"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 26 Oktober 2018

Sedikit Nikmat Yang Diperlihatkan

Ketika engkau berada pada satu lingkungan masyarakat yang tidak melakukan hal sia-sia, kamu mencintai mereka dan merekapun mencintaimu. Maka dalam masyarakat seperti ini, sejatinya engkau telah menyicipi sedikit dari nikmat surga di dunia. “Mereka saling bersaudara, duduk berhadap-hadapan di dipan-dipan” (QS. Al Hijr: 47).

Dr. Abdul Wahhab bin Nashir ath-Thariri Dosen dan pernah menjabat sebagai tim kurikulum Universitas Muhammad bin Su’ud, murid Syaikh Ibnu Jibrin. (Twitter : @altriri) - Twit Ulama 

Jumat, 19 Oktober 2018

Berbeda Pada Pandangan Islam

Dengan harta, janji dan opini dapat dibeli. Tapi itu hanya berlaku di kalangan manusia, tidak demikian halnya di sisi Allah Ta'ala. Ia berfirman (yang artinya), “Dan sekiranya orang-orang yang zalim itu mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (masih ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu (demi menghindar) dari siksa yang buruk pada hari kiamat.” (QS. Az-Zumar : 47)

Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA. (Twitter : @AbdulazizTarifi) - Twit Ulama 

Kamis, 18 Oktober 2018

Yang Tidak Melaksanakan Witir

Imam Ahmad berkata, “Orang yang tidak shalat witir termasuk rajulun suu’, seorang yang buruk". Dan konsekuensinya ialah persaksiannya tidak diterima. Maka bagaimana dengan seorang yang baru mengerjakan sholat subuh sebelum ia keluar bekerja (yaitu ketika matahari telah terbit –pent)

Dr. Shalah Budair, imam dan khatib Masjid Nabawi Asy-Syarif dan Hakim di mahkamah agung Madinah Nabawiyah. (Twitter : @slah1971) - Twit Ulama  

Rabu, 17 Oktober 2018

Mempelajari Sumber Kesalahan

Sumber kesalahan ada tiga :
(1) Kesombongan, inilah yang terjadi pada iblis (ketika dia sombong menolak perintah Allah untuk sujud pada Adam –pent)
(2) Ketamakan, inilah yang menyebabkan Adam terusir dari surga,
(3) Hasad, inilah yang terjadi pada salah satu anak Adam (ketika dia membunuh saudaranya karena hasad –pent)

Dr. Muhammad Sa’id Al-Qahthani, pernah menjabat dosen mata kuliah Aqidah dan Madzhab Pemikiran Kontemporer di Universitas Ummul Qura, Saudi Arabia. (Twitter : @Dr_malqahtani) - Twit Ulama  

Selasa, 16 Oktober 2018

Untukmu Seorang Muslim

Dalam sebuah hadits ada seorang yang berkata, “Ya Rasulullah apa hal paling baik yang dianugerahkan kepada seorang muslim?”. Rasulullah menjawab, “Akhlak yang baik” (lihat Adabul Mufrad Imam Al-Bukhari -ed). Maka berapa banyak kita sibukkan diri kita dalam berbagai urusan tapi lupa memperbaiki akhlak kita.

Dr. Abdullah As-Sulmi, pengajar fiqh di Perguruan Tinggi Kehakiman, Riyadh, pakar dalam fiqh jual beli kontemporer, salah seorang murid Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin رحمه الله. (Twitter : @DrAbdullahsulmi) - Twit Ulama  

Senin, 15 Oktober 2018

Yang Dibawa Manusia

Manusia itu membawa berkah bagi sekitar. Ibnul Qayyim رحمه الله berkata, “Berkahnya seseorang ialah ia senantiasa mengajarkan kebaikan, dan menasihati orang-orang di sekelilingnya”. Aku berdoa kepada Allah agar menjadikanku dan kalian, sebagai manusia yang selalu memberi berkah dimanapun berada.

Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA. (Twitter : @AbdulazizTarifi) - Twit Ulama 

Minggu, 14 Oktober 2018

Hikmah Ujian dan Musibah

Allah memberikan musibah, bala’ dan ujian karena rasa sayang-Nya terhadap hamba-hamba-Nya. Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka melalui musibah tersebut. Ini merupakan nikmat terbesar bagi mereka, meskipun jiwa mereka tidak menyukainya. (Ibnul Qayyim رحمه الله).

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Sabtu, 13 Oktober 2018

Akal Yang Terbatas

Perhatikan bahwa, akal tidak pernah memunculkan inovasi dalam membantah wahyu. Argumen yang mereka tampilkan saat ini ialah argumennya kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, Ibrahim, Luth, Musa, Isa, dan Muhammad (dalam membantah seruan para Rasul). Tidak pernah ada argumen yang baru.

Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA. (Twitter : @AbdulazizTarifi) - Twit Ulama 

Jumat, 12 Oktober 2018

Bersegera Dalam Kebaikan

Bersegeralah dalam beramal baik, sekiranya suatu amal itu terluput darimu, niatkan untuk tetap beramal. Sehingga jika kondisimu lemah dan tidak mungkin melaksanakannya, pahalamu tetap sempurna. “Dan aku bersegera kepada-Mu, wahai Rabb-ku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)” (QS. Thaha : 85)

Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA. (Twitter : @AbdulazizTarifi) - Twit Ulama  

Kamis, 11 Oktober 2018

Bahaya Riba, ngeRIBAnget!

Dampak dari perbuatan Riba:
1.Serakah (tamak)
2.Egois (mementingkan diri sendiri)
3.Tidak punya perasaan kepada orang lain
4.Menganggap remeh apa yang diharamkan oleh Allah

Dr. Muhammad Al-Habdan, anggota Rabithah Ulama’ Al-Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin). (Twitter : @dr_alhabdan) - Twit Ulama   

Rabu, 10 Oktober 2018

Waktu Tidur Yang Utama

Diantara kebiasaan kebanyakan orang adalah tidur selepas shalat Ashar. Tidaklah mengapa melakukan demikian. Adapun hadits-hadits yang melarang untuk tidur setelah shalat Ashar, bukanlah hadits yang shahih (Fatwa Lajnah 26/14)

Adapun tidur yang lebih utama adalah tidur Qailulah (tidur siang sejenak di waktu sebelum dhuhur atau setelah dhuhur) dan tidur pada malam hari.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, pengasuh web islamqa.info. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama  

Selasa, 09 Oktober 2018

Mendoakan Secara Ikhlas

Di dalam hadits disebutkan, “Jika kalian menshalatkan jenazah, berdoalah dengan ikhlas untuknya”.

Sebagian orang yang ikut shalat jenazah serta mendo’akannya, hadir hanya dalam rangka bersikap baik (kepada keluarga mayit) untuk menggugurkan kewajiban berkumpul saja! Padahal yang wajib baginya adalah mengikhlashkan do’a kepada Allah.

Syaikh Hamd bin Abdurrahman al-Kus; Imam dan Khatib di Masjid di Kuwait. (Twitter : @hamadalkous) - Twit Ulama  

Senin, 08 Oktober 2018

Tingkatan Mengingkari Kemungkaran

Mengingkari kemungkaran ada 4 tingkatan:
1. hilang kemungkaran, berganti kebaikan,
2. kemungkaran menjadi lebih ringan, walaupun tidak hilang,
3. kemungkaran berganti dengan kemungkaran lain yang semisal,
4. kemungkaran berganti dengan kemungkaran lain yang lebih buruk.

Poin 1 dan 2 disyariatkan, Poin 3 perlu ijtihad, Poin 4 tak boleh dilakukan. (Ibnul Qoyyim رحمه الله)

Syaikh Sa'ad al-Qa'ud, anggota pengajar Universitas Internasional Al Ma'rifah, Riyadh.(Twitter : @saadalqaoud) - Twit Ulama 

Minggu, 07 Oktober 2018

Tiga Jalan Keselamatan

Tiga jalan selamat dari fitnah yang membinasakan:

(1) Bersatunya kalimat
(2) Menampakkan hujjah ulama dan menjaga wibawa pemimpin,
(3) Menunjuk orang kompeten dalam pengambilan keputusan.
(Durarul Fawaa-id)

Syaikh Thariq al-Isa, Mudir Jum'iyyah Ihya at Turots, Kuwait. (Twitter : @tareqalessa1) - Twit Ulama  

Sabtu, 06 Oktober 2018

Dalam Membuka Pintu

Allah tidak menutup satu pintu dengan hikmah-Nya, melainkan akan membuka pintu-pintu lainnya dengan rahmat-Nya. (Ibnul Qayyim رحمه الله)

Dr. Ruqayyah al-Muharib; Dosen wanita dalam bidang ilmu hadits di Universitas Putri An-Nuurah. (Twitter : @rokaya_mohareb) - Twit Ulama 

Jumat, 05 Oktober 2018

Jangan Tertipu Dengan Dosa Kecil

 قال أبو بكر الصديق -رضي الله عنه-: ٠ "إن الله يغفر الكبائر فلا تيئسوا ويُعذب على الصغائر فلا تغتروا"… ٠ شرح البخاري لابن بطال ١٩/٢٦٧

Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Allah bisa mengampuni dosa besar, maka janganlah engkau berputus asa. Dan Dia bisa mengadzab dosa kecil maka janganlah engkau tertipu dengannya”

Dr. Bassam asy-Syaththi, dosen pengajar 'aqidah dan dakwah di Universitas Kuwait. (Twitter : @BassamAlshatti) - Twit Ulama    

Kamis, 04 Oktober 2018

Segala Hal itu Fana

يقولون أننا لا نعرف قيمة ما نملك إلا بعد أن نفقده، ولكن الحقيقة هي: أننا نعرف قيمة ما نملك، ولكننا لم نفكر أبداً أننا سنفقده.

Mereka bilang : kita takkan tahu nilai sesuatu hingga ia lenyap tak lagi kita miliki Yang betul : kita tahu betapa bernilai sesuatu itu, namun tak terfikir bahwa segala hal itu fana dan akan diambil oleh Allah.

Dr. Ahmad bin Hamd Jailani; Murid Syaikh Ibnu Baz, da’i Badan Penanggulangan Teroris Saudi, pernah ke Indonesia Januari 2013. (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama

Rabu, 03 Oktober 2018

Mencapai Ketaqwaan Untuk Kemuliaan

Bertakwalah pada Allah dengan menaati-Nya, Taatlah pada Allah dengan bertakwa pada-Nya. Tahanlah tanganmu, jangan menumpahkan darah kaum muslimin! Tahanlah perutmu, jangan mengambil harta mereka! Tahanlah lisanmu, jangan mengganggu kehormatan mereka! (Abu Bakar ash-Shiddiq  رَضِيَ اللََّهُ عَنْه)

Dr. Ahmad Isa al-Mu'sharawi, ketua lajnah tashih al-Qur'an di al-Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al-Azhar, Mesir. (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama 

Selasa, 02 Oktober 2018

Betapa Indahnya Keridhoan

Yang sedikit itu banyak jika kau qana’ah dan yang banyak itu sedikit jika kau tamak, yang jauh itu dekat jika kau cinta dan yang dekat itu jauh kau benci, betapa indah sifat ridha.

Syaikh Ahmad an-Nufais, Imam Masjid al Kabir, Kuwait. (Twitter : @ahmad_alnufais) - Twit Ulama 

Senin, 01 Oktober 2018

Harapan Seseorang

Ibnul Qayyim رحمه الله berkata, “Harapan itu ada tiga macam :
1. Harapan seorang yang beramal ketaatan akan pahala, 2. Harapan seorang pendosa yang bertaubat akan ampunan, 3. Harapan seorang yang terus menerus meremehkan dosa dan kesalahannya akan ampunan Rabbnya, namun ia tidak beramal untuk itu, maka ia termasuk orang yang tertipu.

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As-Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam. (Twitter : @Dr_Alsadhan) - Twit Ulama

Salaf dan Tawadhu'

Pernah disebut-sebut tentang tawadhu’ di hadapan Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله, namun beliau diam saja. Ketika orang-orang mendesaknya berbicara ia berkata kepada mereka: “saya lihat kalian banyak bercerita tentang tawadhu’!” Mereka berkata: “Apa itu tawadhu’ wahai Abu Sa’id?” Beliau menjawab: “Yaitu setiap kali ia keluar rumah dan bertemu seorang muslim ia selalu menyangka bahwa orang itu lebih baik daripada dirinya.”
Ibnul Mubarak pernah ditanya tentang sebuah masalah di hadapan Sufyan bin Uyainah رحمه الله, ia berkata: “Kami dilarang berbicara di hadapan orang-orang yang lebih senior dari kami.”
Al-Fudhail bin Iyadh رحمه الله pernah ditanya: “Apa itu tawadhu’?” Ia menjawab: “Yaitu engkau tunduk kepada kebenaran!”
Mutharrif bin Abdillah berkata: “Tidak ada seorangpun yang memujiku kecuali diriku merasa semakin kecil.”

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun VI/1423H/2002M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]

Baca selengkapnya di almanhaj.or.id