"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 31 Mei 2016

Saat Para Sahabat Rasulullah Berkumpul

Al-Hakim menyebutkan dalam biografi Abu Abdillah al Bukhari, “Dulu para sahabat Rasulullah, jika mereka berkumpul, mereka saling mengingatkan mengenai Kitab Rabb mereka dan sunnah Nabi mereka”

Dr. Muhammad Jabir al-Qahthani (Twitter : @moh396) - Twit Ulama

Ghibah yang Dibolehkan (4)

Zaid bin Arqam r.a. berkata : Ketika kami dalam bepergian bersama Rasulullah s.a.w. tiba-tiba orang menderita kesukaran, maka Abdullah bin Ubay berkata : Jangan kamu bantu orang-orang yang bersama Rasulullah hingga mereka meninggalkannya. Dan apabila kami telah kembali ke Madinah orang yang mulia di antara kami akan mengusir orang yang rendah. Maka saya datang menyampaikan berita itu kepada Nabi s.a.w. Maka dipanggil oleh Nabi; Dan ketika berhadapan dengan Nabi : Abdullah bin Ubay bersumpah tidak berkata itu. Hingga orang-orang berkata : Zaid telah berdusta terhadap Rasulullah s.a.w. Maka jatuh diriku dalam kesukaran dari tuduhan itu hingga Allah menurunkan kebenaran saya dalam surat Almunafiqun, kemudian Nabi memanggil mereka untuk dimintakan ampun, maka merekapun menggelengkan kepala mereka (tidak mau menurut). (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 410-411.

Sifat Orang Beriman

Di antara sifat orang beriman, saling menasihati dengan kasih sayang dan tidak menyakiti. “Dan mereka saling menasihati dengan kasih sayang, merekalah golongan kanan” (QS. al-Balad : 17,18). Adapun sikap keras adalah kepada orang-orang non-muslim, “mereka bersikap keras dengan orang-orang kafir, dan saling kasih sayang antar mereka” (QS. al-Fath: 29).

Dr. Abdul Muhsin Al-Muthiri (Twittter : @q8azm) - Twit Ulama  

Antara Taat dan Maksiat

Dalam hidup, dirimu tidak lepas dari dua keadaan : bermaksiat kepada Allah, atau mentaati Allah.
Lantas, dimanakah sekarang lezatnya kemaksiatan? Dimanakah sekarang rasa lelah berbuat taat? Tak terasa lagi… Semua orang pergi membawa amalnya. Seandainya saja dosa itu bisa hilang setelah selesai berbuat dosa… (Tapi tidak demikian hakikatnya -pent) (Ibnul Jauzi).

Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama

Avigdor Lieberman; Kesayangan Putin

PALESTINA, Ahad (Foreign Policy): Perdana Menteri Benyamin Netanyahu baru saja melepas menteri pertahanan yang terkenal atas hubungan dekatnya dengan Washington dan menggantikannya dengan seseorang yang terkenal dekat dengan Moskow dan anti-Arab. Berikut ini lima hal yang perlu kita tahu mengenai Avigdor Lieberman, pria kelahiran Moldova yang juga mantan tukang pukul klub malam, dan kini bertugas mengatur militer terkuat di Timur Tengah.
 
Satu: Ia ingin memotong kepala orang-orang Arab yang tak patuh
Lieberman menghabiskan waktu bertahun-tahun demi menuntut hukuman mati bagi orang-orang yang divonis sebagai “teroris”. Baru-baru ini ia memberikan gagasan tentang bagaimana para pejuang Palestina seharusnya dibunuh. “Mereka yang bersama kita berhak mendapat segalanya, tapi mereka yang menentang kita kepalanya layak dipenggal dengan kapak,” kata dia pada Februari lalu.

Dua: Ia ingin menyingkirkan para politisi Arab-‘Israel’
Dalam perdebatan sengit yang disiarkan televisi tahun lalu, Lieberman dengan brutal menyerang Iman Odeh, pemimpin Joint List, sebuah aliansi partai-partai politik Arab-‘Israel’ yang merupakan salah satu blok terbesar di Knesset ‘Israel’. Menurut pemberitaan di surat kabar ‘Israel’, Haaretz, Lieberman mengatakan pada Odeh bahwa ia merupakan bagian dari “kolone kelima”, dan mengatakan “kau tidak diinginkan di sini” dan harus “pergi ke Gaza.” Ia juga menuding Odeh sebagai seorang “pembohong dan pengkhianat”.
Lieberman sebelumnya menuntut warga Arab ‘Israel’ untuk bersumpah setia, sebuah ide yang ditolak mentah-mentah. Ia juga membicarakan tentang menjadikan sejumlah kota Arab-‘Israel’ sebagai bagian dari negara Palestina masa depan tanpa peduli apakah penduduknya ingin tetap menjadi bagian dari ‘Israel’.

Tiga: Ia sangat menyukai Vladimir Putin
Lieberman berulangkali menolak untuk mengkritik sikap orang kuat Rusia, yang ia gambarkan sebagai pemimpin langka yang benar-benar memahami ancaman yang ditimbulkan oleh ekstremis Islam. “Rusia, lebih dari siapapun, sangat terbiasa dengan teror,” kata Lieberman saat melakukan perjalanan ke Moskow tahun 2009. “Rusia sendiri menderita karena standar ganda.”
Dua tahun kemudian, Lieberman yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ‘Israel’, memutuskan hubungan dengan sebagian besar kolega diplomatik karena memuji pemilu parlemen kontroversial Rusia sebagai pemilu yang bebas dan demokratis. Sebaliknya, Hillary Clinton, Sekretaris Negara Amerika Serikat saat itu, mengatakan bahwa pemilu tersebut tidaklah bebas maupun adil. Dan lebih dari sekadar perkataan ramah tamah: ketika Putin mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014, para diplomat ‘Israel’ dari Kementerian Luar Negeri Lieberman sama sekali tak “bersuara” mengecam invasi Rusia.
 
Empat: Ia benar-benar tidak suka Recep Tayyip Erdogan
Pada Januari lalu, Lieberman mengejek Presiden Turki sebagai seorang “anti-Semit, perundung kawasan.” Ia mengatakan bahwa penolakan Eropa untuk mengecam Erdogan atas sejumlah pidatonya di masa lalu “membawa kita kembali ke tahun 1930-an” – sebuah acuan untuk pelecehan dan penyiksaan Yahudi di Jerman hingga Holocaust.
Setelah bertahun-tahun meningkatnya ketegangan, Netanyahu bekerja keras untuk memperbaiki hubungan dengan Ankara, terutama ketika itu soal kerja sama militer. Namun, penunjukan Lieberman menjadi menteri pertahanan kemungkinan tak akan membantu sama sekali.
 
Lima: Secara teknis, ia tidak tinggal di ‘Israel’
Lieberman tinggal di Nokdim, sebuah permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat terjajah. Itu membuat ia (mungkin) satu-satunya menteri pertahanan di dunia yang tidak tinggal di perbatasan-perbatasan yang diakui di negaranya sendiri.* (Foreign Policy | Sahabat Al-Aqsha | Foto: Middle East Monitor)

Senin, 30 Mei 2016

Istighfarlah! Ini Hikmahnya

Kalimat “istighfar” adalah hal yang disyariatkan (untuk diucapkan) dalam setiap keadaan. Maka perbanyaklah untuk mengucapkannya, (niscaya) engkau akan mendapatkan kelapangan, bantuan, terpenuhinya kebutuhan dan pertolongan (Dari Allah Ta'ala).

Dr. Khalid Al-Mushlih,  (Twittter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama

Para Salaf Saat Musim Dingin

Dahulu para salaf, terutama para sahabat radhiyallahu ‘anhum, mareka memanfaatkan musim dingin, mereka merasa gembira dengan kedatangannya dan memberi semangat pada manusia untuk banyak-banyak mengerjakan ketaatan di musim dingin.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama  

Malas Tak Akan Sebanding

Sedapnya bermalas-malasan tak sebanding dengan nikmat ketika kita mendapatkan pertolongan dan kesuksesan (ketika berusaha –pent)

Nashir Al-Qathami (Twittter : @nasseralqtami) - Twit Ulama   

Beruntunglah Orang Yang Beristighfar

Beruntunglah orang yang dalam catatan amalnya banyak terdapat kalimat istighfar.

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arifi (Twittter : @MohamadAlarefe) - Twit Ulama 

Sejak Dini, Anak-anak ‘Israel’ Diajari Cara Bunuh Orang Palestina

NAZARETH, Ahad (PIC): Surat kabar ‘Israel’, Haaretz, mengungkap bahwa petugas keamanan Zionis menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengajarkan anak-anak TK cara menggunakan senjata dan mengganyang para “pembangkang”. Menurut surat kabar berbahasa Ibrani itu, puluhan anak-anak prasekolah dari permukiman ilegal Yahudi Ramat Negev di Negev baru-baru ini mengikuti berbagai aktivitas tersebut dengan pengawasan langsung dari para petugas penyelamat dan keamanan Zionis. Anak-anak itu diberikan dasar pelatihan mengenai cara menembak dengan menggunakan senapan-senapan plastik khusus dan informasi mengenai antihuru-hara, serta metode-metode penyamaran yang digunakan oleh petugas keamanan dan personel militer Zionis. Para pelatih juga menunjukkan pada anak-anak perlengkapan petugas keamanan khusus, seperti rompi antipeluru, borgol dan pistol, serta cara mereka menggunakannya melawan para “pembangkang” Palestina.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha | Foto : PIC)

Minggu, 29 Mei 2016

Sempurnakan Makanan Dari 4 Hal

Imam Ahmad berkata, “kalau 4 hal ini berkumpul pada sebuah makanan, maka sempurnalah makanan itu :
  1. Disebut nama Allah di awal sebelum makan,
  2. Mengucap hamdalah di akhir setelah makan,
  3. Banyaknya tangan yang menikmati makanan tersebut,
  4. Makanan itu berasal dari yang halal.
Dr. Shalih As-Sulthan (Twitter : @_salehalsultan) - Twit Ulama  

Ghibah yang Dibolehkan (3)

Fatimah binti Qais r.a. berkata : Saya datang kepada Nabi s.a.w. bertanya tentang dua orang yang meminang pada saya. Yaitu Abul-Jahm dan Mu’awiyah, keduanya telah datang meminang saya. Maka bersabda Nabi : Adapun Mu’awiyah maka ia seorang miskin, adapun Abul-Jahm maka ia tukang pukul perempuan (tidak pernah menaruh tongkatnya dari bahunya.). (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 410.

Jangan Sia-siakan Waktu Luang

Dalam kemacetan dan keramaian, sibukkan diri dengan sebaik-baik perkataan. “Subhaanallah”, “Alhamdulillah”, “Laa ilaha illallah”, “Allahu Akbar”, “Laa haula walaa quwwata illa billah”.

Syaikh Nabil al ‘Awadhi (Twittter : @NabilAlawadhy) - Twit Ulama   

Kesalahan Cinta

Kesalahan cinta hanya dua;
Salah memilih orang untuk dicintai,
atau salah cara mencintainya.

Janganlah menempelkan harapan yang tinggi kepada orang yang tidak berhati-hati dengan perasaanmu.

"Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : DIMANAKAH ORANG YANG CINTA MENCINTAI KARENA KEANGUNGAN-KU? PADA HARI INI AKU AKAN MENAUNGI DENGAN MENUNGGU-KU DI HARI YANG TIADA NAUNGAN MELAINKAN NAUNGAN-KU" (H.R. Muslim).

Waktu Adalah Hal Termahal

Waktu adalah hal termahal yang dimiliki manusia, tak mungkin ia kembali jika disia-siakan

Dr. Ibrahim ad-Duwaisy (Twittter : @ibrahim_aldwish) - Twit Ulama

The Grand Turk Mehmet

Berkata Abdullah bin Amru bin Ash; "bahwa ketika kami duduk disekeliling Rasulullah s.a.w. untuk menulis, lalu Rasulullah s.a.w. ditanya tentang kota manakah yang akan runtuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Maka Rasulullah s.a.w. menjawab 'Kota Heraklius terlebih dahulu', yakni Konstantinopel." (THR. Ahmad).

"Verily, Costantinople shall be conquered, its commander shall be the best commander ever and his army shell be the best army one." (THR. Ahmad). 

Sungguh, sejarah mencatat bahwa Selasa tanggal 20 Jumadil Ula 857 H atau 29 Mei 1453 H, Sultan Mehmed II bin Murad II bin Beyazid memasuki kota Konstantinopel dari gerbang Charisian. Ditemani para Ulama, Chavus, pasukan Yeniseri, Mehter serta kibaran bendera warna-warni bertuliskan syahadat dan simbol khas Turki. Sedang dilisannya mengalir kalimat kesyukuran; "Alhamdulillah, semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada para syuhada, memberikan kemuliaan kepada para Mujahidin dan menganugerahkan kebanggaan dan kesyukuran bagi bangsaku."
Usianya baru 21 tahun lewat 2 bulan ketika itu, namun bisyarah Rasulullah s.a.w. keluar dari lisannya yang mulia berhasil dia realisasikan. Fatih Sultan Mehmed, orang Turki menyebutnya. The Grand Turk Mehmet, orang-orang eropa menyebutnya. Namun loyalisnya lebih suka menyebutnya Abu Al-Khair (Bapak Kebaikan).
Sosok Muhammad Al-Fatih tak bisa kita lepaskan dari mereka-mereka yang telah membentuk kepribadian dan wataknya;
Sultan Murad II bin Beyazid (ayah Sultan Mehmed Al-Fatih) adalah seorang sultan yang adil, takwa dan penuh kasih sayang. Pada masa pemerintahannya (1421-1451), ia mengundang ulama-ulama besar dari seluruh dunia Islam untuk menetap dan mengajar di wilayah kesultanan Utsmani. Sebagai pecinta ilmu, beliau rutin menerjemahkan kitab-kitab tafsir dan tarikh dari bahasa arab ke dalam bahasa Turki.
Khusus kepada Mehmed II; sebagai penerus kesultanan, Sultan Murad II mencarikan guru terbaik; Syaikh Ahmad bin Ismail Al-Kurani, ulama yang piawai dalam pemahaman Qur'an yang ketika bertemu pertama kali dengan Mehmed kanak-kanak, Syaikh Ahmad Al-Kurani berkata kepadanya: "Ayahmu telah mengutusku untuk mendidikmu dan memukulmu bila engkau tidak menuruti perintahku...". Mendengar ucapan itu, Mehmed kanak-kanak tertawa dan menganggap itu hanya gertakan saja. Seketika itu dipukullah ia dengan tongkat oleh Al-Kurani di tengah-tengah majelis hingga Mehmed jera dan segan kepada gurunya itu. Dan mencium tangan gurunya ini tiap bertemu ataupun berpisah. Dan syaikh  Aaq Syamsuddin, seorang ulama yang nasabnya berambung pada khalifah Abu Bakr Ash-Shiddiq, khalilnya Rasulullah s.a.w., yang ia menguasai ilmu sejarah, biologi, kedokteran, astronomi serta pengobatan herbal.
Dan sejarah ini bisa menjadi benang merah bagi terciptanya generasi pembebas Roma. (Inspirasi dari Muhammad Al-Fatih 1453; Felix Y. Siauw; Penerbit : Al-Fatih Press, Jakarta Utara; Cetakan ke-7, Juni 2014).

Sabtu, 28 Mei 2016

Hebat Ceramah, Bukan Jaminan

Penyair yang handal, penceramah yang mumpuni, penasihat yang fasih, yang memiliki sifat-sifat terpuji, semua hal tersebut berpengaruh kepada kredibilitas seseorang, namun tidak menjamin benarnya ucapan orang tersebut, kecuali setelah ditimbang dengan ilmu syar'i.

Syaikh Dr. Abdul ‘Aziz bin Muhammad As-Sadhan (Twittter : @Dr_Alsadhan) - Twit Ulama 

Sudah Sholat Kok Masih Maksiat

Bukankah sholat itu mencegah perbuatan ma'siyat dan zholim? "Dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar" (QS Al Ankabut 45), tetapi :
  • Sholat kok masih berdusta?
  • Sholat kok pemarah?
  • Sholat kok ngerumpi?
  • Sholat kok sombong?
  • Sholat kok buka aurat?
  • Sholat kok mabuk?
  • Sholat kok berzina?
  • Sholat kok?
Bukan sholatnya yang salah, tetapi pangamal sholatnya yang salah. Sholatnya masih lalai, (alghoflah) belum faham bacaan dan makna bacaan sholat, "Engkau mabuk sehingga engkau faham apa yg engkau baca dalam sholat" (QS. An-Nisa : 43), dan (alkuflu) hati belum hadir, belum sadar bahwa ia sedang menghadap Allah, Penguasa, Pemilik, Pengatur alam semesta, belum sadar bahwa ia ditatap Allah sehingga tidak ada GETARAN, KESENANGAN, KELEZATAN, KEBAHAGIAN dan KEDAHSYATAN SHOLAT. So sholatnya seperti orang yang "mabuk" berkata berbuat tetapi tidak sadar apa yang dikatakan dan yang diperbuat, takbir, berdiri, ruku', sujud tetapi tidak sadar sedang sholat, bahkan sampai lupa sudah berapa rakaat sholatnya. Sholat lalai inilah yang tidak membawa perubahan baik. "Celakalah orang orang yg sholat yg mereka lalai dalam sholatnya..." (QS. Al-Maun : 5). Dengan ciri-ciri :
  • Sholatnya buru buru ingin segera selesai,
  • Bacaannya tidak difahami,
  • Suka mengakhirkan waktu sholat,
  • Pakaian seadanya padahal ada yang bersih dan bagus,
  • Malas berjamaah ke mesjid,
  • Selesai sholat cepat cepat pergi.
Karena itu sahabat sholehku, mari kita pelajari syarat, rukun, bacaan, makna, keistimewaan dan rahasia sholat, dan sadarilah bahwa saat sholat, kita sedang berhadapan dengan Allah, Maha Penguasa alam semesta yang menatap dan tahu persis siapa kita. Inilah yang disebut khusyu' memahami menghayati menghadirkan Allah yang selalu menatap mendengar, lantas bagaimana mungkin bisa ma'siyat ditatap-Nya, bagaimana bisa berdusta didengar-Nya, pilihan kita hanya satu SUNGGUH SUNGGUH TAAT KEPADANYA, sahabatku. Simaklah Kalam Allah ini dengan iman, "Allah memperhatikan engkau saat berdiri dalam sholat, ruku' dan sujud, sesengguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS. Asysyuaro : 218-220). ”Sesungguhnya Aku (Allah) hanya akan menerima shalat dari hamba yang dengan shalatnya itu dia merendahkan diri di hadapan-Ku. Dia tidak sombong dengan makhluk-Ku yang lain. Dia tidak mengulangi maksiat kepada-Ku. Dia menyayangi orang-orang miskin dan orang-orang yang menderita. Aku akan muliakan shalat hamba itu dengan kebesaran-Ku. Aku akan menyuruh malaikat untuk menjaganya. Dan kalau dia berdoa kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya. Perumpamaan dia dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga” (Hadist Qudsi).

Semoga Allah jadikan kita penegak sholat dengan kemuliaan akhlak...aamiin.
K. H. Muhammad Arifin lham

Berdoalah Ketika Sujud

“Posisi paling dekat seseorang dengan Rabb-nya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa ketika sujud.” (HR. Muslim), sebagaimana Allah juga berfirman, “dan bersujudlah, dekatkan diri kepada Allah.” (QS. al-‘Alaq : 19).

Dr. Muhammad al-Hamuud an-Najdi,  (Twitter : @alnajdi1) - Twit Ulama  

Sifat Uwais Al-Qarni

Uwais al-Qarni ; seorang tabi’in yang mana Nabi ﷺ berwasiat kepada sahabat-sahabatnya untuk meminta do’a darinya. Dan sungguh, Sifat yang menonjol dari Uwais al-Qarni ini adalah kebaikannya kepada ibunya.

Dr. Abdullah Al-Ghufaily (Twittter : @dr_alghfaily) - Twit Ulama 

Apa Yang Tersisa Darimu?

Taruhlah dunia berada dalam genggamanmu sekarang, kemudian engkau juga diberikan lagi yang semisal itu. Taruhlah juga timur dan barat berada dalam kekuasaanmu sekarang. Tapi kalau kematian datang menjemputmu, apa lagi yang tersisa dalam genggamanmu?

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arifi (Twittter : @MohamadAlarefe) - Twit Ulama 

Nei

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Nei (Chiraku Star) adalah seorang pengelana veteran arranger pemain musik yang bermain di trio penghibur bersama dengan Toppo dan Shabon. Dia mencoba untuk membantu rekan-rekannya, karena dia lebih berpengalaman dalam bisnis musik daripada mereka. Dia dibesarkan oleh manusia dan karena itu ia bisa dikatakan sangat ramah terhadap ras lain daripada kebanyakan kerabat elf-nya. Nei dan Roland, sama-sama dari suku elf yang tinggal di Kastil Budehuc, menghabiskan banyak waktu bersama-sama dan dikabarkan saling jatuh cinta. (sumber : Suikosource dan Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate karya Aki Shimizu, Kadokawa Corporation, Tokyo Japan 2002).

Jumat, 27 Mei 2016

Update Status Dulu...

Kalimatmu dalam twitter (update status –dan lain-lain) adalah cerminan kepribadianmu maka pilihlah yang paling baik sebagaimana yang kau inginkan untuk kebaikan pribadimu.

Dr. Yusuf Al-Syubailiy (Twittter : @yalshubaily) - Twit Ulama

Tuduhan Kepada Para Da'i

Hikmah surat Thaha,

قَالَ أَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ أَرْضِنَا بِسِحْرِكَ يَا مُوسَىٰ

“Firaun mengatakan, ‘apakah engkau datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami dengan sihirmu itu wahai Musa?” (QS. Thaha : 57).

Menuduh juru dakwah atau orang-orang yang berbuat kebaikan dengan tuduhan penggulingan kekuasaan itu sudah lama dilakukan.

Dr. Abdul Muhsin Al-Muthiri (Twitter : @q8azm) - Twit Ulama  

Ghibah yang Dibolehkan (2)

‘Aisyah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda: Saya tidak mengira bahwa fulan dan fulan mengetahui (mengerti) apa-apa dalam agama kami ini. (HR. Buchary).

Kedua orang itu terkenal munafiq
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 410.

Pertolongan Datang Sesuai Kadar Tekadnya

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Sesuai dengan kadar niat, tekad dan semangat seorang hamba, sekadar itulah Allah akan memberikan taufik dan pertolongan kepadanya. Maka pertolongan Allah akan turun kepada seorang hamba, sesuai dengan kadar tekadnya” (al-Fawaid : 18).

Syaikh Salim Al Thawil (Twittter : @saltaweel) - Twit Ulama   

Istiqomah Dalam Ketaatan Kepada Allah

Senantiasa istiqomah mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan segala bentuk kerusakan adalah sebab utama diturunkannya Al Quran. “Maka istiqomahlah sebagaimana kamu diperintahkan, dan bertaubat bersamamu dan janganlah melampaui batas” (QS. Huud : 112) dan itulah asal segala petunjuk dan kebahagiaan.

Dr. Shalih As-Sulthan (Twittter : @_salehalsultan) - Twit Ulama 

Yuk, Jaga Lisan !!!

Orang yang senang berkata kasar, dan senang tatkala ucapannya bisa menyakiti orang lain itu ada 3 kemungkinan :
Dia tidak tahu itu dilarang Rasulullah dalam Islam.
Dia fasik karena tahu tapi tetap melanggar.
Dia berpenyakit jiwa, senang lihat orang susah.

Maka komentarlah yang baik, yang membangun, yang takkan jadi penyesalan dihadapan Allah nanti.
Adapun bila anda menemukan orang-orang yang disebutkan diatas, abaikan saja, doakan saja semoga baik lisannya, dan baik kesudahannya.
Karena agama ini akhlak yang baik, yuk jaga lisan, mudah-mudahan Allah juga menjaga kita dari siksa-Nya.

(Ustadz Felix Siauw)  

Kamis, 26 Mei 2016

Ibrahim Terpilih

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 130, Allah ta'ala berfirman :

وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرٰهِۦمَ إِلَّا مَن سَفِهَ نَفْسَهُۥ ۚ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنٰهُ فِى الدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُۥ فِى الْءَاخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِينَ
Dan tidak ada orang yang benci kepada agama Ibrahim melainkan orang yang memperbodoh dirinya, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat termasuk orang-orang yang saleh. (130).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abdullah bin Salam mengajak dua anak saudaranya, Salamah dan Muhajir untuk masuk Islam dengan berkata : "Kau berdua telah mengetahui, sesungguhnya Allah ta'ala berfirman di dalam Taurat, bahwa Ia akan mengutus dari keturunan Ismail, seorang nabi bernama Ahmad. Barangsiapa yang iman kepadanya, ia telah mendapat petunjuk dan bimbingan, dan barangsiapa yang tidak iman kepadanya, akan dilaknat. Maka masuklah Islam Salamah akan tetapi Muhajir menolak. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. 2 : 130) yang menegaskan bahwa hanya orang-orang yang bodohlah yang tidak beriman kepada agama Ibrahim. (HR. Ibnu Uyainah).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 130. "Dan tidak ada orang yang benci kepada agama Ibrahim melainkan orang yang memperbodoh dirinya, ...". Apakah sikap agama yang lebih tepat dan yang lebih benar daripada menyerahkan diri dengan tulus ikhlas kepada Allah? Dan tidak bercabang kepada yang lain? Siapakah yang akan enggan beragama begitu kalau bukan orang yang telah memperbodoh diri sendiri? Terutama yang hidup damai disekelilingnya menerima pusaka, bukanlah kebodohanmu jua yang menyebabkan kamu enggan kembali kepada hakikat ajaran Ibrahim itu? "..., dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia ...". Dia telah menjadi Imam bagi manusia dan telah berkembang anak cucunya melanjutkan ajarannya. Berpuluh Nabi dan Rasul mengalir darah Ibrahim dalam tubuhnya. "... dan sesungguhnya dia di akhirat termasuk orang-orang yang saleh". Sungguh Ibrahim termasuk daftar orang-orang mulia yang mendapat kedudukan tinggi disisi Tuhan.
---------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' 1, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), diterbitkan oleh Yayasan Nurul Islam, cetakan ke-empat 1981, halaman 411.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 45.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 36.

Dialah Maha Penyayang dan Pemurah

Di antara bentuk kasih sayang Allah : kebaikan menghapus keburukan, sedangkan keburukan tidak akan menghapus kebaikan.
Di antara bentuk kedermawanan Allah : balasan kebaikan sepuluh kali lipat dan balasan keburukan hanya keburukan yang sama.

Dr. Ahmad Isa al-Mu'sharawi (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama  

Mohon Tetap Berpetunjuk

Di surat Ali 'Imraan (3) ayat 8;

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
"Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hataitanaa wahab lanaa milladunka rahma innaka antal wahhaab".

Artinya :
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (Karunia).

Keterangan :
Menilik ayat sebelumnya yakni ayat 7 surat Ali 'Imraan, bahwa do'a tersebut dibaca oleh orang-orang yang mendalam ilmunya. Maka bagi mereka yang belum mendalam ilmunya sudah barang tentu lebih utama membacanya atau menjadikannya do'a.
Menurut riwayat al-Baghawy, Nabi bersabda : "Segala jiwa manusia terletak antara dua tangan Tuhan. Tuhan membelokkan dan Tuhan meluruskannya, karena itu Nabi s.a.w. apabila berdo'a selalu mengucapkan "Allahumma ya muqallibal qulubi tsabbit qulubana 'ala dienika" (al-Baghawy : 1 / 271).
Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar Juzu' 3, halaman 111 - 112 menuturkan bahwa : Dengan do'a seperti inilah kita menghadapi segala persoalan hidup. Selama petunjuk Tuhan masih membimbing kita, akan selamatlah kita. Jangan berani berjalan dengan kemauan sendiri, hendak memperturutkan hawa nafsu, niscaya kita akan sesat. Tidaklah hidup didunia yang paling sengsara adalah sesat setelah petunjuk. Orang lain melaju menuju ridho Allah, sedangkan diri sendiri terbenam dalam lumpur kesesatan. Itulah sebabnya selalu kita hendaknya memohonkan rahmat yang datang langsung dari Tuhan, rahmat ke dalam hati dan sikap hidup, yang terpancar dengan penuh husnul-khotimah.
-------------------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 76.
Pedoman Dzikir dan Do'a, Prof. DR. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit Bulan Bintang Jakarta, Cetakan Kesepuluh 1987, halaman 356.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 3, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit Panjimas, cetakan April 2001, halaman 111 - 112.

Sumber Kebinasaan Manusia

Kebinasaan manusia itu ada di antara fitnah syubhat dan syahwat. Fitnah syahwat dapat membawa manusia kepada perbuatan-perbuatan keji, sedangkan fitnah syubhat dapat membuat seseorang keluar dari agamanya.
 
Dr. Shalih As-Sulthan (Twittter : @_salehalsultan) - Twit Ulama 

Yang Paling Layak Dibersihkan

Ibnu Umar radhiallahu ‘anhumaa pernah berkata, “Sesuatu yang paling layak dibersihkan oleh seorang muslim : lisannya” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah]

Syaikh Abdurrahman bin Shalih As-Sudais (Twittter : @assdais) - Twit Ulama 

Membaca Surat Al-Kahfi Setiap Jum'at

Kenapa kita membaca surat al-Kahfi setiap Jumat? Agar tergambar pada hatimu 4 kisah mengenai ujian yang banyak menimpa manusia saat ini :
(1) ujian karena agama (pada kisah pemuda ashabul kahfi –pent),
(2) ujian karena harta (pada kisah pemilik kebun –pent),
(3) ujian karena ilmu (pada kisah nabi Musa dan Khidr –pent),
(4) ujian karena kedudukan (pada kisah Dzulqarnain –pent).

Dan jalan keluar dari keempat ujian tersebut adalah : Keimanan pada hari kiamat.

Dr. Ibrahim ad-Duwaisy (Twittter : @ibrahim_aldwish) - Twit Ulama 

Rabu, 25 Mei 2016

Sebab Kebaikan Dan Kebahagiaan

Di antara sebab yang bisa mendatangkan banyak kebaikan dan kebahagiaan hidup adalah keimanan dan ketakwaan.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A'raf : 96).

Perhatikan Allah akan memberi “barakaat” (banyak keberkahan/bentuk jamak –pent) bukan sekedar “barakah” (bentuk tunggal –pent).

Dr. Muhammad Al-Habdan (Twittter : @dr_alhabdan) - Twit Ulama 

Berapa Kali Anda Meminta ini?

Berapa kali sudah Anda meminta surga dan berlindung dari neraka kepada Allah di hari ini?

Dr. Khalid Al-Mushlih  (Twitter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama  

Ghibah yang Dibolehkan (1)

'Aisyah r.a. berkata : Seorang datang minta izin kepada Nabi maka Nabi bersabda : Izinkan ia sejahat-jahat orang yang ditengah kaumnya. (HR. Buchary dan Muslim).

Orang ini terkenal sombong.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 409.

Jangan Tutup Pintu Rahmat Dengan Bermaksiat

“Segala rahmat yang Allah anugerahkan kepada manusia maka tak ada yang dapat menghalanginya, dan segala apa yang Allah tahan, maka tak ada seorang pun yang dapat melepaskannya setelah Allah tahan, dan Dia lah yang Maha Perkasa Maha Bijaksana” (QS. Faathir : 2).

Maka, jika Allah bukakan untukmu pintu rahmat-Nya, janganlah kau tutup dengan bermaksiat kepada-Nya.

Imam Masjid al-Ghazali (Twittter : @shafi_ajmi) - Twit Ulama   

Al Qadhiyyah Fiihaa Inna

 القضية فيها إن

Ini ungkapan yang sering diucapkan oleh orang Arab untuk mengungkapkan suatu maksud yang tersembunyi atau mencurigakan.
Persis sama maknanya dengan pepatah dalam bahasa Indonesia:
"Ada udang di balik batu"
Jadi kalau berbicara sama orang Arab dan ingin mengungkapkan pepatah ini, maka katakan :
القضية فيها إن

Atau
الأمر فيه إن

Jangan sampai Anda menerjemahkan pepatah Indonesia ke dalam bahasa Arab menjadi:
الروبيان وراء الحجر

Atau
الجمبري وراء الحصاة

Orang Arab tidak akan paham dengan maksud Anda. Inilah pentingnya "Berbahasa Arab Dengan Uslub Arab"
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta

Allah Melihat Kita

Sebuah ayat yang bisa mencegah seseorang yang terjerumus mengikuti hawa nafsunya, “apakah dia tidak mengetahui bahwa Allah melihatnya?” (QS. al-‘Alaq : 14).

Dr. Yusuf Al-Syubailiy (Twittter : @yalshubaily) - Twit Ulama 

Selasa, 24 Mei 2016

Untuk Para Istri

Untuk para istri : Tampakkan semangatmu untuk merawat rumah, pastikan bahwa segala yang dibelanjakan sesuai dengan tujuannya, tunjukkan pada suamimu bahwa engkau telah merencanakan keuangan dengan jangka panjang, bukan hanya untuk sebulan saja. Maka suamimu akan kagum dengan sikapmu yang seperti ini.

Dr. Afrah al-Humaidhi  (Twitter : @aaaa1_) - Twit Ulama

Mengapa Umat Terus Dilanda Fitnah?

Terjadinya berbagai fitnah pada masyarakat Islam, boleh jadi sebagai balasan dari Allah karena banyaknya keburukan, kezhaliman, kemaksiatan dan penyimpangan agama yang dilakukan umat Islam, ya Allah selamatkanlah.

Dr. Abdullah Al-Syurikah (Twittter : @DrAlshoreka) - Twit Ulama  

Penjajah Seenaknya Tangkap, Tahan dan Denda Bocah Palestina

BAITUL MAQDIS, Ahad (Ma’an News Agency): Penjajah Zionis akhirnya membebaskan dua bocah Palestina Jum’at (20/5) lalu setelah menginterogasi mereka selama enam setengah jam atas tuduhan melempar batu ke arah pemukim ilegal Yahudi di desa al-Tur, Timur Baitul Maqdis terjajah. Menurut Pusat Informasi Wadi Hilweh, pasukan penjajah Zionis menangkap Muhammad Samih Ulayan (10) dan Mustafa Abu al-Hawa (12) saat mereka memasuki al-Tur, lalu membawa mereka ke permukiman ilegal Yahudi terdekat. Setelah itu mereka dibawa ke kantor polisi al-Tur, kemudian dipindahkan ke kantor polisi Salah al-Din dan diinterogasi selama enam setengah jam. Wadi Hilweh menyatakan, petugas keamanan Zionis menginterogasi bocah-bocah itu tanpa kehadiran siapapun. Setelah dibebaskan, Abu al-Hawa dikenakan tahanan rumah selama lima hari dan denda 500 shekel.
Pada November lalu, ‘Israel’ menetapkan UU yang menghukum warga Palestina minimal tiga tahun penjara jika melempar batu terhadap warga ‘Israel’. Termasuk dalam UU tersebut adalah pasal-pasal yang membolehkan ‘Israel’ mencabut akses asuransi kesehatan dan layanan sosial bagi keluarga para tersangka pelempar batu.
Penjajah Zionis menahan ratusan warga Palestina atas tuduhan melempar batu setiap tahun. Kelompok HAM ‘Israel’, B’Tselem melaporkan bahwa sejak 2005 hingga 2010, “Sekitar 93 persen anak-anak di bawah umur yang dinyatakan bersalah atas pelemparan batu dijatuhi hukuman penjara. Lamanya masa tahanan berkisar antara beberapa hari hingga 20 bulan.” *(Ma’an News Agency | Sahabat Al-Aqsha | Foto: MaanImages) 

Walau Hanya Sedikit

Imam Al Auza'iy rahimahullah berkata; Atho bin Abi Robah adalah orang yang paling diridlai oleh manusia. Namun yang menghadiri majelis taklimnya hanya tujuh atau delapan orang saja. (Tarikh Abu Zur'ah Ad Dimasyqi).

itulah salafushalih, bukan kwantitas yang mereka pikirkan, namun kwalitas. Walaupun hanya dihadiri tujuh atau delapan orang, namun semuanya menjadi ulama besar. Sementara kita, terkadang hanya melihat banyaknya yang hadir, ratusan bahkan ribuan. Namun kwalitas terasa masih jauh.

Abu Yahya Badrusalam 

Senin, 23 Mei 2016

Lisannya Orang Bijak Dan Orang Bodoh

Para salaf mengatakan, “Lisannya orang bijak itu ada di belakang hatinya, kalau tak bermudharat, maka dia akan bicara, tapi kalau ternyata mudharat maka dia akan diam. Sebaliknya orag bodoh, hatinya ada di ujung lisannya, pembicaraannya tidak akan ditimbang oleh hatinya” (Hasan al-Bashri رحمه الله).

Dr. Muhammad al-Khudairi (Twittter : @mkh1384) - Twit Ulama   

Islam, Agama Kasih Sayang

Agama kita, agama kasih sayang. Nabi ﷺ bersabda, “Siapa yang tidak mengasihi dan menyayangi, takkan dikasihi dan tak akan disayang.” (HR. Bukhari).

Dr. Ahmad Hammud al-Jassar (Twitter : @DrAAljassar) - Twit Ulama  

Beginilah Para Shahabat Menggapai Ridho Allah

Pemateri: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
Lokasi: Masjid Nurul Ajam, Manggala Wanabhakti, Jakarta Selatan
Tanggal: Ahad, 26 Muharram 1437H (8 November 2015M)
--------------------------------------
Yang akan kita bahas hari ini adalah dilandaskan atas firman Allah sebagai berikut :

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs.At Taubah [9] : 71).

وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ 
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. (Qs.At Taubah [9] : 72)

Gambaran sungai-sungai disurga adalah :
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (Qs.Muhammad [47] : 15).

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (Qs. At Taubah [9] : 100).

Mengapa Ridho ALLAH?
(1) Ridho Allah lebih besar dari seluruh nikmat surga
(2) Ridho Allah merupakan kemenangan yang agung

Rasulullah ﷺ bersabda :

إنَّ الله - عز وجل - يَقُولُ لأَهْلِ الجَنَّةِ : يَا أهْلَ الجَنَّةِ ، فَيقولُونَ : لَبَّيكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ ، فَيقُولُ : هَلْ رَضِيتُم ؟ فَيقُولُونَ : وَمَا لَنَا لاَ نَرْضَى يَا رَبَّنَا وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أحداً مِنْ خَلْقِكَ ، فَيقُولُ : ألاَ أُعْطِيكُمْ أفْضَلَ مِنْ ذلِكَ ؟ فَيقُولُونَ : وَأيُّ شَيءٍ أفْضَلُ مِنْ ذلِكَ ؟ فَيقُولُ : أُحِلُّ عَلَيكُمْ رِضْوَانِي فَلاَ أسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أبَداً
"Sesungguhnya Allah azza wa jalla berkata kepada penghuni surga, "Wahai penghuni surga..", mereka berkata, "Kami memenuhi panggilanMu, kami menta'atiMu". Allah berkata, "Apakah kalian ridho (puas)?", maka mereka berkata, "Kenapa kami tidak ridho (puas) sementara Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun dari ciptaanMu". Maka Allah berkata, "Maukah Aku berikan kepada kalian yang lebih baik dari ini?". Mereka berkata, "Apakah yang lebih baik dari ini?". Allah berkata, "Aku telah menurunkan kepada kalian keridhoanKu, maka Aku tidak akan marah kepada kalian setelah ini selama-lamanya". (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Dari hadits diatas kita sangat paham bahwa nikmat tertinggi adalah mendapatkan ridho Allah melebihi kenikmatan surga dan apa yang ada didalamnya baik makanan, minuman, bidadari, rumah dan yang lainnya.
Berikut adalah beberapa perkataan ulama mengenai ikhlas yang merupakan syarat diterimanya ibadah:
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Semoga Alloh merahmati seseorang yang bisa menilai ketika timbul keinginannya. Jika keinginannya karena Alloh dia teruskan, namun apabila untuk selainNya di tangguhkan.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman : 5/458).
Ingat perkataan Ibnul Qoyyim, “Tidaklah akan berkumpul keikhlasan dalam hati bersama rasa senang untuk dipuji dan disanjung dan keinginan untuk memperoleh apa yang ada pada manusia kecuali sebagaimana terkumpulnya air dan api…” (Fawaid Al-Fawaid, Ibnul Qoyyim, tahqiq Syaikh Ali Hasan, hal 423).
Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang ikhlas, “Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”

Ridho ALLAH Begitu Pentingnya
(1) Karena ridho disandarkan kepada Allah
(2) Menujukkan keagungan Allah
(3) Menunjukkan banyaknya ridho Allah (bentuk jamak)

Mengapa Harus dari Sahabat Kita Mencontoh Ridho

قَالَ اللَّهُ هَٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar". (Qs.Al Maidah [5] : 119).
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (Qs.Mujadilah [58] : 22).

جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (Qs.Al Bayyinah [98] : 8).
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (Qs.At Taubah [9] : 100).

Bagaimana Sahabat Menggapai Ridho ALLAH
(1) Keikhlasan mereka dalam beribadah hanya kepada Allah
Allah berfirman dalam hadits Qudsi :
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ ، مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِيْ ، تَرَكْتُهُ وَ شِرْكَهُ
"Aku adalah sekutu yang Maha Cukup, sangat menolak perbuatan syirik. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang dicampuri dengan perbuatan syirik kepadaKu, maka Aku tinggalkan dia dan (Aku tidak terima) amal kesyirikannya".  [HR Muslim, no. 2985 dan Ibnu Majah, no. 4202 dari sahabat Abu Hurairah)]

Arti ikhlas secara bahasa adalah melepaskan dari campuran, suci, bening, murni.
Ilustrasi ikhlas bukannlah seperti orang yang membuang kotoran karena ini melecehkan ikhlas itu sendiri namun yang benar adalah kemurnian susu sebagai firman Allah
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (Qs.An Nahl [16] : 66).

(2) Beribadah hanya dengan mencontoh Rasulullah ﷺ :
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Qs. Hud [11] : 7).

Fudhail bin Iyyadh mengatakan yang dimaksud yang lebih baik amalannya adalah paling Ikhlas dan sesuai dengan sunnah.

(3) Berlomba-lomba dalam ibadah
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Qs. Ali Imron [3] : 133).
سَابِقُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Qs. Hadid [57] : 21).

Bagaimana cara menyadarkan diri sendiri ketika tergoda dengan dunia, yakni dengan selalu mengingat nikmat Allah yang begitu besar yang tidak sebanding dengan dunia.
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Qs. Al Anfal [8] : 28).
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Qs. At Taghabun [64] : 15).

Perlombaan dalam kebaikan dan ibadah sering dilakukan oleh para shahabat, salah satunya antara Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab ra. berkata, “Rasulullah saw. melewati Abdullah bin Mas’ud, saya dan Abu Bakar bersama beliau dan Ibnu Ma’sud sedang membaca Al-Qur’an. Maka Rasulullah saw. bangkit dan mendengarkan bacaannya, kemudian Abdullah ruku dan sujud. Berkata Umar ra, Rasul saw. bersabda, “Mintalah pasti akan dikabulkan, mintalah pasti akan dikabulkan”. Berkata Umar ra. Kemudian Rasulullah saw. berlalu (dari Ibnu Mas’ud ra) dan bersabda, “Barangsiapa ingin membaca Al-Quran seindah sebagaimana diturunkan, maka bacalah sebagaimana bacaan Ibnu Ummi Abdi (Ibnu Mas’ud)”. Berkata (Umar), “Maka saya bersegera di malam hari datang menuju rumah Abdullah bin Mas’ud untuk menyampaikan kabar gembira apa yang dikatakan Rasulullah saw, berkata (Umar), “Tatkala saya mengetuk pintu atau berkata agar (Ibnu Mas’ud) mendengar suaraku, berkata Ibnu Mas’ud ra.“ Apa yang yang membuatmu datang pada saat seperti ini?” Saya berkata, “Saya datang untuk menyampaikan kabar gembira (padamu) sebagaimana apa yang telah dikatakan Rasulullah saw“. Berkata Ibnu Mas’ud ra. “Abu Bakar telah mendahuluimu”. Saya berkata, ”Apa yang dia lakukan, dia selalu menang dalam perlombaan kebaikan, tidaklah saya berlomba untuk suatu kebaikan pasti dia (Abu Bakar) telah mendahuluiku.” (HR. Ahmad).

(4) Mereka merasa rugi / kehilangan / menyesal ketika kehilangan kesempatan beribadah lebih menyesal dari kehilangan dunia.
Sebagaimana menyesalnya Ibnu Umar ketika kehilangan 1 qirath pahala.
و حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى وَهَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ وَاللَّفْظُ لِهَارُونَ وَحَرْمَلَةَ قَالَ هَارُونُ حَدَّثَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ هُرْمُزَ الْأَعْرَجُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ انْتَهَى حَدِيثُ أَبِي الطَّاهِرِ وَزَادَ الْآخَرَانِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ قَالَ سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يُصَلِّي عَلَيْهَا ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَلَمَّا بَلَغَهُ حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَقَدْ ضَيَّعْنَا قَرَارِيطَ كَثِيرَةً و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى ح و حَدَّثَنَا ابْنُ رَافِعٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ كِلَاهُمَا عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى قَوْلِهِ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ وَلَمْ يَذْكُرَا مَا بَعْدَهُ وَفِي حَدِيثِ عَبْدِ الْأَعْلَى حَتَّى يُفْرَغَ مِنْهَا وَفِي حَدِيثِ عَبْدِ الرَّزَّاقِ حَتَّى تُوضَعَ فِي اللَّحْدِ و حَدَّثَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّهُ قَالَ حَدَّثَنِي رِجَالٌ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ مَعْمَرٍ وَقَالَ وَمَنْ اتَّبَعَهَا حَتَّى تُدْفَنَ
Telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] dan [Harun bin Sa'id Al Aili] -dan lafazh milik Harun dan Harmalah, Harun berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj] bahwa [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang turut menyaksikan pengurusan jenazah hingga ia menshalitinya, maka baginya pahala sebesar satu qirath. Sedangkan siapa yang turut menyaksikan pengurusannya hingga jenazah itu dimakamkan, maka baginya pahala sebesar dua qirath." Lalu ditanyakanlah, "Apakah itu dua qirath?" beliau menjawab: "Seperti dua gunung yang besar." sampai disinilah haditsnya Abu Thahir. Kemudian dua orang itu menambahkan; Ibnu Syihab berkata, Salim bin Abdullah bin Umar berkata; Ibnu Umar pernah menshalati jenazah lalu ia bubar dan pergi. Dan ketika hadits Abu Hurairah sampai padanya, ia pun berkata, "Sungguh, kita telah menyia-nyiakan banyak qirath." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Rafi'] dan [Abdu bin Humaid] dari [Abdurrazaq] keduanya dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hingga sampai pada; "Seperti dua gunung yang besar." Dan ia tidak menyebutkan sesudahnya. Dan di dalam haditsnya Abdul A'la tercantum; "Hingga pengurusan (jenazah itu) selesai." Sementara di dalam riwayat Abdurrazaq tercantum; "Hingga (jenazah itu) diletakkan di dalam liang lahad." Dan telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [kakekku] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Uqail bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni seperti haditsnya Ma'mar. dan ia menyebutkan; "Hingga (jenazah itu) dikebumikan". [HR. Muslim No.1570].

Semoga kita bisa selalu membangkitkan rasa kerinduan untuk mendapatkan Ridho Allah ditengah kehidupan dunia yang menggoda. Sebagaimana shahabat mencampakkan dunia mereka untuk kehidupan abadi yang dijanjikan, sebagaimana Khadijah yang mengeluarkan hartanya untuk dakwah yang diberi ganti salam dari Allah dan kabar bahwa telah di bangunkan rumah dari berlian. Sebagaimana Thalhah bin Ubaidillah yang mengorbankan dirinya melindungi Rasulullah dalam perang Uhud sehingga mendapat julukan "Syahid yang berjalan diatas muka bumi" dan mendapat jaminan masuk surga.

@@@ --- Fastabiqul Khoirot ---@@@

Merusak Tanaman Serealia di Jalur Gaza

GAZA, Ahad (Middle East Monitor): Kementerian Pertanian Palestina di Gaza bulan lalu memperingatkan soal rencana ‘Israel’ merusak tanaman serealia di Jalur Gaza, terutama gandum dan jewawut. Menurut Kementerian Pertanian, alasan di balik rencana itu adalah otoritas ‘Israel’ ingin Jalur Gaza tetap menjadi pasar bagi produk-produk ‘Israel’, termasuk serealia.
Para petani Palestina di Gaza setiap hari menghadapi bahaya tembakan tentara ‘Israel’. Mereka juga menghadapi berbagai kesulitan karena ‘Israel’ merusak kesepakatan jaringan irigasi dan infrastruktur pertanian lainnya di ladang-ladang sepanjang bagian timur perbatasan Gaza. Sementara itu, kementerian mengatakan bahwa produksi serealia tahun ini meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu akibat stabilitas suhu cuaca dan tingginya volume air hujan.
Petani Gaza menanami sekitar 23.000 dunum (satu dunum sekitar 1.000 meter persegi) dengan gandum dan 10.000 dunam jewawut. Produksi gandum diharapkan mencapai sekitar 10.000 ton dan jewawut sekitar 4.000 ton. Jumlah tersebut sekitar enam persen total konsumsi serealia di Gaza. Kementerian mengatakan bahwa sebagian besar tanaman serealia ditanam di sepanjang perbatasan-perbatasan sebelah timur Gaza. Hal itu membuat produksi mereka tidak stabil, karena setiap hari para petani menghadapi bahaya serangan-serangan ‘Israel’ yang berdalih “mengamankan” buffer zone (kawasan pembatas antara Zionis dan tanah Gaza).* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha | Foto: Middle East Monitor/Mohammad Asad)

Dua Nikmat Yang Sering Dilalaikan

Rasulullah ﷺ bersabda, “Dua nikmat yang dilalaikan kebanyakan manusia, kesehatan dan waktu luang”, maksudnya adalah kebanyakan manusia tidak menghargai kedua nikmat ini dengan baik sesuai kedudukannya.

Dr. Abdul Aziz al-Fauzan,  (Twittter : @Abdulazizfawzan) - Twit Ulama 

Anjuran yang Mendengar Ghibah Supaya Menolak atau Menegur atau Meninggalkan Majlis (3)

Ka'ab bin Malik r.a. berkata : Ketika Nabi telah sampai di Tabuk, sambil duduk bertanya : Apa kerja Ka'ab? Maka ada orang menjawab : Ia tertahan oleh mantel dan selendangnya. Lalu Mu'adz bin Jabal berkata : Busuk sekali perkataanmu itu, demi Allah ya Rasulullah kami tidk mengetahui sesuatu melainkan baik saja. Rasulullah diam. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 408.

Minggu, 22 Mei 2016

Kita Lebih Butuh Doa Dari Pada Pujian

Akhlak para ulama : suatu waktu aku diminta untuk membuatkan syair untuk disampaikan di depan Syaikh Ibnu Baz yang berisi pujian untuknya, setelah selesai aku sampaikan kepada Syaikh Ibnu Baz. Syaikh kemudian bertanya mengenai maknanya, kusampaikan bahwa maknanya adalah pujian untuknya. Maka beliau berkata, “Kita lebih butuh didoakan daripada dipuji”.

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As-Sadhan (Twittter : @Dr_Alsadhan) - Twit Ulama   

Tidak Boleh Menyakiti Tanpa Alasan

Demi Allah, kalian tidak boleh menyakiti seekor anjing atau babi tanpa alasan, maka bagaimana lagi kalau menyakiti seorang muslim?! (al-Fudhail bin Iyadh)

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As-Sadhan (Twitter : @Dr_Alsadhan) - Twit Ulama  

Jangan Diam

 حين سكت أهلُ الحق عن الباطل توهم أهل الباطل أنهم على حق. قالها علي بن أبي طالب

Ketika pengikut kebenaran mendiamkan kebatilan, maka pengikut kebatilan akan menyangka bahwa dia di atas kebenaran.

د. أحمد بن حمد جيلان (Twittter : @ahmedjelin) - Twit Ulama 

Sabtu, 21 Mei 2016

Bagi Mereka Yang Bakhil

Mereka yang bakhil dengan harta, ilmu, kedudukan dan waktunya, nantinya justru akan tidak diacuhkan, tidak pula dihormati oleh manusia.

Dr. Muhammad Ibrahim Al-Hamd (Twittter : @M_alhamad) - Twit Ulama  

Keutamaan Ahli Hadits

Ahlul Hadits adalah keluarga Nabi ﷺ, walau jiwa mereka tidak bersama Beliau, kata-kata dan ajaran beliau bersama mereka.

Dr. Muhammad al-Hamuud an-Najdi  (Twitter : @alnajdi1) - Twit Ulama  

Sumber Kerusakan

(Sofyan) bin Uyainah berkata, “Ada yang berkata, ‘Jauhilah fitnahnya orang berilmu (‘alim) yang suka syahwat (fajir) dan ahli ibadah (‘abid) yang bodoh, karena fitnah keduanya sangat menguji orang yang terfitnah”. Siapa yang merenungkan segala kerusakan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa sumbernya adalah kedua hal ini.


Dr. Abdullah As Sulmi (Twitter : @DrAbdullahsulmi) - Twit Ulama   

Renungan Tentang Tangan Kita

Bayangkan keadaan ketika,”Pada hari ketika manusia melihat apa yang diperbuat oleh kedua tangannya” (QS. an-Nabaa : 40).

Maka renungkan apa yang telah diperbuat oleh kedua tangan kita?
Apakah keduanya sudah menolong agama Allah?
Apakah keduanya sudah membantu hamba-hamba Allah?
Apakah keduanya sudah menghormati wali-wali Allah?
Apakah makhluk-makhluk Allah selamat dari kejelekan keduanya?

Prof. Dr. Sa’ad Asy-Syitsriy  (Twittter : @Dr_Alshathry) - Twit Ulama 

Anjuran yang Mendengar Ghibah Supaya Menolak atau Menegur atau Meninggalkan Majlis (2)

Itban bin Malik r.a. berkata : Ketika Nabi selesai sholat dan bertanya : Dimanakah Malik bin Adduchsyum? Lalu dijawab oleh seorang : Itu munafiq, tidak suka kepada Allah dan Rasulullah. Maka Nabi bersabda : Jangan berkata demikian, tidakkah kau tahu bahwa ia telah mengucapkan La ilaha illallah dengan ikhlas karena Allah. Dan Allah telah mengharamkan api neraka atas orang yang mengucapkan La illaha ilallah dengan ikhlas karena Allah. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 407-408.

Samus

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Samus (Chiyu Star) adalah salah satu dari dua pengawal dan pelayan kepada anak manja Lilly Pendragon, putri walikota Tinto. Dia datang dari tanah selatan, dekat laut, sehingga melayani Tinto di pegunungan membuatnya merasa keluar dari tempatnya. Dia adalah akuntan kelompok. Sementara Reed tidak keberatan dengan cara Lilly, tapi bagi Samus lebih terganggu oleh mereka, meskipun ia tidak ingin mengatur lebih liburannya, sehingga ia tidak mengatakan apa-apa. Dia konten untuk melayani sampai Second Fire Bringer War berakhir, setelah itu ia mencoba untuk mengundurkan diri. Namun, Menteri Marlowe (asisten Gustav sang walikota Tinto) tidak menerima pengunduran dirinya dan menyuruhnya pergi untuk membantu sang putri Tinto lagi. (sumber : Suikosource dan Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate karya Aki Shimizu, Kadokawa Corporation, Tokyo Japan 2002).

Jumat, 20 Mei 2016

LELAKI dan WANITA

  1. Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan wajahnya; melainkan yang bisa membuatnya merasa sang tercantik di dunia.
  2. Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar ototnya, melainkan yang mampu mendengar, memahami, dan mengerti curahan hatinya.
  3. Lelaki terkaya bagi wanita, bukanlah yang terbanyak hartanya. Tapi dia yang pandai bersyukur dan mengungkapkan terimakasih padanya.
  4. Lelaki tershalih bagi wanita, tak sekedar yang banyak ilmu agama dan rajin ibadahnya; tapi juga dia yang paling mulia akhlaqnya.
  5. Lelaki terhebat bagi wanita, bukanlah yang mampu membelikan apapun untuknya; tapi yang wajah dan bahunya siap menyambut senyum dan airmata.
  6. Lelaki tercinta bagi wanita; dia yang prasangka tak mengalahkan kemuliaan budinya; yang kekesalan tak mengalahkan pengertian dan maafnya.
  7. Wanita tercantik bagi pria terbaik; mungkin bukan yang paling jelita; tapi yang jika dipandang memberi tenang, hingga surgapun terbayang.
  8. Wanita terkuat bagi pria semangat, bukanlah dia yang merasa hebat; tapi yang menundukkan diri dengan ibadat, menempatkan diri dalam taat.
  9. Wanita terdahsyat bagi pria penuh tekad, bukan yang pesonanya memukau banyak mata; tapi yang siap jadi madrasah cinta bagi anak-anaknya.
  10. Wanita paling kukuh di kehidupan pria nan utuh, bukan yang tak pernah menangis; tapi senyumnya meneguhkan; airmatanya pengingat taqwa.
  11. Wanita paling bermakna bagi pria bahagia; dia yang kala berpisah menenangkan, kala berjumpa menggelorakan, tiap masa saling menguatkan.
  12. Wanita terkaya di hati pria jatmika, bukan yang bertumpuk harta; tapi yang ridha pada halal semata; qana’ahnya jadi simpanan tak fana.

Sang Bijak Lurus Mulia

TIME TUNNEL. Perjalanan Lorong Waktu untuk bertemu dan menuntut ilmu pada sahabat mulia Abu Darda' r.a. selalu menumbuhkan kerinduan yang tak terperi. Bagi sahabat Abu Darda' r.a. ; "Kebaikan bukanlah karena banyaknya harta dan anak-pinakmu tetapi kebaikan yang sesungguhnya ialah bila semakin besar rasa santunmu, semakin bertambah banyak ilmumu, dan kamu berpacu menandingi manusia dalam mengabdi kepada Allah ta'ala !".
Dikisahkan suatu ketika Yazid bin Mu'awiyah putera sang Khalifah pernah melamar anaknya dan ditolaknya. Ia tidak hendak menerima lamaran tersebut. Kemudian putrinya dilamar oleh salah seorang Muslim yang shaleh tetapi hidupnya hanya berkecukupan saja, maka dinikahkanlah putrinya tersebut. Lihatlah alasan sang sahabat mulia Abu Darda' r.a.; "Bagaimana kiranya nanti dengan si Darda' bila ia telah dikelilingi para pelayan dan inang pengasuh dan terpedaya oleh kemewahan istana, dimanakah letak agamanya waktu itu..?".
Inilah kebijaksanaan insan berjiwa lurus dengan hati mulia, semua kesenangan harta benda dunia yang sangat diingini nafsunya dan didambakan kalbunya. Dengan sifat wara' ini ia bukan hendak lari dari kebahagiaan, malah berjalan ia sebaliknya. Karena kebahagiaan sejati ialah menguasai dunia bukan dikuasai dunia. Bila manusia hidup dalam batas bersahaja dan sederhana, dan mereka menggunakan hakikat dunia hanya sebagai jembatan yang akan menyeberangkan nya ke kampung halaman nan abadi, maka ia akan memperoleh kebahagiaan sejati yang lebih sempurna dan agung.
-----------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006, Bab "Abu Darda'", halaman 391-404.

Jangan Galau

Jangan merasa galau, jangan merasa khawatir, semua urusan di tangan Yang Maha Mengetahui perkara gaib, dan Dia juga Maha Penyayang lebih sayang dari ibumu kepadamu, dan ketahuilah, ”Sesungguhnya apa yang menimpamu tak akan luput darimu dan apa yang luput darimu tak akan menimpamu” Maka bertawakallah kepada-Nya.

Syaikh Nabil al ‘Awadhi (Twittter : @NabilAlawadhy) - Twit Ulama   

Yang Layak Anda Muliakan

Manusia yang paling layak dimuliakan, diutamakan, dicintai dan engkau berbuat baik tunduk serta bermuamalah dengan baik : IBU-mu

Syaikh Nabil al-‘Awadhi, (Twitter : @NabilAlawadhy) - Twit Ulama  

Mohon Tidak Disiksa dan Tidak Berbeban Berat

Di surat al-Baqarah (2) ayat 286;

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِينَ
"Rabbanaa laa tuaakhidznaa in-nasiinaa au akhtha'naa, rabbanaa walaa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alalladziina min qablinaa, rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa'fu 'annaa waghfir lanaa warhamna anta maulaanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin".

Artinya :
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

Keterangan :
Di dalam buku "Asbabun Nuzul"-nya KH. Qamaruddin Saleh dkk., halaman 89 - 90; menerangkan bahwa menurut riwayat Abu Hurairah radhiyallahu anhu dan Ibnu 'Abbas radhiyallahu anhuma, "Wa in tubdu ma fi anfusikum au tukhfuhu yuhasibkum bihillah". (...Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu, ...), QS. al-Baqarah (2) : 284. Para sahabat merasa berkeberatan, sehingga datang kepada Rasulullah sambil berlutut memohon keringanan dengan berkata : "Kami tidak mampu mengikuti ayat QS. al-Baqarah (2) : 284. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Apakah kalian akan berkata "Sam'na wa ashaina" (Kami mendengar, tetapi tidak akan patuh) seperti apa yang diucapkan oleh dua ahli kitab (yahudi dan nasrani) yang sebelum kamu? Ucapkanlah "Sami'na wa atha'na ghufranaka rabbana wa ilaikal mashir" (Kami mendengar dan ta'at, dan ampunilah kami. Wahai Tuhan kami, kepada-Mu-lah tempat kembali)." Setelah dibacakan kepada para sahabat dan terbiasakan lidahnya, turunlah QS. al-Baqarah (2) : 285, kemudian mereka melaksanakannya dan turunlah ayat selanjutnya QS. al-Baqarah (2) : 286. (HR. Muslim).
-------------------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 72.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke -5, 1985.

Jangan Sepelekan Anak-Anak

Jangan sepelekan anak-anak kecil! Ath-Thabari hafal al-Qur'an di umur 7 tahun, mengimami manusia saat berumur 8 tahun dan mulai menulis hadits saat umur 9 tahun!

Dr. Riyadh al-Musaimiry (Twitter : @Dr_Almosimiry) - Twit Ulama

Kota Madinah Akan Memakan Semua Perkampungan

Diantara keutamaan kota Madinah lainnya adalah Nabi ﷺ menyifati sebagai sebuah kota yang akan melahap daerah-daerah lainnya. Beliau ﷺ bersabda:
أُمِرْتُ بِقَرْيَةٍ تَأْكُلُ الْقُرَى، يَقُولُونَ لَهَا يَثْرِبُ، وَهِيَ الْمَدِينَةُ
Aku diperintahkan (berhijrah ke) daerah yang akan melahap daerah-daerah lainnya. Daerah ini mereka sebut Yatsrib, yaitu Madinah. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Sabda Rasûlullâh ﷺ yang artinya, "Sebuah kampung yang akan melahap daerah-daerah lainnya." ditafsirkan dengan berbagai macam penafsiran diantaranya adalah Madinah akan menjadi pemenang atas daerah-daerah lainnya. Juga ditafsirkan dengan Madinah akan menjadi tempat berlabuh harta rampasan perang yang didapatkan dari jihad di jalan Allâh. Kedua penafsiran di atas telah terjadi. Kota Madinah telah menaklukkan kota-kota lainnya, dimana para da'i yang membawa kebaikan dan para mujahid bertolak dari kota ini untuk membebaskan dan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dengan idzin Allâh Azza wa Jalla. Lalu banyak orang yang masuk kedalam agama Allâh Azza wa Jalla ini. Dan semua kebaikan yang didapatkan oleh penduduk bumi ini adalah bersumber atau keluar dari kota yang penuh berkah ini, yaitu kota Rasûlullâh ﷺ .
Jadi keberadaan kota Madinah yang akan melahap kota-kota yang lainnya terbukti dengan kemenangan yang diraih kota Madinah atas kota-kota yang lain yang terjadi pada awal-awal agama Islam bersama generasi pertama dari para Shahabat Rasûlullâh Radhiyallahu anhum dan khulafaurrasyidin Radhiyallahu anhum. Juga terbukti dengan perolehan ghanîmah (rampasn perang) yang didapatkan dan diantar ke kota Madinah. Nabi ﷺ pernah mengabarkan tentang sesuatu yang akan terjadi yaitu pembagian kekayaan raja Kisra dan Qaisar di jalan Allâh Azza wa Jalla . Apa yang diberitahukan oleh Rasulullah ﷺ dan itu telah menjadi nyata, harta benda Kisra dan Qaisar telah diboyong ke kota Madinah yang penuh berkah ini dan telah dibagi-bagikan melalui tangan Umar bin Khattab al-Fârûq Radhiyallahu anhu.

Selengkapnya di almanhaj.or.id     

Masjid Jami' Al-Huda Erowati Semarang

Masjid Jami' Al-Huda
Jl. Erowati Raya No. 51 A
Kelurahan Bulu Lor - Kecamatan Semarang Utara
Semarang 50179

Sebuah masjid yang strategis di ujung perkampungan, masing-masing dibatasi oleh jalan Erowati V di utara, jalan Erowati Vi di selatan, jalan Erowati Raya di barat dan disisi timur diapit perumahan warga. Lokasi masjid ini tak jauh dari pasar Surtikanti di sisi timur kurang lebih 1 km dan sungai banjir kanal barat disisi barat kurang lebih 500 meter.

Kamis, 19 Mei 2016

Baitullah adalah Tempat Berkumpul

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 125, Allah ta'ala mengingatkan kepada segenap manusia dalam firman-Nya :

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرٰهِۦمَ وَإِسْمٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَالْعٰكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan (ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman, dan jadikanlah sebagai maqam Ibrahim tempat sholat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (125).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Jabir diterangkan, ketika Rasulullah ﷺ thawaf, berkatalah Umar kepada beliau : "Ini adalah maqom (tempat sholat) bapak kita Ibrahim". Nabi bersabda : "Benar!" Umar berkata lagi : "Apakah tidak sebaiknya kita jadikan tempat sholat?" Maka Allah ta'ala menurunkan ayat tersebut diatas (QS. 2 : 125). (HR. Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Umar bin Khattab dikemukakan bahwa beliau lewat di maqom Ibrahim bersama Rasulullah ﷺ dan ia bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah kita tidak berdiri sholat di tempat sholatnya kekasih Tuhan?" Rasulullah menjawab : "Benar!"  Kemudian Umar berkata : "Apakah kita tidak jadikan tempat sholat?" Tiada lama kemudian turunlah ayat tersebut diatas (QS. 2 : 125). (HR. Ibnu Marduwaih).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 125. "Dan (ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia ...". Allah ta'ala telah menyuruh Ibrahim menjadikan rumah itu, yaitu Ka'bah atau al-Masjidil Haram menjadi tempat berhimpun manusia yaitu tempat ibadat seluruh ummat manusia yang telah mempercayai ke-Esa-an Tuhan, supaya mereka dapat berkumpul ke sana mengerjakan haji setiap tahun. "... dan tempat yang aman, ...". Maka tempat itupun dijadikan tempat yang aman sentosa, terjamin keamanan. Bukan saja manusia, bahkan binatang-binatang buruan. Peraturan turun-temurun oleh bangsa Arab, terutama yang berdiam didaerah itu. Walaupun dalam masa-masa mereka telah bertolak kepada menyembah berhala : "..., dan jadikanlah sebagai maqam Ibrahim tempat sholat. ...". Tentang maqom Ibrahim telah dituturkan seperti dalam asbabun nuzulnya. "... . Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". Allah menyebut rumah itu (Ka'bah) sebagai rumah-KU, sehingga ia disebut Baitullah. Maka ditanah yang telah diamankan ini, disana rumah Tuhan telah berdiri, hendaklah dia bersih dari berhala, dibersihkan dari syirik dan perbuatan tidak patut, sehingga tetaplah dia untuk orang yang thawaf, orang yang i'tikaf dan untuk mereka yang ruku' dan sujud mengerjakan sholat.
---------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' 1, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), diterbitkan oleh Yayasan Nurul Islam, cetakan ke-empat 1981, halaman 396 - 400.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 44 - 45.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 34 - 35.

Awas, Tipuan Dunia!

Bilal bin Sa’d berkata, “Berapa banyak orang yang senang-senang, namun dia tertipu! Dia makan, minum, tertawa-tawa, padahal berdasarkan al-Qur'an dia telah mendapatkan tempat duduk di neraka. (Aqwalut Tabi’in 1/132).

Dr. Muhammad Sa’id Al-Qahthani (Twittter : @Dr_malqahtani) - Twit Ulama   

Antara Kebiasaan Yang Taat Dan Lalai

“Kebiasaan orang-orang yang taat adalah ibadah, ibadahnya orang-orang yang lalai adalah sekedar kebiasaan. [at-Ta’liiq ala Siyaasah asy-Syar’iyyah – Syaikh Ibnu Utsaimin]”.

Dr. Saleh Sindi (Twitter : @Drsalehs) - Twit Ulama  

Diantara Dosa Besar Seorang Anak

Di antara dosa besar seorang anak adalah ketika Bapak atau Ibunya mendapatkan penyakit berat seperti darah tinggi, diabetes, jantung karena sebab durhaka anak-anaknya. “Maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik” (QS. al-Israa' : 23).

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid (Twittter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Anjuran yang Mendengar Ghibah Supaya Menolak atau Menegur atau Meninggalkan Majlis (1)

Abu Darda’ r.a. berkata : Bersabda Nabi : Siapa yang mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka Allah akan menolak api neraka dari mukannya di hari qiyamat. (HR. Attirmidzy).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 407.

Jangan Bantu Syaithan

Seorang wanita naik bersama dengan sopir taksi, dan kursi belakang kosong ... !!
>>> Ini istrinya sopir taksi.

Seorang pria berjanggut panjang lewat di depan masjid, orang sedang shalat berjamaah, ia malah pergi tanpa ikut Shalat ... !!
>>> Ia telah shalat di masjid lain di mana setelah Azan langsung shalat.

Seorang pria duduk di sampingnya di kereta, anda bicara ke dia namun tidak ditanggapi .. !!
>>> Cukup, dia mungkin memiliki sakit Tuli.

Teman sekelas anda menolak untuk pergi dengan Anda untuk minum secangkir kopi di malam hari ... !!
>>> Dia tidak pelit, tapi lihat berapa banyak keringat dan penderitaan ayahnya untuk mengirim dia setiap bulan seribu dua ribu rupiah.

Dalam kebanyakan kejadian sehari hari, kita hanya melihat sebagian saja dari kehidupan orang lain. Maka anggaplah sisi yang menurut kita tidak baik dengan HusnuDzhan.. berprasangka baik terhadapnya supaya anda tidak menzalimi orang walau hanya dengan prasangka. Sehingga anda bisa tenang dan tidak sakit hati sendiri.
Seorang Ulama Salafusshaleh mengatakan : "Jika saya melihat salah satu saudara saya sedangkan dari jenggotnya menetes anggur, maka saya akan mengatakan mungkin anggurnya tumpah tidak sengaja.! Kalau seandainya ia naik ke gunung sambil mengatakan : "Akulah pezina." maka aku akan mengatakan : "mungkin dia sedang putus asa .."
Lihatlah.... Bagaimana Rasulullah
ﷺ menolak pezina wanita al-Ghomidiah untuk dirajam hingga ia menunggu hampir tiga tahun lamanya.
Lihatlah sikap bijaksana Rasulullah
ketika seorang Arab BADUI yang kencing di Masjid Nabawi.
Lihatlah MARAHNYA Rasulullah
ketika seorang sahabat tatkala perang membunuh musuh yang ketika ditawan mengatakan "Lailahaillaallah".
Namun kita...mudah sekali menzalimi saudara sendiri.
Ibnu Qayyim berkata : " Bagaimana seorang hamba yang sulit untuk mengetahui lurus niatnya sendiri hendak menerka-nerka niat orang lain?!".
Maka berikan Alasan bagi saudara anda mungkin dia sedang khilaf dan butuh nasehat. Jangan bantu Syaitan dalam membuat dia putus asa dengan memaki-maki dosanya. Cukup engkau pegang tangannya dan nasehati sembunyi-sembunyi. Jika ia terima maka semua hidayah dari Allah, namun jika tidak maka semoga Allah membuka hidayahnya dari tangan orang lain sedangkan kita telah lepas kewajiban menasehatinya. (Suara Madinah)