"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Senin, 31 Juli 2017

Bahagia Dunia dan Akhirat

Siapa yang ingin bahagia di dunia dan akhirat:
- Ikhlaslah beribadah pada Allah
- Ihsanlah pada hamba-hamba-Nya

Syaikh Muhammad bin Sulaiman al-Muhaisini, Imam Masjid al-Rajhi, Mekkah. (Twitter : @almohsini) - Twit Ulama 

Dajjal (5)

Ummi Syarik telah mendengar Rasulullah bersabda : Orang-orang akan lari dari Dajjal sampai di atas bukit. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 609.

Minggu, 30 Juli 2017

Ilmu Yang Haq

Musa berkata kepada Khidir ; “(Maukah engkau) mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang engkau miliki” (QS. al-Kahfi : 66).

Tidaklah Musa عليه السلام datang kepada Khidir عليه السلام untuk mengujinya atau mendebatnya. Tujuannya hanyalah untuk belajar dan mencari ilmu kepadanya.

Syaikh Azzam Muhammad al-Muhaisini, Imam Masjid Jami’ Aisyah, Mekkah, Arab Saudi. (Twitter : @azammohmad) - Twit Ulama

Sabtu, 29 Juli 2017

Orang Yang Disukai

Imam Al-'Auzai رحمه الله berkata:
Atha bin Abi Rabah رحمه الله meninggal dunia pada hari kematiannya dan beliau adalah orang yang paling disukai manusia ketika itu. Meskipun demikian yang menghadiri majelis beliau hanya 9 atau 8 orang saja. (as-Siyar 5/84)

Syaikh Muhammad as-Saih at-Tamimi Pengajar di Ma’had Ilmi di Hail, da’i ketika musim haji dan umrah, sedang menempuh S2 bidang Ilmu Islam di Arab Saudi. (Twitter : @alsayeh_m) - Twit Ulama  

Dajjal (4)

Anas r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Akan mengikuti Dajjal dari Yahudi Asbahan tujuh ribu yang memakai pakaian seragam. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 609.

Jumat, 28 Juli 2017

Hidup di Dunia Hanyalah Sementara

Rasulullah s.a.w. pernah menasihati seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda (sekitar 12 tahun), yaitu Ibnu Umar r.a. (Syarh al-Arba’in an-Nawawiyah, asy-Syaikh Salih alausy Syaikh, 294). Beliau Nabi s.a.w. memegang pundaknya lalu bersabda : “Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari No. 6416).
Lihatlah nasihat yang sangat bagus dari Nabi s.a.w. kepada sahabat yang masih berusia belia. Negeri asing dan tempat pengembaraan yang dimaksud dalam hadits ini adalah dunia dan negeri tujuannya adalah akhirat. Jadi, hadits ini mengingatkan kita dengan kematian sehingga kita jangan berpanjang angan-angan. Hadits ini juga mengingatkan kita supaya mempersiapkan diri untuk negeri akhirat dengan amal shalih. (Lihat Fathul Qawil Matin).
Dalam hadits lain Rasulullah s.a.w. bersabda : “Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi No. 2551 Dikatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi).
Ali bin Abi Thalib r.a. juga memberi petuah kepada kita : “Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tersebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR al-Bukhari secara mu’allaq – tanpa sanad).
-------------------------------------------
Rifaqun Asyfiya’, Lc.; Buletin Dakwah Islam Al-Furqon, Tahun ke-9, Volume 2 Nomor 2, halaman 1 – 2.

Senantiasa Dalam Kebaikan

Sahl At-Tusturi رحمه الله mengatakan, “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menghormati penguasa dan ulama. Jika mereka menghormati keduanya, Allah akan memperbaiki agama dan dunia mereka. Namun jika mereka tidak menghormati penguasa dan ulama, berarti mereka telah merusak agama dan dunia mereka!

Dr Muhammad bin Ghaits, Doktor dalam bidang syariah, da'i khatib dan peneliti di UEA. (Twitter : @D_ghaith) - Twit Ulama 

Membaca Surat Al Ikhlas, Ketika Shalat Dua Rak’at Setelah Thowaf

Ketika shalat dua rak’at di belakang maqom Ibrahim setelah thowaf. Dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang amat panjang disebutkan,
 
فجعل المقام بينه وبين البيت [ فصلى ركعتين : هق حم ] فكان يقرأ في الركعتين : ( قل هو الله أحد ) و ( قل يا أيها الكافرون ) ( وفي رواية : ( قل يا أيها الكافرون ) و ( قل هو الله أحد
“Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan maqom Ibrahim antara dirinya dan Ka’bah, lalu beliau laksanakan shalat dua raka’at. Dalam dua raka’at tersebut, beliau membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas) dan Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun). Dalam riwayat yang lain dikatakan, beliau membaca Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun) dan Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas).” (Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Hajjatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal. 56)

Kajian selengkapnya di  rumaysho.com 

Kamis, 27 Juli 2017

Dajjal (3)

Anas r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Tiada suatu negeripun melainkan akan diinjak oleh Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, tiada suatu jalan melainkan terjaga oleh para Malaikat yang berbaris, maka berhenti dilapangan yang kering di luar kota Madinah. Maka bergoncanglah kota Madinah tiga kali, Allah mengeluarkan daripadanya semun orang kafir dan munafiq. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 609.

Kebaikan Karena Lisan

“Yang paling berhak agar seorang hamba selalu membersihkannya adalah : lisan” (Ibnu Umar رضي الله عنهما)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh website islamqa.info. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Kemenangan Ummat Islam

Di dalam al-Qur'an Surat Aali-'Imraan (3) : 12 - 13 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa

قُل لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَتُغْلَبُونَ وَتُحْشَرُونَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ

Katakanlah kepada orang-orang yang kafir, "Kamu akan dikalahkan dan akan dikumpulkan ke dalam neraka jahanam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya". (12).

قَدْ كَانَ لَكُمْ ءَايَةٌ فِى فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا ۖ فِئَةٌ تُقٰتِلُ فِى سَبِيلِ اللَّـهِ وَأُخْرَىٰ كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُم مِّثْلَيْهِمْ رَأْىَ الْعَيْنِ ۚ وَاللَّـهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِۦ مَن يَشَآءُ ۗ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّأُو۟لِى الْأَبْصٰرِ

Sesungguhnya ada bagi kamu satu tanda pada dua golongan (pasukan) yang bertemu, segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir. Mereka melihat dengan mata kepala mereka (kepada orang-orang Islam) dua kali lipat banyaknya dari mereka. Dan Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya yang demikian itu pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. (13).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika kaum Mukminin mengalahkan orang-orang Quraisy di perang Badr, dan pulang ke Madinah, Rasulullah ﷺ mengumpulkan orang-orang Yahudi di pasar Banu Qainuqa dan bersabda : "Wahai kaum Yahudi! masuk Islamlah kalian sebelum Allah menimpakan kepada kalian apa yang dialami kaum Quraisy". Mereka menjawab : "Hai Muhammad ! Janganlah kau tertipu oleh dirimu sendiri atas kemenangan terhadap golongan Quraisy yang bodoh dan tidak mengetahui strategi perang. Demi Allah, sekiranya engkau memerangi kami, engkau akan tahu bahwa kami adalah jantan yang tiada taranya". Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan (3) : 12 - 13) sebagai penegasan atas kemampuan ummat Islam dalam mengalahkan mereka atas pertolongan الله سبحانه وتعالى. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunannya, al-Baihaqi dalam ad-Dala-il dari Ibnu Ishaq dari Muhammad bin Abi Muhammad, dari Sa'id atau 'Ikrimah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما)
Dalam riwayat lain yang dikemukakan oleh Ibnu Mudzir yang bersumber dari 'Ikrimah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه bahwa seorang yahudi yang bernama Fanhas berkata di waktu perang Badr : "Muhammad tidak akan tertipu oleh kemenagannya terhadap kaum Quraisy, karena Quraisy memang tidak pandai berperang", maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan (3) : 12 - 13) sebagai penegasan bahwa ummat Islam akan mendapatkan kemenangan atas pertolongan الله سبحانه وتعالى.

Tafsir Ayat
QS. 3 : 12. Allah سبحانه وتعالى berfirman :
قُلْ

Katakanlah....
Yakni kepada orang-orang kafir itu, hai Muhammad.
سَتُغْلَبُونَ

... kalian pasti akan dikalahkan....
Yaitu di dunia ini.
وَتُحْشَرُونَ

.... dan akan digiring.....
Maksudnya, kalian kelak akan digiring pada hari kiamat.
إِلى جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمِهادُ

.... ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya.

QS. 3 : 13. Allah سبحانه وتعالى berfirman : 
قَدْ كانَ لَكُمْ آيَةٌ

Sesungguhnya telah ada tanda bagi kalian.....
Yakni telah ada bagi kalian, hai orang-orang Yahudi yang berkata demikian, suatu tanda yang menunjukkan bahwa Allah pasti akan memenangkan agama-Nya, menolong Rasul-Nya, dan menonjolkan kalimat-Nya serta meninggikan perintah-Nya.
فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتا فِئَةٌ تُقاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرى كافِرَةٌ

..... pada dua golongan yang telah bertemu (berperang). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir. ....
Mereka adalah kaum musyrik Quraisy dalam Perang Badar.
يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ

....dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslim dua kali jumlah mereka.....
Salah seorang ulama mengatakan berdasarkan kepada apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, bahwa orang-orang musyrik dalam Perang Badar melihat pasukan kaum muslim berjumlah dua kali lipat pasukan mereka menurut pandangan mata mereka. Dengan kata lain, Allah-lah yang menjadikan demikian, sehingga tampak di mata mereka jumlah pasukan kaum muslim dua kali lipat jumlah pasukan kaum musyrik. Hal inilah yang menjadi penyebab bagi kemenangan pasukan kaum muslim atas mereka.
Hal ini tidaklah aneh bila dipandang dari segi kenyataan. Kaum musyrik sebelum terjadi perang mengirimkan Umar ibnu Sa'id untuk memata-matai pasukan kaum muslim. Lalu Umar ibnu Sa'id kembali kepada mereka membawa berita bahwa jumlah pasukan kaum muslim terdiri atas kurang lebih tiga ratus orang; dan memang demikianlah kenyataannya, mereka berjumlah tiga ratus lebih belasan orang. Kemudian ketika perang terjadi, Allah membantu kaum muslim dengan seribu malaikat yang terdiri atas para penghulu dan pemimpin malaikat.
Pendapat yang kedua mengatakan bahwa makna yang terkandung di dalam firman-Nya: yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) pasukan kaum musyrik dua kali jumlah mereka. (Ali Imran: 13) Yakni pasukan kaum muslim melihat jumlah pasukan kaum musyrik dua kali lipat jumlah mereka. Tetapi sekalipun demikian, Allah memenangkan pasukan kaum muslim atas pasukan kaum musyrik yang jumlahnya dua kali lipat itu.
Pengertian ini pun tidak aneh bila dipandang dari apa yang telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, bahwa kaum mukmin dalam Perang Badar berjumlah tiga ratus tiga belas orang, sedangkan pasukan kaum musyrik terdiri atas enam ratus dua puluh enam orang. Seakan-akan pendapat ini disimpulkan dari makna lahiriah ayat. Tetapi pendapat ini bertentangan dengan pendapat yang terkenal di kalangan ahli tarikh dan ahli sejarah, serta bertentangan dengan pendapat yang dikenal di kalangan jumhur ulama yang mengatakan bahwa kaum musyrik terdiri atas antara sembilan ratus sampai seribu orang, seperti yang diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Ishaq dari Yazid ibnu Rauman, dari Urwah ibnuz Zubair :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم، لما سَأَلَ ذَلِكَ الْعَبْدَ الْأَسْوَدَ لِبَنِي الْحَجَّاجِ عَنْ عدة قريش قال: كَثِيرٌ، قَالَ «كَمْ يَنْحَرُونَ كُلَّ يَوْمٍ» ؟ قَالَ: يَوْمًا تِسْعًا وَيَوْمًا عَشْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «الْقَوْمُ مَا بَيْنَ التِّسْعِمِائَةِ إِلَى الْأَلْفِ»

Bahwa Rasulullah ﷺ ketika menanyakan kepada seorang budak hitam milik Banil Hajaj tentang bilangan pasukan Quraisy, maka budak itu menjawab bahwa jumlah mereka banyak. Nabi ﷺ bertanya, "Berapa ekor untakah yang mereka sembelih setiap harinya?" Budak itu menjawab, "Terkadang sembilan dan terkadang sepuluh ekor tiap harinya." Nabi ﷺ bersabda, "(Kalau demikian jumlah) kaum Quraisy antara sembilan ratus sampai seribu orang personel."
Abu Ishaq As-Subai'i meriwayatkan dari seorang budak wanita, dari Ali رَضِيَ اللََّهُ عَنْه yang mengatakan bahwa jumlah mereka seribu orang. Hal yang sama dikatakan oleh Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه.

Abdullah ibnu Mas'ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه mengatakan, "Kami pandang pasukan kaum musyrik dan ternyata kami lihat jumlah mereka berkali-kali lipat jumlah pasukan kami. Kemudian dalam kesempatan yang lain kami pandang mereka, maka ternyata kami melihat mereka tidak lebih banyak dari pasukan kami, sekalipun hanya seorang." Yang demikian itulah yang disebutkan di dalam firman-Nya: 
وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا

Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian, ketika kalian berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan mata kalian dan kalian ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mereka. (QS. Al-Anfal: 44), hingga akhir ayat.

Dalam akhir ayat ini الله سبحانه وتعالى menyebutkan melalui firman-Nya:
وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشاءُ إِنَّ فِي ذلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصارِ

... Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.
Yakni sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terkandung pelajaran bagi orang yang mempunyai mata hati dan pemahaman, lalu hal ini ia jadikan sebagai petunjuk yang memperlihatkan kepadanya akan ketetapan Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya serta takdir-Nya yang berlangsung ketika Dia menolong hamba-hamba-Nya yang beriman dalam kehidupan di dunia ini, juga pada hari di saat itu semua saksi bangkit mempersaksikan.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 92.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 91 - 92.
Tafsir Ibnu Katsir Online  

Rabu, 26 Juli 2017

Meminta Agar Selalu Dibimbing

Doa yang luar biasa yang diajarkan Nabi kita ﷺ. Jika manusia menyimpan emas dan perak, maka simpanlah oleh Anda kalimat ini!!

Allahumma inni as-aslukats-tsabata fil amri wal’ aziimata ‘alar rusydi : Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kekokohan dalam agama ini, dan keteguhan agar selalu terbimbing.”

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Selasa, 25 Juli 2017

Bergembira Di Hari Raya

Allah ta’ala berfirman ;
 
وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّـهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (QS. al-Hajj : 32)

Ibnu Hajar rahimahullah berkata : Menampakkan kegembiraan di hari-hari raya termasuk syi’ar agama. (Al-Fath, 2/443)

Dr. Farhan bin ‘Ubaid Doktor dalam Ilmu Bahasa Arab, Imam dan Khatib di salah satu masjid di Kuwait. (Twitter : @Dr_Farhan_Obaid) - Twit Ulama

Dajjal (2)

Rib’iy bin Hirosy berkata : Saya pergi bersama Abu Mas’ud kepada Hudzaifah bia Al-Jamani, maka Abu Mas’ud berkata : Ceriterakan kepadaku apa yang telah kau dengar dari Rasulullah tentang Dajjal. Berkata Hudzaifah : Sesungguhnya Dajjal akan keluar membawa api dan air, adapun yang dilihat orang air maka itulah api yang membakar, sedang yang dilihat orang api maka itulah air yang dingin yang segar, maka siapa yang mendapatnya dari kamu hendaknya masuk di dalam apa yang dilihatnya berupa api, sebab itu air yang menyegarkan. Abu Mas’ud berkata : Sayapun telah mendengar demikian. (HR. Buchary dan Muslim).

Abdullah bin Amru bin Al-’Ash
رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Rasulullah bersabda : Dajjal akan keluar pada ummatku, maka dia tinggal selama empat puluh. Saya tidak tahu apakah empat puluh hari, atau empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah mengutus Nabi Isa bin Maryam a.s. yang akan mengejar dan membunuhnya, kemudian orang-orang tinggal selama tujuh tahun, tidak ada permusuhan antara dua orangpun. Kemudan Allah mengirim angin yang dingin dari arah Syam, maka tiada seorang di atas bumi yang ada dalam hatinya sebesar dzarrah iman melainkan mati, hingga andaikan seorang masuk ke dalam gua pasti akan dikejar oleh angin itu. Maka tinggallah penjahat-penjahat manusia dalam kecepatan burung dan jiwa srigala tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak mungkar. Hingga syaithon berupa kepada mereka dan berkata : Tidakkah kamu menyambut saya? Jawab mereka : Apakah yang kau perintahkan kepada kami. Maka menyuruh mereka menyembah berhala. Padahal mereka dalam keadaan itu rizqi terus mengalir dan kehidupan baik sekali. Kemudian di tiup sangkakala, maka tiada seorangpun yang mendengarnya melainkan mengangkat leher atau menundukkannya dan pertama yang mendengarnya seorang yang sedang memperbaiki sawahnya, maka matilah dia dan mati semua orang-orang disekitarnya. Kemudian Allah menurunkan hujan, maka tumbuh daripadanya badan manusia kemudian ditiup sangkakala yang kedua, mendadak manusia telah bangun melihatnya. Kemudian di panggil, hai sekalian manusia pergilah kepada Tuhanmu dan di sana dihentikan untuk dituntut segala perbuatan mereka. Kemudian diperintahkan : Keluarkan bahagian neraka. Ditanya, berapa? Tiap seribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan bagian neraka, dan satu untuk sorga. Maka itulah dari hari yang menjadikan anak kecil segera beruban dan hari terbukanya tirai yang telah ditutup. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 607-608.

Senin, 24 Juli 2017

Mencapai Kemuliaan Dengan Kesungguhan

Dengan bersungguh-sungguh, memaksakan jiwa untuk taat dan melaksanakan perintah Allah, maka seorang hamba akan mendapatkan kedudukan yang mulia.
Allah ta’ala berfirman,
 
وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia” (QS. al-Baqarah : 124)

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, pengasuh web IslamQA. 25/7/2016. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Minggu, 23 Juli 2017

Dajjal (1)

Annawwas bin Sam’an r.a. berkata : Pada suatu pagi Rasulullah menceriterakan Dajjal, maka beliau merendahkaa dan mengangkat suaranya, sehingga kami mengira bahwa Dajjal itu ada di antara kebun kurma. Dan ketika kami pergi ke kebun, Rasulullah mengerti bahwa kami akan mencari Dajjal, lalu beliau tanya : Mengapakah kamu? Jawab kami : Ya Rasulullah kau tadi menceriterakan hal Dajjal, dan kau naik turunkan suaramu hingga kami mengira bahwa Dajjal telah ada di kebun kurma. Bersabda Nabi : Selain Dajjal ada yang saya kuatirkan atas kamu. Jika keluar Dajjal sedang aku masih hidup di tengah-tengah kamu, cukup saya yang menghadapinya tanpa kamu. Dan jika keluar sedang saya tidak ada maka tiap orang dapat membela dirinya sendiri, dan Allah sebagai ganti saya melindungi tiap orang Muslim. Sesunggunnya Dajjal seorang pemuda keriting rambutnya, matanya agak keluar. Kalau saya dapat mengumpamakan sekarang hampir seperti Abdul-Uzza bin Qothon, maka siapa mendapatinya daripadamu bacakan padanya permulaan surat Kahfi. Dia akan keluar diantara Syam dan Irak dan akan mengacau ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah tabahlah kamu. Kami bertanya : Ya Rasulullah berapa lama tinggalnya di bumi? Jawab Nabi : Empat puluh hari, sehari yang hampir sama dengan satu tahun dan sehari yang hampir sama dengan satu bulan dan sehari yang hampir sama dengan satu minggu dan lain-lain hannya sama dengan hari-hari biasa. Kami bertanya : Ya Rasulullah, itu hari yang hampir sama dengan satu tahun, apakah cukup sholat satu hari pada waktu itu? Jawab Nabi : Tidak, kira-kirakan sendiri. Kami bertanya : Ya Rasulullah bagaimana kecepatannya di atas bumi? Jawab Nabi : Seperti awan yang didorong angin, maka dia pergi mendatangi Sesuatu qaum dan mengajak mereka, segera qaum itu percaya padanya. Maka menyuruh langit segera menurunkan hujan dan bumi segera tumbuh, dan kembali penggembala mereka dengan sebanyak-banyaknya ternaknya dan sepuas-puas susunya dan gemuk-gemuk. Kemudian pergi pada lain qaum mengajak mereka, tetapi qaum ini menolak semua keterangannya, lalu ditinggalkan oleh Dajjal, mendadak daerah itu menjadi kering tidak ada sedikitpun dari kekayaan mereka. Dan berjalan melalui tempat yang kosong, dan berkata : Wahai tempat keluarkan simpananmu, maka keluarlah kekayaan dan perbendaharaannya bagaikan raja lebah (tawon) yang dihantar oleh tentaranya. Kemudian ia memanggil seorang pemuda dan dipenggalnya dengan pedang, dan dipotong dua di lempar sejauh sasaran, kemudian dipanggilnya kembali, maka datanglah pemuda itu berseri-seri muka sambil tertawa, Ketika demikian keadaan Dajjal tiba-tiba Allah membangkitkan Nabi Isa bin Maryam yang turun pada menara putih di timur Damsyik di antara dua sayap Malaikat, apabila menundukkan kepalanya meneteskan air dan apabila mengangkatnya mengalir bagaikan butir mutiara, maka tiada seorang kafir mendapat bau nafasnya melainkan mati seketika itu dan napasnya sampai di ujung pandangannya. Maka ia mengejar Dajjal hingga didapatnya di Bab Ludd, maka dibunuh di sana. Kemudian Nabi Isa pergi kepada qaum yang telah dipelihara Allah dari gangguan Dajjal dan mengusap muka mereka serta menceriterakan kedudukan mereka dalam sorga. Maka ketika dalam keadaan yang demikian, tiba-tiba Allah mewahyukan kepada Nabi Isa : Aku telah mengeluarkan makhluk yang tiada seorangpun dapat memerangi mereka, maka lindungkanlah hamba-Ku ke bukit Thur. Dan Allah mengirim Ya’juja wama’juja dari segala penjuru keluarnya. Maka yang pertama dari mereka melalui danau Thobariah dan diminum semua airnya hingga barisan yang terakhir berkata : Dulu di sini ada air. Dari terkurung Nabi Isa dengan sahabatnya hingga kepala lembu itu bagi mereka lebih berharga daripada uang seratus dinar. Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya berdo’a kepada Allah ta’ala. Dan Allah mengirim penyakit kepada Ya’juja wama’juja sehingga pagi-pagi mereka telah mati, kemudian Nabi isa dengan sahabatnya turun dari bukit maka tidak sejengkalpun di atas bumi melainkan sudah penuh bangkai dan bau mereka. Nabi Isa pun dengan sahabatnya kembali berdo’a kepada Allah. Maka Allah mengirim burung sebesar leher unta yang mengangkut bangkai-bangkai itu membuangnya di tempat yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah menurunkan hujan lebat hingga menaiki ke dalam rumah untuk mencuçi bumi dan menjadikan bumi bagaikan lumpur yang licin.
Kemudian diperintahkan kepada bumi : Tumbuhkanlah buah-buahnmu dan keluarkanlah semua barokahmu sehingga rombongan orang-orang cukup makan satu buah delima dan dapat bernaung dengan kulitnya juga diberi berkat dalam susu sehingga satu unta cukup untuk beberapa kelompok orang dan satu lembu cukup untuk satu suku bangsa dan satu kambing cukup untuk beberapa orang.
Ketika mereka dalam keadaan yang demikian, mendadak Allah mengirim angin yang sejuk masuk dari bawah ketiak mereka dan memcabut roh tiap orang mu’min dan Muslim, hingga tinggal di dunia orang-orang jahat, bersetubuh di tengah jalan bagaikan khimar maka pada mereka itu nanti bangkit hari qiyamat
. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 601-606.

Dalam 3 Kondisi

Manusia membicarakan dirimu pada tiga keadaan :
1. Tatkala mereka tidak memiliki apa yang engkau miliki,
2. Ketika mereka tak kuasa menjadi seperti dirimu,
3. Saat mereka tak mampu mencapai dirimu!

Dr. Muhammad Majdu’ asy-Syahri. (Twitter : @mmajdo) - Twit Ulama 

Sabtu, 22 Juli 2017

Agar Tak Jadi Munafik

Note Trip, 27 Syawal 1438 H. Suatu hari disebuah surau kecil di wilayah Jawa Tengah bagian barat-selatan aku mendapatkan banyak nasehat dari seorang sepuh, agar terus melakukan sholat berjamaah di masjid karena aku seorang lelaki, karena aku adalah seorang hamba. Membela agama Allah adalah keharusan bagi seorang hamba yang ingin ditolong oleh Tuhannya (lihat : QS. Muhammad : 7). Dengan istiqomah dalam amal kebaikan yang diridhoi-Nya, semoga Allah ta'ala hindarkan diri kita dari sifat munafik.
Beberapa hari lalu ingatan itu muncul setelah kubaca uraian ustadz Muhammad Abduh Tuasikal. Berikut isi materinya :
Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً

“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada sholat Isya’ dan sholat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)

Juga dari Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari sholat Shubuh dan sholat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua sholat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Ibnu Hajar رحمه الله mengatakan bahwa semua sholat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah;

وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى

“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At-Taubah: 54). Akan tetapi, shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin رحمه الله mengatakan, “Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam sholat Shubuh dan sholat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk sholat lainnya, yaitu sholat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan sholat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua sholat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena sholat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan sholat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).

Teruslah istiqomah beramal sholeh, semoga itu  mendatangkan keridhoan Allah ta'ala memberi hidayah dan jangan bosan minta diberi hidayah.

Orang Yang Bingung

Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata tatkala menggambarkan sifat orang khawarij : “Mereka orang-orang yang bingung lagi mabuk. Mereka bukan termasuk orang yahudi dan bukan pula nashrani.” Diriwayatkan oleh Al-Ajuri dalam Kitab As-Syari'ah.

Syaikh. Prof. Dr. Ahmad al-Batiliy, Profesor bidang Ilmu Sunnah di Universitas Al-Imam, Riyadh. (Twitter : @DrAhmadAlbatli) - Twit Ulama 

Jumat, 21 Juli 2017

Doa Yang Dibaca

Dahulu, ketika ada seorang yang masuk ke dalam Islam, Rasulullah ﷺ mengajarkannya untuk melaksanakan Shalat lalu memerintahkannya untuk berdo’a : “Allahummagh firlii, warhamnii. wahdinii, wa’afinii, warzuqnii” maka akan terkumpul urusan dunia dan akhirat untuknya. (HR. Muslim).

Syaikh Misyari Rasyid Al-Afasy, qari’ yang masyhur di Timur Tengah. (Twitter : @mishari_alafasy) - Twit Ulama 

Apa yang Harus dibaca atau Dibuat Kalau Terlanjur Melakukan Larangan Allah

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w.: Siapa yang bersumpah dengan menvebut nama berhala, maka harus segera mernbaca : la ilaha illallah, dan siapa berkata pada temannya : Saya akan menipu engkau, harus segera bersodaqoh. (HR. Buchrary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 600.

Kamis, 20 Juli 2017

Mohon Ampun dan Belas Kasihan


Di surat l-Mu’minuun (23) ayat 109;
“Robbanaa aamannaa faghfir lanaa war hamnaa wa anta khoirur-raahimiin”.

Artinya :
Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik.

Keterangan :
Do’a ini dibaca oleh orang-orang yang beriman. Meskipun mereka diejek oleh orang-orang kafir, akan tetapi mereka selalu bersabar, sehingga merekalah yang menang dan berbahagia di akhirat.
------------------------
Al-Quraan dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Pelita II/1978/1979, halaman 539.

Pandang Yang Membahayakan

Ibnul Qayyim رحمه الله  mengatakan, “Jika terbuka kesempatan memandang yang tidak halal, ketahuilah bahwa pandangan tersebut adalah pemercik api peperangan. Maka tutupilah pandangan tersebut dengan hijab firman Allah, “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman…” (Al-Fawaa-id, 1/55)

Yakni firman Allah (yang artinya), “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, hendaknya mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Hal itu lebih suci untuk mereka” (QS. An-Nuur : 30)

Dr. Farhan bin ‘Ubaid Doktor dalam Ilmu Bahasa Arab, Imam dan Khatib di salah satu masjid di Kuwait. (Twitter : @Dr_Farhan_Obaid) - Twit Ulama

Al-Qur'an Dan Kitab-kitab Sebelumnya

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 1 - 3 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

الٓمٓ

Alif laam min. (Allah yang lebih mengetahui maksudnya) (1).

اللَّـهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ

Allah, tiada Tuhan melainkan Dia yang Hidup lagi Berdiri Sendiri. (2).

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَىٰةَ وَالْإِنجِيلَ

Dia menurunkan Kitab (al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. (3).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ar-Rabi' bahwa turunnya beberapa ayat dari surat Aali 'Imraan antara 1 - 80 lebih, sebagai penjelasan yang diberikan kepada Nabi ﷺ atas kedatangan  kaum nashara yang mempersoalkan Nabi Isa عليه السلام (kaum nashara menganggap Nabi Isa عليه السلام lebih mulia daripada nabi Muhammad ﷺ, karenanya mereka tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasul ﷺ).
Keterangan ; Menurut riwayat Ibnu Ishaq yang bersumber dari Muhammad bin Sahl Abi Ummah, yang datang menghadap Rasul ﷺ itu kaum nashara Najran.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 91.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 89.

Masjid Al-Ikhsan Palebon Semarang

Masjid Al-Ikhsan ini terletak di Jl. Panda Tengah No 1 Palebon - Pedurungan - Semarang. Masid yang bersebelahan dengan SMP Negeri 14 Semarang ini memiliki areal parkir yang luas, yang seringkali berfungsi juga sebagai tempat pelaksanaan acara out-door seperti buka bersama dengan anak-anak panti asuhan dan lain-lain.
Lingkungan di dalam halaman masjid cukup teduh dan nyaman. Pelataran masjid ditumbuhi banyak spesies pohon, seperti pohon Jati (Tectona grandis), pohon Ketapang (Terminalia catappa), pohon Angsana (Pterocarpus indicus), pohon Mangga (Mangifera indica), pohon Sawo (Manilkara zapota) dan tanaman hias lainnya.

Rabu, 19 Juli 2017

Hati - hati Dalam Memberikan Hukuman

Abu Bakar رَضِيَ اللََّهُ عَنْه menulis pesan kepada Ikrimah bin Abu Jahal رَضِيَ اللََّهُ عَنْه yang beliau utus sebagai pemimpin pasukan ke Oman, “Berhati-hatilah engkau dari memberikan ancaman hukuman untuk suatu maksiat namun melebihi hukuman yang sebenarnya. Sesungguhnya jika engkau melakukannya, engkau berdosa. Namun jika engkau membiarkannya, engkau berdusta.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Ancaman Tentang Melanggar Larangan Allah

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Bersabda Nabi : Sesungguhnya Allah cemburu, dan cemburu Allah ialah kalau seorang melakukan apa yang diharamkan Allah. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 598.

Selasa, 18 Juli 2017

Terbitnya Matahari Sunnah

Jika terbit matahari sunnah di hati seorang hamba, hancurlah benih-benih bid'ah di hatinya. Ibnul Qoyyim رحمه الله.

Syaikh Ahmad Abdul Karim Al-Khudhair, Imam dan Khatib Masjid Jami’ Al-Muqbil, Riyadh, Saudi Arabia. (Twitter : @ahmedk0025) - Twit Ulama 

Senin, 17 Juli 2017

Segera Obati Sebelum Terlambat

Sejelek-jelek musibah yang menimpa seorang mukmin adalah penyakit kesombongan dan tertipu (dengan dunia atau tertipu dengan rahmat Allah sehingga terus bermaksiat-pent). Itu adalah penyakit yang sulit untuk diobati.

Syaikh Azzam Muhammad al-Muhaisini, Imam Masjid Jami’ Aisyah, Mekkah, Arab Saudi. (Twitter : @azammohmad) - Twit Ulama 

Haram seorang Bernasab kepada Selain Ayahnya (4)

Abu Dzarr r.a. telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Tidak seorang yang berani mengaku pada lain ayahnya, padahal ia tahu, melainkan kafir. Dan siapa yang mengaku apa yang bukan haknya, bukan dari goloogan kami, dan harus menempatkan diri dalam neraka. Dan siapa yang menyebut orang kafir atau musuh Allah, padahal orang itu tidak demikian, maka kembali kepada dirinya sendiri. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 597.

Minggu, 16 Juli 2017

Amalan Untuk Kesucian

“Dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik.” (QS. Al-Anbiyaa : 90).

Ketika kehidupan rumah tanggamu sedang tertimpa krisis, renungkanlah, barangkali rumahmu membutuhkan amal shalih yang memicu kembalinya kesucian ikatan pernikahan.

Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Arifi, dosen di King Saud University (KSU), Riyadh, anggota Rabithah (Ikatan) Ulama Syari'ah. (Twitter : @MohamadAlarefe) - Twit Ulama 

Sabtu, 15 Juli 2017

Tahapan Kesuksesan

Nasihat kami:
1. Bertawakallah kepada Allah dan kerjakan segala sebab untuk meraih cita-citamu
2. Jangan membuat keputusan dalam keadaan marah, tunggu sampai mereda
3. Ketahui kesalahan-kesalahan Anda dan jangan berputus asa

محمدبن مبارك الشرافي - Da'i, Imam dan Khatib di Arab Saudi. Murid Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. (Twitter : @alsharafi1435) - Twit Ulama

Haram seorang Bernasab kepada Selain Ayahnya (3)

Yazid bin Syarik bin Thariq berkata : Saya telah melihat Ali berkhutbah di atas mimbar berkata : Demi Allah tidak ada pada kami kitab yang harus kami baca selain kitab Allah dan lembaran ini, maka dibuka lembaran itu, ada catatan ukuran umur unta yang harus dikeluarkan zakatnya, dan beberapa hukum jirahat, dan di dalamnya Rasulullah s.a.w. bersabda : Kota Madinah sebagai bumi haramdi antara ‘Air hingga Tsaur, maka siapa membuat kekacauan di dalamnya atau menempatkan pengacau-pengacau, maka mendapat laknat Allah dan Malaikat dan manusia semuanya, Allah tidak menerima tobat atau tebusannya. Janji kaum Muslimin itu satu (sama), maka siapa melanggar janji pada seorang Muslim dilaknat Allah dan Malaikat dan manusia semuanya, tidak diterima pada hari qiyamat tobat dan tebusannya. Dan siapa yang mengaku nasab pada lain ayahnya, atau bermaula kepada yang bukan maulanya (majikannya), maka terkena la’nat Allah dan Malaikat dan manusia semuanya, Allah tidak menerima pada hari qiyamat tobatnya dan tebusannya. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 596-597.

Jumat, 14 Juli 2017

Bentuk Kesyirikan Kepada Orang Shalih

Berikut di antara bentuk-bentuk kesyirikan yang terjadi pada orang shalih :
1.  Mengikuti mereka dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal
Allah s.w.t. berfirman yang artinya : “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”. (QS. At-Taubah (9) : 31).
Dari ‘Adi bin Hatim r.a. bahwasannya beliau mendengar Nabi s.a.w. membaca ayat di atas (QS. at-Taubah (9) : 31)  lalu ia berkata : “Sesungguhnya kami tidak menyembah mereka”. Maka Rasulullah s.a.w. bersabda : “Bukankah mereka (para rahib dan pendeta) mengharamkan apa yang Allah s.w.t. halalkan maka kalian pun mengharamkan. Dan mereka menghalalkan apa yang Allah s.w.t. haramkan maka kalian pun menghalalkannya?” Maka saya jawab : “Iya”. Maka beliau bersabda : “Maka itulah ibadah kepada mereka”. (HR. Tirmidzi : 3094 dan Ahmad 4/257, 378 dan dishahihkan al-Albani dalam ash-Shahih No. 3293).
Syaikh Muhammad at-Tamimi membawakan bab dalam kitabnya Kitabut Tauhid : “Bab 37 : Barangsiapa yang menaati ulama dan umara (pemimpin) dalam mengharamkan apa yang Allah s.w.t. halalkan dan menghalalkan apa yang Allah s.w.t. haramkan maka sungguh ia telah menjadikan mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah s.w.t.”
Karena itu, barangsiapa yang mengikuti para ulama dan umara dalam menyelisihi syari’at Allah s.w.t. maka seakan-akan ia telah menyembah mereka. Dan ia terjatuh dalam kesyirikan.

2.  Berdo’a kepada Allah s.w.t. tetapi menjadikan orang shalih sebagai wasilah
Seorang muslim yang sudah bersyahadat dan memiliki keyakinan bahwa tidak ada yang memberi bahaya atau mendatangkan manfaat kecuali Allah s.w.t. maka wajib baginya mengikhlaskan setiap do’anya kepada Allah s.w.t. tanpa menjadikan perantara seorang pun. Karena sesungguhnya menjadikan orang shalih sebagai wasilah atau sarana dalam do’anya merupakan bentuk kesyirikan kepada Allah s.w.t. Sebagaimana firman Allah s.w.t. yang artinya : “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata : “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada Kami di sisi Allah.” Katakanlah : “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)”. (QS. Yunus (10) : 18).
Syaikh Shalih bin Fauzan menjelaskan : “(Dalam ayat ini) Allah s.w.t. telah menyucikan diri-Nya dari perbuatan mereka (orang musyrik) dan menamakan perbuatan mereka sebagai bentuk kesyirikan kepada-Nya Padahal mereka mengatakan mereka (yang kami mintai) adalah pemberi syafa’at di sisi Allah s.w.t. dan meyakini bahwa yang mereka mintai itu tidak bisa memberi manfaat dan mudarat tapi tujuan mereka hanya menjadikan yang dimintai sebatas ketergantungan pada kedudukan mereka di sisi Allah s.w.t. (Lihat Kasyfusy Syubuhat karya Syaikh Muhammad at-Tamimi dan syarahnya oleh Syaikh Sahih bin Fauzan 75 – 76).

3.  Meminta syafa’at kepada mereka
Allah s.w.t. berfirman yang artinya : “Katakanlah : Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikannya”. (QS az-Zumar (39) : 44).
Dan ini adalah bantahan yang telak kepada orang-orang musyrik yang mereka menjadikan perantara-perantara dari para malaikat, para nabi, patung-patung yang berwujud orang shalih selain Allah s.w.t. Dan mereka menyangka bahwasannya yang dimintai itu memiliki syafa’at dan memiliki kemampuan untuk memberikan syafa’at di sisi Allah s.w.t. walau tanpa izin-Nya. (Lihat al-Mulakhash fi Syarhi Kitabit Tauhid : 143).

4.  Meminta-minta kepada orang shalih yang sudah mati
Meminta-minta kepada orang shalih yang sudah wafat – apakah permintaan itu yang bersifat duniawi atau ukhrawi – adalah bentuk kesyirikan yang sangat jelas, karena merupakan permohonan kepada makhluk yang tidak punya kekuatan sama kekali untuk memenuhi permintaan tersebut (QS. Faathir (35) : 13-14). Dan kita telah memahami bersama bahwasannya do’a bagian dari bentuk ibadah dan ibadah tidak boleh untuk dipalingkan selain Allah s.w.t.
Sebab Adanya Kesyirikan Ini
Sebab dan muara adanya kesyirikan-kesyirikan di atas adalah sikap ghuluw (berlebih-lebihan) kepada orang-orang shalih. Oleh karena itu, Allah s.w.t. berfirman yang artinya : “Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama-mu”. (QS. An-Nisa’ (4) : 171).
Ayat yang mulia ini, walaupun ditujukan kepada ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani), ini juga mencakup semua ummat sebagai bentuk peringatan agar tidak berbuat seperti perilaku orang Nasrani dan Yahudi terhadap al-Masih dan Uzair. (Lihat al-Mulakhash fi Syarhi Kitabit Tauhid : 159 dan Fathul Majid : 247).
-------------------------------------------
Abu Lutfia; Buletin Dakwah Islam Al-Furqon, Tahun ke-8, Volume 4 Nomor 1, halaman 2 – 4.

Ketika Bicara Tidak Bisa

التعامل مع الولاة:

قال  ابن عبد البر : إن لم يتمكن من نصح السلطان فالصبر والدعاء، فإنهم كانوا ينهون عن سب الأمراء
 (التمهيد)

Ibnu ‘Abdil Barr رحمه الله mengatakan, “Jika menasehati penguasa tidak mungkin dilakukan, maka selayaknya bersabar dan berdo’a. Sesungguhnya mereka (para salaf-pent) melarang mencela pemimpin. (At-Tamhid).

Syaikh Ihab Nadir, Da'i di kantor dakwah Hail, sedang menempuh S3 bidang Akidah di Universitas Islam Madinah. (Twitter : @eihab8888) - Twit Ulama

Adab

Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما berkata, “Pelajarilan Adab, karena hal tersebut adalah nilai tambah pada akal logika seseorang, penanda kepribadian yg terpuji, kawan dalam kesendirian, penyerta dalam keterasingan, harta benda dalam kekurangan.” [Tarikh Bagdhad 9/276]
----------
Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta

Kamis, 13 Juli 2017

Hati Di Tiga Kondisi

Carilah hatimu pada 3 kondisi: (1) ketika mendengarkan al-Qur'an, (2) ketika duduk di majelis ilmu, (3) dan ketika engkau berkhalwat bersama Allah. Jika engkau tak menemukan hatimu pada 3 kondisi tersebut, maka berdoalah kepada Allah agar Ia menganugerahimu hati yang baru, karena engkau sudah tak punya hati.

Dr. Ibrahim al-Faaris Dosen jurusan Tarbiyah di Universitas Malik Su’ud KSA, spesialis bidang madzhab kontemporer. (Twitter : @ibrahim_alfares) - Twit Ulama  

Haram seorang Bernasab kepada Selain Ayahnya (2)

Abu Hurairah r.a. berkata : bersabda Nabi s.a.w. : Jangan kamu mengabaikan ayah kamu, maka yang enggan (tidak mau) pada ayahnya. berarti kufur (kafir). (HR. Buhary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 596.

Sholatlah !

Di dalam al-Qur'an Surat al-Mursalaat (77) : 48 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ارْكَعُوا۟ لَا يَرْكَعُونَ

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Rukuklah", mereka tidak mau ruku' (sholat).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Mujahid bahwa firman الله سبحانه وتعالى "wa idza qila lahumurka'u la yarka'un" (QS. al-Mursalaat : 48) turun berkenaan dengan suku Tsaqif yang tidak mau ruku' (sholat)
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 567.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 1203.

Rabu, 12 Juli 2017

Dakwah Tanpa Teladan

Hati-hatilah ketika Anda menunjukkan manusia ke jalan Allah, namun Anda sendiri tidak menempuh jalan itu -Fudhail bin Iyadh رحمه الله

Dr. Muhammad Abdullah Al-Wuhaibi, Professor Akidah dan Perbandingan Madzhab di King Saud University. 28/02/2015 (Twittter : @mohammadalwh) - Twit Ulama  

Selasa, 11 Juli 2017

Beradab Sebelum Ilmu

Pergilah ke Rabiah bin Abdirrahman, belajar adab darinya sebelum belajar ilmunya (Pesan Ibu Imam Malik  pada beliau)

Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, Ulama Dari Yordania, Murid Syaikh Al-Albani, setiap tahun rutin mengisi di Indonesia. 24/10/2015. (Twitter : @alhalaby2010) - Twit Ulama 

Haram seorang Bernasab kepada Selain Ayahnya (1)

Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Siapa mengaku nasab pada lain ayahnva, pada hal ia mengetahui bahwa itu bukan ayahnya, maka haram masuk sorga. (HR. Buchary dan  Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 595-596.

Senin, 10 Juli 2017

Kehidupan Dengan Keadialan

بالعدل .. يستقيم الخَلْق ، ويقوم الدِّين

Dengan keadilan, akan sejahtera kehidupan dan tegaklah agama.

Dr. Abdul Aziz Arab, Doktor jurusan Fiqh dan perbandingan Fiqh, anggota Rabithah Ulama Islam. 14/7/2015. (Twitter : @Abdulaziz_arab) - Twit Ulama 

Minggu, 09 Juli 2017

Dengan Akhlak Baik

Betapa seringnya sikap lapang dada, manis muka, dan kelemah lembutan itu menyebabkan berbondong-bondongnya manusia masuk ke dalam agama Allah. [Syaikh Utsaimin رحمه الله]

Syaikh Abdurrahman As-Suwaid, menempuh magister di bidang Fiqh Perbandingan di Universitas Islam Madinah. (Twitter : @alsoid) - Twit Ulama 

Dilarang Membisu Sehari Hingga Malam

‘Ali رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Saya ingat ajaran Nabi : Tidak dianggap yatim sesudah baligh (ihtilam) dan tidak boleh orang diam dan siang sampai malam. (HR. Abu Dawud).

Qais bin Abi Hazim berkata : Abubakar masuk pada seorang wanita dari suku Ahmas bernama Zainab, maka dilihat oleh Abubakar tidak bicara. Maka ditanyakan oleh Abubakar : Mengapakah wanita itu tidak bicara? Jawab orang-orang: Ia berhaji niat membisu. Maka berkata Abubakar : Bicaralah karena puasa membisu itu tidak dibolehkan, sebab itu dan cara ibadat orang jahiliyah. Maka berbicara wanita itu
. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 594.

Sabtu, 08 Juli 2017

Sebab Syaitan Menguasai Diri

Mungkin saja, sebagian dosa-dosamu atau niat burukmu menjadi sebab syaitan menguasai dirimu dan menggelincirkanmu dari kebenaran. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya syaitan menggelincirkan mereka disebabkan apa yang mereka perbuat” (QS. Ali ‘Imran : 155)

Syaikh Prof. Dr. Sa'ud Al-Funaisan, Profesor bidang Syariah Universitas Imam Muhammad bin Su'ud, Riyadh.(Twitter : @saudAlfunaysan) - Twit Ulama 

Jumat, 07 Juli 2017

Meminta Ampun

Tak pantas seorang menganggap dirinya tidak butuh bertaubat dan memohon ampun atas dosa - dosa yang telah dilakukannya, bahkan setiap kita senantiasa butuh hal tersebut. (Ibnu Taimiyyah رحمه الله)

Dr. Abdullah al-Ju'aitsin, Dosen ilmu hadits di Universitas Ibnu Su’ ud dan da'i di kementrian agama Saudi Arabia. (Twitter : @aboali1406) - Twit Ulama  

Haram Orang Laki Memakai Pakaian Celupan Disumba

Anas r.a. berkata : Nabi. s.a .w. telah melarang orang laki memakai pakaian yang disumba seperti za‘faran. (HR. Buchary dan Muslim).

Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash r.a. berkata : Rasulullah melihat saya memakai baju bercelup sumba kuning, maka ia bertanya : Apakah ibumu yang menyuruh kamu memakai ini? Lalu saya bertanya : Apakah saya basuh? Jawab Nabi : Bakar saja. Dalam lain riwayat : Itu pakaian orang kafir, maka jangan kau pakai. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 593.

Keramahan

 يأتي على الناس زمان أقل شيء في ذلك الزمان أخ مؤنس، أو درهم من حلال، أو عمل في سنة

Imam Al-Auza'i رحمه الله berkata, "Akan datang suatu zaman kepada manusia yang pada zaman tersebut sangat sedikit akan didapatkan seorang saudara yang ramah, mata uang yang halal, dan amalan sunnah." [Az-Zuhud 964]
----------
Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta 

Kamis, 06 Juli 2017

Mohon Perlindungan dari Godaan Syaithan

Di surat al-Mu’minuun (23) ayat 97-98;
“Robbi a’uudzu bika min hamazaatisy-syayathiini, wa a’uudzu bika robbi an yahdhuruun”

Artinya :
Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaithan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.

Keterangan :
Menurut keterangan ahli tafsir, ini salah satu do’a yang diperintahkan supaya Nabi s.a.w. membacanya. Karena itu, Nabi s.a.w. seringkali meminta perlindungan dengan membaca do’a ini dalam iftitah sholat (al-Khazin 5 : 36).
Karena sampai kapanpun syaithan selalu menjadi musuh manusia.
------------------------
Al-Quraan dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Pelita II/1978/1979, halaman 537.
Pedoman Dzikir dan Do’a, Prof Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Penerbit PT. Bulan Bintang Jakarta, cetakan kesepuluh 1987, halaman 365.

Qalbun Salim

Note Trip. Kali ini aku ingin berbagi cerita. Sekira tahun 2010 di sebuah musholla kecil di kabupaten Magelang seorang bapak-bapak sepuh memberiku nasehat.
"Ingatlah nak syarat utama untuk bisa masuk surga adalah "Qolbun Salim", hati yang selamat dari semua kotoran yang mengotorinya, Hati Bening.", begitu tutur beliau membuka nasehat.
Kemudian beliau melanjutkan nasehatnya.
Ingatlah saat Rasullullah ﷺ bersama-sama para Sahabat selesai melaksanakan sholat, tetiba Beliau ﷺ bersabda bahwa sebentar lagi akan datang seseorang yang akan dijamin masuk surga oleh الله سبحانه وتعالى. Kemudian lewatlah seseorang (sebut saja dia Fulan) yang kemudian berlalu di depan kerumunan Rasulullah dan para sahabat.
Keesokan harinya, Rasullullah ﷺ juga mengatakan hal yang sama, dan kemudian muncul orang yang sama dengan hari kemarin. Kejadian inipun berulang sampai 3 hari berturut-turut. Sahabat Abdullah bin Amr pun penasaran terhadap amalan apa yang biasa dilakukan oleh si Fulan sehingga Rasullullah ﷺ pun tiga kali menyerukan bahwa ia adalah seorang yang dijamin masuk surga.
Rasa penasaran inipun membuat Sahabat Abdullah Bin Amr kemudian mendatangi rumah si Fulan. Ketika Sahabat Abdullah Bin Amr mengetuk pintu Fulan dan dibukakannya pintu itu, Sahabat Abdullah Bin Amr kemudian mengatakan bahwa dirinya saat itu sedang ada sedikit masalah dengan ayahnya dan berjanji tidak ingin menemui ayahnya sampai 3 hari kedepan dan kemudian meminta ijin untuk bisa menginap di rumah si Fulan sampai 3 hari kedepan, dan si Fulan pun mengijinkan.
Selama 3 hari itu sahabat Abdullah Bin Amr memperhatikan setiap perbuatan si Fulan. Dan tidak ditemukan satu pun ibadah istimewa yang dilakukan oleh Fulan, sholat tahajud pun jarang dilakukan, kecuali Fulan selalu berdzikir ketika tidurnya terganggu di tengah malam dan kemudian mengubah posisi tidurnya, dan inipun dilakukannya setiap fulan bangun tidur.
Tiga hari sudah sahabat Abdullah Bin Amr menginap di rumah Fulan, sebelum berpamitan sahabat Abdullah Bin Amr menceritakan semuanya kepada Fulan, bahwa sebenarnya ia sedang tidak bertengkar dengan ayahnya, dan keadaan baik-baik saja. Beliau juga bercerita bahwa ia melakukan ini semua karena ingin tahu ibadah khusus apa yang Fulan lakukan sehingga Rasullullah menjaminnya masuk surga dan Rasullullah ﷺ katakan hal tersebut sampai 3 kali. Dan selama menginap tidak mendapati Fulan melakukan ibadah khusus apapun.
Kemudian dengan segala kerendahan hatinya fulan kemudian berkata : “Aku memang tidak punya amalan atau ibadah yang istimewa, aku hanya tidak mempunyai rasa benci, iri, dengki kepada semua orang”

Dari kisah dalam hadits tersebut nak ambillah intisari yang dapat kita teladani, bahwa si Fulan ialah seorang Ahli Masjid, lantaran ia termasuk orang yang memakmurkan masjid dengan segala aktifitas ibadah. Si Fulan selalu Khuznudzon atau berbaik sangka, terlihat dari perbuatan Fulan yang langsung mengijinkan sahabat Abdullah Bin Amr menginap dirumahnya selama 3 hari tanpa ada rasa curiga. Si Fulan bukan orang yang suka Tajazzuz (mencari-cari tahu), ketika mendengar cerita sahabat Abdullah Bin Amr yang sedang bermasalah dengan ayahnya, fulan tidak serta merta menanyakan dengan detail mengenai masalah yang dihadapi, ini adalah salah satu sifat fulan yang tidak suka tajazzuz. Si Fulan selalu bangun dalam keadaan berdzikir. Si Fulan tidak suka berkata yang sia-sia dan tidak perlu. Si Fulan tidak memiliki sifat benci, iri, dengki kepada orang lain. Alhamdulillah kembali teringat nasehat indah dari orang shalih.

Janganlah menentang nikmat Allah!

Ibnu Mas’ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : “Janganlah menentang nikmat Allah!” Kemudian ada yang bertanya : “Siapa yang berani menentang nikmat Allah?” Beliau berkata : “Orang yang dengki terhadap orang lain karena nikmat yang telah Allah berikan pada orang tersebut.”

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. 14/1/2016. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Ocehan Kaum Musyrikin

Di dalam al-Qur'an Surat ath-Thur (52) : 30 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa

أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌ نَّتَرَبَّصُ بِهِۦ رَيْبَ الْمَنُونِ

Bahkan mereka berkata, "(Muhammad) adalah ahli syair yang kita tunggu waktu celakanya".

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang dikemukan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما bahwa kaum Quraisy berkumpul di Darun Nadwah memperbincangkan Nabi Muhammad ﷺ. Berkata salah seorang dari mereka : "Masukkan saja dia ke penjara dengan terikat sehingga ia mati, sebagaimana juga teman-temannya yang terdahulu ahli-ahli syair; Zuhair dan an-Nabighah. Karena ia sama dengan mereka.
Ayat ini (QS. ath-Thur : 30) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut diatas.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 481.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 1056.

Rabu, 05 Juli 2017

Keutamaan Menyebarkan Ilmu

Ibnul Mubarak رحمه الله mengatakan, “Setelah (derajat) kenabian, aku tidak mengetahui derajat yang lebih utama dari menyebarkan ilmu.” Tadzhib al-Kamal (20/16).

Dr. Ahmad Isa al-Mu'sharawi, ketua lajnah tashih al-Qur'an di al-Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al-Azhar, Mesir. (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama 

Haram Memakai Bejana (Wadah) Mas atau Perak

Umm Salamah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Rasulullah bersabda : Orang yang minum dalam wadah perak, sebenarnya ia hanya mengericikkan dalam perutnya api jahannam. (HR. Buchary dan Muslim).

Hudzaifah
رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Nabi telah melarang kami memakai sutra tipis dan tebal, dan minum dalam wadah mas dan perak, sambil bersabda : Itu semua untuk mereka orang kafir di dunia, dan untuk kamu di akherat. (HR. Buchary dan Muslim).

Hudzaifah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Saya telah mendengar Rasulullah bersabda : Jangan kamu memakai sutra yang halus atau tebal, dan jangan minum dalam wadah mas dan perak, dan jangan makan di bejananya. (HR. Buchary dan Muslim).

Anas bin Sirin berkata : Ketika saya dengan Anas bin Malik ke tempat orang Majusi, maka dihidangkan kepada Anas faludzaj (halwa dimasak dengan madu) di tempat dari perak, maka Anas tidak suka makan, kemudian dipindahkan dalam wadah dari kayu dan dihidangkan kembali, maka dimakan oleh Anas bin Malik. (HR. Albaihaqy).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 591-592.

Selasa, 04 Juli 2017

Jangan Terpengaruh !

Hati-hati, banyak mendengar cacimaki dan ucapan buruk bisa membuat lisan seseorang ikut-ikutan tanpa dia sadari, berhati-hatilah!

Dr. Abdullah Al-Syurikah, Imam dan Khatib Masjid Ad-Duwailah, Kuwait. 24/3/2016. (Twitter : @DrAlshoreka) - Twit Ulama 

Senin, 03 Juli 2017

Amalan Karena Ketaqwaan

Ibnu ‘Umar رضي الله عنهما berkata: Jika aku tahu bahwa Allah menerima satu sujudku atau sedekahku 1 dirham (saja), maka tidak ada hal gaib yang lebih aku cintai daripada kematian.

 
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّـهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ


“Allah hanya akan menerima (amal) dari hamba-hambaNya yang bertakwa” (QS. Al-Maidah : 27)
(Ad-Dur Al-Mantsur)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. 6/7/2016. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Larangan Membawa Qur’an ke Daerah Musuh Islam

Ibn ‘Umar r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. telah melarang membawa Qur’an ke negeri musuh. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979 , halaman 590.

Minggu, 02 Juli 2017

Mengingat Allah

Sekiranya dzikir (mengingat) Allah hanya memiliki manfaat bahwa Allah akan mengingat kita tatkala kita mengingatNya, maka keutamaan ini sudah cukup.

“ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu” (QS. al Baqarah : 152).

Barangsiapa yang diingat oleh Allah, maka Dia akan membuatnya bahagia, menolongnya, merahmatinya, dan mengampuni kesalahannya.

Dr. Khalid Al-Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al-Qashim, Saudi Arabia, salah satu murid senior sekaligus menantu Syaikh Utsaimin رحمه الله. (Twitter : @Dr_almosleh) - Twit Ulama  

Sabtu, 01 Juli 2017

Dzikir Berbuka Puasa

Dzikir paling shahih yang dibaca ketika berbuka puasa adalah “Dzahaba dhama-u wabtalatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru, insya Allah” (Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat, dan telah tetap pahalanya, insya Allah). Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua.

Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Muhanna, anggota Institut Ilmu Kehakiman Saudi Arabia (bagian dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud), dan salah seorang da’i di Kementerian Urusan Islam, KSA. 29/6/2014. (Twitter : @almohannam) - Twit Ulama

Berat Haramnya Sihir (Tenung)

Abu Hurairah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Tinggalkanlah tujuh dosa yang membinasakan. Sahabat bertanya : Apakah itu ya Rasulullah? Bersabda Nabi : Syirik (menyekutukan) Allah. Dan sihir (tenung). Dan membunuh jiwa manusia yang diharamkan oleh Allah kecuali karena hak. Dan makan riba. Dan makan harta anak yatim. Dan lari pada waktu perang jihad fisabilillah. Dan menuduh wanita mu’minat yang sopan dengan perzinaan. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 589.