"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 28 September 2017

Rabbani

Di dalam al-Qur'an Surat Aali 'Imraan (3) : 79 - 80 ; الله سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa :

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ اللَّـهُ الْكِتٰبَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا۟ عِبَادًا لِّى مِن دُونِ اللَّـهِ وَلٰكِن كُونُوا۟ رَبّٰنِيِّۦنَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتٰبَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ

Tidak layak bagi seseorang setelah diberikan Allah kepadanya Alkitab, hukum-hukum dan kenabian kemudian mengatakan kepada manusia, "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembah kepadaku, bukan penyembah kepada Allah", tetapi (layaklah dia berkata), "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, sebab kamu selalu mengajarkan Alkitab dan selalu mempelajarinya, (79).

وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَن تَتَّخِذُوا۟ الْمَلٰٓئِكَةَ وَالنَّبِيِّۦنَ أَرْبَابًا ۗ أَيَأْمُرُكُم بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ

dan tidaklah dia menyuruh menjadikan malaikat dan nabi-nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kafir setelah kamu menjadi muslim?". (80).
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat Ibnu Ishaq dan Baihaqi yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa ketika pendeta-pendeta kaum yahudi dan kaum nashara Najran berkumpul di hadapan Rasulullah ﷺ dan diajak masuk Islam, berkatalah Abu Rafi' al-Quradzi : "Apakah tuan menginginkan agar kami menyembah tuan seperti nashara menyembah Isa?" Rasulullah ﷺ menjawab : "Ma'adzallah (Aku berlindung kepada Allah daripada itu)". Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (QS. Aali 'Imraan : 79, 80) sebagai sanggahan bahwa tiada seorang Nabi pun yang mengajak ummatnya untuk menyembah dirinya sendiri.
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 99 - 100.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 109.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar