. Apabila orang bertemu dengan musuh yang paling keras sekalipun, di tempat ini ia tak dapat menghunus pedang atau mengadakan pertumpahan darah. Akan tetapi sejak Muhammad dan kaum Muslimin sudah hijrah, pihak Quraisy telah mengambil tanggung jawab dengan melarang mereka memasuki Mesjid Suci itu, melarang mereka mendekatinya di luar golongan Arab lainnya. Dalam hal ini firman Tuhan turun pada tahun Hijrah pertama itu :
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan suci; bolehkah berperang? Katakanlah : Berperang dalam bulan itu suatu dosa besar. Tetapi merintangi orang dari jalan Allah dan ingkar kepada-Nya, merintangi orang memasuki Mesjid Suci serta mengusir penduduk dari sekitar tempat itu, lebih besar lagi dosanya di sisi Allah.” (QS 2 : 217)
Dan sesudah perang Badar juga firman Tuhan ini datang :
“Dan kenapa Allah tidak akan menyiksa mereka padahal mereka merintangi orang memasuki Mesjid Suci, sedang mereka bukan penanggung jawabnya. Mereka yang bertanggung jawab mengurusnya sebenarnya ialah orang-orang yang bertakwa. Tetapi mereka kebanyakan tidak mengetahui. Dan sholat mereka di sekitar Rumah Suci itu tidak lain hanya bersiul dan bertepuk tangan. Oleh karena itu rasakan siksaan yang disebabkan oleh kekafiranmu itu. Orang-orang kafir itu mengeluarkan harta mereka guna melarang orang dari jalan Allah; maka mereka masih akan mengeluarkan harta mereka. Sesudah itu mereka menyesal. lalu mereka kalah. Dan orang-orang yang kafir itu akan dikumpulkan di dalam neraka.” (QS 8 : 34-36)

Selama enam tahun itu banyak sekali ayat-ayat turun berturut-turut mengenai Mesjid Suci itu yang oleh Tuhan dijadikan tempat manusia berkumpul dan tempat yang aman. Akan tetapi pihak Quraisy menganggap Muhammad dan pengikut-pengikutnya telah mengingkari dewa-dewa dalam Rumah Suci itu : Hubal, Isaf, Na’ila dan berhala-berhala yang lain. Oleh karena itu memerangi dan melarang mereka datang berkunjung ke Ka’bah adalah suatu kewajiban buat Quraisy. kalau mereka tidak mau kembali kepada dewa-dewa nenek-moyangnya.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 387-388.

Selasa, 21 Mei 2013

Bertamu ke rumah bapak Didik Ridiyanto

Ketika pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 lalu, kebetulan kami mendapatkan nama Ruta (Rumah Tangga) Didik Ridiyanto usia 52 tahun dalam hasil SP2010 teridentifikasi sebagai Ruta Pertanian, di wilayah 33.74.030.007 (baca : Jawa TengahKota SemarangKecamatan BanyumanikKelurahan Pedalangan). Dan pada tanggal 9 Mei 2013 kami berkesempatan mengambil data pencacahan ke rumah beliau di 33.74.030.007 NBS 015B. Begitu menginjakkan kaki ke dalam rumah, terasa nyaman karena beliau sangat welcome ketika kami memberikan pertanyaan sesuai lembar sensus. Ternyata nama beliau beliau adalah pemilik Agrowisata Srendeng di kabupaten Kendal. Sayangnya ketika hasil wawancara kami konsultasikan dengan KSK usaha agrowisata bukanlah termasuk dalam kategori kegiatan pertanian, padahal lokasi agrowisata yang 9 ha ini ditanami Sengon, Cengkeh, Kopi dan tanaman-tanaman perkebunan lainnya serta beberapa usaha peternakan dan perikanan. Tetapi karena muatan usahanya cenderung kepada obyek wisata maka agrowisata ini tidak masuk dalam usaha pertanian.

KEUTAMAAN MENANGIS (3)

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah, hingga dapat kembali air susu ke dalam tetek. Dan tidak akan dapat berkumpul debu dalam jihad fisabilillah dengan asap neraka Jahannam. (HR. Attirmidzy).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 393.

SIFAT SHOLAT (19)

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata ; Rasulullah s.a.w. bersabda : “Aku diperintah sujud atas tujuh tulang : Atas dahi, dan beliau menunjuk akan hidungnya, dan atas dua tangan, dan atas dua lutut, dan atas ujung-ujung dua kaki”. Muttafaq ‘alaih.

Dari Ibnu Buhainah r.a.; Bahwasanya Rasulullah s.a.w. apabila sholat dan sedang sujud, beliau renggangkan antara dua tangannya sehingga terlihat putih dua ketiaknya. Muttafaq ‘alaih.

Dari Al-Barra bin ‘Azib r.a., ia berkata Rasulullah s.a.w. bersabda : “Apabila engkau sujud, letakkanlah dua telapak tanganmu, dan angkatlah dua sikutmu”. Diriwayatkan oleh Muslim.

Dari Wail bin Hujr r.a.; Bahwasanya Nabi s.a.w. apabila ruku’, beliau renggangkan antara jari-jarinya dan apabila sujud beliau merapatkan jari-jarinya. Diriwayatkan oleh Hakim.
--------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 111-112.

Senin, 20 Mei 2013

AL-JABBARU

AL-JABBARU (الْجَبَّارُ) artinya, الله سبحانه وتعالى. Yang Maha Perkasa, tidak berkehendak kepada pertolongan, bijaksana memerintah seluruh Alam.
Apabila datang perintah Allah, semuanya tunduk mengikut perintah-Nya. Perhatikanlah angin yang bertiup kencang dapat menumbangkan pohon-pohon besar, bergelimpangan rubuh di jalan-jalan, bahkan rumah-rumah pun ada yang diterbangkannya genteng-gentengnya, semuanya itu berlakunya karena izin Allah. Tidak seorang pun manusia yang dapat berkutik apabila datang malapetaka.
Zaman sekarang telah banyak yang kita dengar dan lihat tanda-tanda kekuasaan Allah, baIk kejadian itu di dalam negeri ataupun di luar negri, seperti air laut pasang surut mencapai ketinggian puluhan meter, melanda dan memusnahkan kota-kota dan kampung-kampung, walaupun jauh dari lautan. Demikian pula gempa bumi yang meruntuhkan rumah-rumah, telah banyak kurban berguguran, tak sempat melarikan diri karena datangnya dengan tiba-tiba. Semua peristiwa itu terjadi karena titah Allah yang menyuruh berbuat demikian.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 23 yang artinya :
“Dia Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Memerintah Alam, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah daripada apa-apa yang mereka persekutukan.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 19-20.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 15.

KEUTAMAAN MENANGIS (2)

Anas r.a. berkata : Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. berkhutbah, bèlum pernah saya mendengar khutbah seperti itu, lalu beliau bersabda dalam khutbahnya itu : Andaikan kamu mengetahui sebagaimana yang aku ketahui, niscaya sedikit tertawa dan banyak menangis. Anas berkata : Seketika itu para sahabat menutup muka masing-masing, sambil menangis terisak-isak. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 392.

MASJID NURUL HUDA Karangrejo Pentul No 197 Semarang


MASJID NURUL HUDA Jl. Karangrejo Pentul No 197 Semarang
MASJID NURUL HUDA
Jl. Karangrejo Pentul No 197
Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik
Kotamadia Semarang

Masjid ini memiliki dua lantai diatas bidang tanah kurang lebih 15 x 15 meter dengan luas bangunan 12 x 12 meter dan terletak di sebelah kiri ruas jalan tol Jatingaleh – Krapyak.

SIFAT SHOLAT (18)

Dari Abu Sa’id Al-Khudriyyi r.a., ia berkata; Adalah Rasulullah s.a.w. apabila beliau mengangkat kepalanya dari ruku’, beliau membaca (yang artinya): Ya Allah pengurus kami, bagi-Mu-lah sekalian puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa-apa yang engkau sukai, Engkaulah yang berhak akan apa-apa yang diucapkan oleh hamba, dan kami sekalian adalah hambamu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak akan apa-apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi, sesuatu yang Engkau tahan, dan tidak ada manfaatnya yang mempunyai keagungan, karena keagungan itu datang dari pada-Mu jua adanya”. Diriwayatkan oleh Muslim.
--------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 110-111.

WAHYU MEMBEBASKAN AISYAH

Setelah Muhammad terjaga, ia duduk kembali, dengan bercucuran keringat. Sambil menyeka keringat dari dahi ia berkata : “Gembirakanlah hatimu, Aisyah! Tuhan telah membebaskan kau dari tuduhan.”
“Alhamdulillah”, kata Aisyah.
Kemudian Muhammad pergi ke mesjid, dan membacakan ayat-ayat berikut ini kepada kaum Muslimin : “Mereka yang datang membawa berita bohong itu sebenarnya dari golonganmu juga. Jangan kamu mengira ini suatu bencana buat kamu, tetapi sebaliknya, suatu kebaikan juga buat kamu. Setiap orang dari mereka itu akan mendapat ganjaran hukum atas dosa yang mereka perbuat. Dan orang yang mengetuai penyiarannya di antara mereka itu akan mendapat sikas yang berat. Mengapa orang-orang beriman —laki-laki dan perempuan— ketika mendengar berita itu, tidak berprasangka baik terhadap sesama mereka sendiri dan mengatakan: ini adalah suatu berita bohong yang nyata sekali? Mengapa dalam hal ini mereka tidak membawa empat orang saksi. Kalau, mereka tak dapat membawa saksi-saksi itu, maka mereka itu di sisi Allah adalah orang-orang pendusta. Dan sekiranya bukan karena kemurahan Tuhan dan kasih-sayang-Nya juga kepadamu — di dunia dan di akhirat — niscaya siksa Allah yang besar akan menimpa kamu, karena fitnah yang kamu lakukan itu. Tatkala kamu menerima berita itu dari mulut ke mulut, dan kamu katakan pula dengan mulut kamu sendiri apa yang tidak kamu ketahui dengan pasti, dan kamu mengiranya hanya soal kecil saja, padahal pada Allah itu adalah perkara besar. Dan tatkala kamu mendengarnya, mengapa tidak kamu katakan saja: tidak sepatutnya kami membicarakan masalah ini. Maha Suci Tuhan. Ini adalah kebohongan besar. Allah memperingatkan kamu, jangan sekali-kali hal serupa itu akan terulang, jika kamu memang orang-orang yang beriman. Allah menjelaskan keterangan-keterangan itu kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. Mereka yang suka melihat tersebarnya perbuatan keji di kalangan orang-orang beriman, akan mengalami siksaan pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS 24 : 11-19)
Dalam hubungan ini pula datangnya ketentuan hukuman terhadap orang yang melemparkan tuduhan buta kepada kaum wanita yang baik-baik.
“Dan mereka yang melemparkan tuduhan keji kepada wanita-wanita yang baik-baik, lalu mereka tak dapat membawa empat orang saksi, maka deralah mereka dengan delapan puluh kali pukulan, dan jangan sekali-kali menerima lagi kesaksian mereka itu. Mereka itu adalah orang-orang yang jahat.” (QS 24 : 4)
Untuk melaksanakan ketentuan Quran, mereka yang telah menyebarkan berita keji itu — Mistah bin Uthatha, Hassan bin Thabit dan Hamna binti Jahsy, masing-masing mendapat hukuman dera delapan puluh kali.
Sekarang kembali Aisyah seperti dalam keadaannya semula, dalam rumah-tangga dan dalam hati Muhammad.
Sebagai komentar atas peristiwa ini Sir William Muir menyebutkan sebagai berikut : “Sejarah Aisyah, baik sebelum atau sesudah peristiwa itu mengharuskan kita mengambil keputusan yang pasti bahwa dia adalah bersih dari segala tuduhan itu dan mengharuskan kita pula untuk tidak ragu-ragu lagi menggugurkan segala macam prasangka terhadap dirinya.”

MAAF YANG SUNGGUH INDAH
Akan tetapi sesudah itu pun Hassan bin Thabit kembali diterima dan mendapat kasih-sayang Muhammad lagi. Demikian juga Muhammad minta kepada Abu Bakar, supaya jangan mengurangi kasih-sayang kepada Mistah seperti yang sudah-sudah. Sejak itu selesailah peristiwa itu tidak lagi meninggalkan bekas di seluruh Medinah. Aisyah pun cepat pula sembuh dari sakitnya, lalu kembali ke rumahnya di tempat Rasul, dan kembali pula ke dalam hati Rasul, kembali dalam kedudukannya yang tinggi dalam hati sahabat-sahabatnya seluruh kaum Muslimin. Dengan demikian Nabi dapat kembali mengabdikan diri kepada ajarannya dan kepada pengarahan kaum Muslimin sebagai suatu persiapan guna menhadapi perjanjian Hudaibiya. Semoga Allah memberikan kemenangan yang nyata kepada umat Muslimin.
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 384-386.

Minggu, 19 Mei 2013

KEUTAMAAN MENANGIS (1)

Ibn Mas’ud r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku : Bacakan kepadaku Al-Qur’an. Saya berkata : Ya Rasulullah, bagaimana saya akan membacakan kepadamu, padahal kepadamulah Qur’an telah diturunkan. Bersabda Nabi : Aku suka mendengar dari lain orang. Maka saya baca surat An-nisa hingga ayat : "FAKAIFA IDZA JI’NA MIN KULLI UMMATIN BISYAHIDIN, WA JI’NA BIKA ALA HAA’ULLA’I SYAHIDA." (Bagaimanakah bila Kami telah mendatangkan kau sebagai saksi atas semua mereka itu). Bersabda Nabi : Cukuplah. Ibnu Mas’ud berkata : Maka saya menoleh kepadanya, tiba-tiba kedua mata Nabi berlinang-linang air mata. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 392.

SIFAT SHOLAT (17)

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata ; Adalah Rasulullah s.a.w. apabila bangkit hendak sholat, beliau takbir tatkala berdiri, dan bertakbir tatkala hendak ruku’ lalu beliau membaca : “Sami ‘allahu liman hamidah”. tatkala mengangkat tulang punggungnya dari ruku’, lalu beliau membaca : ‘Rabbanaa lakal hamdu” sambil berdiri, kemudian beliau takbir tatkala hendak sujud, lalu takbir tatkala mengangkat kepalanya, lalu takbir tatkala hendak sujud, lain takbir tatkala bangkit, kemudian beliau berbuat demikian dalam sholat seluruhnya dan beliau takbir tatkala bangkit setelah duduk (attahiyyat) dari dua raka’at”. Muttafaq ‘alaih.
----------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 110.

Sabtu, 18 Mei 2013

AL-‘AZIIZU

AL-’AZIIZU (الْعزِيْزُ) artinya, Yang Maha Mulia, berkuasa dalam segala sesuatu.
Kemuliaan Allah tak ada yang menandingi-Nya, kekal abadi, tidak sama dengan makhluq (manusia) yang tingkat kemuliaannya itu sangat terbatas (hanya sementara).
Oleh karena itu, apabila memuliakan seseorang, janganlah secara berlebih-lebihan, walaupun dia seorang raja, pembesar, berpangkat, kaya, dan sebagainya, karena semuanya itu adalah amanat Allah dan semuanya itu akan kembali kepada-Nya.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaf ayat 1 yang artinya :
“Telah tasbih kepada Allah segala isi langit dan bumi, dan Dialah yang Maha mulia lagi bijaksana.”

Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat An-Naml ayat 9 yang artinya :
“Hai Musa! Sesungguhnya Aku Allah yang perkasa lagi bijaksana.”

Allah s.w.t. Maha mulia, gagah perkasa, tak ada yang menandingi-Nya satu pun juga, tidak berkehendak kepada pertolongan dan persekutuan.
Besarlah dosanya di sisi Allah, bagi orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, yang berani menentang-Nya dan mempersekutukan-Nya.
Dengan berdalilkan ayat-ayat Allah yang tersebut ini, mengertilah anda bahwa yang mulia itu hanya Allah semata-mata, dan manusia tidak ada yang mulia, kecuali orang yang bertaqwa kepada Allah.
“Sesungguhnya semulia-mulia manusia di sisi Allah adalah orang yang takut kepada-Nya”.
Begitulah bunyi firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 18-19.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 14.

MENGHIMPUN ANTARA TAKUT DAN MENGHARAP (3)

Ibn Mas’ud r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Sorga lebih dekat kepada seseorang melebihi dari dekatnya tali sepatunya, dan neraka demikian pula. (HR. Buchary).
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 390.

SIFAT SHOLAT (16)

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata ; Rasulullah s.a.w. bersabda : “Ketahuilah, bahwasanya aku dilarang membaca Qur’an di waktu ruku dan di waktu sujud; adapun di waktu ruku’ itu. agungkanlah Tuhan, dan di waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah mendo’a, karena besar harapan do’a kamu akan dikabul. Diriwayatkan oleh Muslim.

Dari Aisyah r.a., ia berkata, Adalah Rasulullah s.a.w. dalam ruku’ dan sujudnya membaca : “SUBHAANAKA ALLAAHUMMA ROBBANAA WABIHAMDIKA ALLAAHUMMAGHFIRLI” (Maha suci Engkau, Ya Allah pemelihara kami dan dengan puji-Mu Ya Allah ampunilah dosa hamba). Mutafaq ‘alaih.
--------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 109-110.

Jumat, 17 Mei 2013

MUHAMMAD MINTA PENDAPAT USAMA DAN ALI

Tetapi keadaan Muhammad sebenarnya tidak lebih enak dari Aisyah. Ia merasa tersiksa karena percakapan orang mengenai dirinya itu, sehingga akhirnya terpaksa ia meminta pendapat sahabat-sahabatnya yang terdekat; apa yang akan diperbuatnya. Ia pergi ke rumah Abu Bakar, Ali dan Usama bin Zaid dipanggilnya akan dimintai pendapat. Usama ternyata menolak samasekali segala tuduhan yang dilemparkan orang kepada Aisyah itu. Itu bohong dan tidak punya dasar. Sebagaimana Nabi mengenainya, orang lain pun juga mengenal dia sebagai seorang wanita yang sangat baik. Sebaliknva Ali. Ia berkata : “Rasulullah, wanita yang lain banyak.” Lalu sarannya supaya menanyai bujang pembantu Aisyah, kalaukalau ia dapat dipercaya. Pembantu rumah itu pun dipanggil. Ali berdiri menghampirinya, lalu memukulnya yang cukup membuat bujang itu merasa kesakitan seraya berkata Katakanlah yang sebenarnya kepada Rasulullah!”
“Demi Allah yang saya ketahui dia adalah baik”, jawab pembantu rumah itu. Segala tuduhan jahat yang ditujukan kepada Aisyah dibantahnya.

MUHAMMAD MENEMUI AISYAH
Akhirnya tak ada jalan lain Muhammad harus menemui sendiri istrinya dan dimintanya supaya mengaku. Ia masuk menemui Aisyah; di tempat itu ada ayahnya dan seorang wanita dari Anshar. Aisyah sedang menangis dan wanita itu juga turut pula menangis. Tiada terderita olehnya betapa dalamnya kesedihannya itu mencabik hati, tergetar ia setelah mengetahui bahwa oleh Muhammad ia dicurigai. Dicurigai oleh itu laki-laki yang sangat dicintainya, dipujanya, laki-laki yang sangat dipercayainya, tempat dia rela mati untuknya.
Melihat kedatangannya itu, disekanya air matanya, dan terdengar olehnya ketika ia berkata : “Aisyah, engkau sudah mengetahui apa yang menjadi pembicaraan orang. Hendaknya engkau takut kepada Allah jika engkau telah melakukan suatu kejahatan seperti apa yang dikatakan orang. Bertobatlah engkau kepada Allah, sebab Allah akan menerima segala tobat yang datang dari hamba-Nya.”
Selesai kata-kata itu diucapkan. Aisyah merasa darahnya sudah mendidih. Air matanya jadi kering. Ia menoleh ke arah ibunya dan ke arah ayahnya. Ia menunggu bagaimana mereka akan menjawab. Tetapi ternyata mereka diam, tiada sepatah kata pun yang keluar dari mereka. Hati Aisyah makin panas, seraya katanya : “Kenapa kalian tidak menjawab?”
“Sungguh kami tidak tahu bagaimana harus kami jawab”, jawab mereka.
Lalu mereka berdua kembali terdiam lagi. Ketika itulah ia tik dapat menahan diri. Ia menangis lagi tersedu-sedu. Air matanya itu telah dapat meredakan api amarah yang menyala-nyala seolah hendak membakar jantungnya. Sambil menangis itu kemudian ia bicara. ditujukan kepada Nabi :
“Demi Allah, samasekali saya tidak akan bertobat kepada Tuhan seperti yang kausebutkan itu. Saya tahu, kalau saya mengiakan apa yang dikatakan orang itu, sedang Tuhan mengetahui bahwa saya tidak berdosa, berarti saya mengatakan sesuatu yang tak ada. Tetapi kalaupun saya bantah , kalian takkan percaya.” Ia diam sebentar. Kemudian sambungnya lagi “Saya hanya dapat berkata seperti apa yang dikatakan oleh Yusuf : ‘Maka sabar itulah yang baik, dan hanya Allah tempat meminta pertolongan atas segala yang kamu ceritakan itu!”.
Sejenak jadi sunyi , setelah terjadi pergolakan itu. Orang tidak tahu pasti sampai berapa lama hal itu berjalan. Akan tetapi begitu Muhammad hendak meninggalkan tempat itu tiba-tiba, Ia terlelap oleh kedatangan wahyu, seperti biasanya. Pakaiannya segera diselimutkan kepadanya dan sebuah bantal dari kulit diletakkan di bawah kepalanya.
Dalam hal ini Aisyah berkata : “Saya sendiri samasekali tidak merasa takut dan tidak peduli setelah melihat kejadian ini. Saya sudah mengetahui, bahwa saya tidak berdosa dan Allah tidak akan berlaku tidak adil terhadap diri saya. Sebaliknya orang tua saya. setelah Rasulullah s.a.w. terjaga, saya kira nyawa mereka akan terbang karena ketakutan, kalau-kalau wahyu dari Allah akan memperkuat apa yang dikatakan orang.”
----------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 383-384.

MENGHIMPUN ANTARA TAKUT DAN MENGHARAP (2)

Abu Said Alkhudry r.a. berkata : Bersabdalah Rasulullah s.a.w. : Apabila jenazah mayit itu diangkat di atas bahu orang-orang, maka mayit orang yang baik berkata : Segerakanlah saya. Dan kalau ia mayit orang jahat berkata : Alangkah celaka, ke mana kamu akan membawanya? Suara itu didengar oleh segala sesuatu, terkecuali manusia. Dan andaikan manusia mendengar pasti pingsan. (HR. Buchary)
--------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 390.

SIFAT SHOLAT (15)

Dari Hudzaifah r.a., ia berkata ; Saya pernah sholat bersama Nabi s.aw., dan apabila sampai pada “Ayat rahmat”, maka beliau berhenti padanya dan mendo’a; dan apabila sampai pada “Ayat siksa”, maka beliau ta’udz (mohon perlindungan) dari pada-Nya. Dikeluarkan oleh Imam yang Lima (Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Nasa’i) dan dihasankan oleh Tirmidzi.
----------------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 109.

Kamis, 16 Mei 2013

AL-MUHAIMINU

AL-MUHAIMINU (الْمُهَيْمِنُ) artinya, Yang Maha Penjaga atau menguasai segala urusan makhluk-Nya, memerintah dan melindungi, mengatur pekerjaan, rizki serta ajal mereka.
Apa-apa yang terjadi di langit dan di bumi ini, tak luput dari penjagaan Allah, yakni segala-galanya akan ada pembalasannya dan tak ada yang luput dari ilmunya Allah.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Almaidah ayat 48 yang artinya :
“Kami telah menurunkan Al-Qur’an kepada engkau hai Muhammad dengan membawa kebenaran. lagi membenarkan kitab-kitab Allah yang terdahulu daripadanya dan memelihara terhadap Kitab-kitab yang lain itu, maka hukumlah perkara mereka itu menurut peraturan yang diturunkan Allah, dan jangan engkau ikuti hawa nafsu mereka itu dengan memungkiri kebenaran yang telah datang kepadamu. Kami jadikan satu syariat (peraturan) dan jalan yang lurus untuk tiap-tiap kaum. Jika Allah menghendaki, nscaya dijadikan-Nya kamu sekalian satu umat saja, tapi Allah hendak mencoba imanmu, tentang pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah kamu memperkuat kebajikan. Kamu semuanya akan kembali kepada Allah, lalu Allah mengabarkan kepadamu, apa-apa yang kamu perselisihkan.”

Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 23 yang artinya :
“Dia Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang memerintah, Yang Maha Suci,Yang Maha Sejahtera, Yang mengaruniakan keamanan. Yang Maha menjaga segala hamba-Nya, Yang Maha Mulia, kuat Maha Perkasa. Yang Maha Agung. Maha suci Allah daripada apa-apa yang mereka persekutukan.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 17-18.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 13-14.

MENGHIMPUN ANTARA TAKUT DAN MENGHARAP (1)

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w.: Andaikan seorang mu’min mengetahui benar-benar siksa yang disediakan oleh Allah, niscaya tiada Seorangpun yang dapat mengharapkan akan masuk sorga, Dan andaikan seorang kafir mengetahui yang disediakan oleh Allah dari rahmat-Nya, tidak akan berputus harapanlah daripada mendapatkan sorga-Nya seorangpun. (HR. Muslim)

Yang andaikan orang mu’min, mengetahui bagaimana murka Allah ketika akan menyiksa, ia tidak merasa bahwa dirinya bisa selamat dari siksa Allah itu. Sebaliknya jika si kafir itu mengetahui bagaimana besar rahmat Allah, mungkin ia merasa tidak bakal tersiksa, dan pasti akan mendapat bahagian dari rahmat Allah itu.
----------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 389-390.