"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 25 Agustus 2017

Beramallah di Waktu Mudamu !

Dalam surat at-Tin, Allah ta’ala telah bersumpah dengan tiga tempat diutusnya para nabi Ulul Azmi, yaitu : (1) Baitul Maqdis – yang terdapat buah tin dan zaitun – tempat diutusnya Nabi Isa a.s., (2) Bukit Sinai yaitu tempat Allah ta’ala berbicara langsung dengan nabi Musa a.s., (3) Negeri Mekkah yang aman, tempat diutusnya nabi kita Muhammad s.a.w. Setelah bersumpah dengan tiga tempat tersebut, Allah ta’ala pun berfirman yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At-Tin (95) : 4 - 6).
Begitu juga kita dapat melihat pada firman Allah yang artinya : “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar-Rum (30) : 54).
Ibnu Katsir mengatakan : “Allah ta’ala menceritakan mengenai fase kehidupan, tahap demi tahap. Awalnya adalah dari tanah, lalu berpindah ke fase nuthfah, beralih ke fase ‘alaqah (segumpal darah), lalu ke fase mudhghah (segumpal daging), lalu berubah menjadi tulang yang dibalut daging. Setelah itu ditiupkanlah ruh, kemudian dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil dan tidak begitu kuat. Kemudian si mungil tadi berkembang perlahan-lahan hingga menjadi seorang bocah kecil. Lalu berkembang lagi menjadi seorang pemuda, remaja. Inilah fase kekuatan setelah sebelumnya berada dalam keadaan lemah. Lalu setelah itu, dia menginjak fase dewasa (usia 30 – 50 tahun). Setelah itu dia akan melewati fase usia senja, dalam keadaan penuh uban. Inilah fase lemah setelah sebelumnya berada pada fase kuat. Pada fase inilah berkurangnya semangat dan kekuatan. Juga pada fase ini berkurang sifat lahiriah maupun batin. Oleh karena itu, Allah ta’ala berfirman yang artinya : “Kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim pada surat ar-Rum ayat 54).
Jadi, usia muda adalah masa fit (semangat) untuk beramal. Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Janganlah disia-siakan. Jika engkau masih berada di usia muda, maka janganlah katakan : “Jika berusia tua, baru aku akan beramal.” Bersegeralah untuk memohon ampunan kepada Allah : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Robbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali ‘Imran (3) : 133).
-------------------------------------------
Rifaqun Asyfiya’, Lc.; Buletin Dakwah Islam Al-Furqon, Tahun ke-9, Volume 2 Nomor 2, halaman 3 – 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar