"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 22 Juli 2017

Agar Tak Jadi Munafik

Note Trip, 27 Syawal 1438 H. Suatu hari disebuah surau kecil di wilayah Jawa Tengah bagian barat-selatan aku mendapatkan banyak nasehat dari seorang sepuh, agar terus melakukan sholat berjamaah di masjid karena aku seorang lelaki, karena aku adalah seorang hamba. Membela agama Allah adalah keharusan bagi seorang hamba yang ingin ditolong oleh Tuhannya (lihat : QS. Muhammad : 7). Dengan istiqomah dalam amal kebaikan yang diridhoi-Nya, semoga Allah ta'ala hindarkan diri kita dari sifat munafik.
Beberapa hari lalu ingatan itu muncul setelah kubaca uraian ustadz Muhammad Abduh Tuasikal. Berikut isi materinya :
Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً

“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada sholat Isya’ dan sholat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)

Juga dari Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari sholat Shubuh dan sholat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua sholat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Ibnu Hajar رحمه الله mengatakan bahwa semua sholat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah;

وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى

“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At-Taubah: 54). Akan tetapi, shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin رحمه الله mengatakan, “Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam sholat Shubuh dan sholat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk sholat lainnya, yaitu sholat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan sholat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua sholat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena sholat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan sholat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).

Teruslah istiqomah beramal sholeh, semoga itu  mendatangkan keridhoan Allah ta'ala memberi hidayah dan jangan bosan minta diberi hidayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar