"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 30 September 2016

Selalu Minta Perlindungan Allah

Abu Hurairah pernah berkata pada akhir-akhir usianya,”Ya Allah aku berlindung kepadamu dari melakukan zina dan dosa-dosa besar lainnya”. Kemudian dikatakan kepadanya, “Apakah engkau masih takut zina padahal engkau sudah tua dan sudah terputus syahwatmu?”. Beliau mengatakan, “Bagaimana aku bisa merasa aman, padahal iblis masih hidup?”

Dr. Umar Al-Muqbil, dosen hadits di Fakultas Syari’ah Universitas Al-Qashim, Wakil Ketua di Lembaga Ilmiah untuk Studi Al-Qur’an, Saudi Arabia. (Twitter : @dr_almuqbil) - Twit Ulama

Seandainya

Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata :
 
لَأَنْ أَعُضَّ عَلَى جَمْرَةٍ حَتَّى تَبْرُدَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَقُوْلَ لِشَيْءٍ قَدْ قَضَاهُ اللهُ : لَيْتَهُ لَمْ يَكُنْ

"Sungguh aku menggigit bara api hingga dingin lebih aku sukai daripada aku berkata kepada suatu perkara yang telah ditetapkan oleh Allah : "Seandainya tidak terjadi." (Az-Zuhd, Abu Dawud hal 128)
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta
web : mahadumar.id
twitter, instagram, dan telegram : @mubk_jogja
BBM : 595F4CAC

Larang Menyiksa Hamba dan Binatang Melebihi dari Batas Mendidik (1)

Ibn Umar r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Seorang perempuan telah disiksa karena kucing yang telah dikurungnya hingga mati, maka ia masuk ke dalam neraka, karena ketika ia mengurung tidak diberinya makan dan tidak dilepaskan untuk mencari makan sendiri dan binatang-binatang bumi yang menjadi makanannya. (HR. Buchary dan Muslim).

Ibn Umar r.a. berjalan bertemu dengan pemuda-pemuda Quraisy yang sedang meletakkan burung sebagai sasaran latihan memanah, dan tiap kali lempar tidak tepat,maka anak panah bagian yang mempunyai burung itu. Ketika mereka melihat Ibn Umar, maka berpencarlah mereka. Ibn Umar bertanya : Siapakah yang berbuat ini? Allah melaknat pada siapa yang berbuat ini. Rasulullah s.a.w telah melaknat siapa yang mempergunakan binatang bernyawa untuk dijadikan sasaran
. (HR. Buchary dan Muslim).

Anas r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. telah melarang dikurungnya binatang untuk dibunuh. (HR. Buchary dan Muslim).

Penganiayaan dalam pembunuhan.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 465-466.

Kamis, 29 September 2016

Mohon Kesabaran dan Mati Islam

Di surat al-A'raaf (7) ayat 126 ;
"Rabbanaa afrigh 'alainaa shabran watawaffanaa muslimiin"

Artinya :
Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan kami menyerah diri (kepada-Mu).

Keterangan :
Menurut keterangan ahli tafsir, bahwa manakala tukang-tukang sihir Fir'aun berserah diri karena beriman kepada Musa a.s., berdo'alah mereka yang telah beriman itu dengan do'a ini (al-Baghawy, 3 : 224).
-------------------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 240.
Pedoman Dzikir dan Do'a, Prof. DR. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit Bulan Bintang Jakarta, Cetakan Kesepuluh 1987, halaman 360.

Ambillah Qishash-nya

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 194, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

الشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْحُرُمٰتُ قِصَاصٌ ۚ فَمَنِ اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا۟ عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَىٰ عَلَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ وَاعْلَمُوٓا۟ أَنَّ اللَّـهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Bulan haram (dihadapi) dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishash. Maka barangsiapa yang memerangi kamu, maka seranglah mereka sebagaimana mereka menyerang kamu. Dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. (194).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Qatadah رضي الله عنهما dikemukakan peristiwa sebagai berikut; pada bulan Dzulqa'idah Nabi ﷺ, dengan para sahabatnya berangkat ke Mekah untuk menunaikan 'umroh dengan membawa qurban. Setibanya di Hudaibiyah dicegat oleh kaum musyrikin, dan dibuatlah perjanjian yang isinya antara lain agar kaum Muslimin menunaikan 'umrohnya pada tahun berikutnya. Pada bulan Dzulqa'idah tahun berikutnya, berangkatlah Nabi ﷺ beserta sahabat ke Mekah, dan tinggal di sana selama tiga malam. Kaum musyrikin merasa bangga dapat menggagalkan maksud Nabi ﷺ untuk 'umroh pada tahun yang lalu. Allah ta'ala membalasnya dengan meluluskan maksud 'umroh pada bulan yang sama pada tahun berikutnya. Turunlah ayat tersebut diatas (QS. 2 : 194) berkenaan dengan peristiwa itu. (HR. Ibnu Jarir).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 194. "Bulan haram (dihadapi) dengan bulan haram, ...". Jika mereka perangi kamu terlebih dahulu pada bulan yang suci dan kehormatan bulan itu telah mereka langgar, hendaklah kamu tangkis serangan mereka walau di bulan suci sekalipun. "..., dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishash. ...". Di ayat ini disebut hurumaatu (jama' dari hurmah) yang berarti suci. Ada terdapat berbagai kesucian disana. Pertama bulan yang suci itu sendiri (as-Sahrul Haram). Kedua tanah itu sendiri. Ketiga masjidnya suci, Masjidil Haram dan keempat mengerjakan haji dan 'umroh itu sendiri, sehingga pakaian yang dipakai diberi nama pakaian ihrom saat sedang mengerjakan ibadat yang suci (hurumatul-ihrom). Maka segala pekerjaan suci itu diharamkan oleh syara' mengotorinya dengan perbuatan yang akan merusak suasananya. Tetapi betapapun sucinya semua suasana itu, sekiranya kamu diserang terlebih dahulu, kamu wajib mengambil qishash-nya, yaitu pukul lawan pukul, hantam lawan hantam. ".... Maka barangsiapa yang memerangi kamu, maka seranglah mereka sebagaimana mereka menyerang kamu. ...". Memerangi atau melanggar maksudnya ialah mereka memulai penyerangan. Kalau mereka melanggar terlebih dahulu, hendaklah tangkis dengan langgaran yang seimbang pula. Sebagaimana yang mereka lakukan kepadamu, lakukan pula kepada mereka semacam itu. ".... Dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa". Kita bertemu lagi arti takwa yang mengenai sikap jiwa (mental) dan awas serta waspada menghadapi segala kemungkinan. Karena takwa dipasang niat di dalam hati, bahwa ke Mekah hanyalah semata-mata buat ibadat, bukan buat perang. Karena takwa tidak ada maksud hendak melanggar kesucian dan kemuliaan tanah suci, masjid suci, bulan suci dan manasik (ibadat) suci. Tetapi takwa dan awas pula menghadapi segala kemungkinan. Karena kalau musuh melanggar atau memerangi terlebih dahulu, diri mesti dipelihara. Tidak boleh dibiarkan binasa.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 61 - 62.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 122 - 124.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 54.

Upaya Membentengi Aqidah

Sholeh Al-Fauzan berkata, “Tidak mungkin seseorang dapat membentengi aqidah melainkan orang yang mempelajari dan memahaminya”.

Syaikh Dr. Ihab Nadir, Da'i di kantor dakwah Hail, S3 bidang Akidah di Universitas Islam Madinah. (Twitter : @eihab8888) - Twit Ulama

Tentang Ilmu

Daghfal bin Hanzhalah berkata : “Ilmu itu memiliki penyakit, penghalang, perusak dan yang membuatnya lapar. Penyakitnya adalah lupa, penghalangnya adalah dusta, perusaknya adalah meletakkannya tidak pada tempatnya, dan hal yang membuatnya lapar adalah engkau tidak pernah merasa kenyang (cukup) dengan ilmu.”

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA.  (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Rabu, 28 September 2016

Jika Jiwa Terguncang

Jika hatimu suatu malam mengadu karena satu kesusahan.
Dan hampir saja engkau tumbang karena memori yang menyakitkan.
Maka shalatlah menghadap Rabb Yang menjawab berdoa yang dipanjatkan.
Berharaplah ampunan-Nya sebab Rabbmu Maha Pemberi ampunan..

Dr. Abdullah Muhammad al-Muqhim, dosen Universitas Ibnu Su'ud, Riyadh. (Twitter : @ALMOQHEM) - Twit Ulama

Larangan Berbisik Dua Orang dan Tidak Membawa Orang Ketiga

Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda : Jika mereka bertiga maka jangan berbisik dua orang, tidak dengan ketiga. (HR. Buchary dan Muslim).

Abdullah bin Dinar r.a. berkata : Saya dengan Abdullah bin Umar di rumah Khalid yang di pasar, maka datang seorang akan berbisik dengan Abdulllah bin Umar, maka Ibn Umar memanggil seorang hingga kita genap empat orang. Kemudian Ibn Umar berkata kepada saya dan orang ketiga itu : Coba kamu menyisih sebentar karena saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Jangan berbisik dua orang, tidak dengan satu orang. (HR. Malik).

Ibn Mas’ud r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Jika kamu bertiga, maka jangan berbisik dua orang tidak dengan yang ketiga, hingga kamu berkumpul dengan orang banyak, karena yang demikian itu menyedihkan kepadanya. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 462-463.

Selasa, 27 September 2016

Perbaiki Diri Dan Keluargamu

Semangatlah untuk memperbaiki dirimu dan memperbaiki keluargamu, karena keluarga yang baik akan berkumpul denganmu di dalam surga.

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka” (QS. ath-Thur : 21).

Dr. Shalih al-Syamrani, Dosen Fiqih di Universitas Ummul Qura, Saudi Arabia. (Twitter : @d_alshamrani) - Twit Ulama

Senin, 26 September 2016

Wasiat Rasulullah ﷺ

Dari sahabat Abu Hurairah, beliau mengatakan, “Kekasihku Rasulullah ﷺ berwasiat 3 hal kepadaku:
(1) berpuasa 3 hari setiap tengah bulan
(2) mengerjakan 2 rakaat shalat di waktu dhuha
(3) shalat witir sebelum aku tidur” (Muttafaqun ‘alaih).

dr. Khalid al-Jubair, Da’i di Kuwait. Beliau juga dokter spesialis jantung. (Twitter : @Khalid_Aljubair) - Twit Ulama

Haram Memboikot Orang Muslim Lebih dari Tiga Hari (7)

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Tidak dihalalkan seorang Mukmin memboikot seorang Mukmin lebih dari tiga hari, maka jika telah tiga hari harus ditemui dan diberi salam, maka kalau suka menjawab salamnya berarti keduanya telah bersekutu dalam pahala, dan kalau tidak suka menjawab salam, maka ia telah memborong dosa, dan terlepas yang memberi salam dan dosa pemboikotan. (HR. Abu Dawud).

Terkecuali jika pemboikotan karena soal agama, atau maksiyat yang memang tidak dapat diabaikan begitu saja, maka tidak termasuk dalam pemboikotan yang haram.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 461.

Minggu, 25 September 2016

Persiapan Awal

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Istana Brass di ruang rias, Chris tengah mematut diri sebelum menghadiri pertemuan pertamanya pasca mencari ayahnya bersama Six Knight dan segenap tentara Zexen.
"Kita akan ke Grassland, tapi kalian jangan keliru ! Musuh kita bukan Grassland ! Kita akan serang Harmonia dari timur !", kata Chris.
"Mulai sekarang, Zexen akan menyatakan perang pada Harmonia !", lanjut Chris.
Sementara itu di Benteng Budehuc. Thomas sekembalinya dari bertemu Salome di Istana Brass tampak melamun. Setiap harinya, meskipun ia tenggelam dalam kegiatan apapun ia terus memikirkan perkataan Salome padanya.
Dengan berlarian Cecile mengabarkan pada Thomas akan kedatangan Borus ke benteng Budehuc. Segera ia menemuinya di gerbang benteng.
Setelah basa-basi pembuka percakapan, Borus mengatakan ada titipan dana perang dari Salome untuk menghadapi kemungkinan yang terjadi akibat kekacauan. Benteng Budehuc bakal disingahi orang dari berbagai negara yang tentunya akan memunculkan banyak masalah. Borus menyampaikan pesan Salome agar dana dipergunakan sebijak mungkin untuk mengatasi masalah yang akan timbul di benteng Budehuc.
Sepeninggal Borus, Thomas meminta Sebastian untuk mengumpulkan semua orang yang ada di benteng Budehuc.
"Dengar semuanya, sampai sekarang kalian hidup damai di benteng ini, sepertinya kita juga harus ambil bagian dalam peperangan antara Grassland, Harmonia dan Zexen. Zexen dan Grassland sedang gencatan senjata. Lalu tentang kita agar menampung pengungsi Grassland di benteng Budehuc ini oleh permintaan dari pasukan ksatria Zexen. Zexen dan Grassland adalah klien yang penting untuk kita dalam penetapan perdagangan bebas antar kota. Lagi pula aku tak bisa menelantarkan orang-orang yang sudah kehilangan rumah dan keluarganya", papar Thomas di awal pidatonya.
"Tolong, turutilah permintaan ini untuk ku. Mohon bantuan kalian menerima para pengungsi Grassland !", lanjut Thomas.
Tiba-tiba menebar riuh suara penghuni benteng Budehuc.
Semua akhirnya menyetujui untuk membantu para pengungsi Grassland.
Thomas pun lega. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 7, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Pelajaran Dari Malaikat Jibril

Maka Jibril menyerunya (Maryam) dari tempat yang rendah : “Janganlah kamu bersedih hati…. “ (QS. Maryam : 24)
Jibril tidak berkata kepadanya, “Janganlah kamu berangan-angan kematian“
Justru Jibril berkata, “Janganlah kamu bersedih hati“
Karena kesedihan yang mendera Maryam itulah penyebabnya. Periksalah pangkal penyebab derita orang yang engkau cintai dan jangan engkau cukupkan diri sekedar mendengar keluhannya.

Dr. Abdullah bin Balqasim, lulusan S3 Universitas Darman, Sudan. (Twitter : @dr_Balgasem) - Twit Ulama

Sabtu, 24 September 2016

Cacat Dalam Ketaatan Kepada Allah

Bisyr bin Harits mengatakan ketika wafat salah seorang saudarinya, “Apabila seseorang cacat dalam ketaatannya kepada Allah, maka Allah kan mengambil orang-orang yang baik kepadanya”

Dr. Muhammad Majdu’ asy-Syahri, pengasuh situs aefaf.com penasihat masalah rumah tangga. (Twitter : @mmajdo) - Twit Ulama

Diskusi Menarik Di Zexen

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Di sekitar perbatasan Grassland dan Zexen, penjagaan pun tampak diperketat seperti biasanya, meskipun isu gencatan senjata tetap jadi obrolan mereka yang berada diperbatasan.
Sementara itu Chris dengan penyamarannya memasuki Istana Brass. Begitu mendengar kabar kepulangan Chris seluruh anggota Six Knight tampak gembira dan langsung berhamburan menemui di ruangannya.
"Aku pulang", sapa Chris pada rekan-rekannya.
Kemudian mereka pun saling bertukar cerita. Chris pun memulainya terlebih dahulu dengan menunjukkan tanda True Water Rune di tangannya. Salome meminta agar Chris menyembunyikan identitas True Water Rune yang dimilikinya untuk menghindar dari bahaya.
Tiba-tiba Chris berkata; "Selanjutnya giliran kalian yang bicara !"
Hening, semuanya terdiam.
"Beredar rumor di dalam kota, katanya pasukan ksatria melakukan kudeta dan mengambil alih dewan konselor?", kata Chris memecahkan suasana.
Diskusi pun terjadi sangat menarik, hingga Chris berkata : "Pasukan ksatria Zexen adalah pasukan yang seharusnya sekuat tenaga setia pada dewan konselor!?"
"Zexen juga tak bisa hanya diam dan melihat saja, penyerbuan Harmonia bukanlah penyerangan biasa bagi Grassland, tapi mereka beraksi untuk membawa tujuan yang sangat penting, harusnya aku mengatakan itu, tapi aku juga sudah banyak menyaksikan di Grassland", jelas Chris.
"Mungkin sedikit kasar, tapi keputusan yang diambil Salome tidak salah", kata Chris lebih lanjut.
Tiba-tiba seorang prajurit masuk dan menyampaikan pesan; "Ada pesan untuk gencatan senjata dari Grassland". (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 7, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Haram Memboikot Orang Muslim Lebih dari Tiga Hari (6)

Abu Khirasy (Hadrad) bin Abi Hadrad Al-Aslamy r.a. telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang memboikot saudaranya setahun, maka sama dengan menumpahkan darahnya. (HR. Abu Dawud).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 461.

Jumat, 23 September 2016

Tinggalkan dan Beristighfarlah !

Pertama-tama kali yang harus diperhatikan ketika kita ingin berdiskusi atau berdebat adalah siapa partner debat atau diskusi kita, karena partner debat / diskusi seharusnya seseorang yang memang menginginkan dan mencari kebenaran, bukan hanya menyenangi debat atau menjadikan debat untuk memperolok-olok agama Islam.
“Tidak ada satu kaum yang tersesat setelah mendapat petunjuk, melainkan karena mereka suka berdebat” Kemudian Rasulullah saw membaca ayat : “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. [QS Az-Zukhruf [43]: 58]” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Selain itu, tidak semua manusia yang diseru dengan ayat-ayat al-Qur’an akan bertambah keimanannya, Allah memperingatkan bahwa ada juga yang justru bertambah kekafirannya ketika dibacakan ayat-ayat Allah. Maka ayat Allah tidak layak dibacakan untuk orang setipe ini.
"Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir". (QS at-Taubah [9]: 125).

Dan bila sudah kita pastikan bahwa partner diskusi kita adalah termasuk orang munafik ataupun kafir yang memang bukan mencari kebenaran dalam debat dan diskusi, maka segeralah meninggalkan orang yang semacam ini lalu beristighfar pada Allah karena kita telah melakukan hal yang tidak bermanfaat.
"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang lalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)". (QS al-An’am [6]: 68).

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam". (TQS an-Nisaa [4]: 140).

Maksud “duduk bersama / beserta” adalah berada dalam suatu forum, sehingga seolah-olah dengan adanya kita disitu menjadi legitimasi dalam proses memperolok ayat-ayat Allah.
Imam asy-Syafi’i sendiri berkata perihal berdebat dengan orang semacam ini : “Aku tidak mendebat ahli kalam kecuali sekali. Dan setelah itupun aku beristighfar kepada Allah dari hal itu”.
Sedangkan Imam Malik berkata : “Termasuk merendahkan dan meremehkan ilmu jika seseorang membicarakan ilmu di hadapan orang yang tidak mentaati ilmu itu”.
Dan al-Auza’i juga menyampaikan : “Jika Allah menginginkan kejelekan pada satu kaum, maka Allah akan membuka atas mereka jidal, dan menghalangi mereka dari beramal.”

Daripada melayani orang semacam ini lebih baik kita beramal shalih. Ingat, menghabiskan waktu 30 menit untuk mendebat orang semacam ini berarti kita membuang kesempatan untuk berdakwah selama 30 menit kepada orang yang mau mendengarkan. Lebih baik beramal daripada mendebat orang yang tidak ingin mencari kebenaran.

Ustadz Felix Siauw ; 24 Januari 2015 pukul 10.00 WIB.

Mereka Yang Mencela Para Sahabat

Tujuan akhir orang yang mencela sahabat dan mengatakan mereka sesat adalah: (1) mencela agama yang mana para sahabatlah yang membawa kepada kita (2) mencela Nabi yang telah mendidik mereka dengan hikmah, (3) mencela Allah yang telah memilih mereka untuk menemani nabi-Nya

Syaikh Dr. Muhammad al-Barrak, dosen di Universitas Ummul Qura, anggota Rabithah Ulama Muslim. (Twitter : @mohamdalbarrak) - Twit Ulama

Kebaikan Islam

Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani رحمه الله mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Sudahkah Anda meninggalkan hal yang tidak bermanfaat untuk Anda?
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta
web : mahadumar.id
twitter, instagram, dan telegram : @mubk_jogja
BBM : 595F4CAC

Kamis, 22 September 2016

Kitab Paling Agung

Al-Qur'an adalah kitab paling agung yang dibaca oleh manusia. Al-Qur'an adalah ruh, cahaya, petunjuk, nasihat dan dzikir. Al-Qur'an seluruhnya adalah kebaikan.

Dr. Khalid Al-Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al-Qashim, Saudi Arabia, salah satu murid senior sekaligus menantu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin. (Twitter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama

Doktrin Perang

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 190 - 193, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

وَقٰتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ الَّذِينَ يُقٰتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا۟ ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan perangilah pada jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (190).

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوهُمْ عِندَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقٰتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِن قٰتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذٰلِكَ جَزَآءُ الْكٰفِرِينَ
Dan perangilah mereka dimana saja kamu menjumpai dan usirlah mereka dari tempat mana kamu telah diusir, dan fitnah itu lebih berbahaya dari pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram, kecuali mereka memerangi kamu disana, tetapi jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah pembalasan terhadap orang-orang kafir. (191).

فَإِنِ انتَهَوْا۟ فَإِنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Maka jika mereka berhenti (memerangimu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (192).

وَقٰتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّـهِ ۖ فَإِنِ انتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوٰنَ إِلَّا عَلَى الظّٰلِمِينَ
Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah, dan adalah agama bagi Allah semata-mata. Maka jika mereka berhenti, maka tidak ada permusuhan lagi kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (193).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan "Perdamaian di Hudaibiyah"' yaitu ketika Rasulullah ﷺ dicegat oleh kaum Quraisy untuk memasuki Baitullah. Adapun isi perdamaian tersebut antara lain; agar kaum Muslimin menunaikan 'umrohnya pada tahyn berikutnya. Ketika Rasulullah ﷺ beserta sahabatnya mempersiapkan diri untuk melakukan 'umroh tersebut sesuai dengan perjanjian, para sahabat khawatir kalau-kalau orang Quraisy tidak menepati janjinya, bahkan memerangi dan menghalangi mereka masuk di Masjidil-Haram, padahal kaum Muslimin enggan berperang pada bulan haram. Turunnya surat al-Baqarah ayat 190 sampai dengan 193 membenarkan berperang untuk membalas serangan musuh. (HR. al-Wahidi).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 190. "Dan perangilah pada jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah melampaui batas, ...". Mengerjakan ibadah 'umroh wajib diteruskan. Dan diizinkan berperang kalau mereka diperangi, bila lawan memulai. Datang ke Mekah semata hendak ibadat. Tetapi bila disambut senjata terhunus, kalau diam saja tentulah mati konyol. Seluruh hidup Muslim adalah dengan niat menegakkan jalan Allah. Tetapi Allah tetap memperingatkan untuk tidak melampaui batas, seperti membunuh orang yang telah menyerah dan jangan mencincang orang yang telah mati. "..., sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". Ibnu 'Abbas menafsirkan bahwa janganlah kamu melanggar batas, yaitu : jangan membunuh perempuan-perempuan, anak-anak, orang yang telah tua, orang yang telah mengucapkan salam kepadamu seketika berjumpa dan orang yang tidak menentang kamu dengan senjata.
QS. 2 : 191. "Dan perangilah mereka dimana saja kamu menjumpai dan usirlah mereka dari tempat mana kamu telah diusir, ...". Tegaslah disini, kalau perang mesti terjadi janganlah bersikap tanggung-tanggung, hantam terus! Bunuh, tikam, amuk, pendeknya segala apa yang dilakukan dalam perang, hendaklah lakukan. Jangan mengenal kasihan. "..., dan fitnah itu lebih berbahaya dari pembunuhan. ...". Fitnah, hasutan, gangguan dan siksaan yang sejak kamu memeluk Islam mereka timpakan atas dirimu sampai kamu terpaksa hijrah meninggalkan kampung halaman. Maka kalau kamu bunuh mereka dalam perang masihlah belum sepadan dengan fitnah yang mereka sebarkan selama ini. ".... Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram, kecuali mereka memerangi kamu disana, ...". Sejak dari zaman nabi Ibrahim telah menjadi ikatan janji dari seluruh bangsa Arab bahwa kesucian Masjidil-Haram dipertahankan bersama. Tidak boleh ada perkelahian dan peperangan di dalamnya. Ini wajib dipegang teguh oleh kaum Muslimin. "..., tetapi jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. ...". Tetapi kalau mereka perangi kamu disitu, kamu pun boleh mempertahankan diri, tangkis serangan mereka dan bunuh mereka. "....  Demikianlah pembalasan terhadap orang-orang kafir". Tangkisan dan serangan kaum Muslimin adalah aksi atau hukuman untuk orang kafir karena merusak kesucian Masjidil Haram.
QS. 2 : 192. "Maka jika mereka berhenti (memerangimu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". Kalau perbuatan keji memerangi orang yang sedang dalam Masjidil-Haram telah dibalas dan dihukum, lalu mereka hentikan perbuatan itu. Hendaklah penghukuman kepada mereka dihentikan . Kalau mereka telah jera, maka kaum Muslimin tidak boleh menghajar mereka lagi. Tegakkan oleh kaum Muslimin sifat Allah yang Pengampun dan Penyayang.
QS. 2 : 193. "Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah, dan adalah agama bagi Allah semata-mata. ...". Apabila mereka tidak juga berhenti, maka kaum Muslimin wajib meneruskan menghajar mereka sampai tunduk betul dan mengaku kalah, tidak lagi mengadakan fitnah. ".... Maka jika mereka berhenti, maka tidak ada permusuhan lagi ...". Orang Islam tidak boleh lagi menghancurkan orang yang tidak berdaya. "... kecuali terhadap orang-orang yang zalim", yang masih saja melawan hendaklah hantam terus, hingga tidak berkutik lagi.

Demikianlah ajaran atau doktrin perang yang dipancangkan oleh wahyu Ilahi kepada kaum Muslimin dalam menegakkan dan mempertahankan agama.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 60 - 61.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 118 - 121.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 53 - 54.

Menyebarkan Berita Pelaku Maksiat

Haram hukumnya menyebarkan berita tentang pelaku kemaksiatan dan perzinahan
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (Q.S. an-Nur : 19)

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arifi, dosen di King Saud University (KSU), Riyadh, anggota Rabithah (Ikatan) Ulama Syari’ah. (Twitter : @MohamadAlarefe) - Twit Ulama

Haram Memboikot Orang Muslim Lebih dari Tiga Hari (5)

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Tidak dihalalkan seorang Muslim memboikot saudara sesama muslim lebih dari tiga hari, maka siapa yang memboikot lebih dari tiga hari kemudian mati, masuk neraka. (HR. Abu Dawud).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 460-461.

Rabu, 21 September 2016

Penuhi Harimu Dengan Ketaatan

Mulai harimu dengan ketaatan! Akhiri pula dengan ketaatan! Dan penuhilah antara awal dan akhirnya dengan ketaatan! Niscaya Anda akan merasakan kehidupan yang sebenarnya.

Nashir Al-Qathami, sedang menempuh program Magister di bidang Studi Ilmu Al-Qur’an, Imam Masjid Jami’ Al-Qadhi Riyadh, Saudi Arabia. (Twitter : @nasseralqtami) - Twit Ulama

Selasa, 20 September 2016

Kasih Sayang Allah

Di antara kasih sayang Allah pada diri Anda adalah ketika Anda tertimpa musibah, kemudian Allah memperlihatkan kepada Anda orang yang mendapatkan musibah yang sama dengan Anda namun kondisinya lebih parah dari Anda hingga Anda pun menyadari betapa lembutnya Allah kepada Anda. Kemudian Anda mengatakan dari hati yang tulus: “Alhamdulillah”

Dr Muhammad Majdu’ asy-Syahri pengasuh situs aefaf.com penasihat masalah rumah tangga. (Twitter : @mmajdo) - Twit Ulama

Masjid Darussalam Ar-Rahman Pemalang

Masjid Darussalam Ar-Rahman
Jl. Tidar, RT 02 RW XV
Mulyoharjo Pemalang 52313

Kota Madinah Dido'akan Keberkahan Oleh Nabi ﷺ

Nabi ﷺ pernah mendoakan kota Madinah agar diberi limpahan keberkahan oleh Allâh Azza wa Jalla . Diantara do'a Beliau:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا
Ya Allâh! Berilah kepada kami keberkahan pada buah-buahan kami, kota Madinah kami! Limpahkanlah keberkahan untuk kami pada setiap sha’ dan mud kami dapatkan. [HR. Muslim].

Selengkapnya di almanhaj.or.id     

Haram Memboikot Orang Muslim Lebih dari Tiga Hari (4)

Jabir r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Syaithon telah patah harapan untuk disembah kembali di jazirah Arab, tetapi ia tidak patah untuk merusak hubungan satu pada yang lain. (HR. Muslim).

Mengadu domba antara satu dengan yang lain.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 460.

Sing A Song

Sejak kecil aku sudah terbiasa mendengarkan lagu Nat King Cole, Pat Bone, The Carpenters, Andy Williams, Beatles, The Rolling Stones dan penyanyi lain yang sejaman ataupun sesudahnya dari koleksi kaset almarhum bapak. Seiring berjalannya waktu akupun terbiasa dengan dengungan musik, mulai dari dangdut sampai jazz. Seiring pendewasaan hidup, selera musik pun mengerucut pada memilih tema dan lirik yang bermanfa'at.
Tahun pun berlalu, Allah ta'ala pun terus membukakan pintu-pintu kebaikan yang tak pernah putus. Dan aku ingin memahami musik, nyanyian, lagu atau apalah seperti pemahaman amirul mukminin Umar bin Khattab رَضِيَ اللََّهُ عَنْه dengan dasar utama karena beliau adalah generasi sahabat, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat) kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya (tabiu’t tabi’in)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di dalam buku "al-Faruq 'Umar"-nya Muhammad Husain Haekal,diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Februari 2011, halaman 670 dikisahkan bahwa, "Ada serombongan anak muda pergi dalam sebuah kafilah, Umar, Usman dan Ibn Abbas termasuk di antaranya, dan ada pula Rabah al-Fihri, orang yang pandai memicu binatang dengan nyanyiannya. Menjelang malam, anak-anak muda itu meminta Rabah menyanyi, tetapi dia menolak dengan mengatakan : “Bersama Umar?” Kata mereka : Menyanyilah, kalau dia melarang ya berhenti. Dia pun mulai memacu dengan menyanyi. Ternyata Umar tidak keberatan, malah ia ikut menyanyi. Setelah memasuki fajar, kata Umar : Berhentilah, sekarang tiba saat zikir. Malam kedua pemuda-pemuda itu memintanya lagi menyanyi. Ketika ia menolak karena takut kepada Umar mereka berkata : Menyanyilah lagi, kalau dia melarang berhentilah. Umar pun ikut sampai waktu menjelang fajar ia berkata : Sudahlah! Sudah tiba saat zikir. Pada malam ketiga pemuda-pemuda itu meminta Rabah menyanyikan nyanyian biduanita. Begitu baru dia memulai Umar berteriak : Berhenti, ini akan membuat orang lupa daratan!"
Yupz..., sing a song atau apapun yang serupa bagiku kini mesti menimbang manfaat. Akankah membawa manfaat bagi penjagaan jalan ke akhirat?
Tidak terlalu overdosis alias berlebihan, sehingga nampak kecanduan memabukkan, karena Nabi ﷺ pun me-wanti-wanti bahwa; “Tiap-tiap yang memabukkan itu adalah khamar, dan tiap-tiap yang memabukkan itu haram”. (HR. Muslim).
Kejayaan khilafah Islamiyyah digambarkan oleh Da Huan seorang Cina sekitar 801 M yang pernah berjalan-jalan di Baghdad menceritakan bahwa; ".... Mereka tidak meminum anggur dan tidak mendengarkan musik ...".
-------------------
Inspirasi :
Umar bin Khattab, Muhammad Husain Haekal,diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Februari 2011, halaman 670.
Tarjamah Bulughul Maram, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabul Hudud, halaman 465.
Muhammad Al-Fatih 1453, Felix Y. Siauw; terbitan Al-Fatih Press, Jakarta Utara; Cetakan ke-7, Juni 2014, halaman 118.

Baca juga :

Senin, 19 September 2016

Nikmat Itu Amanah

Nikmat dari Allah adalah AMANAH. Orang yang bermaksiat pada Allah dengan amanah dari-Nya, Sungguh dia telah berkhianat.

Syaikh Azzam Muhammad al-Muhaisini, Imam Masjid Jami’ Aisyah, Mekkah, Arab Saudi. (Twitter : @azammohmad) - Twit Ulama

Minggu, 18 September 2016

Orang Yang Sukses

Orang yang sukses, dia akan membuat tujuan, kemudian membuat rencana agar sampai kepada tujuan itu, kemudian melaksanakan rencana tersebut, lalu mengevaluasi amalannya, kemudian memperbaikinya.

Syaikh Nabil al-‘Awadhi, da’i yang masyhur di negara Kuwait, pengasuh situs emanway.com (Twitter : @NabilAlawadhy) - Twit Ulama

Sumpah Setia

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Tiba-tiba langit gelap, tanda hujan kan tiba. Sasarai memerintahkan mundur pada Dios. Albert Silverberg bertanya pada Sasarai ; "Apa Tuan terlalu berhati-hati dengan pilihan mundur?"
Tapi Sasarai tetap terdiam.
Albert kembali menjelaskan ; "Tujuan kita mencegah Pahlawan Api masih belum tercapai, aku tak setuju kalau kita mundur di sini !".
"Baiklah Albert, lupakan saja pembicaraan yang barusan", jawab Sasarai.
Dan mereka pun tenggelam dalam lebat hujan.
Sementara itu di desa Duck, proses penenggelaman desa berangsur-angsur di mulai.
"Aku membuat mereka menenggelamkan desa mereka sendiri, pokoknya rencana ini harus berhasil", gumam Caesar sedih.
Disertai rintik hujan seluruh kepala suku terus memberi semangat pada sisa pasukan yang ada. Ketika Lucia memberi wacana berdamai dengan Zexen gemuruh kegelisahan pasukan menyeruak.
Tiba-tiba perhatian mereka terpecah dengan hadirnya naga yang terbang diatas mereka dan turun di tengah-tengah sidang rakyat beserta Fubar dan Hugo dibelakangnya.
"Di tengah perjalanan kami di tolong orang-orang dari pasukan Ksatria Naga", jelas Hugo pada semua yang hadir.
Ketika Hugo semakin mendekat, semua kepala suku segera merendahkan diri memberi hormat pada Hugo yang kini telah menjadi Pahlawan Api. Selanjutnya dimulai dari klan Lizard, klan Alma Kinan, klan Duck dan klan Karaya bersumpah bertarung bersama sang Pahlawan Api.
Lucia meminta Hugo mengangkattangannya lalu dia berkata : "Semuanya, ma'af atas keterlambatannya, akhirnya Pahlawan Api kembali ke hadapan kita!".
"Wahai para petarung Grassland, lihatlah kekuatan dan rune miliknya !!!", tutur Lucia lagi.
Dan Hugo menunjukkan kedahsyatan rune yang kini dimilikinya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 7, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Haram Memboikot Orang Muslim Lebih dari Tiga Hari (3)

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Amal perbuatan akan dihidangkan dalam pemeriksaan tiap Senin, Kemis. Maka Allah mengampunkan pada tiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, kecuali seorang yang masih terjadi sengketa dengan saudaranya, maka dikatakan : Tundalah dua orang itu hingga damai. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 460.

Sabtu, 17 September 2016

Hendaklah Beramar Ma'ruf Nahi Munkar

Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar. Jika tidak maka niscaya Allah akan mengirimkan siksa-Nya dari sisi-Nya kepada kalian seluruhnya, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan"

Dr. Bassam asy-Syaththi, Dosen pengajar ‘aqidah dan dakwah di Universitas Kuwait. (Twitter : @BassamAlshatti) - Twit Ulama

Perubahan di Budehuc

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Sementara itu di benteng Budehuc. Sebelum menghadap tuan Salome Harras di Zexen, Thomas dengan bantuan Sebastian baru saja menyelesaikan kontrak kerjasama dengan Mamie. Dan pagi itu dimanfaakannya untuk menyapa seluruh penghuni benteng Budehuc seperti Eike, Ernie, Goro, Twaikin dan Muto. Di gerbang benteng, Cecile sudah menunggu untuk mengawal kepergian Thomas ke Zexen.
Singkat cerita, sampailah mereka di Istana Brass. Dan setelah Thomas menunggu lama akhirnya dapat bertemu dengan Salome Harras untuk membicarakan posisi Thomas sebagai pemilik benteng, karena keabsahan Thomas sebagai putra tuan Roma diragukan sebab saksi yang membuktikan identitas Thomas menghilang.
Thomas menanyakan kebebasan kawasan bisnis dan komersial di benteng Budehuc. Salome berjanji menjamin kehidupan orang-orang yang sudah ada dibenteng sekarang.
Menurut Salome apa yang sudah Thomas lakukan adalah impian yang menguntungkan bagi Zexen dan negara tetangga, tapi Salome masih meragukan kemampuan Thomas. Thomas meminta pada Salome sedikit waktu untuk membuktikan impiannya itu.
Akhirnya Salome membuat kesepakatan dengan Thomas, bahwa pemilik benteng yang sah menurut Dewan Konselor Zexen adalah dirinya. Thomas diijinkan mengelola dan membesarkan benteng hingga tiba waktunya berubah posisi menjadi pemilik benteng dan menjadi sekutu Salome.
Sementara itu di camp pelatihan pasukan; Percival, Borus, Leo dan Roland terus menggembleng pasukan Zexen.
Di suatu tempat Luc, Yuber dan Sarah bertemu pasca kegagalan mengambil True Fire Rune dan True Water Rune di masing-masing tempat penyegelannya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 6, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Wasiat Luqman Al-Hakim Kepada Putranya

Isi nasehat Luqman Al-Hakim :
ﻗﺎﻝ
  يا بني إذا كنت في الصلاة فاحفظ قلبك
 و إن كنت في بيوت الناس فاحفظ بصرك
و إن كنت في مجالس الناس فاحفظ لسانك
و إن كنت على الطعام فاحفظ معدتك

وقال له
 اثنتان لا تذكرهما؛
إساءة الناس إليك و إحسانك للناس
و اثنان لا تنسهما؛ ذكر الله وذكر الموت

Luqman Al-Hakim berpesan:
  • Wahai anakku, sekiranya kamu sedang melakukan solat, hendaklah kamu menjaga hatimu.
  • Sekiranya kamu berada di rumah orang lain, maka hendaklah kamu menjaga pandanganmu.
  • Sekiranya kamu berada di dalam majlis-majlis bersama sekumpulan manusia, maka hendaklah kamu menjaga lidahmu.
  • Sekiranya kamu berada di hadapan makanan maka hendaklah kamu menjaga perutmu.
Beliau berkata lagi kepada anaknya:
  • Dua perkara yang jangan sesekali engkau ingat kepadanya: Kejahatan manusia terhadapmu dan kebaikan yang telah kamu lakukan terhadap manusia.
  • Dua perkara yang jangan sesekali engkau lupakan:
  • Berdzikir kepada Allah dan ingat kepada kematian.

Jumat, 16 September 2016

Agar Dicintai Manusia

Semangatlah mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan Anda, maka Anda akan dapatkan hati dan kecintaan mereka.

Dr. Abdul Lathif al-Husain, dosen di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, Riyadh. Ketua Persatuan Peneliti di Ahsa’, KSA.  (Twitter : @DrAlhussein) - Twit Ulama

Menyembunyikan Amalan

Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ خَبِئٌ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ

"Barangsiapa yang mampu untuk memiliki amalan soleh yang tersembunyi maka lakukanlah." (Al-Hadits, as-shahihah no 2313)

Ibrahim An Nakho’i mengatakan, “Kami tidak suka menampakkan amalan sholih yang seharusnya disembunyikan.”

Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang mengetahuinya. Karena segala sesuatu yang ditampakkan di hadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak.” (Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas)
----------
FP : Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta 
web : mahadumar.id
twitter, instagram, dan telegram : @mubk_jogja
BBM : 595F4CAC

Haram Memboikot Orang Muslim Lebih dari Tiga Hari (2)

Abu Ayyub r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Tidak dihalalkan seorang Muslim memboikot saudara sesama Muslim lebih dari tiga hari, hingga bertemu masing-masing mengabaikan pada yang lain. Dan sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu memberi salam. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 459-460.

Kamis, 15 September 2016

Allah Akan Menjaga Negara Yang Menjaga Agama Allah

Allah akan mengokohkan negeri-negeri yang menegakkan agama Allah di muka bumi. Kekokohan tersebut akan tetap sesuai dengan kadar penjagaan negara tersebut kepada agama, sampai akhirnya negari tersebut berpaling,
“jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain dan mereka tak seperti kalian” (QS. Muhammad : 38)

Syaikh Prof. Dr. Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim, Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen dan Profesor di Universitas Ummul Qura Mekkah. (Twitter : @saudalshureem) - Twit Ulama

Mohon Dibukakan yang Haq Kepada Masyarakat

Di surat al-A'raaf (7) ayat 89 ;
"Rabbanaf tah bainanaa wabaina qauminaa bilhaqqi wa anta khairul faatihiin"

Artinya :
Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil) dan Engkaulah Pemberi Keputusan yang sebaik-baiknya.

Keterangan :
Menurut keterangan ahli tafsir, bahwa nabi Syu'aib a.s. setelah putus asa dari beriman kaumnya beliau berdo'a dengan do'a ini. (al-Khazin, 3 : 236).
Hingga kemudian kaum Nabi Syu'aib a.s. ditimpa gempa sampai semuanya mati.
-------------------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 236.
Pedoman Dzikir dan Do'a, Prof. DR. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit Bulan Bintang Jakarta, Cetakan Kesepuluh 1987, halaman 360.

Tentang Bulan Sabit

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 189, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِىَ مَوٰقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَن تَأْتُوا۟ الْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا۟ الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوٰبِهَا ۚ وَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah, "Bulan sabit itu untuk menentukan waktu bagi manusia dan buat mengerjakan haji" Dan bukanlah kebajikan itu bahwa kamu memasuki rumah-rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan ialah orang yang memelihara dirinya dari kejahatan, dan masukilah rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (189).

Asbabun Nuzul
Dalam riwayat yang bersumber dari Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa, "yas aluunaka 'anil ahillati qul hiya mawaaqiitu linnaasi wal hajji" diturunkan sebagai jawaban terhadap banyaknya pertanyaan kepada Rasulullah ﷺ tentang peredaran bulan. (HR. Ibnu Abi Hatim).
Menurut riwayat lain yang bersumber dari Abil 'Aliah, orang-orang bertanya pada Rasulullah ﷺ : "Untuk apa diciptakan bulan sabit?" Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. 2 : 189) sebagai penjelasan (HR. Ibnu Abi Hatim).
Menurut riwayat lain yang bersumber dari Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما, "yas aluunaka 'anil ahillati qul hiya mawaaqiitu linnaasi wal hajji", ini berkenaan dengan pertanyaan Mua'z bin Jabal dan Tsa'labah bin Ghunamah kepada Rasulullah ﷺ, "Ya Rasulullah ! Mengapa bulan sabit itu mulai timbul kecil sehalus benang, kemudian bertambah besar hingga bundar dan kembali seperti semula, tiada tetap bentuknya?" Sebagai jawabannya turunlah ayat ini (HR. Abu Na'im dan Ibnu "Asakir).
Menurut riwayat lain yang bersumber dari al-Barra', bahwa "wa laisal birru bi anta 'tul buyuuta wa 'tul buyuuta min abwaabinaa wat taqullaaha la 'allakum"; diturunkan berkenaan ihram di Baitullah memasuki rumahnya dari pintu belakang. (HR. Bukhari).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 189. "Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah, "Bulan sabit itu untuk menentukan waktu bagi manusia dan buat mengerjakan haji" ...". Disini dapat dilihat bahwa duduk pertanyaan lain, tetapi dijawab Nabi lain pula. Mereka menanyakan mengapa bulan begitu, bukan menanyakan apa faedah yang kita ambil dari keadaan bulan yang demikian. Ahli ilmu balaghah menyatakan bahwa jawaban Nabi sangatlah halus menurut ilmu balaghah. Sebab jawaban itu dipimpin dan dijuruskan kepada hasil yang berfaedah dan yang sesuai dengan kedudukan beliau sebagai Utusan Tuhan, membimbing dan membawa petunjuk agama. Sebab tidaklah pantas atau tidak pada tempatnya (maqamnya) jika kepada Nabi ditanyakan apa sebab bulan itu mula-mula halus kecil laksana benang, lama-lama jadi purnama, akhirnya kembali kecil dan halus lagi sebagai semula. Mengapa tidak tetap saja begitu. Menjawab pertanyaan yang seperti itu bukanlah kewajiban Nabi. Nabi bukan ahli falak. Sebab itu beliau berikanlah jawaban yang sesuai dengan kewajiban beliau. Maka beliau katakan bahwasannya bulan terbit dengan keadaan yang demikian itu membawa hikmat yang penting bagi kita, bulan sabit untuk menentukan waktu bagi manusia. Dengan bulan yang demikian halnya manusia dapat menentukan janji. Dengan bulan manusia dapat menentukan iddah perempuan setelah bercerai. Dengan bulan manusia dapat menentukan berapa purnama perempuan telah mengandung. Dengan bulan dapat ditentukan waktu puasa, hari raya, mengeluarkan zakat sekali setahun sampai waktu mengerjakan haji. "..." Dan bukanlah kebajikan itu bahwa kamu memasuki rumah-rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan ialah orang yang memelihara dirinya dari kejahatan, ...". Menurut penafsiran Abu Ubaidah bahwa sambungan itu senafas dengan sebelumnya; kalau hendak masuk ke dalam rumahmu janganlah dari pintu belakang. Maksudnya kalau hendak menanyakan sesuatu kepada seseorang hendaklah pilih soal yang pantas dapat dijawab oleh orang itu. Kalau hendak menanyakan mengapa bulan mulanya laksana sabit, lama-lama penuh dan akhirnya kecil sebagai sabit lagi, janganlah hal itu ditanyakan kepada Nabi. Tetapi tanyakanlah kepada ahli falak. Tapi bertanyalah kepada Nabi apa hikmat yang dapat diambil dari peredaran bulan, akan dapatlah dijawab oleh Nabi menurut yang selayaknya dan yang sepadan dengan beliau. "..., dan masukilah rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung". Dari sini tentu kita tidak akan ragu lagi behwasannya Rasulullah sekali-kali tidaklah mencegah ummatnya mempelajari apa sebab alam bersedih atas kematian Ibrahim putera tercinta Rasulullah itu. Gerhana matahari terjadi pada saat itu, tetapi beliau langsung perbaiki kesalahan persangkaan dan beliau berkata "Gerhana matahari adalah salah satu dari ayat-ayat kebesaran Allah". Bukanlah dia terjadi karena kematian seseorang.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 58 - 60.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 114 - 116.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 52 - 53.

Allahkan Ganti Dengan Yang Lebih Indah

Selama Anda yakin kepada Allah, taat dan ikhlas kepadaNya, maka ketika orang-orang atau ada yang menghilang dan pergi darimu, Allah akan gantikan dengan sesuatu yang lebih indah, lebih sempurna dan lebih baik dari yang hilang itu.

Syaikh Azzam Muhammad al-Muhaisini, Imam Masjid Jami’ Aisyah, Mekkah, Arab Saudi. (Twitter : @azammohmad) - Twit Ulama

Rabu, 14 September 2016

Apa Itu Zuhud?

Imam Ahmad ditanya tentang zuhud, “memendekkan angan-angan, orang yang di pagi hari dia berkata, ‘aku tak sampai sore’”

Dr. Sa'id bin Musfir al-Qahthany, Doktor bidang akidah dari Universitas Ummul Quro, Mekkah. (Twitter : @SaeedBinMesfr) - Twit Ulama

Haram Memboikot Orang Muslim Lebih dari Tiga Hari (1)

Anas r.a. berkata ; Rasulullah s.a.w. bersabda : Jangan putus-memutus hubungan dan jangan belakang membelakangi dan jangan benci membenci, dan jangan hasud-menghasud dan jadilah kamu hamba Allah sebagai saudara, dan tidak dihalalkan bagi seorang Muslim memboikot saudaranya sesama Muslim lebih dari tiga hari. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 459.

Selasa, 13 September 2016

Beginilah Orang Berakal

“Orang berakal itu bukan yang kenal mana yang baik mana yang buruk, tapi yang kenali kebaikan lalu mengikutinya, dan kenali keburukan lalu menjauhinya” (Sufyan ibn Uyainah rahimahullah)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Senin, 12 September 2016

Sebagian Kaum Muslimin Aneh

Sebagian kaum muslimin aneh, bagaimana mereka menghinakan diri mereka sendiri sampai-sampai mereka tidak meminta kemuliaan kepada Allah dan dada mereka berputus asa, sehingga hampir-hampir kehilangan harapan, kemudian meminta tolong kepada manusia. Padahal Allah berfirman, “Dan kemengan itu hanya datang dari sisi Allah” (QS. al-Anfaal : 10).

Syaikh Prof. Dr. Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim, Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen Universitas Ummul Qura Mekkah (Twittter : @saudalshureem) - Twit Ulama

Larangan Sombong dan Membanggakan Diri

Iyadl bin Himar r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepada saya supaya kamu bertawadlu’, hingga tidak seorang menganiaya pada lain orang, dan tidak seorang menyombongi lain orang. (HR. Muslim).

Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. Jika seorang berkata karena sombong. Cilakalah manusia. Maka ia akan menjadi paling binasa. (HR. Muslim).

Kalau kalimat itu dikeluarkan menunjukkan hanya dia sendiri yang terbaik, maka kesombongan itu akan menyebabkan kebinasaan dirinya. Tetapi jika kalimat itu dikatakan karena menyesali keadaan manusia dalam Agama dan moril mereka, maka tidak apa-apa.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 458.

Minggu, 11 September 2016

Hancur Karena Diri Kita Sendiri

Yang Allah ajarkan : kita tak akan hancur karena kekuatan musuh kita, bukan pula karena sedikitnya jumlah kita, atau sedikitnya persenjataan kita. Akan tetapi kita hancur karena diri kita sendiri. Maka hendaklah kita menginstropeksi diri kita sendiri sebelum kira menyalahkan faktor-faktor luar. Tidak ada ajaran yang benar selain ajaran Allah.

Syaikh Adnan al-Ar’ur, Seorang da’i Ahlu Sunnah pakar tentang Syi’ah. (Twitter : @AdnanAlarour) - Twit Ulama

Tempat Nongkrong Para Pembawa Api

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Bright "Airline" dan Fubar "Airline" menembus malam menempuh rute penerbangan perbatasan desa Chisha menuju desa Duck.
"Tanda apa di tangan kananmu itu, Hugo?", kepo Futch.
"Bekas luka bakar", jawab Hugo sekenanya.
"Hmm, begitu?", gumam Futch seolah tak percaya.
"Memang kenapa?", selidik Hugo.
"Dulu temanku juga punya tanda sepertinya sama denganmu, dia orang baik", tutur Futch.

Dan mereka kembali larut dalam hening malam perjalanan.

"Bagaimana pengintaiannya?", tanya Aila.
"Sebenarnya kami hendak ke benteng Budehuc, tapi kami melihat kobaran api di Chisha, maka kami memutuskan untuk melihat keadaannya", papar Futch.
"Bukankah benteng Budehuc tak ada kaiannya dengan perang?", tanya Hugo.
"Ada rumor disana adalah tempat berkumpulnya para pembawa api", jelas Futch.

Perjalanan pun kembali hening, hingga tiba-tiba.

"Hugo, itu tanda True Fire Rune khan?", tanya Futch.
"Tak usah disembunyikan, aku bukan musuh, setidaknya untuk saat ini", lanjut Futch.
"Tugasku bukanlah meninjau siuasi perang atau apa pun, tapi mencegah pahlawan api dan kawannya tertangkap. Aku pernah punya pengalaman melalui dua perang besar bersama para pemilik True Rune. Dan sekarang, perang besar yang memperebutkan True Rune akan menutupi permukaan tanah. Aku punya firasat bakal seperti itu. Jadi, aku sudah siap untuk itu dari saat diperintahkan komandan untuk melindungi True Rune", papar Futch lebih detail.

Mendengar paparan Futch membuat Hugo ingin segera bertemu Jimba untuk bertanya soal takdir Rune. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 6, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Sabtu, 10 September 2016

Sahabat Baru

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Tak jauh dari desa Chisha serombongan kecil orang; Hugo, nenek Sana, Geddoe, Jacques, Joker, Ace, Queen dan Aila melintasi bukit. Anak buah Geddoe tak henti-hentinya bercanda dalam perjalanan, tak hanya ejekan, kadang candaan fisik yang kasar. Hugo merasa heran, karena Geddoe dan kawan-kawan adalah orang bayaran Harmonia, tapi tak segan membantu kesulitan orang-orang Grassland.
Dalam perjalanan, Aila pun bercerita kepada Hugo tentang penduduk Karaya yang selamat dari maut sekarang ada dibawah perlindungan suku Lizard. Dan beberapa yang tak sempat menyelamatkan diri aau terselamatkan karena terlahap api diantaranya adalah kakeknya Kasaru, Shuku, Lulu dan Keluarganya Daiba, yang semuanya sejumlah 10 orang. Dan ketika Hugo berkeluh kesah patah semanga, Aila tiba-tiba marah meledak sambil berkata : "Kau ini putra kepala suku Karaya khan? Nggak boleh menyerah seperti itu."
Geddoe yang sedari awal menyisir jalan paling depan memberi kode untuk berhenti. Tiba-tiba seekor monster kepiting (Kani Punch) menghadang mereka. Hugo dan Geddoe bertarung melawannya. Tapi mendadak ditengah pertarungan Kani Punch hancur seelah disembur api dari mulut naga Bright, naga tunggangan Futch dan Sharon.
Dan mereka pun berkenalan satu sama lain.
Futch menceritakan baru saja melewati desa Chisha yang diduduki tentara Harmonia, dan ia menasehati Hugo dan kawan-kawan untuk tidak mendekat.
Tiba-tiba Fubar yang seharusnya berjaga di desa Chisha datang menemui Hugo dengan anak panah menancap dipahanya. Akhirnya Geddoe memutuskan untuk memecah rombongan. Geddoe dan anak buahnya akan mengumpulkan informasi dan bergabung dengan tentara Harmonia. Hugo, nenek Sana dan Aila menuju desa suku Duck dengan ditemani Futch, Sharon dan Bright. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 6, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Ketika Para Sahabat Berhaji

Anas bin Malik apabila beliau berihram, beliau tidak berbicara sedikitpun tentang masalah dunia sampai ber-tahallul.

Dr. Aziz bin Farhan al-‘Unizi (Twittter : @azizfrhaan) - Twit Ulama   

Larangan Mengundat (Membangkit-Bangkit) Pemberian dan Mengingatinya

Abu Dzarr r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Tiga macam orang yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari qiyamat dan tidak melihat mereka dan tidak mensucikan mereka, dan tetap mereka mendapat siksa yang pedih. Rasulullah s.a.w. mengulangi ucapan itu tiga kali. Maka disambut oleh Abu Dzarr : Sungguh kecewa dan rugi mereka itu, siapakah mereka itu ya Rasulullah? Jawab Nabi : Orang yang menurunkan kain dibawah matakaki, dan orang yang suka undat-undat, dan yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu. (HR. Muslim).

Menurunkan kain di bawah matakaki yang berarti sombong.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 456.

Jumat, 09 September 2016

Restrain their gaze, untouched?

"Dalam surga ada bidadari-bidadari sopan tundukkan pandangan, tiada pernah disentuh manusia sebelumnya, tidak pula oleh jin" (QS. ar-Rahman (55) : 56).
"Mereka (bidadari) yang putih lagi jelita, dipersiapkan dalam mahligai" (QS. ar-Rahman (55) : 72).
Demikian cerita bidadari-bidadari surgawi yang menanti, bersandar pada bantal-bantal kehijauan dan indahnya permadani.
Muslimah yang menjaga dirinya dari sentuhan lelaki sebelum menikah, layaknya bidadari yang dipersembahkan bagi suaminya. Tiada pernah dia tersentuh, dan dijaga dididik melatih rasa, mereka baik lagi jelita, baik fisiknya maupun takwanya. Seakan-akan mereka terlihat bagai permata dan mutiara, diluluskan dari cobaan dunia, ditempa dengan airmata.
Duhai adakah bidadari dunia tersisa, yang dicemburui bidadari surga, tak tersentuh jin ataupun manusia?
Akankah engkau wahai Muslimah, layaknya bidadari yang dipersembahkan buat suamimu kelak?, restrain their gaze, untouched?
Tundukkan pandanganmu Muslimah, kelak dagumu diangkat oleh yang shalih, jaga kehormatanmu Muslimah, niscaya yang terhormat meminangmu. Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dusta? Mahasuci nama Tuhanmu Allah Azza wa Jalla. Pemilik Keagungan dan Kemuliaan Segalanya

(Ustadz Felix Siauw ; 22 Januari 2015 , pukul 19 : 15 WIB)

Boleh Hasad Pada Orang Ini

Tak ada hasad kecuali pada 2 hal :
(1) Pada seorang yang Allah beri harta, kemudian di belanjakan dalam kebenaran dan ketaatan dan
(2) Pada seorang yang Allah berikan ilmu kemudian dia menghukumi manusia dengan ilmu itu dan juga mengajarkannya (HR. Bukhari)

Dr. Muhammad Majdu’ asy-Syahri, pengasuh situs aefaf.com penasihat masalah rumah tangga (Twitter : @mmajdo) - Twit Ulama

Sebaik-Baik Doa Dan Perkataan

Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari ‘Arafah. Dan sebaik-baik perkataan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah : Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qadiir (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah malainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya seluruh kerajaan dan pujian. Dan Dia adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu)”

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Kamis, 08 September 2016

Yang Menghancurkan Persatuan

Kesyirikan itu memecah belah manusia, menjauhkan mereka dari apa yang dicintai Allah.

Syaikh Dr. Sulaiman ar-Ruhaili, Dosen Universitas Islam Madinah. (Twitter : @solyman24) - Twit Ulama

Aniaya Harta

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 188, Allah ta'ala menasehati orang beriman dalam firman-Nya :

وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوٰلَكُم بَيْنَكُم بِالْبٰطِلِ وَتُدْلُوا۟ بِهَآ إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا۟ فَرِيقًا مِّنْ أَمْوٰلِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan batil (tidak halal) dan kamu bawa perkaranya kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain dengan cara (berbuat) dosa sedang kamu mengetahui. (188).

Asbabun Nuzul
Bersumber dari Sa'id bin Jubair, ayat ini turun berkenaan dengan Imriil Qais bin 'Abis dan 'Abdan bin Asyma' al-Hadirami yang bertengkar dalam soal tanah. Imriil Qais berusaha untuk mendapatkan tanah itu menjadi miliknya dengan bersumpah di depan hakim. Ayat ini sebagai peringatan kepada orang-orang yang merampas hak orang dengan jalan batil. (HR. Ibnu Abi Hatim).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 188. "Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan batil (tidak halal) ...". Ayat ini membawa orang beriman kepada kesatuan, kekeluargaan dan persaudaraan. Ditanamkan disini bahwa harta benda kawanmu itu adalah harta benda kamu juga. Kalau kamu aniaya hartanya, samalah dengan kamu menganiaya harta bendamu sendiri juga. Memakan harta benda dengan jalan yang slah, ialah tidak menurut jalannya yang patut dan benar. Maka termasuklah disini segala macam penipuan, pengicuhan, pemalsuan, reklame dan adpertensi yang berlebih-lebihan, asal keuntungan masuk. "... dan kamu bawa perkaranya kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain dengan cara (berbuat) dosa sedang kamu mengetahui". Timbullah dakwa-mendakwa di muka hakim. Alih-alih hendak mencari penyelesaian, padahal hubungan si pendakwa dan di terdakwa telah keruh, dendam kesumat telah timbul, usahkan selesai, malahan bertambah kusut. Karena tamak akan harta dunia, mereka tidak berkeberatan mengingakari peraturan agama yang telah mereka peluk untuk kembali kepda adat jahiliyah. Apatah lagi tiap-tiap harta yang didapat dengan jalan tidak benar itu amatlah panasnya dalam tangan, membawa gelisah diri dan menghilangkan ketentraman. Sehingga walaupun di luar kelihatan mampu, pada batinnya itulah orang yang telah amat miskin, ada yang hilang dari dalam dirinya, IMAN.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 58.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 110 - 114.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 52.

Haram Menghianati Janji (4)

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Nabi : Allah berfirman : Tiga orang yang menjadi musuh-Ku pada hari qiyamat, seorang yang berjanji dengan mempergunakan namaku kemudian cidera. Dan orang yang menjual orang merdeka untuk diperbudak. Dan orang yang mengupah buruh dan setelah diselesaikan pekerjaannya tidak dibayar upahnya. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 455.

Rabu, 07 September 2016

Besarnya Pahala Zikir

Rasulullah ﷺ bersabda : “Barang siapa yang membaca subhanallahu wa bihamdih (Maha suci Allah dengan segala pujian -Nya) 100 kali dalam sehari, akan dihapus kesalahan-kesalahannya meskipun sebanyak buih di lautan.”

Dr. Abdullah asy-Syahri Doktor dalam bidang akidah dan madzhab kontemporer, Riyadh. (Twitter : @ALSHEHRI89) - Twit Ulama

Selasa, 06 September 2016

Sampai Kapan Mau Meremehkan Akhirat?

Dunia itu semuanya kecil, yang tersisa dari dunia pun hanya kecil dan bagian kita dari yang kecil itu kecil juga dan yang tersisa untuk kita dari bagian kita itu, keciiil. Maka sampai kapan kita meremehkan akhirat yang dekat dan akan menjadi tempat kembali kita?

Syaikh Dr. Sulaiman ar-Ruhaili, Dosen Universitas Islam Madinah (Twittter : @solyman24) - Twit Ulama

Tuntunan Sujud Sahwi

Di dalam buku "Mukhtashar-Zadul Ma'ad" karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah pada halaman 29-30, dituturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ; "Aku hanyalah manusia biasa yang bisa lupa sebagaimana kalian juga bisa lupa. Jika aku lupa, maka ingatkanlah aku". Kelalaian beliau shallallahu 'alaihi wasallam merupakan kesempurnaan nikmat bagi ummat dan kesempurnaan agama, agar mereka mengikuti beliau. Pasalnya beliau pernah beranjak meninggalkan sholat setelah mendapat dua rakaat dari empat akaat yang mestinya dilakukan. Setelah mengqadha' rakaatnya yang kurang, beliau shallallahu 'alaihi wasallam sujud sebelum salam. Dari sini dapat disimpulkan bahwa siapa yang ketinggalan sebagian dari bagian-bagian sholat yang bukan termasuk rukun, maka dia harus sujud sebelum salam. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengucap salam setelah mengerjakan dua raka'at sholat isya' atau maghrib. kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam berbicara. Ketika ada sahabat yang mengingatkan, maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakannya, mengucap salam, sujud lalu salam lagi. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah mengakhiri sholatnya, kemudian pergi, padahal masih ada satu rakaat yang tersisa. Maka Thalhah berkata kepada beliau shallallahu 'alaihi wasallam, "Engkau lupa satu raka'at". Beliau shallallahu 'alaihi wasallam kembali lagi ke masjid, menyuruh bilal menyerukan iqomah, lalu sholat satu rakaat bersama orang-orang. Hal ini diriwayatkan Ahmad. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah sholat lima raka'at pada waktu sholat dzuhur. Lalu orang-orang memberitahu beliau, "Engkau telah sholat lima raka'at". Maka beliau sujud. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah mengerjakan sholat ashar hanya dengan tiga raka'at, kemudian pulang masuk rumah. Orang-orang mengingatkan beliau. Maka beliau keluar rumah, sholat bersama mereka satui raka'at, kemudian salam, sujud, lalu salam lagi. Inilah yang diriwayatkan dari beliau, yaitu ada lima tempat.
Di dalam Ash-Shahihain, dari hadits Abdullah bin Buhainah; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah sholat dua rakaat pada waktu dzuhur, tidak duduk melakukan tasyahhud awal. Setelah mengqadha' sholatnya, maka beliau sujud dua kali, kemudian salam. Dalam riwayat muttafa 'alaihi disebutkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan takbir untuk setiap sujud, dalam posisi duduk sebelum salam.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam setelah dua rakaat, entah dalam sholat dzuhur atau ashar. Setelah itu beliau berbincang-bincang. Kemudian beliau menyempurnakannya, melakukan dua kali sujud setelah salam dan berbincang-bincang itu, mengucapkan takbir tatkala sujud dan tatkala bangkit dari sujud.
Suatu kali beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam lalu beranjak pergi. Padahal masih ada satu rakaat yang tertinggal. Thalhah bin Ubaidillah yang mengetahuinya berkata kepada beliau, "Engkau lupa satu rakaat". Maka beliau kembali lagi, masuk masjid dan menyuruh Bilal untuk iqomah, lalu orang-orang juga ikut mengerjakan satu rakaat yang tertinggal itu.
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pernah sholat dzuhur lima rakaat. Lalu ada yang berkata dihadapan beliau, "Apakah ada tambahan dalam sholat?. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Ada apa memangnya?" Orang-orang menjawab, "Engkau sholat lima rakaat". Maka beliau sujud dua kali. Hadits Muttafaq 'alaih.
-----------------------------
Mukhtashar-Zadul Ma'ad, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Penerbit Pustaka Azzam Jakarta, cetakan pertama, Pebruari 1999.

Haram Menghianati Janji (3)

Abu Sa’id Alkhudry r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Tiap penipu mempunyai tanda yang ditancapkan di pantatnya, setinggi tipuannya. Ingatlah tiada penipu yang lebih besar dan kepala negara atau pemimpin rakyat. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 455.

Senin, 05 September 2016

Kerusakan Akan Tampak

Keburukan tak akan tampak kecuali di punggung orang-orang yang berbuat kerusakan. Orang-orang yang berbuat kerusakan ini tak akan bisa tegak kecuali karena 2 perkara:
(1) Penguasa yang zhalim,
(2) Ulama yang jahat

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi (Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama

Minggu, 04 September 2016

Para Sahabat Menyambut Dzulhijjah


Imam Bukhari menyebutkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma, mereka berdua jika keluar ke pasar pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, mereka akan bertakbir sampai manusia pun ikut bertakbir karenanya.

Prof. Dr. Al-Qoryuti, Dosen Ilmu Hadits di Universitas Muhammad Ibn Su’ud, Riyadh Saudi Arabia (Twitter : @alqaryooti) - Twit Ulama 

Antara Taat dan Maksiat

Allah utus para Nabi untuk menegakkan tauhid dan ketaatan pada Allah. Iblis pun datang melawannya, dengan syirik dan maksiat.

Syaikh Prof. Dr. Sulaiman ar-Ruhaili, Dosen Universitas Islam Madinah. (Twitter : @solyman24) - Twit Ulama

Haram Menghianati Janji (2)

Ibn Mas’ud r.a. dan Ibn Umar dan Anas, semua berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Tiap penipu akan mempunyai sepanduk (bendera) pada hari qiyamat yang berbunyi : Inilah tipuan / pengkhianatan Fulan. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 455.

Adu Strategi Dua Saudara

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Sementara itu di desa Chisha; Sasarai, Albert dan Dios terus mematangkan rencana mereka terhadap pendudukan Grassland. Tetapi keasyikan itu tiba-tiba dibuyarkan dengan kedatangan utusan dari Grassland. Dios mengatakan bahwa Harmonia tidak menyetujui persyaratan gencatan senjata yang diajukan Grassland, yang diinginkan Harmonia hanyalah penyerahan diri Pahlawan Api.
Mendengar jawaban itu Hellec marah, tetapi ditahan Mua. Dan Mua menyampaikan pesan Caesar untuk Albert supaya idak terlalu merasa tertekan, jangan terlalu kaget dan tetap berhati-hati. Ia meminta kakaknya memberi sedikit rasa tegang dan berdebar-debar. Albert pun ganti berpesan kepada Mua untuk menyampaikan pesannya pada Caesar agar jangan melakukan perjuangan yang sia-sia.
Sementara iu di desa suku Duck, Caesar mengutarakan rencananya untuk menenggelamkan desa Duck. Tetapi rencananya itu mendapat perlawanan dari suku Duck dan suku Lizard. Lucia pun menenangkan kondisi yang memanas akibat rencana ekstrim Caesar. Lalu Caesar menjelaskan detail maksud rencananya, bahwa penenggelaman desa Duck untuk memutus keleluasaan strategi Harmonia, memutuskan jalur yang tersedia. Dan mengusulkan sebaiknya mereka bergabung dengan Zexen, karena Grassland terapit oleh dua musuh, Zexen dan Harmonia. Jika tidak bergabung dengan Zexen bersiaplah untuk menunggu kehancuran Grassland dengan melawan keduanya.
Yuiri menyetujui rencana Caesar, karena yang terpenting bagi kepala suku adalah keselamatan rakyat mereka.

Catatanku
Penenggelaman desa Duck sepertinya terinspirasi dari strategi Sun Tzu, "Fu Di Chou Xin", jauhkan kayu bakar dari tungkunya. Maksudnya ketika posisi musuh lebih kuat untuk menghadapinya harus melemahkan pijakan yang akan musuh masukkan dalam rencananya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 6, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Sabtu, 03 September 2016

Inilah Isi Kandungan Al-Qur'an

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

“Dan Kami turunkan al Kitab kepadamu wahai Muhammad, sebagai penjelas segala sesuatu dan sebagai petunjuk. rahmat serta kabar gembira bagi orang-orang muslim” (QS. an-Nahl : 89)

- Petunjuk : berupa akidah dan hukum,
- Rahmat : yang mengantar pada kebahagiaan dunia dan akhirat,
- Kabar gembira : berupa surga

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arifi, dosen di King Saud University (KSU), Riyadh, anggota Rabithah (Ikatan) Ulama Syari’ah (Twitter : @MohamadAlarefe) - Twit Ulama

Kesempatan Itupun Tiba

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Gelap malam bulan muda langit terbelah oleh kepakan sayap Naga yang dikendarai oleh Futch dan Sharon yang mendapat tugas dari komandan Millia. Mereka pun melintas diatas desa Chisha yang telah dikuasai Harmonia.
Sementara itu disisi lain gelombang pengungsi penduduk Chisha pun membelah malam. Wajah-wajah penuh keletihan dan putus asa berbaur terlukis jelas di raut mereka. Di dalam perjalanan ini pun terkuak jati diri Caesar Silverberg dan menjadikan pintu bagi Caesar mendapatkan kepercayaan menjalankan keahliannya. Lucia sangat mengenal sang kakek Caesar, Leon Silverberg.
Caesar pun mulai mempresentasikan rencananya; untuk menghambat pergerakan pasukan Harmonia hanya dengan mengandalkan serangan depan. Lucia mengusulkan untuk mengirimkan Utusan Palsu dengan misi mengirim proposal gencatan senjata. Karena mengingat kekuatan pasukan dan persenjataan tidak memungkinkan. Hellec dan Mua pun bersedia menjadi Utusan Palsu dengan segenap resikonya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 6, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Jumat, 02 September 2016

Antara Syukur dan Bertambahnya Nikmat

Ali bin Abi Thalib berkata, “Nikmat itu harus diiringi dengan syukur, dan rasa syukur akan membuat bertambahnya nikmat. Syukur dan bertambahnya nikmat akan selalu berjalan beriringan. Bertambahnya nikmat dari Allah tak akan terputus sampai rasa syukur seorang hamba terputus.”

Syaikh Muhammad bin Sulaiman al-Muhaisini, Imam Masjid al-Rajhi, Mekkah. Situs beliau almohisni.com  (Twitter : @almohisni) - Twit Ulama

Praktek Bid'ah Dalam Pemakaman Dan Pengiringannya

Beberapa Praktek Bid'ah Dalam Pemakaman Dan Pengiringannya
  1. Menyembelih kerbau sesampainya jenazah di kuburan sebelum pemakamannya dan kemudian membagikannya kepada semua orang yang mengiringinya. [Al-Ibdaa, hal. 114]
  2. Meletakkan darah hewan yang disembelih saat keluarnya jenazah dari rumah di kuburan
  3. Mengumandangkan dzikir di sekitar tempat pembaringan mayit sebelum pemakamannya.
  4. Mengumandangkan adzan saat memasukkan mayit di kuburan. [Haasyiyatu Ibni Abidin I/837]
  5. Menurunkan mayit ke dalam kuburan dari arah kepala.[Rujuk kembali masalah ke-103]
  6. Menaruh sedikit tanah Al-Husain ke mayit saat menurunkannya ke dalam kuburan, karena tanah tersebut akan memberi rasa aman dari segala yang menakutkan. [1]
  7. Meletakkan pasir di bawah mayit bukan karena suatu keperluan yang mendesak. [Al-Madkhal III/261]
  8. Meletakkan bantal atau yang semisalnya di bawah kepala mayit di dalam kuburnya. [Al-Madkhal III/260]
  9. Memercikkan air ke mayit di dalam kuburnya. [Al-Madkhal III/262 dan II/222]
  10. Menaburkan tanah denan punggung telapak tangan seraya mengucapkan : Inna Lillahi wa Innaa Ilaihi Raaji’un. [2]
  11. Membaca ayat : “Minhaa khalaqnaakum” pada taburan pertama, lalu ayat : “Wa fiihaa Nu’iidukum” pada taburan kedua, dan ayat : “Wa minhaa Nukhrijukum taaratan ukhra” pada taburan ketiga. [Rujuk kembali masalah ke-105]
  12. Ucapan pada taburan pertama : “Bismillah”, pada taburan kedua : “Al-Mulku lillahi”, pada taburan ketiga : “Al-Qudratu lillahi”, pada taburan keempat : “Al-izzatu lillahi”, pada taburan kelima : “Al-Afwu wa al-Ghufraanu lillahi, pada taburan keenam : “Ar-Rahmatu lillah”, dan kemudian pada taburan ketujuh membaca firman Allah Ta’ala : “ Kullu man ‘alaihaa faan”, dan membaca pada firmanNya :”Minhaa khalanaakum”.
  13. Membaca tujuh surat, yaitu : Al-Faatihah, Al-Falaq, An-Naas, Al-Ikhlaas, (Idzaa jaa’a nashrullaahi) juga (ulyaa ayyuhal kaafiruun), serta (Innaa anzalnaahu). Dan juga do’a berikut ini : Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan menyebut nama-Mu yang agung, aku juga memohon kepada-Mu yang merupakan pilar penegak agama, dan aku memohon kepada-Mu.. Juga memohon kepada-Mu… Serta memohon kepada-Mu…Dan aku memohon kepada-Mu dengan menyebut nama-Mu, yang jika Engkau diminta dengannya, niscaya Engkau pasti akan memberikan, dan jika dipanjatkan do’a kepada-Mu dengan menyebutnya, pasti Engkau akan mengabulkannya, wahai Rabb Jibril, Mika’il, Israfil, dan Uzra’il… sampai akhir : Semuanya ini dibaca saat pemakaman jenazah. [3]
  14. Membaca Al-Fatihah di kepala mayit dan juga pembukaan surat Al-Baqarah di bagian kedua kakinya. [4]
  15. Membaca Al-Qur’an pada saat menaburkan tanah ke mayit. [Al-Madkhal III/262-263]
  16. Mentalqin orang yang sudah meninggal dunia. [As-Sunnan, hal.67 Subulus Salaam karya Ash-Shan’ani. Dan lihat juga masalah ke 106]
  17. Memasang dua buah batu di atas kuburan wanita.[Nailul Authaar IV/73 karya Asy-Syaukani]
  18. Membaca sya’ir duka cita di kuburan setelah selesai pemakaman. [Al-Ibdaa, hal. 124-125]
  19. Memindahkan mayit sebelum atau sesudah pemakaman ke tempat-tempat yang dinilai mulia. [5]
  20. Berdiam di sisi mayit seusai pemakamannya, baik di rumah, atau di pekuburan, atau di dekatnya. [Al-Madkhal III/278]
  21. Penolakan mereka untuk memasuki rumah jika kembali dari pemakaman sehingga menyuci bagian-bagian yang bersentuhan dengan mayit. {Al-Madkhal III/276]
  22. Meletakkan makanan dan minuman di atas kuburan supaya orang-orang mengambilnya.
  23. Bersedekah di kuburan. [Al-Iqtidhaa Ash-Shiraath, hal. 183 dan Kasyfu Al-Qinaa II/134]
  24. Menyiramkan air di atas kuburan di bagian kepalanya, dilanjutkan dengan mengitari kuburan, setelah itu air yang masih tersisa di siramkan kembali ke bagian tengah kuburan. [6]
[Disalin dari kitab Ahkamul Janaaiz wa Bida’uha, Edisi Indonesia Hukum Dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut Al-Qur’an dan Sunnah, Penulis Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Penerjemah M.Abdul Ghoffar EM, Penerbit Puskata Imam Asy-Syafi’i]
-----------------------------------
Foote Note :
[1]. Demikianlah yang diklaim di dalam kitabMiftaah Al-Karaamah I/497]
[2]. Ini adalah madzhab Imamiyah, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Miftah Al-Karaamah I/499. Seakan-akan mereka melakukan hal seperti itu dalam rangka menyalahi apa yang dilakukan oleh Ahlus Sunnah yang menaburkan tanah, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menaburkan tanah dengan kedua telapak tangan (bukan punggungnya). Silakan rujuk kembali masalah ke-103
[3]. Hal tersebut dan juga yang sebelumnya dianjurkan dibaca, seperti di dalam kitab Syarhu Asy-Syir’ah, hal. 568. Dan diantara yang menunjukkan pembuatan hal tersebut adalah bahwa di dalamnya disebutkan nama Uzra’il, dan hal itu tidak mempunyai dasar sama sekali di dalam Sunnah, sebagaimana yang telah diperingatkan sebelumnya.
[4]. Hal tersebut diriwayatkan dalam hadits yang bersumber dari Ibnu Umar secara marfu, tetapi dinilai dha’if oleh Al-Haitsami III/45. Dan diriwayatkan puladarinya secara mauquf dengan status dhaif, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya pada masalah k-122
[5]. Ini merupakan madzhab Imamiyyah, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Miftaahu Al-Karaamah I/507 dan 500
[6]. Ibid
-------------------------------------
Sumber : almanhaj.or.id