"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Senin, 31 Desember 2018

Sunnah Setelah Wudhu

Sunnah yang jarang dipraktekkan : mengucapkan doa setelah wudhu, “Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu anlaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaih, Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”. Doa ini juga merupakan doa penutup majelis.

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As-Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al-Imam. (Twitter : @Dr_Alsadhan) - Twit Ulama 

Minggu, 30 Desember 2018

Bicaranya Allah

: قيل لابن عباس

كيف يكلم الله الناس كلهم يوم القيامة في ساعة واحدة؟ قال: كما يرزقهم كلهم في ساعة واحدة

5/133 فتاوى ابن تيمية

Ibnu Abbas رَضِيَ اللََّهُ عَنْه ditanya : Bagaimana Allah bisa bicara pada seluruh hamba-Nya dalam satu waktu pada hari kiamat?

Ibnu Abbas رَضِيَ اللََّهُ عَنْه : sebagaimana Allah memberi rezeki kalian dalam satu waktu.

Dr. Ahmad Isa al-Mu'sharawi, ketua lajnah tashih al-Qur'an di al-Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al-Azhar, Mesir. 31/12/2014. (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama     

Sabtu, 29 Desember 2018

Karena Ketidaktahuan

Ketidaktahuan merupakan sebab berpalingnya seseorang dari sesuatu. Oleh karenanya, mayoritas orang berpaling dari kebenaran dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan mereka.

Allah ta'ala berfirman,
 
بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ ۖ فَهُم مُّعْرِضُونَ

“Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling” [QS. Al-Anbiya`: 24]

Syaikh Prof. Dr Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim, Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen dan Profesor di Universitas Ummul Qura Mekkah. (Twitter : @saudalshureem) - Twit Ulama  

Jumat, 28 Desember 2018

Kisah Ashabul Kahfi

Kisah Ashabul Kahfi mengajarkan kepada kita bahwa setiap orang yang menginginkan keselamatan dari fitnah dengan mempertahankan agamanya, niscaya Allah akan menolong dan meneguhkannya. (Bukankah Allah telah berfirman yang artinya), “Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya” (QS. Al-Kahfi : 20)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama 

Kamis, 27 Desember 2018

Menjadi Penghujung Terakhir

Sesungguhnya jalan yang ujungnya adalah surga dan melihat kepada Rabb kita adalah jalan yang singkat dan mudah. Walaupun Anda merasa itu jalan panjang, Anda dapatkan berbagai ujian, cobaan dan rasa sakit. Teguhlah dan jadikan ujung jalan ini terus dalam benak Anda.

Dr. Abdullah al-Ju'aitsin Dosen ilmu hadits di Universitas Ibnu Su'ud, da'i di kementrian agama Saudi Arabia. (Twitter : @aboali1406) - Twit Ulama 

Rabu, 26 Desember 2018

Keberuntungan Yang Diberikan Taufik

Setelah menyebutkan orang-orang yang menyia-nyiakan waktu mereka dengan hal yang tidak berguna, Ibnul Jauzi رحمه الله berkata : “Aku mengetahui bahwasanya Allah tidaklah memberikan pengetahuan atas kemuliaan umur dan kadar berharganya waktu kecuali kepada orang yang ia berikan taufik dan ilham untuk menjaga waktunya.

Dr. Abdul Muhsin Al-Qaasim, Imam dan Khotib Masjid Nabawim Madinah, Saudi Arabia. (Twitter : @dr_alqassem) - Twit Ulama  

Selasa, 25 Desember 2018

Keadaan Umat Sekarang

"Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS. Asy-Syu’ara : 62).

Ini merupakan Perkataan Nabi (Musa عليه السلام) ketika ia menghadapi keadaan yang genting, sementara kaumnya telah putus asa, mereka yakin tidak akan selamat dan akan binasa.
Dalam kisah ini terdapat pelajaran yang sangat agung bagi setiap Muslim untuk merenungi keadaan umat Islam pada saat sekarang ini. (Yakni, miripnya keadaan umat Islam sekarang dengan keadaan umat Nabi Musa عليه السلام pada saat itu -pent)

Syaikh Azzam Muhammad al-Muhaisini, Imam Masjid Jami’ Aisyah, Mekkah, Arab Saudi. (Twitter : @azammohmad) - Twit Ulama  

Senin, 24 Desember 2018

Bolehnya Sholat dan Masuk Gereja

Umar bin Khattab رَضِيَ اللََّهُ عَنْه mengatakan, “sesungguhnya kami tidak masuk ke gereja mereka karena ada patung di dalamnya” (hadits mu’allaq riwayat Imam Bukhari) dapat diambil kesimpulan dari hadits tersebut bolehnya masuk ke gereja dan sholat di dalamnya jika tidak ada gambar dan patung.

Dr. Abdullah Al-Syurikah, Imam dan Khatib Masjid Ad-Duwailah, Kuwait. (Twitter : @dr_alshoreka) - Twit Ulama  

Minggu, 23 Desember 2018

Rumah Tangga Ingin Awet?

Diantara kesalahan terbesar dalam kehidupan berumah tangga adalah menyebarkan rahasia rumah tangga dan curhat kepada orang yang tidak bisa memberi solusi, jawaban, atau jalan keluar. Sehingga masalah justru menjadi semakin rumit.
Maka, jagalah rahasia rumah tanggamu.

Syaikh Hamd bin Abdurrahman al-Kus; Imam dan Khatib di Masjid di Kuwait. (Twitter : @hamadalkous) - Twit Ulama 

Sabtu, 22 Desember 2018

Mengingat Dalam Setiap Keadaan

“Orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring.” (QS. Ali Imran : 191).

Qatadah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : “Ingatlah Allah pada saat kamu berdiri. Kalau tidak sanggup, maka dalam kondisi duduk. Kalau tidak sanggup juga, maka dalam kondisi berbaring. Suatu kemudahan dan keringanan dari Allah.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama  

Jumat, 21 Desember 2018

Siapa Pembohong?

Sedusta-dustanya seseorang adalah dia yang berbicara mengenai kejujuran padahal dia sendiri seorang pembohong, atau mengenai keadilan padahal ia seorang yang zhalim, atau mengenai persatuan padahal ia pemecah belah, atau mengenai kemanusiaan padahal ia perusak/pembantai manusia.

Allah ta'ala berfirman, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff : 3)

Syaikh Prof. Dr. Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim, Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen Universitas Ummul Qura Mekkah. (Twitter : @saudalshureem) - Twit Ulama 

Kamis, 20 Desember 2018

Amal Bergantung Kondisi Hati

قال ابن تيمية رحمه الله

الأعمال لا تتفاضل بالكثرة، وإنَّما تتفاضل بما يحصل فى القلوب حال العمل

(٢٥ / ٢٨١) -  مجموع الفتاوى

Amal itu tidak menjadi lebih utama karena banyaknya, tapi ia jadi lebih utama karena kondisi hati ketika melakukannya. (Ibnu Taimiyyah رحمه الله, Majmu Fatawa 25/281).

Prof. Dr. Muhammad bin Khalifah al-Tamimi; Guru Besar Aqidah Universitas Islam Madinah, Rektor Universitas Al-Madinah Internasional. (Twitter : @ProfAlTamimi) - Twit Ulama    

Rabu, 19 Desember 2018

Bukan Menjadi Pencela

Ketika Anda terus-menerus mencela orang lain seakan-akan diri Anda adalah bentuk manusia yang paling benar dan baik sifatnya, maka saat itu Anda telah lupa bahwa kita diciptakan berbeda-beda. Maka jadilah seorang da’i, bukan pencela.

Dr. Thariq al-Hawwas; pengajar di Universitas Ibnu Su'ud, Saudi Arabia. (Twitter : @tariqhawas) - Twit Ulama 

Selasa, 18 Desember 2018

Tidak Mengkafirkan Muslim

Ibnu Taymiyyah رحمه الله mengatakan, “Tak boleh seorang pun mengkafirkan seorang muslim walaupun dia keliru atau salah, sampai tegak hujjah atasnya, dan dijelaskan bagaimana maksud hujjah tersebut. Siapa yang telah jelas keislamannya dengan yakin, tak kan bisa dihapuskan dengan keraguan.”

Dr. Shalih As-Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al-Qashim, Saudi Arabia. (Twitter : @_salehalsultan) - Twit Ulama  

Senin, 17 Desember 2018

Siapa Pembohong?

Sedusta-dustanya seseorang adalah dia yang berbicara mengenai kejujuran padahal dia sendiri seorang pembohong, atau mengenai keadilan padahal ia seorang yang zhalim, atau mengenai persatuan padahal ia pemecah belah, atau mengenai kemanusiaan padahal ia perusak / pembantai manusia.

Allah ta'ala berfirman, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff : 3).

Syaikh Prof. Dr. Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim; Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen Universitas Ummul Qura Mekkah (Twitter : @saudalshureem) - Twit Ulama 

Minggu, 16 Desember 2018

Bentuk Sabarnya Ulama

Sabarnya para ulama :
(1) Abu Ubaid tekun 40 tahun menulis kitab “Gharibul Hadits”,
(2) Ibnu Abdil Barr, tekun 30 tahun menulis “at-Tamhid”,
(3) Ibnu Hajar, tekun 23 tahun menulis “Fathul Bari” dan
(4) kakekku 40 tahun menulis “Hasyiyah Ar-Raudh”.

Syaikh Abdul Malik bin Abdurrahman Al-Qasim, salah seorang murid dari Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh at-Tamimi (Twitter : @dr_alqassem) - Twit Ulama  

Sabtu, 15 Desember 2018

Tahan Amarahmu

Allah Ta’ala memuji mereka yang memiliki sifat ini dalam firman-Nya,
 
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين
 
“Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Ali ‘Imran : 134).

Rasulullah ﷺ bersabda,
 
« مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ »

“Barangsiapa yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya” [HR Abu Dawud (no. 4777), at-Tirmidzi (no. 2021), Ibnu Majah (no. 4186) dan Ahmad (3/440), dinyatakan hasan oleh imam at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani.].

Yang Menyia - nyiakan

Tiga hal yang bisa menyia-nyiakan waktumu :
(1) menyesal tentang sesuatu yang sudah engkau lewatkan, karena hal itu tak bisa kembali,
(2) membandingkan dirimu dengan orang lain, karena itu tak bermanfaat,
(3) mencoba membuat semua manusia ridha, karena itu tak bisa terjadi.

Dr. Ahmad Isa al-Mu’sharawi; ketua lajnah tashih al-Qur'an di al'Azhar, Doktor ilmu hadits Universitas al-Azhar, Mesir. (Twitter : @elmasrw) - Twit Ulama  

Jumat, 14 Desember 2018

Menjadi Mukmin Banyak Berdzikir

Allah mencela orang-orang munafik dengan mengatakan mereka : “Tidak berdzikir mengingat Allah kecuali sedikit” (QS. an-Nisaa' : 142).

Maka jadilah seorang mukmin yang banyak berdzikir mengingat Allah, pagi dan petang.

Sheikh Muhammad Ibn Sulaiman al-Muhaisini, Imam of Masjid al Rajhi, Mekkah. (Twitter : @almohisni) - Twit Ulama  

Tidur Pagi Bukan Kebiasaan Para Salaf

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari Abu Wa’il Syafiq bin Salamah al Asadi, ia berkata : Suatu hari, usai kami shalat Shubuh, kami pergi menemui 'Abdullah bin Mas'ud. Kami mengucapkan salam di sisi pintu. Kami diizinkan masuk. Namun kami putuskan untuk menunggu sejenak (di luar).
Seorang budak berkata: "Tidakkah kalian masuk saja?"
Kami masuk, dan ia (Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه) sedang duduk bertasbih.
Dia bertanya: "Apa yang menghalangi kalian masuk, padahal sudah dipersilahkan?"
“Tidak apa-apa. Hanya saja kami mengira masih ada anggota keluarga yang masih tidur (sehingga kami tidak langsung masuk ke dalam)," jawab kami.
Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata: "Kalian mengira keluarga Ibnu Ummu Abd (maksudnya ia sendiri) adalah orang-orang yang lalai?"
Ia meneruskan untuk bertasbih, sampai tatkala mengira matahari telah terbit, ia memanggil budaknya dengan bertanya: "Lihatlah, apakah sudah terbit?"
Budak itu melihatnya, tetapi belum terbit. Maka ia (Ibnu Mas’ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه) meneruskan tasbihnya. Sampai ketika mengira matahari telah terbit, maka ia memerintahkan budak perempuannya: "Wahai, budak. Tolong lihat, apakah sudah terbit?"
Ia (budak itu) melihat, dan ternyata matahari sudah terbit. Maka Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَقَالَنَا يَوْمَنَا هَذَا وَلَمْ يُهْلِكْنَا بِذُنُوبِنَا

“Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan hari kami ini, tidak membinasakan kami dengan dosa-dosa kami". [Shahih Muslim (1/564)]

Syaikh ‘Abdur Razzaq Al Badr berkata,”Dialog dalam atsar di atas mencerminkan gambaran secara jelas tentang kehidupan yang penuh dengan vitalitas dan tekad tinggi untuk mengoptimalkan waktu pagi hari di kalangan para salafush shalih rahimahullah , terutama para sahabat lantaran kedalaman ilmu din, sehingga mereka memberikan segala sesuatu pada tempatnya masing-masing.”[Fiqhul Ad'iyah wal Adzkar (3/45)]

Ketika Abu Wa’il dan kawan-kawannya datang kepada Ibnu Mas’ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه, saat itu adalah waktu-waktu yang penuh berkah lagi berharga. Yaitu waktu untuk tekun dan melakukan dzikir kepada Allah, dan meningkatkan semangat menambah kebaikan. Hanya saja, tidak sedikit orang yang kurang memperhatikan. Waktu yang sangat berharga itu menjadi sia-sia, dilewatkan dengan tidur, bermalas-malasan dan patah semangat, atau disibukkan dengan perkara-perkara yang kurang bermanfaat. Apalagi jika mengawalinya dengan kegiatan yang diharamkan. Wal iyadzu billah!

Pagi hari laksana masa muda yang penuh dengan vitalitas, dan sore hari ibarat masa tua yang hanya menyisakan tubuh tanpa daya. Barangsiapa yang terbiasa dengan sesuatu kebiasaan pada masa mudanya, niscaya ia terbiasa mengerjakannya pada masa tuanya. Demikianlah, aktifitas seseorang pada pagi harinya akan mempengaruhi semangat kerja sepanjang harinya. Jika ia memulai dengan tekun, maka akan menyelesaikan harinya dengan penuh ketekunan. Jika mengawalinya dengan kemalasan, maka itulah yang akan dominan. Barangsiapa mampu mengendalikan hari, yaitu awalnya, niscaya seluruh harinya akan selamat dengan izin Allah. Dia akan ditolong untuk dapat mengerjakan kebaikan dan keberkahan. Ini seperti pepatah “harimu bagaikan ontamu, apabila yang pertama dapat engkau taklukkan, niscaya onta-onta di belakangnya akan mengikutimu”. Makna pepatah ini sejalan dengan pernyataan Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه : "Segala puji bagi Allah yang telah membebaskan hari kami ini, tidak membinasakan kami dengan dosa-dosa kami".

Kajian lengkapnya di : almanhaj 

Kamis, 13 Desember 2018

Korbankanlah yang Fana demi yang Kekal !

"قال ابن مسعود رضي الله عنه: من أراد الآخرة أضر بالدنيا، ومن أراد الدنيا أضر بالآخرة، فيا قوم أضروا بالفاني للباقي"

فصل الخطاب في الزهد والرقائق والآداب٦٣

“Siapa yang ingin akhirat korbankanlah dunianya. Siapa yang ingin dunia korbankanlah akhiratnya. Wahai sekalian manusia korbankanlah yang fana demi yang kekal!”
(Ibn Mas’ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه)

Prof. Dr. Muhammad bin Khalifah al-Tamimi, Guru Besar Aqidah Universitas Islam Madinah, Rektor Universitas Al Madinah Internasional. (Twitter : @ProfAlTamimi) - Twit Ulama      

Rabu, 12 Desember 2018

Sebab Kesesatan

Di antara sebab-sebab kesesatan :
(1) Mencampurkan Al Haq dengan kebatilan
(2) Menyembunyikan kebenaran
(3) Menginginkan dunia
(4) Menjual ayat Allah dengan harga yang rendah
(5) Tak adanya rasa takut kepada Allah
(6) Meninggalkan ibadah
(7) Lupa dengan akhirat.

Dr. Sa’ad Asy-Syitsriy; Doktor dalam bidang Ushul Fiqh, pernah menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (Lembaga Ulama Senior di Saudi Arabia), kini menjabat dosen di King Saud University (KSU), Riyadh. (Twitter : @Dr_Alshathry) - Twit Ulama 

Selasa, 11 Desember 2018

Perlawanan Tekoa


ARSIP VIDEO (11 November 2018) : Konfrontasi antara pemuda Palestina dengan serdadu penjajah "israel" di kota Tekoa selatan, Betlehem, Palestina.

Yang Beriman Dengan Ketaqwaan

Memahami al-Qur'an, mudah dilakukan oleh orang yang disebutkan dalam awal surat al-Baqarah. “Petunjuk bagi orang yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman pada yang ghaib, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami karuniakan kepada mereka” (QS. al-Baqarah : 2-3).

Dr. Sa’ad Asy-Syitsriy; Doktor dalam bidang Ushul Fiqh, pernah menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (Lembaga Ulama Senior di Saudi Arabia), kini menjabat dosen di King Saud University (KSU), Riyadh. (Twitter : @dr_abusalah) - Twit Ulama  

Senin, 10 Desember 2018

Meluangkan Waktu

قبل الافطار ستجتمع آخرساعه من يوم الجمعة ودعوة صائم فرغوا انفسكم لهذه اللحظات وانثرواأمنياتكم ولاتنسون الموتى واخواننا المجاهدين في كل مكان

Sebelum berbuka puasa (di hari Jumat –pent) akan berkumpul waktu-waktu akhir hari Jumat dan doa orang berpuasa (keduanya sebab lebih terkabulnya doa -pent), maka luangkan waktu untuk berdoa pada waktu ini, sampaikan keinginanmu, dan jangan lupa berdoa untuk saudara-saudara kita yang telah wafat dan saudara-saudara kita para mujahid di manapun mereka.

Dr. Hasan al-Husaini seraong Da'i dari Bahrain, anggota majelis ulama negara-teluk teluk.(Twitter : @7usaini) - Twit Ulama   

Minggu, 09 Desember 2018

Ujian Kesabaran

"قال بعض السلف: ابتلينا بالضراء فصبرنا، وابتلينا بالسراء فلم نصبر"

فصل الخطاب ص٨١ 

“Sebagian salaf berkata, ‘Kami diuji dengan kesempitan maka kami bisa bersabar, namun kami diuji dengan kelapangan maka kami pun tidak bisa bersabar atasnya”

Prof. Dr. Muhammad bin Khalifah al-Tamimi, Guru Besar Aqidah Universitas Islam Madinah, Rektor Universitas Al Madinah Internasional. (Twitter : @ProfAlTamimi) - Twit Ulama    

Sabtu, 08 Desember 2018

Jika Disegerakan, Maka Bersegeralah !

Khalid bin Mi’dan mengatakan, “Jika dibukakan untukmu pintu kebaikan, maka segeralah menempuhnya, karena Anda tak tahu kapan pintu itu akan tertutup lagi” (As-Siyar : 4/540).

Maka bersungguh-sungguhlah, selama masih punya kemampuan, selama masih ada waktu.

Dr. Daghsy bin Syabib al-‘Ajmi Imam, Khatib dan Dosen Universitas Islam Kuwait. (Twitter : @D_dagsh_alajmi) - Twit Ulama   

Jumat, 07 Desember 2018

Sedusta - Dusta Orang

Sedusta-dustanya seseorang adalah dia yang berbicara mengenai kejujuran padahal dia sendiri seorang pembohong, atau mengenai keadilan padahal ia seorang yang zhalim, atau mengenai persatuan padahal ia pemecah belah, atau mengenai kemanusiaan padahal ia perusak/pembantai manusia. Allah ta'ala berfirman, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff : 3).

Syaikh Prof. Dr. Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim, Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen Universitas Ummul Qura Mekkah. (Twitter : @saudalshureem) - Twit Ulama   

Kamis, 06 Desember 2018

Rasul Sebagai Teladan

Ibnu Hazm رحمه الله berkata: “Perjalanan hidup Nabi Muhammad ﷺ, bagi orang yang merenungkannya, pasti akan membenarkan kenabiannya dan dia akan benar-benar menyaksikan bahwa beliau adalah utusan Allah. Seandainya tidak ada mukjizat yang turun kepada Nabi selain hanya perjalanan hidupnya, niscaya sudah cukup untuk meyakini kenabian beliau”

Prof. Dr. ‘Ashim Al-Qoryuutiy, professor dalam bidang ilmu hadits di Universitas Al-Imam Muhammad bin Su'ud,Riyadh,KSA. (Twitter : @alqaryooti) - Twit Ulama 

Rabu, 05 Desember 2018

Yang Akidahnya Rusak

Sesungguhnya orang yang mensifati Allah dengan kata-kata keji, membunuh para Nabi dan mencela mereka dengan celaan yang buruk (Orang Yahudi –pent), tak mengherankan kalau orang model seperti ini berani melakukan tindakan kriminal yang mereka perbuat seperti sekarang ini. Akidah rusak merekalah yang menjadi sumbernya, dan yang lainnya adalah cabangnya.

Syaikh Prof.Dr. Ahmad at-Tuwaijiri, Dosen Akidah dan Perbandingan Mazhab Universitas Imam Muhammad bin Su’ud Saudi Arabia. (Twitter : @DrHamad_AlTuwaj) - Twit Ulama  

Nussa Bisa


Kisah kartun atau serial animasi Nussa itu menceritakan tentang kakak beradik yang bernama Nussa dan Rara. Ceritanya memuat pesan-pesan Islami yang disampaikan dengan alur sederhana. Serial ini digarap bareng The Little Giantz dan 4 Stripe Productions. Aktor Mario Irwinsyah jadi salah satu penggagas lahirnya serial ini.

Jadi, Nussa adalah kartun atau serial animasi karya anak bangsa Indonesia, di mana kartun ini mengajarkan nilai-nilai moral dan mendidik di dalamnya.

Selasa, 04 Desember 2018

Kesuksesan

Qona’ah dan merasa cukup adalah kesuksesan: Nabi kita ﷺ berkata, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, kemudian dia diberi kecukupan, kemudian Allah memberikan sikap Qona’ah kepadanya terhadap apa yang Allah berikan kepadanya” (HR. Muslim)

Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al-Imam, anggota lembaga editorial dan pusat penelitian dan studi Majalah al-Bayan. (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama 

Senin, 03 Desember 2018

Kewajiban Tanpa Diperdebatkan

Siapa yang melepaskan diri dari hawa nafsunya dan mau berhakim kepada Al-Qur'an dan Sunnah serta mengikuti jejak ulama dari kalangan sahabat nabi dan orang-orang setelah mereka, seperti Imam Ahmad bin Hambal, dia akan yakin bahwa mentaati pemerintah yang muslim adalah sebuah kewajiban yang tidak perlu diperdebatkan.

Syaikh Wadhah bin Sa’id asy-Sya’bi; da’i di Uni Emirat Arab, lulusan Magister ilmu syari’ah di Universitas Asy Syariqah. (Twitter : @w_shaebi) - Twit Ulama  

Minggu, 02 Desember 2018

Tolak Ukur Kekayaan

Kaya bukan sekedar banyak harta. Banyak orang yang kaya harta, tapi miskin iman, miskin ilmu, miskin cinta, tak punya perasaan dan kelembutan hati!

Dr. Abdullah At-Tuwaijiri,  Profesor di Muhammad bin Saud Islamic University. (Twitter : @tuijaaa2) - Twit Ulama  

Sabtu, 01 Desember 2018

Salaf dan Sifat Zuhud

Yusuf bin Asbath pernah mendengar Sufyan Ats-Tsauri رحمه الله berkata: “Aku tidak pernah melihat kezuhudan yang lebih sulit daripada kezuhudan terhadap kekuasaan. Kita banyak menemui orang-orang yang zuhud dalam masalah makanan, minuman, harta dan pakaian. Namun ketika diberikan kekuasaan kepadanya maka iapun akan mempertahankan dan berani bermusuhan demi membelanya.”
Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang lelaki yang memiliki seribu dinar apakah termasuk zuhud? Beliau menjawab: “Bisa saja, asalkan ia tidak terlalu gembira bila bertambah dan tidak terlalu bersedih jika berkurang.”
Demikianlah beberapa petikan mutiara salaf yang insya Allah berguna bagi kita dalam menuju proses penyucian jiwa. Semoga Allah senantiasa memberi kita kekuatan dalam meniti jejak generasi salaf dalam setiap aspek kehidupan.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun VI/1423H/2002M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]

Baca selengkapnya di almanhaj.or.id  

Katakan Kepada Hawa Nafsumu

"Setiap kali hawa nafsumu mendorongmu untuk tidak beramal, katakana padanya : boleh jadi dengan amal ini aku masuk ke dalam surga." (Ibnul Qoyyim رحمه الله).

Kurangi santai-santaimu untuk alam kuburmu, sedikitkan main-main dan tidurmu. Karena nanti kau akan tidur, pagi harinya kemudian terjadi di hari kiamat.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama