"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 30 September 2017

Sunnah Yang Ditinggalkan

Sunnah yang sudah banyak ditinggalkan, dan sedikit sekali yang melakukannya : Dulu Nabi ﷺ apabila beliau pulang dari safar, beliau pertama kali kan datang ke masjid kemudian sholat 2 rakaat di masjid” (dishahihkan oleh al-Albani)

Dr. Thariq al-Hawwas; pengajar di Universitas Ibnu Su’ud, Saudi Arabia. (Twitter : @tariqhawas) - Twit Ulama 

Jumat, 29 September 2017

‘Azab Kubur

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 409 - 410 menuturkan bahwa Allah ta’ala berfirman yang artinya : “Api neraka, mereka dibawa ke sana pagi dan petang, dan pada hari qiamat dikatakanlah : Masuklah kaum Fir’aun itu ke dalam siksaan yang sangat keras”. (QS. Al-Mukmin (40) : 46).
Dan telah terkenal dari Rasulullah s.a.w. dan salaf yang sholeh, dimana mereka berlindung dengan Allah dari ‘azab kubur.
‘Azab kubur itu adalah mungkin. Maka wajiblah membenarkannya. Dan tidak menjadi halangan daripada membenarkannya oleh bercerai-berainya anggota tubuh mayat di dalam perut binatang buas dan tembolok burung. Sebab yang memperoleh kepedihan ‘azab dari hewan itu ialah bahagian-bahagian tertentu yang ditakdirkan Allah ta’ala kepada mengembalikan dapatnya ‘azab kepadanya.
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Akhlak Rasulullah

‘Aisyah r.a. berkata : Akhlak budi pekerti Rasulullah   itulah Al-qur’an. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 625.

Kamis, 28 September 2017

Rabbani

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 79 - 80 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ اللَّـهُ الْكِتٰبَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا۟ عِبَادًا لِّى مِن دُونِ اللَّـهِ وَلٰكِن كُونُوا۟ رَبّٰنِيِّۦنَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتٰبَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ

Tidak layak bagi seseorang setelah diberikan Allah kepadanya Alkitab, hukum-hukum dan kenabian kemudian mengatakan kepada manusia, "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembah kepadaku, bukan penyembah kepada Allah", tetapi (layaklah dia berkata), "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, sebab kamu selalu mengajarkan Alkitab dan selalu mempelajarinya, (79).

وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَن تَتَّخِذُوا۟ الْمَلٰٓئِكَةَ وَالنَّبِيِّۦنَ أَرْبَابًا ۗ أَيَأْمُرُكُم بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ

dan tidaklah dia menyuruh menjadikan malaikat dan nabi-nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kafir setelah kamu menjadi muslim?". (80).
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat Ibnu Ishaq dan Baihaqi yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa ketika pendeta-pendeta kaum yahudi dan kaum nashara Najran berkumpul di hadapan Rasulullah ﷺ dan diajak masuk Islam, berkatalah Abu Rafi' al-Quradzi : "Apakah tuan menginginkan agar kami menyembah tuan seperti nashara menyembah Isa?" Rasulullah ﷺ menjawab : "Ma'adzallah (Aku berlindung kepada Allah daripada itu)". Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan : 79, 80) sebagai sanggahan bahwa tiada seorang Nabi pun yang mengajak ummatnya untuk menyembah dirinya sendiri.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 99 - 100.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 109.

Ke-Arab-Arab-an

"Semua orang berpakaian seperti orang Arab, ber-adat istiadat Arab, kenapa nggak pada pindah aja ke Arab ya?"

Note Trip, 7 Muharram 1439 H. Celotehan para pembenci pada orang yang mengukuhkan diri memantaskan ketaatan pada agamanya. Sungguh jauh-jauh tahun sudah ada, bahkan sebelum banyak orang-orang Islam yang berbondong-bondong kembali pada Qur'an dan Sunnah. Jauh-jauh hari sebelum ada teknologi internet dan celotehan itu marak di medsos. Bahkan serangan itu puluhan tahun sudah ku dengar menyusup hingga ke desa-desa terpencil yang akses masuk desa hanya ada di pagi hari dan sore hari, pergi dan pulang ataupun pulang dan pergi. Bahkan ketika mereka dinasehati mereka hanya percaya kepada sang panutan tertentu. Teringat masa kejatuhan Kerajaan Islam Demak, tersebab liciknya sang panutan pemutar-balik kebenaran. Juga dendang riang permainan dari akal bulus manusia tak ber-Tuhan.
Perjalanan bertahun-tahun terus akan memberiku wawasan, bertemu kebaikan dan keburukan. Dan hanya Tuhanlah pokok penuntun setiap pijakan.

Anti Kritik

Salah satu tanda kesengsaraan pada diri manusia adalah resisten terhadap nasehat (termasuk diantaranya kritikan yang membangun -pent), tidak melihat betapa banyak kekeliruan yang telah dilakukan.
Akibatnya, alih-alih memperbaiki diri, yang ada hanyalah sibuk membela diri.

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi. (Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama 

Rabu, 27 September 2017

Asal Penciptaan Makhluk

‘Aisyah r.a. berkata : Rasulullah bersabda : Malaikat terjadi dari cahaya dan jin dari nyala api dan dijadikan Nabi Adam sebagaimana dijelaskan bagi kamu dalam ayat Al-Qur’an. Yaitu dari tanah dan air. (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 624.

Senin, 25 September 2017

Kabar Gembira

Kabar gembira untuk para “mata-mata”:
“Jangan kalian ghibahi kaum muslimin, jangan juga kalian cari-cari aibnya! Siapa yang mencari-cari aib kaum muslimin, Allah akan cari aibnya, kemudian Allah bongkar, walau dia bersembunyi di rumahnya” (HR Abu Daud).

Dr. Mahran Mahir Utsman; Da'i dan Ulama dari Negeri Sudan. (Twitter : @MahranMahir) - Twit Ulama 

Yang Pertama Disidangkan di Hari Qiyamat

Ibn Mas’ud r.a. berkata : Bersabda Nabi : Pertama yang diputuskan pada hari Qiyamat di antara persengketaan manusia ialah soal penumpahan darah.  (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 624.

Minggu, 24 September 2017

Dengan Kehendak-Nya

Abu Darda رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata, “Kalau bukan karena Allah menolak bala’ dari mereka yang tidak shalat berjamaah di masjid, dengan sebab manusia yang hadir shalat di masjid, dan dari mereka yang tidak ikut berperang, dengan sebab amalan mereka yang berperang, niscaya semua manusia akan mendapat adzabNya

Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al-Imam, anggota lembaga editorial dan pusat penelitian dan studi Majalah al-Bayan. (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama   

Sabtu, 23 September 2017

Pentingnya Kondisi Hati

Jagalah kondisi hatimu. Tidak akan bermanfaat baiknya lahiriahmu kalau rusak hatimu -Ibnul Jauzi رحمه الله-

Syaikh Abdurrahman ad-Dahami; Imam dan Khatib di Masjid Az-Zahra, Bukairiah, KSA. (Twitter : @aldhamei) - Twit Ulama   

Sifat Malu adalah Ajaran Nabi-Nabi

Abu Mas’ud رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Bersabda Nabi : Sesungguhnya setengah dari apa yang didapat orang-orang daripada ajaran-ajaran Nabi-Nabi yang dahulu : Jika kau tidak malu maka berbuatlah sekehendakmu. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 624.

Jumat, 22 September 2017

Bahaya Aqidah Syi'ah

Merupakan bentuk pengaburan terhadap umat Indonesia, tatkala berkata : "Syiah tidak semua sesat, syiah itu bersekte-sekte"
Sementara syi'ah yang beredar di Indonesia adalah syi'ah yang suka mengkafirkan para sahabat, yang merendahkan ibunda 'Aisyah, menjatuhkan Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiallahu 'anhum.
Tidak sadarkah dirinya bahwa ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap umat muslim Indonesia?, seharusnya seorang tokoh menjelaskan akan bahaya aqidah syi'ah, bukan malah mengaburkan dan menggampangkan aqidah sesat !!
Semoga Allah memberi petunjuk semuanya kepada kebenaran.
Yakinlah, bagaimanapun kebusukan berusaha untuk dibungkus dengan parfum, maka suatu hari akan terbongkar juga kebusukan tersebut.

Firanda Andirja; 6 Maret 2015, pukul 5 : 05 WIB.

Sunnah Di Hari Ini

Mandi, memakai minyak wangi, bersiwak, memakai baju yang baik, bershawalat kepada Nabi ﷺ, membaca surat al-Kahfi, datang pagi hari dan dekat dengan imam, diam ketika khutbah. Berapa sunnah-sunnah yang sudah kau kerjakan (di hari Jumat) ini?

Syaikh Muhammad bin Sulaiman al-Muhaisini, Imam Masjid al-Rajhi, Mekkah. (Twitter : @almohisni) - Twit Ulama   

Kamis, 21 September 2017

Mohon Ampunan untuk Saudara Muslim yang Lain

Ashim Al-Ahwal dari Abdullah bin Sarjas رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Saya bertanya : Ya Rasulullah Allah telah mengampunkan bagimu. Jawab Nabi : Juga bagimu hai Abdullah. Ashim berkata : Apakah Rasulullah memintakan ampun untukmu? Jawabnya : Ya dan bagimu. Kemudian Nabi membacakan ayat : "...Wastaghfir lidzanbika walilmu‘minina walmu ‘minat..." (mintalah ampun untuk dosamu dan untuk kaum mu’minin dan mu ‘minat). (TQS. Muhammad (47) : 19). (HR. Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 623-624.

Sumpah Palsu

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 77 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّـهِ وَأَيْمٰنِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُو۟لٰٓئِكَ لَا خَلٰقَ لَهُمْ فِى الْءَاخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّـهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menjual janji Allah dengan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit (mengorbankan agamanya dengan kepentingan dunia), mereka itu tiada memperoleh bagian (pahala) di akhirat. Dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka, tidak akan memandang mereka pada hari kiamat, tiada (pula) mensucikan mereka (dari dosa) dan untuk mereka azab yang pedih.

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat asy-Syaikhani yang bersumber dari al-Asy'ats mengemukakan bahwa al-Asy'ats mengadu kepada Rasulullah ﷺ karena tanah miliknya direbut oleh seorang yahudi. Nabi ﷺ bersabda kepada al-Asy'ats : "Apakah kau mempunyai bukti?" Jawab al-Asy'ats : "Tidak". Bersabda Nabi ﷺ kepada yahudi : "Bersumpahlah kau!" al-Asy'ats berkata : "Kalau begitu, dia berani bersumpah, dan akan hilang hartaku". Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan : 77) sebagai peringatan kepada orang yang mau bersumpah palsu.
Dalam riwayat lain al-Bukhari yang bersumber dari Abdullah bin Ali aufa mengemukakan bahwa ada seorang yang berdagang di pasar, menjual barang dagangannya, kemudian bersumpah atas nama Allah bahwa barangnya telah diserahkan padahal ia belum memberikannya. Perbuatan itu dilakukan kepada orang-orang Islam. Maka turunlah ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan : 77) sebagai peringatan kepada orang-orang yang bersumpah palsu.

Keterangan :
Menurut al-Hafidh Ibnu Hajar dalam syarah Bukhari, kedua hadits tersebut diatas tidaklah bertentangan, bahkan bisa jadi turunnya ayat ini berkenaan dengan kedua peristiwa itu.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 98 - 99.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 108.

Kenikmatan Dari Sang Rabbi

Memori yang indah, menghidupkan kembali hati, mendatangkan kebahagiaan, padahal itu hanyalah kenangan dari masa lalu! Maka bagaimana lagi dengan nikmat yang engkau rasakan sekarang ini? “Adapun dengan nikmat Rabbmu maka ceritakanlah” (QS. adh-Dhuha : 11)

Dr. Nuh asy-Syahri, dosen di Universitas King Abdul Aziz, Direktur Ma’had Imam asy-Syathibi, Jeddah. (Twitter : @NoohAlshehri) - Twit Ulama 

Rabu, 20 September 2017

Masjid Al-Muttaqin Kaliwungu Kendal

Masjid Al-Muttaqin Kaliwungu 
Jalan Kyai Asy'ari Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Indonesia

Berdasarkan cerita warga setempat, masjid ini pertama kali didirikan oleh ulama Kyai Asy’ari / Kyai Guru pada jaman Mataram atau sekitar tahun 1653 M. Letaknya tepat dipinggir jalan utama Kaliwungu. Bangunannnya terlihat megah dengan sejumlah kubah-kubah kecil berwarna emas maupun perak.

Sebagai Perumpamaan

“Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar” (QS. Al-Qashash : 79).

Ayat ini adalah perumpamaan bagi ahli dunia (ayat berbicara tentang kisah Qarun -pent). (Di dunia) barangsiapa yang memiliki harta, pangkat, dan kekuasaan, ialah yang paling layak untuk dinikahi, diterima syafaatnya, dan dimuliakan dalam majelis.

Prof. Dr Nashir al-Umar Ketua Majlis Ulama Internasional untuk Tadabbur al-Qur'an. (Twitter : @naseralomar) - Twit Ulama  

Selasa, 19 September 2017

Nilai Pasar

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Bersabda Nabi : Tempat yang amat disukai oleh Allah ialah Masjid dan yang paling dibenci oleh Allah ialah pasar-pasar. (HR. Muslim).

Salman Al-Farisi رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Kalau dapat jangan sampai kau pertama orang yang masuk ke dalam pasar dan jangan yang terakhir keluar daripadanya, karena pasar itu tempat perjuangan syaithon dan di sana dia memasang benderanya.  (HR. Muslim).

Salman رَضِيَ اللََّهُ عَنْه juga berkata : Rasulullah ﷺ bersabda : Janganlah menjadi pertama orang yang masuk pasar dan jangan akhir orang yang keluar daripadanya, karena didalam pasar itu syaithon bertelor dan beranak.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 623.

Yang Terlalaikan

Di antara kesalahan para da'i ialah membatasi Islam hanya pada soal adab dan etika. Mereka meninggalkan pembahasan tauhid, halal, dan haram. Seandainya Nabi ﷺ membatasi seperti pembatasan para da'i tersebut, orang yang pertama kali beriman ialah Abu Lahab.

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi. (Twitter : @abdulaziztarefe) - Twit Ulama 

Senin, 18 September 2017

Konsep Beramal

Siapa yang beramal untuk dunianya, maka marah dan senangnya akan mengikut urusan dunianya saja, tak ada urusan dengan akhiratnya. Nabi ﷺ bersabda, “celakalah hamba dinar, celaka hamba dirham, celaka hamba pakaian, jika dia diberi dia ridha, jika tak diberi dia murka”.

Syaikh Dr. Muhammad al-Barrak, dosen di Universitas Ummul Qura, anggota Rabithah Ulama Muslim. (Twitter : @mohamdalbarrak) - Twit Ulama 

Minggu, 17 September 2017

Ummat yang Dikagumi Allah

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Kamulah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan bagi sekalian manusia. Berkata Abu Hurairah : Sebaik-baik manusia ialah manusia yang datang dengan dirantai pada lehernya, (sebagai tawanan) dan kemudian mereka masuk ke dalam Islam. (HR Buchary).

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Bersabda Rasulullah : Allah kagum melihat suatu kaum yang dipaksa masuk sorga dengan rantai. Yaitu mereka yang tertawan dan diikat dengan rantai kemudian masuk Islam hingga masuk ke dalam sorga. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 622.

Mengesakan Allah

“Dan Allah memperingatkan kalian dengan Dirinya” (QS. Ali Imran : 30). Allah memperingatkan kalian agar tidak menyelisihi-Nya sehingga kalian mendapatkan kemurkaan dan azab-Nya.

Syaikh Prof.Dr Ahmad Muhammad al-Khalil Dosen Universitas Qashim, Saudi Arabia. (Twitter : @DrAlKhlil) - Twit Ulama  

Sabtu, 16 September 2017

Manfaat Sedekah Dan Istighfar

Di antara sebab keselamatan dari api neraka : sedekah dan istighfar. Nabi ﷺ bersabda, “Wahai sekalian wanita, bersedekahlah dan perbanyak istighfar, karena sungguh aku benar-benar melihat kalian (kaum wanita) ialah mayoritas penghuni neraka” (HR. Muslim).

Dr. Muhammad Al-Habdan, anggota Rabithah Ulama’ Al-Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin). (Twitter : @dr_alhabdan) - Twit Ulama  

Jumat, 15 September 2017

Wasiat Bagi Yang Muda !

Masa muda adalah masa energik, masa produktif, masa untuk merasakan kelezatan ibadah. Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Aash radhiallahu 'anhu ia berkata ;

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ؟ " قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: "فَلَا تَفْعَلْ نَمْ وَقُمْ وَصُمْ وَأَفْطِرْ، فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْرِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْجَتِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku : "Bukankah aku dikabarkan bahwasanya engkau (senantiasa) berpuasa (sunnah) di siang hari dan engkau sholat malam suntuk?".
Aku (Abdullah bin 'Amr) berkata : "Tentu benar".
Beliau berkata, "Janganlah kau lakukan, bangun untuk sholat malam-lah dan tidurlah !, berpuasalah dan berbukalah !, karena sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau tunaikan, tamumu punya hak yang harus kau tunaikan, dan istrimu punya hak yang harus kau tunaikan"
.

Sejarah telah mengabadikan sikap-sikap hebat para pemuda yang mengenal Rob mereka, berpegang teguh dengan agama mereka, maka Al-Qur'an pun mengabadikan kenangan mereka. Allah berfirman tentang Ibrahim 'alaihis salam


قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ

Mereka (para penyembah berhala) berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ". (QS Al-Anbiyaa : 60).

Allah berfirman tentang para pemuda Ashabul Kahfi

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى (١٣)وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا (١٤)

Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh dari kebenaran". (QS Al-Kahfi 13-14).

Para pemuda adalah kekuatan umat, harapan masa depan, mereka memiliki kedudukan dalam Islam. Dan diantara 7 golongan yang dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, adalah –sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- :

شَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ

"Pemuda yang tumbuh di atas ibadah kepada Allah"

Masa muda adalah pancaran sinar yang mempengaruhi masyarakat, adalah tekad dan kekuatan, semangat dan darah muda, yang sifat-sifat ini mengharuskan seorang pemuda untuk mengatur kehidupannya dengan kepemimpinan yang dibangun di atas pribadi yang bijak. Mengontrol jiwa dan mengekang hawa nafsunya, serta mengarahkan jiwanya kepada kebaikan dan kemenangan. Pribadi yang bijak yang bisa menggariskan tujuan-tujuan yang mengarahkan ambisinya, sehingga mengangkatnya ke tangga kejayaan, menjadikannya berperan dalam kehidupan dan memiliki visi di atas muka bumi.

Jika kehidupan pemuda hampa dari visi dan tujuan maka jadilah kehidupannya tanpa arti, perhatiannya menjadi kurang.

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (٦٤)

Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS Al-Ankabuut : 64)

Waktu merupakan aset termahal yang dimiliki oleh para pemuda dalam kehidupannya. Dalam waktu, seorang pemuda menanamkan harapannya dan merealisasikan tujuannya. Waktunya diisi dengan ilmu yang bermanfaat, dengan amal sholeh, dengan ibadah dan ketaatan, disertai wawasan yang bermanfaat, dan dalam visi-visi yang membuahkan hasil dan produktivitas yang bermanfaat, dan amalan-amalan yang meluruskan tingkah lakunya dan mengangkat kehidupannya. Waktu diisi dengan keahlian-keahlian yang mengembangkan bakatnya dan pekerjaan yang membangun masa depannya.
Jika waktu menjadi kosong dari visi dan tujuan yang tinggi, maka akan masuklah pemikiran-pemikiran yang keliru, maka tersibukanlah sang pemuda dengan perkara-perkara yang sia-sia, dengan memikirkan perkara-perkara yang rendahan, serta semakin menguat dorongan untuk menyimpang.
Waktu kosong adalah tanah yang subur untuk menabur benih-benih kotoran dan kesesatan. Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata :

وَالنَّفْسُ إِنْ لَمْ تُشْغِلْهَا بِالْحَقِّ شَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ

"Dan jika engkau tidak menyibukkan jiwamu dengan kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan"

Diantara hal yang berbahaya adalah membuang-buang waktu untuk browsing halaman-halaman situs-situs internet dan media sosial yang merusak akidah, mempengaruhi tingkah laku, menggoncang akhlak, serta melemahkan hubungan tali kekeluargaan, dan mengantarkan pada sikap menyendiri dan menjauh dari masyarakat. Dan dampak dari hal ini sudah jelas dan diketahui.
Pemuda menghadapi makar yang dihembuskan oleh musuh-musuh, dengan menampilkan umbaran syahwat-syahwat yang haram, serta pengobaran gejolak syahwat yang merusak karakter pribadinya, menyia-nyiakan masa depannya, menghancurkan masa mudanya, dan terhamparkannya sang pemuda di medan kebingungan dan kesesatan. Serta memalingkannya dari perhatian terhadap visi dan tujuan-tujuan yang tinggi, dari perkara-perkara kemasyarakatan dan urusan umat, memalingkannya dari mentarbiyah dirinya dengan al-Qur'an dan pengisian hatinya dengan keimanan serta menempuh jalan orang-orang sholeh, demikian juga memalingkannya dari melampiaskan syahwatnya dengan cara-cara yang disyariatkan yang mewujudkan kebahagiaannya dan kemuliaannya.
Pernikahan bagi pemuda merupakan kebutuhan secara fitroh, merupakan ketenteraman jiwa, dan benteng penjaga akhlak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu  maka menikahlah, dan barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena puasa menjadi perisai baginya"
Menunda-nunda pernikahan –padahal sudah mampu- menimbulkan dampak-dampak buruk yang berkaitan dengan perangai, psikologi, dan sosial. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوه تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

"Jika datang pada kalian lelaki yang kalian ridhoi akhlak dan agamanya maka nikahkanlah ia, jika kalian tidak melakukannya maka akan timbul fitnah di atas muka bumi dan kerusakan yang besar"   
Pemuda butuh untuk menimbang antara akal dan perasaannya dalam menghadapi kehidupan. Masa muda digoyang oleh perasaan-perasaan yang menggeret. Bisa jadi mempengaruhi masa depannya jika tidak tunduk di bawah cahaya al-Qur'an. Menjadikan akal dan perasaan -yang bergelora dan tidak mengerti- sebagai penentu keputusan, bisa mengantarkan sang pemuda kepada sikap ekstrim (berlebih-lebihan) atau sebaliknya atau mengantarkan kepada penyimpangan. 
Gejolak perasaan cinta para pemuda hendaknya dihadapi dengan penuh perhatian dalam keluarga, memberikan kasih sayang dan kehangatan terhadap mereka, serta mendidik mereka untuk menjaga diri, menundukan pandangan, dan malu kepada Allah.
Dari Jarir bin Abdillah radhiallahu 'anhu ia berkata :

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفُجَاءَةِ، فَأَمَرَنِي أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِي

Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang pandangan tiba-tiba, maka Rasulullah memerintahkan aku untuk memalingkan pandanganku
. (HR At-Tirmidzi).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

يا عليُّ لَا تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ، فَإِنَّ لَكَ الْأُولَى، وَلَيْسَتْ لَكَ الْآخِرَةَ

"Wahai Ali, janganlah engkau mengikutkan pandangan dengan pandangan yang lain, sesungguhnya boleh bagimu pandangan pertama, dan tidak boleh bagimu pandangan berikutnya". (HR. Abu Dawud).

Diantara penopang pemuda dalam membangun kepribadiannya yang kuat adalah hubungan yang erat dengan keluarganya. Hal ini merupakan benteng baginya dan tempat perlindungan baginya serta tempat bernaungnya yang menyediakan ketentraman hati dan ketenangan, serta rileksnya pikiran. Keluarga merupakan tempat memperoleh nasehat dan arahan, sarapan rohani, serta pengokohan kepribadian.
Hilangnya hubungan yang erat dengan keluarga atau menyepelakannya serta lemahnya hubungan para ayah dengan anak-anak menjadikan para pemuda terdampar di tempat-tempat asuhan yang tidak jelas, gelombang-gelombang keras yang menghantam akal pikiran mereka, yang bisa jadi menjerumuskan mereka ke lembah-lembah yang jauh.
Nasehat dan pengarahan merupakan makanan rohani dalam kehidupan pemuda, pembawa kebahagiaan baginya, dan Al-Qur'an telah menekankan hal ini karena urgensinya dalam membina kepribadiannya, serta pengamanan langkah perjalanannya di dunia. Dalam wasiat Luqman kepada anaknya :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (١٣)

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman : 13).

Luqman juga berkata :

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الأرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (١٦)يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧)

(Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman : 16-17).

Bekerjanya seorang pemuda dengan berusaha di penjuru bumi merupakan harga diri dan kemuliaan bagi keluarganya, dan ini merupakan hasil kerjaan yang terbaik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya :

أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ، وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

Perkerjaan apa yang terbaik?", Nabi berkata, "Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan semua transaksi yang baik". (HR. Al-Bazzaar dan dishahihkan oleh Al-Hakim).

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan pekerjaan mengumpulkan kayu bakar lalu menjualnya itu lebih baik bagi seseorang dari pada meminta-minta kepada manusia, diberikan atau tidak diberikan oleh manusia.
Umar radhiallahu 'anhu berkata,


أَرَى الْفَتَى فَيُعْجِبُنِي، فَإِذَا قِيْلَ لاَ حِرْفَةَ لَهُ سَقَطَ مِنْ عَيْنِي

"Aku melihat seorang pemuda maka menjadikan aku kagum, namun ketika dikatakan bahwasanya ia tidak memiliki pekerjaan maka jatuhlah ia dari mataku"

Beliau juga berkata :

لاَ يَقْعُدَنَّ أَحَدُكُمْ عَنْ طَلَبِ الرِّزْقِ وَهُوَ يَقُوْلُ : اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي، فَقَدْ عَلِمْتُمْ أَنَّ السَّمَاءَ لاَ تُمْطِرُ ذَهَبًا وَلاَ فِضَّةً

Janganlah sekali-sekali seseorang dari kalian duduk aja tidak mencari rizki lalu berkata, "Ya Allah berilah rizki kepadaku". Padahal kalian telah tahu bahwasanya langit tidaklah menurunkan hujan emas dan hujan perak"

Seorang pemuda yang semangat akan menjauhi pengangguran, ia menerima pekerjaan apapun jenisnya tanpa merendahkan keahlian tertentu atau pekerjaan tertentu. Dan masyarakat dituntut untuk memudahkan perkerjaan yang sesuai serta jalan-jalan mata pencaharian, sehingga menjadikan pemuda salah satu unsur yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan juga bagi masyarakat.
Hendaknya seorang pemuda dalam kondisi diam dan berpindah, dalam kondisi muqim maupun safar, agar tetap bangga dengan agamanya, merasa jaya dengan kepribadiannya (sebagai seorang muslim), merasa tinggi dengan aqidah Islamnya, dan tidak malu untuk menampakkannya, serta meninggalkan ikatan taqlid dan ikut-ikutan. Allah berfirman ;

وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ

Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin. (QS. Al-Munafiqun : 8).
Sikap tenang pada diri seorang pemuda adalah perangai yang terpuji, tabi'at yang bisa diusahakan, serta bentuk kekuatan yang terbina dari akal yang kuat. Adapun sikap keras dalam bermu'amalah, mudah emosional dalam tingkah laku, mudah membalas dendam dengan ngawur, maka ini semua merupakan sikap-sikap yang berbahaya, dan juga merupakan sikap-sikap kesetanan. Dampaknya berbahaya bagi para pemuda dan menyia-nyaiakan energi mereka, dan bisa jadi menjadi bumerang bagi mereka.
Hendaknya para pemuda di masa mudanya dan masa energiknya untuk mengambil pelajaran sunnatullah yang berlaku dalam kehidupan, perubahan-perubahan kondisi, serta berlalunya hari-hari. Hendaknya ia menggunakan kesempatan masa mudanya sebelum tiba masa tuanya, masa sehatnya sebelum tiba masa sakitnya. Jika tidak, maka ia akan terpedaya dengan kondisi mudanya, karena masa muda akan diakhiri dengan masa tua, dan kekuatan ujungnya adalah kelemahan, serta kesehatan akan dihancurkan dengan sakit. Allah berfirman :

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (٥٤)

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa
. (QS Ar-Ruum : 54).
--------------------
Materi Khutbah Jum'at Masjid Nabawi 15/5/1436 H – 6/3/2015 M; Oleh : Asy-Syaikh Abdul Baari Ats-Tsubaity hafizohulloh; Penerjemah : Abu Abdil Muhsin Firanda.

Besar Tanggungjawab Imam Sholat

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Rasulullah bersabda : Mereka para imam itu sholat untuk kamu, maka apabila tepat sholat mereka kamupun mendapat pahala, sebaliknya bila mereka keliru maka tetap bagimu pahala dan kekeliruan itu ditanggung oleh mereka sendiri. (imam itu sendiri). (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 622.

Tips Menghadapi Rasa Takut

Silakan Dicoba; (Allah Ta'ala berfirman kepada Musa, yang artinya -pent) “…dan dekapkanlah kedua tanganmu bila ketakutan..” (QS. Al-Qashash : 32); Yaitu letakkanlah kedua tanganmu atas dadamu jika dilanda rasa takut, niscaya ketakutanmu akan hilang. Ibnu Katsir رحمه الله berkata, “Barangsiapa yang melakukannya dalam rangka meneladani (apa yang diperintahkan Allah kepada Musa عليه السلام -pent), niscaya akan hilang darinya rasa takut, dengan izin Allah”

Prof. Dr. Nashir al-Umar, Ketua Majelis Ulama Internasional untuk Tadabbur al-Qur'an. (Twitter : @naseralomar) - Twit Ulama  

Kamis, 14 September 2017

Jalan Keluar Terbaik

“Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, Allah akan jadikan baginya jalan keluar” (QS. Ath-Thalaq ayat 2)

Mafhum dari ayat ini bahwasanya barangsiapa yang tidak bertaqwa kepada Allah, akan ditutup di hadapannya seluruh pintu (jalan keluar). Dan kita berlindung pada Allah dari yang demikian.

Dr. Abdul Muhsin Al-Muthiri, Doktor dalam bidang tafsir, Fakultas Syari’ah Universitas Kuwait. (Twitter : @q8azm) - Twit Ulama 

Lagak Laku Ahli Kitab

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 71 - 73 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

يٰٓأَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبٰطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang benar dengan yang bathil dan mengapa kamu menyembunyikan yang benar (tentang kerasulan Muhammad) padahal kamu mengetahui?. (71).

وَقَالَت طَّآئِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ ءَامِنُوا۟ بِالَّذِىٓ أُنزِلَ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَجْهَ النَّهَارِ وَاكْفُرُوٓا۟ ءَاخِرَهُۥ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan berkata segolongan Ahli Kitab (kepada sesamanya), "Berimanlah kamu (pura-pura) kepada apa-apa yang diturunkan kepada orang-orang yang beriman pada pagi hari, dan ingkarilah pada akhir hari-(petang)-nya, supaya mereka (orang mukmin) kembali (pada kekafiran), (72).

 وَلَا تُؤْمِنُوٓا۟ إِلَّا لِمَن تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَىٰ هُدَى اللَّـهِ أَن يُؤْتَىٰٓ أَحَدٌ مِّثْلَ مَآ أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَآجُّوكُمْ عِندَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّـهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۗ وَاللَّـهُ وٰسِعٌ عَلِيمٌ

dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu, Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah". Mereka berkata lagi, "Jangan kamu percaya bahwa akan diberikan kepada seseorang sebagaimana pemberian yang diberikan kepadamu atau mereka membantah kamu, pada sisi Tuhanmu." Katakanlah, "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya", dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (73).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat Ibnu Ishaq yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa Abdullah bin ash-Shaif, 'Adi bin Zaid dan al-Harts bin 'Auf mengadakan pembicaraan untuk beriman pada pagi hari dan kufur pada sore hari pada apa yang diwahyukan kepada Muhammad dan diikuti sahabat-sahabatnya, sehingga dapat mengaburkan agama mereka dan mencontoh perbuatannya sampai keluar dari agama mereka. Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan : 71 - 73) yang memperingatkan ummat Islam agar jangan mengaburkan haq dengan yang bathil.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 97 - 98.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 106 - 107.

Rabu, 13 September 2017

24 Jam Untuk 24 Bulan

Puasa Arafah, kesempatan yang tak terganti. Anda cukup puasa 24 jam saja, Allah menghapus dosa yang Anda lakukan selama 24 bulan. Satu tahun sebelum dan satu tahun setelahnya.

Dr. Saud Al-Daihaniy, Doktor Universitas Imam Muhammad bin Saud.  (Twitter : @DrAldaihany) - Twit Ulama

Tanda Hari Qiyamat (2)

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Ketika Nabi bercerita tiba-tiba seorang Badwi bertanya : Bilakah hari Qiyamat? Rasulullah meneruskan bicaranya, hingga sebagian orang berkata : Ia telah mendengar tetapi tidak suka pada pertanyaan itu. Dan sebagian mereka berkata : Nabi tidak mendengar pertanyaan itu. Hingga ketika telah selesai bicara Nabi bertanya : Dimana penanya tentang hari Qiyamat itu? Jawab Badwi : Saya ya Rasulullah. Bersabda Nabi : Apabila tugas amanat telah diabaikan orang maka nantikanlah hari Qiyamat. Bertanya : Bagaimana mengabaikannya? Jawab Nabi : Jika semua urusan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah sa’at kerusakannya. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 621-622.

Beda Kasus

Note Trip, 22 Dzulhijjah 1438 H. Selalu ada kegembiraan dan tantangan di tiap perjalanan. Selalu bertemu dengan orang-orang sholeh yang enggan disebut ustadz, ulama atau apapun itu mereka gemar ber-amar ma'ruf nahi munkar yang istiqomah. Suatu hari selepas 17-an tahun 2017 yang lalu di sebuah kota timur ibukota Jawa Tengah. Aku mendapatkan dialog istimewa disela istirahat perjalanan.
Yup..., sebuah berita kasak-kusuk media perihal penangkapan Direktur Utama sebuah PT penyelenggara perjalanan umroh. Keduanya ditangkap di kompleks perkantoran Kementerian Agama pada Rabu (9/8/2017) lalu. Mereka langsung dibawa ke kantor Bareskrim Polri usai menggelar konferensi pers di kantor Kementerian Agama. 
Sebut mereka "Harley" dan "Polos", nama alias berdasar kaos yang mereka kenakan. Pokok dialog yang terekam saat itu;
Harley : "Kenapa "Penyelewang Perjalanan Haji dan Umroh" tidak didemo berjilid-jilid ya?"

Polos hanya menyimak dan diam, dan Harley mulai keki. Ia pun suguhkan kayu bakar lanjutan.

Harley : "Apa karena pelakunya etnis sumatera Indonesia tertentu. Coba deh kalau pelakunya China."

Polos : "Ente kok demen banget mengasumsi peristiwa, demen provokasi? Bukannya bos "Penyeleweng Perjalanan Haji dan Umroh" sudah ditahan, yang mau didemo apanya? Nggak ngerti deh...., sumpah…!?"

Harley pun terdiam.
Polos : "Ente juga kenapa nggak sekalian demo buronan BLBI tuh, mereka China semua atau kejadian yang baru aja tuh..., Dirjen Hubla?

Harley makin melongo.

Polos : "Mbok ya o dibedain kasus kriminal sama kasus penistaan agama, gitu aja nggak mampu.  banyak komentar. Bedain kasus perkasus, coy!".

Entah selanjutnya apa yang mereka perbincangkan. Aku sudah selesai dengan pengganjal laparku. Sungguh laparku terjawab di sebuah warung makan sederhana dan berbunga hati tak terperi di kota kecil ini masih ada orang yang berpikir waras, tak termakan provokasi pemecah belah bangsa. Semoga Allah banyakkan orang waras penjaga NKRI warisan para penjuang nan agamis.

Selasa, 12 September 2017

Pencela Dakwah Salaf

Dua kelompok yang mencela dakwah salaf:
  1. Orang yang menganggap bahwa mendengar dan menaati ulil amri yang syar’i adalah bentuk kemunafikan.
  2. Orang yang menganggap menasihati penguasa adalah bentuk pemberontakan.

Manhaj salaf adalah menasihati penguasa sekaligus juga mendengar dan taat kepada penguasa dalam hal yang ma’ruf.

Syaikh Prof. Dr. Sa’ud bin Ibrahim al-Syuraim, Imam dan Khatib Masjidil Haram, Dosen dan Profesor di Universitas Ummul Qura Mekkah. (Twitter : @saudalshureem) - Twit Ulama  

Senin, 11 September 2017

Tanda Hari Qiyamat (1)

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Bersabda Nabi : Antara dua kali tiupan sangkakala kira-kira empat puluh. Orang bertanya : Hai Abu Hurairah : Apakah empat puluh hari? Jawab Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه : Abaitu (saya tidak tahu). Apakah empat puluh tahun? Jawab Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه : Abaitu (saya tidak tahu) Apakah empat puluh bulan? Jawab Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه : Abaitu (saya tidak tahu). Dan binasa semua badan manusia kecuali tulang ekornya, maka disusun kembali kejadiannya dari ekor itu, kemudian Allah menurunkan hujan maka tumbuhlah manusia bagaikan tumbuhnya tanaman. (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 621.

Karena Ketauhidan

Barangsiapa yang mentadabburi kondisi di alam ini, akan ia dapati bahwa setiap kebaikan di muka bumi ini sebabnya ialah karena mentauhidkan Allah dan beribadah kepada-Nya. Dan sebaliknya setiap keburukan di alam ini, fitnah, bencana, kemarau, dan sebagainya, sebabnya adalah karena maksiat (Ibnul Qayyim رحمه الله)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama

Minggu, 10 September 2017

Tanda Munafik

Tanda-tanda kemunafikan:
  1. Tak pernah sadar dengan hari akhirat,
  2. Tak bisa memahami hakikat kebenaran,
  3. Menuduh orang yang taat dengan kurang akal,
  4. Mendahulukan ridha manusia dibanding ridha Allah,
  5. Bersamaan dengan sifat-sifat itu, dia sangka bahwa dirinya adalah manusia yang paling mengerti dan memahami.

Dr. Sa’ad Asy-Syitsriy, Doktor dalam bidang Ushul Fiqh, pernah menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (Lembaga Ulama Senior di Saudi Arabia), kini menjabat dosen di King Saud University (KSU), Riyadh. (Twitter : @dralabdullatif) - Twit Ulama  

Sabtu, 09 September 2017

Taqorrub Di 10 Hari Awal Dzulhijjah

Hal terbaik untuk bertaqarrub pada 10 hari di awal Dzulhijjah ini adalah apa yang ditunjukkan oleh Al-Mushthafaa ﷺ, “perbanyaklah takbir, tahmid dan tahlil”.

Dr. Shalih As-Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al Qashim, Saudi Arabia (Twitter : @_salehalsultan) - Twit Ulama

Tiga Orang yang Diacuhkan Allah

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه  berkata : Bersabda Rasulullah : Tiga macam orang yang Allah tidak akan berkata-kata kepada mereka pada hari qiyamat, dan tidak melihat mereka, dan tidak akan membersihkan (memaafkan) mereka dari tuntutan, bahkan tetap bagi mereka siksa yang pedih.
  1. Seorang yang mempunyai kelebihan air di tengah hutan, tiba-tiba tidak diberikan (menolak permintaan) orang rantau (yang sedang di dalam perjalanan).
  2. Dan seorang menawar suatu barang sesudah asar, maka bersumpah dengan nama Allah akan diambilnya dan telah dipercaya, mendadak tidak diambilnya (tidak menepati janjinya).
  3. Dan orang yang berjanji bai’at pada seorang pemimpin, padahal tidaklah ia berbai’at kecuali untuk dunia semata, kalau diberi meneruskan bai’atnya kalau tidak diberi, tidak menepati bai’atnya.
 (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 620.

Jumat, 08 September 2017

Pertanyaan dari Munkar dan Nakir

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 409 menuturkan bahwa telah datang beberapa hadits memperdengarkan pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir. Maka wajiblah membenarkannya, karena itu adalah mungkin. Orang tidur pada lahirnya tetap saja dan mengetahui dengan batinnya kesakitan dan kelezatan akan apa yang dirasainya dengan kesannya ketika terbangun. Adalah Rasulullah s.a.w. mendengar kalam Jibril a.s. dan melihatnya sedang orang-orang disekelilingnya tidak mendengar dan melihatnya.
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Kamis, 07 September 2017

Seorang Mukmin Selalu Waspada

Abu Hurairah رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Bersabda Nabi : Seorang mukmin tidak akan tergigit dari satu lobang dua kali. (HR. Buchary dan Muslim).

Hadits menunjukkan bahwa sifat seorang mukmin selalu waspada tidak mudah ditipu, dan itulah pengertian taqwa yang sebenarnya.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 619-620.

Berhati - Hati Dalam Berdoa

Ibnu Rajab berkata: “seseorang dilarang berdoa untuk kecelakaan dirinya atau keluarganya atau hartanya ketika dia marah”. Para ulama Lajnah Daaimah mengatakan : hendaknya seseorang mendoakan anak-anaknya dengan hidayah dan tidak boleh mendoakan kecelakaan untuk mereka (ketika marah –pent).

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama  

Millatu Ibrahim

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 65 - 68 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

يٰٓأَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تُحَآجُّونَ فِىٓ إِبْرٰهِيمَ وَمَآ أُنزِلَتِ التَّوْرَىٰةُ وَالْإِنجِيلُ إِلَّا مِنۢ بَعْدِهِۦٓ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Hai Ahli Kitab, mengapakah kamu saling membantah tentang Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tiada diturunkan melainkan sesudahnya, apakah kamu tidak memikirkannya?. (65).

هٰٓأَنتُمْ هٰٓؤُلَآءِ حٰجَجْتُمْ فِيمَا لَكُم بِهِۦ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَآجُّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُم بِهِۦ عِلْمٌ ۚ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Inilah kamu, kamu boleh membantah sesuatu yang kamu ketahui, maka mengapakah kamu membantah pula sesuatu yang tidak kamu ketahui? Dan Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (66).

 مَا كَانَ إِبْرٰهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Tiadalah Ibrahim itu orang yahudi dan tidak (pula) orang nasrani, tetapi dia seorang yang lurus lagi muslim, dan dia tidak termasuk orang-orang musyrik. (67).

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرٰهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهٰذَا النَّبِىُّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۗ وَاللَّـهُ وَلِىُّ الْمُؤْمِنِينَ

Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yang beriman; dan Allah pelindung orang mukmin. (68).
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dari Ibnu Ishaq dengan sanadnya yang berulang-ulang yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما mengemukakan bahwa kaum nashara Najran dan padri-padri kaum yahudi berkumpul, berselisih dan bertengkar dihadapan Rasulullah ﷺ. Berkatalah padri-padri yahudi : "Sesungguhnya Ibrahim itu yahudi". Kaum nashara berkata : "Ibrahim itu tidak lain adalah nashara". Maka turunlah ayat tersebut diatas sebagai teguran atas hal yang dipertengkarkan itu.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 97.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 105 - 106.

Rabu, 06 September 2017

Mengejar Ketaqwaan

“Dan jadikan kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. al-Furqon : 74). Betapa agungnya kalau Anda menjadi seorang yang bertakwa. Adapaun menjadi imamnya orang yang bertakwa, maka Anda harus menjadi terdepan di antara orang yang bertakwa, lebih berkorban dari pada mereka, dan siap untuk berbuat kebaikan dalam segala situasi.

شافي العجمي - Imama Masjid al-Ghazali, kuwait. Murid Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. (Twitter : @shafi_ajmi) - Twit Ulama  

Pengurus Maksiat

Note Trip. 15 Dzulhijjah 1438 H . Lagi tentang gerombolan Penista Agama, obrolan yang selalu ku dengar cerita mereka di tiap kesempatan; entah di halte bis atau pemberhentian angkot juga di warung-warung para jelata. Mesti hati-hati nimbrung diantara orang-orang yang belum kita kenal. Menjadi pendengar setia atau pura-pura tidak mendengar akan lebih aman dan jadi bahan ajar untuk keluarga dan teman-teman sekitar. Sebut saja nama mereka itu Harso dan Bokir, tentu bukan nama sebenarnya dan tidak bermaksud menjelekkan indahnya nama-nama tersebut.

Pembicaraan pun dimulai
Harso : "Mau nanya mas..., ciuman bukan muhrim hukumnya apa yak..? secara mas-nya sebagai pengurus masjid, tentu lebih paham dong?"

Bokir : "Muhrim atau bukan kan bukan urusanmu, saudara juga bukan, kenal aja ngga."

Ini jadi mengherankan bila  terucap dari mulut "pengurus masjid". Paham integritas kan? Masjid kepunyaan Allah (QS. al-Jin : 18) dan sementara pengurusnya mempertontonkan maksiat, dan kita mesti banyak istighfar, karena "pengurus masjid" yang kek gini pasti punya banyak alasan ngeles nyablak.

Jadi teringat nasehat seorang sesepuh di sebuah musholla di daerah Kudus. Beliau menghadirkan kembali sebuah hadits dari Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda,

إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل: اتق الله، فيقول: عليك بنفسك.

”Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ’Bertaqwalah kepada Allah’, namun dia menjawab: ’Urus saja dirimu sendiri.”

(HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1/359, an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah, 849, dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah, no. 2598).

Selasa, 05 September 2017

Boleh Makan Belalang

Abdullah bin Abi Aufa رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Kami telah mengikuti Nabi dalam perang, tujuh kali peperangan dan selalu kami makan belalang. Dalam lain riwayat : Kami selalu makan belalang bersama Nabi . (HR. Buchary dan Muslim).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 619.

Senin, 04 September 2017

Merugi Karena Kazhaliman

Orang yang zhalim akan menyesal, walaupun manusia memujinya. Orang yang dizhalimi akan selamat, walau manusia mencelanya. Orang yang qana’ah dialah yang kaya, walaupun dia kelaparan. Orang yang rakus dialah yang miskin, walaupun dia serba berkecukupan.

Syaikh Khalid al-Musaithir, Imam dan Khotib di Masjid Walidah Khalid al-Bulthan, Riyadh. Pengajar di bidang Teknik, Pimpinan Umum Rumah Tahfizh Quran Muslimah di Riyadh.  (Twitter : @musaiteer) - Twit Ulama 

Minggu, 03 September 2017

Jangan Melanggar Ketetapan Allah yang Sudah Jelas

Abu Tsa’labah Alkhusyany (Jurtsum) bin Nasyir رَضِيَ اللََّهُ عَنْه berkata : Bersabda Rasulullah : Sesungguhnya Allah, telah menetapkan beberapa kewajiban (yang fardlu) maka jangan kamu abaikan. Dan menetapkan beberapa hukum maka jangan kamu melanggar, dan menetapkan beberapa yang haram, maka jangan kamu melanggar. Dan mendiamkan beberapa hal karena rahmat dan kasih kepadamu bukan karena lupa maka jangan kamu korek-korek (selidiki lebih dalam). (HR. Ad Daraquthny).

Hadits ini jelas melarang kita, tidak boleh menetapkan hukum apa yang disengaja oleh Allah didiamkannya, dan yang demikian itu dari rahrnat Allah kepada kita Dan dengan mendiamkani apa yang didiamkan oleh syara’ berarti menghentikan segala sengketa di antara kita.
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 619.

Cara Mendapatkan Kemulian

Semakin Anda tunduk kepada Allah, akan bertambah derajat dan kemuliaan Anda. Semakin Anda tunduk pada manusia, semakin rendah dan hina diri Anda. Jadikan kemuliaan Anda tetap dan kokoh dengan bersandar pada Rabb Anda. Kalau Anda mencari kemuliaan pada yang mati, maka kemuliaan Anda akan mati.

Syaikh Naif bin Sa’d al-Faishal, Imam Masjid al-Balwi, Riyadh. (Twitter : @naif_alfaisal) - Twit Ulama 

Sabtu, 02 September 2017

Rindu Surga Takut Neraka

Sufyan Ats-Tsauri رحمه الله mengatakan, “Seandainya rasa yakin tertanam di dalam hati sebagaimana mestinya, niscaya hati ini akan terbang karena merindukan surga dan takut akan neraka” (Fathul Baari, 1/14)

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh web IslamQA. (Twitter : @almonajjid) - Twit Ulama  

Jumat, 01 September 2017

Penggalan Kisah (6)

Jabir r.a. berkata : Ada sebuah tonggak batang kurma, yang biasa Nabi s.a.w. berdiri diatasnya untuk khutbah. Maka ketika telah dibuatkan mimbar terdengar tangisnya bagaikan anak onta, hingga Nabi turun dari mimbar dan meletakkan tangan diatasnya hingga diam. Dalam lain riwayat : Maka ketika Nabi s.a.w. duduk di atas mimbar pada hari Jum’at, tiba-tiba menjeritlah tongkat yang biasa Nabi khutbah diatasnya itu hingga hamper terbelah. Dalam lain riwayat : Maka menjeritlah tongkat itu bagaikan tangis anak kecil, hingga turunlah Nabi s.a.w. untuk mendekapnya, sehingga terdengar isak-tangis bagaikan anak kecil yang didiamkan dari tangisnya hingga diam. Bersabda Nabi s.a.w. : Ia menangis menyesal atas hilangnya apa yang biasa didengar dari pada dzikrullah. (HR. Buchary).
----------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, halaman 618.

Dengan Mengingat Sang Pencipta

Berdzikir mengingat Allah adalah sumber utama untuk mencegah was-was yang merupakan awal mula segala bentuk kekufuran, kebodohan, kefasikan, dan kezhaliman. Allah berfirman, “Sesungguhnya hamba-hambaKu, tak ada kekuasaan bagi engkau wahai syaitan untuk menguasai mereka” (QS. al-Hijr : 42).

Dr. Shalih As-Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al-Qashim, Saudi Arabia. (Twitter : @_salehalsultan) - Twit Ulama