"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 31 Agustus 2017

Mohon Jodoh dan Anak Cucu yang Menyenangkan serta menjadi Pemimpin

Di surat al-Furqaan (25) ayat 74;
“Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyatinaa qurrota a’yunin waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa”

Artinya :
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Keterangan :
Menurut keterangan ahli tafsir, para mukmin haruslah senantiasa memohon kepada Allah ta’ala supaya diberikan isteri-isteri dan anak-anak yang menyejukkan mata (al-Baghawy 5 : 91)
------------------------
Al-Quraan dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Pelita II/1978/1979, halaman 569.
Pedoman Dzikir dan Do’a, Prof Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit PT. Bulan Bintang Jakarta, cetakan kesepuluh 1987, halaman 366.

Bertemanlah Akrab

Umar bin Abdul Aziz berkata, “Jika kalian melihat seseorang yang tidak banyak berbicara dan mengasingkan diri dari manusia, maka berteman akrablah dengannya, kalian akan dapatkan ilmu dari orang itu” (at-Tabshirah, Ibnul Jauzi, 2/289).

Dr. Ahmad Isa al-Mu'sharawi, ketua lajnah tashih al-Qur'an di al-Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al-Azhar, Mesir. (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama  

Kisah al-Masih 'Isa Putera Maryam

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 58 - 62 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

ذٰلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ الْءَايٰتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ

Demikianlah Kami bacakan kepadamu (Muhammad) beberapa ayat dan peringatan (al-Qur'an) yang penuh hikmah. (58).

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّـهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ ۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah", maka jadilah dia. (59).

الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُن مِّنَ الْمُمْتَرِينَ

Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah engkau termasuk orang yang ragu-ragu. (60).

فَمَنْ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا۟ نَدْعُ أَبْنَآءَنَا وَأَبْنَآءَكُمْ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ اللَّـهِ عَلَى الْكٰذِبِينَ

Maka barangsiapa yang membantah engkau tentang (kebenaran) itu sesudah datang pengetahuan kepadamu, maka katakanlah (kepadanya), "Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, perempuan-perempuan kami dan perempuan-perempun kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu, kemudian kita berdo'a dengan sungguh-sungguh (mubahalah); dan kita jadikan (kita minta) supaya laknat Allah ditimpakan atas orang-orang yang berdusta." (61).

 إِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلٰهٍ إِلَّا اللَّـهُ ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Sesungguhnya inilah kisah yang benar, dan tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Allah Dialah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (62).
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari al-Hasan menyebutkan  bahwa ada dua orang rahib (Pastur) dari Najran menghadap Rasulullah ﷺ dan berkata : "Siapa bapak 'Isa?" Rasulullah ﷺ tidak cepat-cepat menjawabsebelum mendapat petunjuk Allah. Maka turunlah ayat kepadanya (QS. 3 : 58 - 60) yang menjelaskan tentang siapa Isa .
Dalam riwayat lain dari Ibnu Sa'd dalam kitab at-Thabaqat yang bersumber dari al-Azraq bin Qais mengemukakan bahwa ketika uskup Najran dan wakilnya menghadap kepada Nabi ﷺ, Nabi ﷺ menjelaskan kepada keduanya tentang Islam. Mereka berkata : "Kami telah lebih dahulu masuk Islam sebelum tuan". Sabda Nabi ﷺ : "Kalian telah berdusta, karena ada tiga hal yang menghalangi kalian masuk Islam, yaitu (1). Kalian mengatakan bahwa Tuhan mempunyai anak. (2). Kalian makan daging babi dan (3).  Kalian bersujud kepada patung." Kedua orang itu bertanya : "Kalau begitu siapakah bapak Isa". Pada waktu itu Rasulullah ﷺ tidak mengetahui bagaimana harus menjawabnya. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. 3 : 59 - 62) sebagai tuntunan kepada Rasulullah ﷺ untuk menjawabnya. Kemudian Rasulullah ﷺ mengajak mengadakan mula'anah (bersumpah untuk dilaknat oleh الله سبحانه وتعالى apabila ucapannya tidak benar) akan tetapi mereka menolak dan memilih membayar jizyah (upeti). Maka pulanglah mereka.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 95 - 97.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 103 - 104.

Rabu, 30 Agustus 2017

Penggalan Kisah (5)

Ibn Umar r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w. : Apabila Allah menurunkan siksa pada suatu kaum, maka siksa itu merata (mengenai) semua yang ada di situ, tetapi kemudian mereka dibangkitkan menurut amal perbuatan masing-masing. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 618.

Semua Memuji-Nya

Setiap yang ada di alam ini, bertasbih memuji Allah

“Sesungguhnya segala sesuatu bertasbih memuji-Nya, akan tetapi kalian tidak memahami tasbih mereka” (QS. Al-Isra : 44).

Maka jadilah Anda orang-orang yang bertasbih.

Dr. Abdul Aziz al-Faiz, Imam dan Khotib Masjid Arrajihi, Mekkah. (Twitter : @abo_ayoob1385) - Twit Ulama  

Selasa, 29 Agustus 2017

Tidak Akan Beruntung

Engkau tidak akan pernah bisa melihat pantulan bayanganmu dari air yang mendidih. Begitu pula engkau tidak bisa melihat mana yang benar ketika engkau sedang marah.

Syaikh Prof.Dr. Sa'ud Al-Funaisan, Profesor bidang Syariah Universitas Imam Muhammad bin Su'ud, Riyadh. (Twitter : @saudAlfunaysan) - Twit Ulama  

Senin, 28 Agustus 2017

Penggalan Kisah (4)

Rifa’ah bin Raf’i Azzuraqy r.a. berkata : Jibril datang kepada Nabi dan bertanya : Bagaimanakah pendapatmu tentang orang yang mengikuti perang Badr? Jawab  Nabi : Termasuk terutama kaum Muslimin. Maka berkata Jibril : Demikian pula kedudukan yang mengikuti perang Badr dari Malaikat. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 617.

Di Salah Satu Bandara

Ada seorang pemuda yang terlihat biasa-biasa saja, namun dia menolak permintaan agar istrinya yang bercadar membuka penutup wajahnya itu di hadapan petugas lelaki, dia minta dicarikan petugas wanita. Kemudian terjadi diskusi sampai akhirnya permintaannya dipenuhi. Ini baru namanya jantan. ‏

Syaikh Abdul Malik bin Abdurrahman Al-Qasim, salah seorang murid dari Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh at-Tamimi. (Twitter : @dr_alqassem) - Twit Ulama 

Pelukan Orang Tua

Ayah Bunda, tahukah memeluk anak itu sangat bermanfaat. Pada dasarnya orang tua mengetahui akan pentingnya hubungan dan kedekatan antara anak-anak dengan mereka. Sebagian besar orang tua menyatakan menghabiskan waktu dan demi kedekatan dengan anak bisa menjadi hal yang lebih penting di banding hal lain. Pada intinya bahwa antara orang tua dan anak saling membutuhkan rasa cinta dan kasih sayang satu sama lainnya.
Banyak hal yang menyebabkan hubungan orangtua dan anak menjadi renggang salah satunya adalah karena tuntutan ekonomi dan pekerjaan. Kadang dikarenakan kesibukan, orangtua harus pergi pagi-pagi secara terburu-buru karena pekerjaan dan pulang ke rumah tatkala anak tidur. Jika kondisi memang demikian, salah satu cara yang bisa dilakukan Ayah Bunda dapat mendekatkan hubungan dengan anak yaitu dengan pelukan.
Pelukan Orang Tua kepada anak dapat menimbulkan ikatan batin dan kasih sayang yang kuat antara anak dan orangtua. Mendapat pelukan berarti mendapat dukungan, dan bagi yang memeluknya berarti akan menimbulkan rasa percaya diri. Kehadiran hormon endomorfin yang muncul saat berpelukan dapat mengurangi ketegangan saraf dan serta tekanan darah.
Bahkan penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering mendapat pelukan dari orang tuanya akan lebih efektif sembuh dari depresi. Dan akan timbul rasa percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan pelukan saat inisiasi dini, saat bayi lahir akan mentransfer sejenis mikroorganisme yang membuat daya tahan tubuh bayi kuat. Dan ketika pelukan dengan rasa sayang ini di teruskan hingga masa kanak-kanak dapat menjadikan pribadi anak yang tidak gampang stress.
Jangan percaya pada mitos yang mengatakan bahwa anak yang sering mendapat pelukan akan menjadi cengeng, bahkan sebaliknya, secara psikologi, anak yang sering mendapat pelukan kasih sayang dari orang tuanya akan tumbuh menjadi anak yang penyayang, pertumbuhannya sehat, akan merasa nyaman dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Peluklah anak anda sebelum anda berangkat kerja, toh memeluk anak tidak akan membutuhkan waktu yang begitu banyak. Peluklah yang tulus, jangan tergesa-gesa, curahkan segala rasa sayang dan cinta anda saat anda memeluk anak anda. Saat anda pulang kerja, meskipun anak sudah tertidur pulas, peluklah dia meskipun sedang tidur. Jadi kesimpulannya, pertama memeluk anak merupakan esensi penting dalam tumbuh kembangnya. Pelukan merupakan salah satu stimulasi yang paling penting yang dapat memfasilitasi perkembangan anak yang sehat. Kedua membuat emosinya teratur. Seorang ibu dapat menenangkan anaknya yang stres dengan memeluknya. Ketiga, kesehatan orangtua dan anak akan meningkat. Orang tua akan mendapatkan perasaan yang lebih baik dan sehat. Keempat, tentu saja hubungan Ayah bunda dan anak akan semakin meningkat.
Jadi gimana, sudahkah Ayah Bunda memeluk sang buah hati ? Kalau belum, ayo sekarang peluk buah hatinya. Mumpung belum lupa. Nah jangan lupa untuk mendongeng sebelum tidur. Bisa cerita tentang Nabi dan Rasul, kepahlawanan pahlawan Indonesia, tokoh pewayangan
Semoga bermanfaat dan sering peluk ya buah hatinya ya .. Ayah Bunda ..

Aliansi Cinta Keluarga

Minggu, 27 Agustus 2017

Kesempurnaan Risalah

Siapa yang mencermati perjalanan hidup Nabi ﷺ dan memperhatikan kondisi beliau, merenungkan kabar-kabar dari beliau dan melihat jejak-jejak beliau, dia kan dapatkan bahwa beliau memang benar-benar seorang Nabi, dan risalah beliau adalah risalah yang sempurna.

Dr. Abdul Mun'im Adzikrullah, Dosen Ilmu Sunnah, Universitas Imam Muhammad bin Su'ud, Riyadh. (Twitter : ‏@abdulmonem456) - Twit Ulama  

Ganja

Note Trip. Tanpa sengaja selalu kudengar sebuah opini tentang narkoba di warung makan, terkhusus ganja. Untuk yang ketiga kalinya dalam 8 bulan ini di bicarakan oleh sekelompok orang. Entah apa maunya, tetapi yang terbaca dalam benakku pembicaraan yang tak sengaja ku dengar ini hanyalah sebuah "kata pengantar" bagi sebuah desain kepentingan bagi mereka.

Selalu diawalnya mereka membuka wacana seolah memuji pemerintah atau sebuah kebijakan yang berhasilan tentang Korupsi, pemerkosaan dan penistaan agama. Tetapi diujungnya mereka menyayangkan soal ketidak berpihakan penggunaan ganja sebagai obat.
Lalu jika si pendengar merespon mereka kemudian memasukkan wacana yang kedua; mungkin pemerintah bisa punya lembaga khusus menjual ganja legal untuk pengobatan. Ganja yang cuma boleh dibeli untuk kesehatan. Lalu mereka menyodorkan kisah sedih; soal seseorang yang dipenjara gara-gara punya ganja buat pengobatan keluarganya, mereka membumbui kisah bahwa seseorang itu bukan pengedar atau pemakai. Terus coba membikin set ending bahwa keluarganya meninggal.

Inilah gaya khas para perusak anak bangsa, semoga kita tetap waspada. Dan semoga Allah jaga kita, keluarga, lingkungan dan negara kita dari pikiran kotor para perusak bangsa.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Penggalan Kisah (3)

Mirdas Al-Aslamy r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Akan habis orang Salihin yang baik-baik satu persatu, hingga tinggal orang-orang yang bagaikan sisa pengayakan (pilihan sya’ir dan kurma). Allah tidak menghiraukan mereka. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 617.

Ada Banyak Peluang

Barangsiapa yang banyak mengetuk pintu, akan besar peluang terbuka pintu untuknya.
Barangsiapa yang banyak berdoa, akan besar peluang terkabulnya.
-Abu Darda-

Dr. Hasan al-Husaini, seorang Da'i dari Bahrain, anggota majelis ulama negara-teluk teluk. (Twitter : @7usaini) - Twit Ulama  

Jumat, 25 Agustus 2017

Beramallah di Waktu Mudamu !

Dalam surat at-Tin, Allah ta’ala telah bersumpah dengan tiga tempat diutusnya para nabi Ulul Azmi, yaitu : (1) Baitul Maqdis – yang terdapat buah tin dan zaitun – tempat diutusnya Nabi Isa a.s., (2) Bukit Sinai yaitu tempat Allah ta’ala berbicara langsung dengan nabi Musa a.s., (3) Negeri Mekkah yang aman, tempat diutusnya nabi kita Muhammad s.a.w. Setelah bersumpah dengan tiga tempat tersebut, Allah ta’ala pun berfirman yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At-Tin (95) : 4 - 6).
Begitu juga kita dapat melihat pada firman Allah yang artinya : “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar-Rum (30) : 54).
Ibnu Katsir mengatakan : “Allah ta’ala menceritakan mengenai fase kehidupan, tahap demi tahap. Awalnya adalah dari tanah, lalu berpindah ke fase nuthfah, beralih ke fase ‘alaqah (segumpal darah), lalu ke fase mudhghah (segumpal daging), lalu berubah menjadi tulang yang dibalut daging. Setelah itu ditiupkanlah ruh, kemudian dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil dan tidak begitu kuat. Kemudian si mungil tadi berkembang perlahan-lahan hingga menjadi seorang bocah kecil. Lalu berkembang lagi menjadi seorang pemuda, remaja. Inilah fase kekuatan setelah sebelumnya berada dalam keadaan lemah. Lalu setelah itu, dia menginjak fase dewasa (usia 30 – 50 tahun). Setelah itu dia akan melewati fase usia senja, dalam keadaan penuh uban. Inilah fase lemah setelah sebelumnya berada pada fase kuat. Pada fase inilah berkurangnya semangat dan kekuatan. Juga pada fase ini berkurang sifat lahiriah maupun batin. Oleh karena itu, Allah ta’ala berfirman yang artinya : “Kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim pada surat ar-Rum ayat 54).
Jadi, usia muda adalah masa fit (semangat) untuk beramal. Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Janganlah disia-siakan. Jika engkau masih berada di usia muda, maka janganlah katakan : “Jika berusia tua, baru aku akan beramal.” Bersegeralah untuk memohon ampunan kepada Allah : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Robbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali ‘Imran (3) : 133).
-------------------------------------------
Rifaqun Asyfiya’, Lc.; Buletin Dakwah Islam Al-Furqon, Tahun ke-9, Volume 2 Nomor 2, halaman 3 – 4.

Jauhi Malas

“Apabila mereka berdiri sholat, mereka melakukannya dalam keadaan malas” (QS. an-Nisaa' : 142). Malasnya badan beribadah sekadar sikap kemunafikan dalam hati. “Dalam hari mereka ada penyakit” (QS. al-Baqarah : 10).

Dr. Shalih al-Syamrani, Dosen Fiqih di Universitas Ummul Qura, Saudi Arabia. (Twitter : @d_alshamrani) - Twit Ulama 

Kamis, 24 Agustus 2017

Penggalan Kisah (2)

Abu Hurairah r.a. telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Ada dua perempuan membawa kedua anaknya, maka datang serigala menerkam satu anak. Maka berkata yang satu: yang diterkam anakmu, dan berkata yang kedua : yang diterkam anakmu, maka pergilah kedua wanita itu kepada Nabi Dawud a.s. Maka diputus oleh Nabi Dawud bahwa anak yang ada itu, anaknya perempuan yang lebih tua. Maka keluarlah kedua wanita itu dari tempat Nabi Dawud, untuk bertemu dengan Nabi Sulaiman dan kedua perempuan itu menceriterikan kejadian itu kepada Nabi Sulaiman. Maka Nabi Sulaiman bersabda : Bawalah kemari anak itu saya belah menjadi dua. Maka berkata perempuan yang lebih muda : Jangan berbuat demikian, semoga Tuhan memberi rahmat kepadamu. Nabi Sulaiman segera memutuskan bahwa yang ada itu anaknya perempuan yang muda. (HR. Buchary dan Muslim).

Dalam lain keterangan bahwa wanita yang tua rela anak itu dibagi dua, tetapi yang muda tidak, maka oleh Nabi Sulaiman diambil kesimpulan bahwa itu anaknya.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 616-617.

Ikutilah Rasulullah!

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 31 - 32 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّـهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّـهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّـهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah (Muhammad); "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu an mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (31).

قُلْ أَطِيعُوا۟ اللَّـهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ اللَّـهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِينَ

Katakanlah, Taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tiada menyukai orang-orang kafir. (32).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dari al-Hasan dikemukakan bahwa ada suatu kaum di zaman Nabi ﷺ yang berkata : "Demi Allah hai Muhammad, sesungguhnya kami benar-benar yakin cinta kepada Tuhan kami". Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas sebagai tuntunan bagaimana seharusnya mencintai Allah. (HR. Ibnu Mundzir)

Tafsir Ayat
Ayat yang mulia ini menilai setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad ﷺ; bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang dusta dalam pengakuannya, sebelum ia mengikuti syariat Nabi ﷺ dan agama yang dibawanya dalam semua ucapan dan perbuatannya. Seperti yang disebutkan di dalam hadits shahih, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda :

«مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ»

Barang siapa yang melakukan suatu amal perbuatan yang bukan termasuk tuntunan kami, maka amalnya itu ditolak.

Karena itulah maka QS. 3 : 31 menyebutkan firman-Nya :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ

Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian.

Yakni kalian akan memperoleh balasan yang lebih daripada apa yang dianjurkan kepada kalian agar kalian mencintai-Nya, yaitu Dia mencintai kalian. Kecintaan Allah kepada kalian dinilai lebih besar daripada yang pertama, yaitu kecintaan kalian kepada-Nya. Seperti yang dikatakan oleh sebagian ulama yang bijak, bahwa duduk perkaranya bukanlah bertujuan agar kamu mencintai, melainkan yang sebenarnya ialah bagaimana supaya kamu dicintai.
Al-Hasan Al-Basri رحمه الله dan dari kalangan ulama Salaf lainnya mengatakan bahwa ada segolongan kaum yang menduga bahwa dirinya mencintai Allah, maka Allah menguji mereka dengan ayat ini, yaitu firman-Nya: Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian."
Kemudian الله سبحانه وتعالى berfirman :

وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ


dan mengampuni dosa-dosa kalian, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yakni karena kalian mengikuti Rasul ﷺ, maka kalian memperoleh karunia itu berkat perantaraannya.

QS. 3. 32. Kemudian Allah memerintahkan setiap orang, baik dari kalangan khusus ataupun dari kalangan awam melalui firman-Nya :
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا

Katakanlah, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kalian berpaling ......

Yaitu menentang perintah-Nya.

فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكافِرِينَ

..... maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir?

Ayat ini memberikan pengertian bahwa menyimpang dari jalan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan perbuatan yang kufur; dan Allah tidak menyukai orang yang mempunyai sifat demikian, sekalipun ia mengakui bahwa dirinya cinta kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, sebelum ia mengikuti Rasul yang ummi penutup para rasul yang diutus untuk seluruh makhluk jin dan manusia. Karena seandainya para nabi —dan bahkan para rasul atau mereka yang dari kalangan ulul azmi— berada di zaman Nabi Muhammad ﷺ, maka tiada jalan Lain bagi mereka kecuali mengikuti Nabi Muhammad ﷺ, taat kepadanya, serta mengikuti syariatnya. Seperti yang akan diterangkan nanti dalam tafsir firman-Nya :

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثاقَ النَّبِيِّينَ

Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi. (QS. Aali 'Imraan : 81), hingga akhir ayat.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 94 - 95.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 97.
Tafsir Ibnu Katsir Online   

Keuntungan Dari Riba

“Dan Allah telah mengharamkan riba” (QS. al-Baqarah : 275).

Harta tidak akan pernah melahirkan harta dengan sendirinya, begitu pula uang tidak akan pernah menghasilkan uang lainnya secara otomatis. Sesungguhnya harta hanya akan bertambah dengan bekerja dan dengan bersungguh-sungguh berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkannya. (Setiap pinjaman yang menghasilkan keuntungan adalah riba)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Rabu, 23 Agustus 2017

Orang Pilihan

Kalau Anda pergi ke masjid untuk sholat Subuh, kemudian Anda lihat hanya sedikit yang ikut sholat berjamaah, maka ketahuilah bahwa Allah telah memilih Anda di antara hamba-hamba-Nya yang lain.

Demi Allah, keistimewahan orang yang sholat subuh berjamaah, dia akan selalu berada di bawah tanggungan Allah.

Dr. Ahmad Isa al-Mu’sharawi, ketua lajnah tashih al-Qur'an di al-Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al-Azhar, Mesir. (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama 

Selasa, 22 Agustus 2017

Penggalan Kisah (1)

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Seorang membeli dari temannya tanah, maka sipembeli menemukan dalam tanah itu sebuah kuali berisi mas, maka ia bawa kepada penjual tanah dan berkata : Ambillah mas ini, sebab saya hanya membeli tanah dan tidak membeli mas daripadamu. Jawab penjual : Saya telah menjual kepadamu tanah dengan apa yang di dalamnya. Maka pergilah keduanya kepada seorang hakim. Maka bertanya si Hakim : Apakah kamu berdua mempunyai anak. Jawab seorang : Saya ada anak laki. Jawab yang kedua : Saya ada anak perempuan. Maka Hakim berkata : Kawinkanlah anak laki dengan anak perempuan. Dan belanjakan mas itu untuk keperluan keduanya. Maka diterimalah putusan itu oleh keduanya. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 615-616.

Sebab Datangnya Kesedihan

Tidak akan datang rasa galau dan sedih kecuali karena kurangnya rasa ridha dengan takdir Allah. Hal termulia bagi seorang hamba adalah ketika Allah berikan rasa ridha dan pasrah pada hati seorang hamba. Karenanya ketika Zakaria berdoa untuk anaknya beliau mengatakan.
“Wahai Rabb, jadikan dia orang yang ridha” (QS. Maryam : 6)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama  

Senin, 21 Agustus 2017

Binasa Karena Gadget

Orang bisu ingin mentartil Al-Qur'an, orang tuli ingin mendengarnya, orang buta ingin melihatnya, dan kita binasa oleh gadget.

Dr. Ahmad Isa al-Mu'sharawi, ketua lajnah tashih al-Qur'an di al-Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al-Azhar, Mesir. (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama  

Minggu, 20 Agustus 2017

Masjid Jami' Al-Ikhlas Pudakpayung Banyumanik Semarang

Masjid Jami' Al-Ikhlas
Jl. Pramuka No. 309
Dawung RW 02 
Pudakpayung Banyumanik Semarang

Masjid ini berada dijalur Banyumanik menuju arah Gunungpati

Hari Qiyamat (6)

Abu Musa Al-Asy’ary رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Bersabda Nabi : Akan dating suatu masa dimana seorang keliling membawa sedekahnya yang berupa emas, tetapi tidak ada orang yang menerimanya. Dan seorang lelaki diikuti oleh empat puluh wanita untuk berlindung kepadanya, karena kurangnya lelaki dan banyaknya perempuan. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 615.

Takutlah Kepada Pencipta !

Setiap orang yang takut kepada sesuatu selain Allah, maka Allah akan menjadikan sesuatu itu menguasai dirinya. Dan barangsiapa yang cinta kepada Allah, namun juga cinta kepada selain-Nya, maka Allah akan mengadzabnya dengan kecintaan tersebut. Dan siapapun yang menggabungkan Allah dengan selain-Nya (dalam peribadatan), maka Allah akan menjauhkannya dari sisi-Nya

Syaikh Husain Alus Syaikh, imam Masjid Nabawi. (Twitter : @H_alsheikh) - Twit Ulama 

Sabtu, 19 Agustus 2017

Selalu Mengingat-Nya

“Siapa yang inginkan cintanya Allah hendaklah ia selalu berdzikir mengingat-Nya” -Ibnul Qayyim رحمه الله-

Syaikh Khalid al-Musaithir, Imam dan Khotib di Masjid Walidah Khalid al-Bulthan, Riyadh. Pengajar di bidang Teknik, Pimpinan Umum Rumah Tahfizh Quran Muslimah di Riyadh. (Twitter : @musaiteer) - Twit Ulama 

Jumat, 18 Agustus 2017

Manfaatkanlah Waktu Mudamu

Lakukanlah lima hal sebelum terwujud lima hal yang lain. Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : (1) Waktu mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak-nya, dikatakan oleh adz-Dzahabi dalam at-Talkhish berdasarkan syarat al-Bukhari dan Muslim. Hadits ini dikatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam al-Jami’ ash-Shaghir).
Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya : “Lakukan keta’atan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”
Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya : “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”
Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya : “Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”
Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya : “Manfaatkanlah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”
Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya : “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapapun yang mati, maka akan terputus amalannya.”
Al-Munawi mengatakan : “Lima hal ini (waktu muda, masa sehat, masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.” (at-Taisir Bi Syarh al-Jami’ ash-Shaghir 1 / 356).
Benarlah kata al-Munawi. Seseorang baru ingat kalau dia diberi nikmat sehat, ketika dia merasakan sakit. Dia baru ingat diberi kekayaan, setelah jatuh miskin. Dan dia baru ingat memiliki waktu semangat untuk beramal di masa muda, setelah dia nanti berada di usia senja yang sulit beramal. Penyesalan tidak ada gunanya jika seseorang hanya melewati masa tersebut dengan sia-sia.
-------------------------------------------
Rifaqun Asyfiya’, Lc.; Buletin Dakwah Islam Al-Furqon, Tahun ke-9, Volume 2 Nomor 2, halaman 2 – 3.

Hari Qiyamat (5)

Abu Sa’id Alkhudry رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Bersabda Nabi : Bakal ada seorang Khalifah dari kamu di akhir zaman nanti, ia jika membagi uang dicakup dengan tangan saja tidak dihitung. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 615.

Dengan Pengulangan

Salah seorang penuntut ilmu bertanya kepada Syaikh Ibnu Utsaimi, “Apa nasehat anda untukku di dalam menghafalkan ilmu dan menguasai ilmu tersebut?”

Syaikh menjawab, “Jika engkau ingin menghafalnya, maka berulang-ulang lah membacanya, dan jika engkau ingin memahaminya, maka konsentrasikan pikiranmu di dalam memahaminya”

Syaikh. Prof. Dr. Ahmad al-Batiliy, Profesor bidang Ilmu Sunnah di Universitas Al Imam, Riyadh. (Twitter : @DrAhmadAlbatli) - Twit Ulama  

Kamis, 17 Agustus 2017

Larangan Bersekutu Dengan Orang Kafir

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 28 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

لَّا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَن يَفْعَلْ ذٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّـهِ فِى شَىْءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُوا۟ مِنْهُمْ تُقَىٰةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّـهُ نَفْسَهُۥ ۗ وَإِلَى اللَّـهِ الْمَصِيرُ

Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang kafir jadi pemimpin selain dari orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, maka tidak ada perhubungannya dengan Allah sedikitpun, kecuali memelihara dirimu dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah tempat kembali.

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir dari Sa'id atau 'Ikrimah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما bahwa al-Hajjaj bin 'Amr yang mewiliki Ka'b bin al-Asyraf dan Ibnu Abil Haqiq serta Qais bin Zaid (tokoh-tokoh yahudi) telah memikat segolongan kaum Anshar untuk memalingkan mereka dari agamanya. Rifa'ah bin al-Mundzir, Abdullah bin Jubair serta Sa'd bin Hatsamah memperingatkan orang-orang Anshar tersebut dengan berkata : "Hati-hatilah kalian dari pikatan mereka, dan janganlah terpalingkan dari Agama kalian. Mereka menolak peringatan itu. Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan (3) : 28) sebagai peringatan untuk tidak menjadikan orang-orang kafir sebagai pelindung mukminin.

Tafsir Ayat
Allah سبحانه وتعالى melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin berpihak kepada orang-orang kafir dan menjadikan mereka teman yang setia dengan menyampaikan kepada mereka berita-berita rahasia karena kasih sayang kepada mereka dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Kemudian Allah سبحانه وتعالى mengancam perbuatan tersebut melalui firman-Nya:
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ

Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah.

Dengan kata lain, barang siapa yang melakukan hal tersebut yang dilarang oleh Allah سبحانه وتعالى, maka sesungguhnya ia telah melepaskan ikatan dirinya dengan Allah. Seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya, yaitu : QS. Al-Mumtahanah : 1, QS. An-Nisa : 144, QS. Al - Maidah : 51 dan QS. Al-Anfal : 73.

إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقاةً

.., kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.

Dengan kata lain, kecuali bagi orang mukmin penduduk salah satu negeri atau berada di dalam waktu tertentu yang merasa khawatir akan kejahatan mereka (orang-orang kafir). Maka diperbolehkan baginya bersiasat untuk melindungi dirinya hanya dengan lahiriahnya saja, tidak dengan batin dan niat. Seperti apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Darda yang mengatakan :

"إنَّا لَنَكْشرُ فِي وُجُوهِ أقْوَامٍ وَقُلُوبُنَا تَلْعَنُهُمْ".

Sesungguhnya kami benar-benar tersenyum di hadapan banyak kaum (di masa lalu), sedangkan hati kami (para sahabat) melaknat mereka (orang-orang musyrik).

As-Sauri رحمه الله mengatakan bahwa sahabat Ibnu Abbas رضي الله عنهما pernah mengatakan taqiyyah (sikap diplomasi) bukan dengan amal perbuatan, melainkan hanya dengan lisan saja. Hal yang sama diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, yaitu bahwa sesungguhnya taqiyyah itu hanya dilakukan dengan lisan. Hal yang sama dikatakan oleh Abul Aliyah, Abusy Sya'sa, Ad-Dahhak, dan Ar-Rabi' ibnu Anas. Pendapat mereka dikuatkan oleh firman Allah Swt. yang mengatakan :

مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمانِ

Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah); kecuali orang yang dipaksa kafir, padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa). (QS. An-Nahl : 106), hingga akhir ayat.

Imam Bukhari mengatakan, Al-Hasan pernah berkata bahwa taqiyyah (terus berlangsung) sampai hari kiamat.

Kemudian الله سبحانه وتعالى berfirman:

وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ

Dan Allah memperingatkan kalian terhadap diri (siksa)-Nya.

Yakni Allah memperingatkan kalian terhadap pembalasan-Nya bila Dia ditentang dalam perintah-Nya, dan siksa serta azab Allah akan menimpa orang yang memihak kepada musuh-Nya dan memusuhi kekasih-kekasih-Nya.

وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

Dan hanya kepada Allah kembali (kalian).

Maksudnya, hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan, karena Dia akan membalas tiap-tiap diri sesuai dengan amal perbuatan yang telah dilakukannya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Sa'id, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Khalid, dari Ibnu Abu Husain, dari Abdur Rahman ibnu Sabit, dari Maimun ibnu Mihran yang menceritakan, "Sahabat Mu'az pernah berdiri di antara kami, lalu ia mengatakan, 'Hai Bani Aud, sesungguhnya aku adalah utusan Rasulullah kepada kalian. Kalian mengetahui bahwa tempat kembali hanyalah kepada Allah, yaitu ke surga atau ke neraka'."
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 94.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 96.
Tafsir Ibnu Katsir Online

Tahdzir Memiliki Kaidah

Tahdzir, memperingatkan manusia dari bahaya ahlul bid’ah adalah pokok syariat yang tidak ditentang oleh seorang pun yang mengenal manhaj ahlus sunnah. Akan tetapi, tahdzir memiliki kaidah-kaidah syar’i dalam penerapannya. Tidak semua orang yang berbuat bid’ah langsung ditahdzir sebagaimana prasangka sebagian orang.

Dr. Abdullah Al-Syurikah (Twitter : @DrAlshoreka) - Twit Ulama  

Rabu, 16 Agustus 2017

Pelajaran Dari Doa Nabi Nuh

Yang pertama, doa untuk diri sendiri, kemudian untuk orang tua, lalu untuk saudara seiman secara khusus, lalu untuk orang-orang beriman secara umum. Do’a Nabi Nuh عليه السلام, “Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan”. (QS. Nuh : 28).

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama  

Hari Qiyamat (4)

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Saya telah mendengar Rasulullah bersabda : Orang-orang bakal meninggalkan kota Madinah dalam keadaan sebaik-baiknya, hingga tidak ada yang tertinggal di dalamnya kecuali binatang dan burung, dan penghabisan orang mati di Madinah yaitu dua penggembala dari Muzainah yang akan masuk kota Madinah, memanggil kambingnya mendadak bertemu dengan binatang buas hingga apabila telah sampai di Tsaniyatal-wada’ tersungkur keduanya (mati). (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 614-615.

Selasa, 15 Agustus 2017

Karena Keridhoan

Siapa yang mengatakan, “Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad ﷺ sebagai nabi dan rasul, -di pagi dan sore hari sebanyak 3x- niscaya Allah pasti meridhainya di hari kiamat” (Hadits Nabi Muhammad ﷺ)

Syaikh Fahd Washil al-Muthairi, Imam Masjid al Kabir, Kuwait. (Twitter : @FahadAlMoteary) - Twit Ulama 

Senin, 14 Agustus 2017

Hari Qiyamat (3)

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Rasulullah bersabda : Tidak akan tiba hari qiyamat hingga sungai Furat menimbulkan suatu bukit mas, yang menimbulkan perang besar, hingga tiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan, tiap orang berkata : Mungkin saya yang selamat.
Dalam lain riwayat : Hampir sungai Furat membuka perbendaharaannya berupa emas, maka siapa yang hadir jangan mengambil daripadanya sedikitpun. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 614.

Pintu Kemunafikan

“Siapa saja yang menafsirkan Al-Qur’an maupun hadits dengan tafsiran yang tidak sejalan dengan tafsir para shahabat Nabi dan tabi’in, maka ia adalah orang yang mengada-ada atas nama Allah dan menyimpang pemahamannya akan ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an. Ini akan membuka pintu kemunafikan” Ibnu Taimiyyah رحمه الله

Dr. Muhammad bin Ghaits. Doktor dalam bidang syariah, da’i khatib dan peneliti di UEA.(Twitter : @D_ghaith) - Twit Ulama 

Minggu, 13 Agustus 2017

Istiqomah Beramal

Tidaklah Allah memberikan taufik pada Anda untuk sholat, memudahkan Anda untuk ta'at, menjadikan Anda cinta keimanan…. Kecuali, karena Dia mencintai Anda! Maka balaslah cinta-Nya dengan kesyukuran dan dengan terus menambah amal, dengan terus istiqomah beramal. ‏

Syaikh Nabil al-‘Awadhi, da'i yang masyhur di negara Kuwait. (Twitter : @NabilAlawadhy) - Twit Ulama

Sabtu, 12 Agustus 2017

Hari Qiyamat (2)

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w bersabda : Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, tidak akan musnah dunia (hari qiyamat) hingga seorang berjalan di kubur, maka duduk di samping kubur itu sambil berkata : Ah  sekiranya saya yang berada dalam kubur, bukan karena hutang tetapi karena bala’ ujian Allah. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 613-614.

Jangan Terburu - buru !

Jika engkau tergesa-gesa mengerjakan sholatmu, ingatlah bahwa segala sesuatu yang ingin kau dapatkan, dan setiap yang kau khawatirkan kehilangannya, semuanya berada di tangan Dzat yang engkau sedang berdiri di hadapan-Nya!

Syaikh. Prof. Dr. Ahmad al-Batiliy Profesor bidang Ilmu Sunnah di Universitas Al-Imam, Riyadh, KSA. (Twitter : @DrAhmadAlbatli) - Twit Ulama  

Jumat, 11 Agustus 2017

Kebangkitan dan Pengumpulan di Hari Masyar

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 408 - 409 menuturkan bahwa telah datang Agama memperdengarkan keduanya (kebangkitan dan pengumpulan di hari Masyar). Dan itu adalah benar serta wajib membenarkannya. Karena menurut akal itu mungkin.
Arti dari kebangkitan ialah mengembalikan hidup setelah di-fana-kan (ifnaa’). Yang demikian adalah atas qudrah Allah seperti pada permulaan kejadian.
Berfirman Allah ta’ala yang artinya : “Kata-Nya : Siapa yang dapat menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur luluh? Katakanlah : Yang menghidupkannya, ialah yang menjadikannya pertama kali”. (QS. Yaasiin (36) : 78-79).
Maka Allah ta’ala memberi dalil dengan permulaan kepada pengembalian itu. Dan firman Allah ta’ala yang artinya : “Menciptakan dan membangkitkan kamu itu dari kubur hanyalah sebagai menciptakan seorang diri saja”. (QS. Luqman (31) : 28).
Jadi, pengembalian itu adalah permulaan kedua. Maka itu adalah mungkin seperti permulaan pertama.
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Kejujuran Karena Kebaikan

Orang lain membencimu karena kejujuranmu, lebih baik daripada orang lain mencintaimu karena kemunafikanmu -Ibnu Khaldun رحمه الله

Dr. Muhammad Abdullah Al-Wuhaibi, Professor Akidah dan Perbandingan Madzhab di King Saud University. (Twitter : @mohammadalwh) - Twit Ulama 

Kamis, 10 Agustus 2017

Hari Qiyamat (1)

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Rasulullah bersabda : Tidak akan tiba hari qiyamat hingga kaum Muslimin berperang lawan kaum Yahudi, hingga bersembunyi orang Yahudi di belakang batu dan pohon. Maka pohon dan batu berkata : Hai Muslim, di sini ada orang Yahudi maka bunuhlah ia, kecuali pohon Alghorqod, karena ia pohonan Yahudi. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 613.

Maha Kuasa

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 26 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

قُلِ اللَّـهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Katakanlah, "Ya Allah, Pemilik kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, Engkau tanggalkan (hilangkan) kerajaan itu dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa Rasulullah ﷺ memohon kepada الله سبحانه وتعالى agar raja Rum dan Persia menjadi ummatnya. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan (3) : 26) sebagai tuntunan dalam berdoa mengenai hal itu.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 93 - 94.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 95.

Pencapaian Kebikan Dalam Keseharian

Jangan biarkan hari kita berlalu tanpa meraih pahala-pahala!
Bertasbihlah, beristighfarlah, bershalawatlah kepada Nabi Muhammad ﷺ.
Jauhkan diri dari keburukan karena sesungguhnya kebaikan akan menghapuskan keburukan

Syaikh Jam’an al-Shabib, Imam dan Khatib di kementrian Wakaf Kuwait. (Twitter : @JaamanAlshbeeb) - Twit Ulama 

Rabu, 09 Agustus 2017

Nasihat Singkat Namun Bermanfaat

Kucoba dua hal:
  •  Tak bicara kecuali yang perluHusnuzhon dengan sesama muslim

Kurasakan manis dalam hati dan berkah waktuku.

Dr Ibrahim ad-Duwaisy, Dosen sunnah Nabawiyyah di Universitas Qashim, Kepala Pusat Studi Kemasyarakatan. (Twitter : @Ibrahim_aldwish) - Twit Ulama 

Selasa, 08 Agustus 2017

Dajjal (9)

Anas r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Tiada seorang Nabipun melainkan telah memperingatkan  ummatnya dari sibuta sebelah dan pendusta. Ingatlah karnu bahwa Dajjal itu buta mata sebelah dan Tuhan kamu tidak buta. Tertulis di antara mata Dajjal itu K.F.R. (Kaf-Lam-Ra) (HR. Buchary dan Muslim).

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Sukakah saya jelaskan kepadamu tentang Dajjal yang belum dijelaskan oleh seorang Nabi kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah, dan ia akan membawa berupa sorga dan neraka, maka yang dikatakan sorga itu sebenarnya neraka. (HR. Buchary dan Muslim).

Ibn ‘Umar r.a. berkata : Rasulullah menyebut Dajjal pada orang-orang dan bersabda : Sesungguhnya Allah tidak buta, dan Al-Masih Dajjal buta mata kanan, bagaikan buah anggur yang timbul. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 612-613.

Keberkahan Ilmu Dan Akal

Sebagian manusia dikaruniai akal, namun tidak dikaruniai ilmu. Sebagian lagi dikaruniai ilmu, namun tidak dikaruniai akal. Yang paling bahagia dia yang dikaruniai ilmu dan akal, dia berinfaq dengan keduanya baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.

Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Muhanna, anggota Institut Ilmu Kehakiman Saudi Arabia (bagian dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud), dan salah seorang da’i di Kementerian Urusan Islam, KSA. (Twitter : @almohannam) - Twit Ulama  

Senin, 07 Agustus 2017

Tanda Kecanduan Belanja

Boros dan berlebihan, tidak membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Terus belanja walau harganya mahal.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Minggu, 06 Agustus 2017

Dajjal (8)

Almughirah bin Syu’bah r.a. berkata : Tiada seorang bertanya kepada Nabi tentang Dajjal sebagai pertanyaan saya, hingga Nabi bersabda kepadaku : Apakah kepentinganmu? Jawabku : Orang-orang berkata : Bahwa Dajjal itu mempunyai bukit roti dan sungai air? Jawab Nabi : itu sangat remeh bagi Allah. (HR. Buchary dan Muslim).

Kalau perlu akan lebih dari itu bagi Allah bukan suatu kesukaran, hanya masih sangat mudah untuk melaksanakan.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 611-612.

Kecintaan Bagi Orang Beriman

Harram bin Hayan رحمه الله berkata, “Tidaklah hati seorang hamba senantiasa menghadap kepada Allah, melainkan Allah akan membuat hati orang-orang yang beriman menghadap kepadanya, sampai akhirnya diapun mendapatkan kecintaan orang-orang yang beriman”

Syaikh Sami al-‘Azimy mantan ketua program ekonomi Islam di Universitas Kuwait, Staff di Dewan pencentakan dan penyebaran al Qur'an dan Sunnah di Kuwait.(Twitter : @sami_alazmy) - Twit Ulama 

Sabtu, 05 Agustus 2017

4 Tingkatan Mengingkari Kemungkaran

Mengingkari kemungkaran ada 4 tingkatan:
  1. hilang kemungkaran, berganti kebaikan,
  2. kemungkaran menjadi lebih ringan, walaupun tidak hilang,
  3. kemungkaran berganti dengan kemungkaran lain yang semisal,
  4. kemungkaran berganti dengan kemungkaran lain yang lebih buruk.
Poin 1 dan 2 diyariatkan, Poin 3 perlu ijtihad, Poin 4 tak boleh dilakukan (Ibnul Qoyyim رحمه الله)

Syaikh Sa'ad al-Qa'ud, anggota pengajar Universitas Internasional Al-Ma'rifah, Riyadh. 20/1/2015 (Twitter : @saadalqaoud) - Twit Ulama

Paham Gila

Note Trip, 12 Dzulqaedah 1438 H. Para perusak NKRI itu gemar sekali putar balik logika, dan mereka sabar hembuskan paham-paham aneh itu sudah lama sekira masa reformasi dimulai. Tahun 1998 aku mulai berkeliling Jawa karena keperluan. Mulai dari pinggir jalanan hingga ke warung makan, tidak hanya di kota besar tapi hingga sampai pelosok. 
Ketika para pecinta NKRI terus menggelorakan semangat jaga kemerdekaan, sebangsa atheis-komunis-liberal pun terus bertingkah.
Cinta NKRI : "Jagalah nikmat "Indonesia merdeka" ini dengan kejujuran. Kalau kita jujur, kita tak rugi apa-apa tapi masyarakat ikut beruntung."
Sebangsa atheis-komunis-liberal : "Kejujuran dan Patuh Hukum. Sindir Penguasa Hahaha... begitu ya cara menasehati. Usung isu Rakyat Marah, tapi apa daya suara tak di dengar."
Cinta NKRI : "Tuhan selalu membukakan jalan bagi suara rakyat. Sejak dulu sudah begitu. Hanya soal waktu."

Ini Clear, senang masih banyak penjaga NKRI dari paham-paham gila.

Jumat, 04 Agustus 2017

Dajjal (7)

Abu Sa’id Alkhudry r.a. berkata : Bersabda Nabi : Pada waktu keluarnya Dajial ada seorang dari kaum mu’minin yang pergi kepadanya, lalu ia disambut oleh polisi-polisi Dajjal dan ditanya : Hendak kemana engkau? Jawabnya : Saya akan menghadap kepada itu orang yang baru keluar Mereka bertanya : Apakah kau belum percaya kepada Tuhan kami? Jawabnya : Tuhan kami tidak samar. Maka berkata polisi : Bunuhlah ia. Tetapi ditegur oleh sebagian mereka : Tidak Tuhan telah melarang tidak boleh membunuh seorang selain dari perintahnya. Maka dibawa orang itu menghadap kepada Dajjal, maka apabila dilihat oleh si Mu’min segera berkata : Hai sekalian manusia inilah Dajjal yang telah disebut oleh Rasulullah . Maka segera Dajjal menyuruh merebahkan orang itu dan diperintahkan supaya dikupas kulit dan dipukuli punggung dan perutnya, kemudian di tanya : Apakah tetap kau tidak percaya kepada kami? Jawabnya : Engkaulah Al-Masih pendusta, kemudian diperintahkan supaya digergaji dari atas kepalanya hingga menjadi belah dua, dan berjalan Dajjal di tengah belahan badan yang telah belah dua itu kemudian diperintah : Bangunlah! Maka bangun teguk, kernudian ditanya : Apakah kamu belum percaya kepadaku? Jawabnya : Tidak berkurang pengetahuanku tentang kau bahkan bertambah yakin. Kemudian si mu’min berkata : Hai sekalian orang ia tidak dapat berbuat demikian lagi kepada seorangpun. Maka Dajjal berusaha untuk membunuhnya kembali pada orang itu, tetapi Allah telah meletakkan diantara leher hingga belakang orang itu seolah-olah tembaga, hingga tidak dapat disembelihnya. Kemudian dipegang tangan dan kaki orang itu dan dilemparkan. Orang menyangka ia dilempar ke dalam neraka, padahal ia dilempar ke sorga. Kemudian Nabi bersabda : Itulah manusia yang paling besar persaksiannya (mati syahid) disisi Tuhan Robbul ‘alamin. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 610-611.

Tumpuan Untuk Ummat

Para ulama mujahid ibarat kakinya umat. Jika selaras, akan berjalan baik. Jika timpang, akan miring. Jika berselisih, akan jatuh.

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi.(Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama 

Kamis, 03 Agustus 2017

Buah Dari Memberi Maaf Dan Berlapang Dada

Buah dari memberi maaf dan berlapang dada:
  1. Mendapatkan pahala dari Allah
  2. Terasa nyaman dan jiwa tenang
  3. Hubungan sosial akan tetap langgeng
  4. Masyarakat yang kuat dan kompak
Dr. Abdul Aziz al-Faiz (Twittter : @abo_ayoob1385), Imam dan Khotib Masjid Arrajihi, Mekkah. Situs resmi beliau adalah www.alfayeez.com. 15/10/2015 018 - Twit Ulama

Mohon Ampunan dan Rahmat

Di surat al-Mu’minuun (23) ayat 118;
“Robbighfir warham wa’anta khoirurraahimiin”.

Artinya :
Ya Tuhanku berilah ampunan dan berilah rahmat, dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik.

Keterangan :
Menurut keterangan ahli tafsir, Rasulullah s.a.w. selalu memohon kepada Allah ta’ala supaya diampunkan dosanya, dengan membaca do’a ini (al-Khazin 5 : 37)
------------------------
Al-Quraan dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Pelita II/1978/1979, halaman 540.
Pedoman Dzikir dan Do’a, Prof Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit PT. Bulan Bintang Jakarta, cetakan kesepuluh 1987, halaman 365.

Berpaling dari Hukum Allah

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 23 - 24 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا۟ نَصِيبًا مِّنَ الْكِتٰبِ يُدْعَوْنَ إِلَىٰ كِتٰبِ اللَّـهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ وَهُم مُّعْرِضُونَ

Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang diberikan kepadanya sebagian daripada Alkitab, mereka diseru kepada Kitab Allah, supaya ia menetapkan hukum di antara mereka, kemudian mereka berpaling dan mereka membelakangi (kebenaran) (23).

ذٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا۟ لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّآ أَيَّامًا مَّعْدُودٰتٍ ۖ وَغَرَّهُمْ فِى دِينِهِم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ

Yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata, "Kami tidak akan disentuh api neraka, melainkan beberapa hari yang ditentukan saja". Mereka telah tertipu oleh apa yang selalu mereka ada-adakan dalam agamanya. (24).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mudzir dari 'Ikrimah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما bahwa Rasulullah ﷺ datang ke tempat pendidikan Taurat kaum yahudi untuk mengajak mereka kembali kepada Allah. Berkata Nu'man bin 'Amr dan al-Harts bin Zaid : "Engkau ini pemeluk agama apa, hai Muhammad?" Beliau ﷺ menjawab : "Aku pengikut agama Ibrahim" Mereka berkata : "Ibrahim itu adalah yahudi". Maka Rasulullah ﷺ menjawab lagi : "Kalau begitu mari kita kembali kepada Taurat pemersatu kita." Kedua orang itu menolak kembali kepada Taurat. Maka turunlah ayat diatas (QS. Aali 'Imraan (3) : 23 - 24) yang menegaskan bahwa mereka tidak akan mau diajak kembali kepada Taurat, karena tertipu oleh pemimpin-pemimpin mereka.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 93.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 94 - 95.

Rabu, 02 Agustus 2017

Antara Maksiat Dan Taat

Dalam hidup, dirimu tidak lepas dari dua keadaan : bermaksiat kepada Allah, atau mentaati Allah.
Lantas, dimanakah sekarang lezatnya kemaksiatan? Dimanakah sekarang rasa lelah berbuat taat? Tak terasa lagi… Semua orang pergi membawa amalnya. Seandainya saja dosa itu bisa hilang setelah selesai berbuat dosa… (Tapi tidak demikian hakikatnya -pent) -Ibnul Jauzi رحمه الله.

Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al-Imam, (Twittter : @dralabdullatif) - Twit Ulama 

Dajjal (6)

Imran bin Hushoin r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Diantara kejadian Adam hingga hari qiyamat, tidak ada sesuatu kejadian yang lebih besar daripada peristiwa Dajjal. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 609-610.

Selasa, 01 Agustus 2017

Inilah Orang Berakal

“Orang berakal itu bukan yang kenal mana yang baik mana yang buruk, tapi yang kenali kebaikan lalu mengikutinya, dan kenali keburukan lalu menjauhinya.” (Sufyan ibn Uyainah رحمه الله).

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh website islamqa.info. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama