Ketika pelaksanaan Sensus Pertanian 2013 lalu, kebetulan kami mendapatkan nama Ruta (Rumah Tangga) mbah Irfani usia 75 tahun hasil update penggalian informasi dari pak RW I, Margono, S.Sos di wilayah 33.74.030.007 (baca : Jawa Tengah – Kota Semarang – Kecamatan Banyumanik – Kelurahan Pedalangan). Dan pada tanggal 9 Mei 2013 kami berkesempatan mengambil data pencacahan ke rumah beliau di 33.74.030.007 NBS 015B. Beliau masih nampak segar dan sehat dalam usianya, pola hidupnya sangat sederhana sekali. Beliau beserta istri dan satu orang putranya menempati sebuah tanah tegalan seluas ± 2000 m2 yang bersebelahan dengan ruas jalan tol Banyumanik-Ungaran. Memasuki tanah garapan beliau suasana teduh begitu terasa dengan tetumbuhan yang beliau upayakan. Diatas tanah tersebut beliau dirikan rumah seadanya dari papan seluas ± 30m2. Beliau menuturkan bahwa tanah yang beliau tempati dan olah tanahnya itu milik seseorang yang tinggal di Perumahan Graha Estetika, karena beliau tidak memiliki skill dan pekerjaan, dan bertani adalah salah satu cara untuk menghidupi keluarga dalam usianya yang sekarang ini, hanya bisa mengolah lahan tidur. Di lahan seluas ± 2000 m2 selain didirikan tempat tinggal beliau dirikan pula sebuah kandang Sapi seluas ± 27 m2 untuk memelihara 2 ekor Sapi potong, 32 Ayam Kampung dan 4 Itik Manila dan lahan tersebut beliau tanami pula dengan talas yang panen 2 kali setahun, pisang ambon dan pohon Sengon. Beliaupun memelihara ikan lele dalam kolam seluas ± 75 m2. Melihat kondisi ini jadi teringan lagu “Kolam Susu”-nya Koes Plus, Indonesia memang surga dunia, tentunya dalam arti positif dan manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar