"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 30 November 2013

Liberalis di Balik RUU Kesetaraan Gender

  1. kaum liberalisme punya banyak racun pemikiran untuk umat Muslim, yang paling sering diangkat adalah pluralism, demokrasi, kesetaraan gender dan lain-lain.
  2. lihat aja daftar LSM yg dibiayai ford foundation, USAID, AUSAID, dan lain-lain, semua isu yang diangkat adalah isu yang serupa.
  3. khusus akhir-akhir ini, isu kesetaraan gender hendak diangkat menjadi UU, lewat RUU KKG (keadilan dan kesetaraan gender).
  4. dengan UU KKG ini, kaum liberalis mencoba meliberalkan perempuan dari hukum Allah, mensekulerisasi perempuan Muslim, atas nama gender.
  5. pada intinya RUU KKG ini berniat menyamakan hak dan kewajiban antara lelaki dan wanita, membuat semua sama antara lelaki dan wanita.
  6. dan isu gender ini pernah diusung pentolan JIL, Musdah Mulia, dalam FLA (Fikih Lintas Agama) yang mengusulkan kesetaraan dalam agama Islam.
  7. kaum liberalis ini menganggap bahwa Al-Qur’an dan syariat Islam adalah sumber bias gender (perlakuan tak setara terhadap perempuan).
  8. misal, kaum liberalis mengguggat hak bagi waris lelaki yang 2x lipat wanita, talaq yang ada di tangan lelaki, poligami.
  9. juga menggugat kiprah politik perempuan, bolehnya memukul istri dalam syariat Islam, dan mengusulkan aturan-aturan itu dicabut.
  10. inilah semangat yang juga ditanamkan di dalam RUU KK gender, intinya membebaskan wanita agar berpikir seperti wanita-wanita barat kapitalis.
  11. karena itu perlu saya sedikit share tentang sejarah kemunculan isu feminisme / kesetaraan gender, supaya jelas bagi kita sikapinya.
  12. jauh sebelum hari ini, bias gender sebenarnya sudah terjadi ketika masa dark ages di eropa, abad petengahan, yaitu 5 – 15 M.
  13. saat itu gereja menjadi badan terkuat setelah landlord, agama katolik menjadi agama negara, dan aturan gereja adalah mutlak.
  14. termasuk anggapan gereja saat itu adalah menganggap gender wanita sebagai aib, penyebab adam diusir dari surga, container of satan kata mereka.
  15. maka mulai gender wanita diperlakukan berbeda, masyarakat mengadopsi anggapan katolik, lalu anggap wanita warga kelas dua, dibawah laki-laki.
  16. begitulah dalam sejarah yunani, romawi, lalu kristen katolik, wanita tak berhenti dianggap sebagai bawahan pria, sub-ordinat.
  17. gender wanita dieksploitasi secara seksual di patung-patung, lukisan-lukisan, dan menjadi objek nafsu pria, tidak lebih dari itu.
  18. gender wanita dianggap beban karena tak mampu mencari nafkah, dikuasai laki-laki, dan boleh diperlakukan semena-mena.
  19. bahkan di eropa, penyihir wanita dinamai witches, makna konotatif yang kasar dibanding wizard atau magician yang merupakan penyihir laki-laki.
  20. wanita tak diperbolehkan belajar, ahli-ahli kimia wanita dianugrahi gelar witches dan dihukum bakar, tidak dengan pria.
  21. singkat cerita, gender wanita betul-betul menderita, dosa sejak lahir, karena kristen menganggap merekalah sebab keluar dari surga.
  22. ditambah sekulerisasi barat yang akhirnya menjadikan standar kebahagiaan terletak pada harta, jabatan dan kenikmatan dunia.
  23. maka lahirlah gerakan feminisme di barat, sekali lagi, lahirlah feminisme di dunia barat, karena mereka merasa diperlakukan tidak adil.
  24. mereka mendesak bahwa gender laki-laki dan gender wanita harusnya punya akses yang sama terhadap harta, kerja dan semua kebebasan lainnya.
  25. bila laki-laki boleh kerja maka wanita juga, laki-laki boleh berpolitik maka wanita juga, laki-laki boleh senang-senang bercinta, wanita juga, begitu isu setara gender.
  26. hasilnya setara gender?, rusaklah tatanan hidup, angka perceraian meningkat, AS kampiun dalam hal perceraian, single parent meroket.
  27. gara-gara setara gender, anak broken home menjamur, incest (seks antar keluarga) bermunculan, depresi dan stress perempuan meningkat.
  28. mengapa itu terjadi? karena kesetraan gender menyamakan antara lelaki dan wanita, padahal keduanya berbeda, punya jalur masing-masing.
  29. cacatnya kapitalis adalah menganggap pria dan wanita sama, padahal sudah jelas-jelas tak bisa disamakan secara gender.
  30. cacatnya kapitalis adalah menjadikan standar kebahagiaan ada pada materi, dan ini tidak menguntungkan bagi gender wanita.
  31. tapi inilah yg diinginkan kaum liberalis kapitalis, merusak tatanan masyarakat hingga mereka mengambil keuntungan, dan menjauhkan Islam.
  32. jadi perlu dipertegas, bahwa masalah gender ini berasal dari tatanan hidup barat sekuler, bukan berasal dari Islam samasekali.
  33. dalam Islam, justru ketika Islam datang, perempuan jauh dimuliakan dibanding hidupnya pada masa yang lalu, diangkat derajatnya.
  34. Islam memandang pria dan wanita berbeda secara gender, namun mendapatkan akses yang sama terhadap kebahagiaan, yaitu ridha Allah Swt.
  35. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.. (QS.9 : 71).
  36. itulah bedanya, kapitalis menjadikan kebahagiaan pada materi, ini merugikan wanita | dalam Islam kebahagiaan adalah ridha Allah semata.
  37. maka dalam Islam, perempuan bisa sama bahagia dengan laki-laki, tak perlu isu kesetaraan gender yang menyesatkan.
  38. lelaki berlomba shaf paling depan, perempuan berlomba shaf dibelakang, keduanya mendapat ridha Allah, jalur masing-masing sudah tetap.
  39. lelaki berlomba syahid di medan jihad, perempuan berumrah mendapat pahala yang sama, jalurnya sudah ada, tak perlu disetarakan gender.
  40. lelaki mencari nafkah untuk keluarga, perempuan mengurus rumah dan keluarganya, semua dapat ridha, tak perlu berlomba di jalur yang sama.
  41. subhanallah, itulah Islam, menggariskan untuk perempuan dan laki-laki ada jalur lomba sendiri-sendiri, nggak berantem, salah satu keadilan Allah.
  42. dan malahan, bila ingin disetarakan gender, hasilnya jadi hancur | pria cari nafkah angkat-angkat barang, perempuan bisa menyamai? TIDAK.
  43. perempuan melahirkan, laki-laki bisa menyamai? TIDAK | laki-laki memimpin kaumnya, bila wanita yang memimpin? stress dia.
  44. jadi kerusakan tatanan hidup adalah bila perempuan diminta masuk ke jalur yang nggak cocok dengan default setting-nya, dan sebaliknya.
  45. tak perlu kesetaraan gender, Allah yang lebih tahu tentang jalur perlombaan kebaikan bagi wanita/pria, bukan manusia yang mengetahui.
  46. Allah yang menciptakan manusia termasuk perempuan, dan Allah yang lebih tahu yang mana yang pantas bagi perempuan dan yang mana yang tidak.
  47. beginilah sistem taghut, maunya mengganti aturan Allah dengan aturan manusia, setara gender, yang hasilnya malah merusak tatanan hidup.
  48. Islam memuliakan wanita, tak ada yang lebih memuliakan wanita selain aturan Islam, yakin deh | yang lain kayak kesetaraan gender merusak aja.
  49. Islam memerintahkan wanita menutup aurat, dan tak banyak menampakkan dirinya, karena yang berharga memang harus dilindungi dan dijaga.
  50. Islam menggariskan aktivitas wanita bersama-sama dengan jamaah wanita, karena Islam menghormati wanita, dia tak dikumpulkan dengan pria :)
  51. Islam menaruh posisi ibu 3x lipat lebih dari posisi ayah, siapa yang harus ditaati ya Rasul? “ibumu!” ibumu!” “ibumu!” “lalu ayahmu!”
  52. Rasul katakan “dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan wanita shalihah” (HR Muslim) | wee..... subhanAllah :)
  53. Rasul ucapkan “Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya” (HR Ahmad) | wee..... masyaAllah :D
  54. tak seperti kapitalis liberal yang mengukur kecantikan dari lekuk tubuh, Islam mengukur lewat ketakwaannya, amal ibadahnya.
  55. dan Islam menunjukkan pula bahwa pendukung pertama Rasul adalah wanita, syahidah pertama juga wanita, Rasul wafat juga di pelukan wanita :)
  56. lalu mengapa poligami cuma laki-laki yang boleh? >> emang perempuan mau punya dikelilingi cowok banyak? fitrahnya? nggak khan (emang gue cewek apaan).
  57. begitu juga waris lebih banyak laki-laki, karena harta itu dipake untuk keluarganya, sedang warisan bagian wanita untuknya semata, adil khan :)
  58. begitu juga pemukulan tehadap wanita bukan untuk kekerasan, tapi untuk ta’dib (mendidik) dan pukulan itu juga ada etikanya.
  59. laki-laki baru boleh memukul bila istri maksiat dan 1) sudah dinasehati, 2) sudah didiamkan 3) sudah dipisah ranjang, tapi istri nggak taubat.
  60. memukul istri juga nggak boleh di kepala, nggak boleh berbekas, dan nggak menyakitkan, masyaAllah, nah nah nah..... itulah Islam :)
  61. karena suami adalah pemimpin istri, dia diserahkan wewenang oleh Allah agar suami menuntun istri ke surga Allah, menjaganya dari maksiat.
  62. kesimpulannya, tak ada negara yang menerapkan kesetaraan gender lalu bener, yang ada tatanan hidupnya rusak, liat aja AS bossnya feminis.
  63. justru harkat martabat wanita diangkat dengan Islam, dengan penerapan syariat Islam dalam masa Khilafah Islam, wanita mulia.
  64. setidaknya itulah yang bisa kita lihat di sejarah dan juga fakta saat ini, so go away kesetaraan gender, Islam tak perlu! :)

PAKAIAN (7)

Dari Asma binti Abubakar r.a.; “Bahwasanya ia telah mengeluarkan jubahnya Rasulullah s.a.w. yang lehernya dan dua tangannya dan dua belahannya bersulam sutra.” Diriwayatkan oleh Abu Daud dan asalnya dari Muslim, dan ditambah ; “Jubah itu ada pada ‘Aisyah sampai ia wafat, kemudian saya pegang jubah itu. Dan adalah Nabi s.a.w. memakainya sedangkan kami hanya mencucinya untuk yang sakit buat dijadikan penawar.” Dan Bukhary menambahnya dalam kitab Adabul-Mufrad : “Dan Rasulullah memakainya untuk menemui para utusan dan di hari Jum’at.”
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat,  halaman 193.

Nasi Telur Tempe Penyet Pak Mono

WISATA KULINER. TravelNusa (Traveler Nusantara) pengen ngajak kalian berburu makanan murah di daerah Tembalang Semarang tak jauh dari kampus UNDIP Semarang. Kali ini TravelNusa (Traveler Nusantara) pengen ngajak makan di Warung Nasi Pak Mono di jalan Jatimulyo dekat dengan SPBU 44.502.23 atau POM bensin UNDIP dan Masjid Pangeran Diponegoro Semarang.
Travelnesia (Traveler Indonesia) memesan nasi telur tempe penyet dan segelas teh hangat. Di warung nasi pak Mono ini menyediakan menu aneka nasi goreng, aneka nasi gongso, mie rebus atau mie goreng dan aneka penyet-an. Harga pun sangat bersahabat mulai dari Rp. 4.000,- untuk penyet tahu atau penyet tempe sampai harga Rp. 8.000,- untuk penyet ayam, sangat pas dengan lingkungan sekitar kost kampus. Untuk varian minuman hanya teh dan jeruk saja. Porsi nasi putihnya sangat sedikit menurut aku, jadi sobat kuliner kalau pengen nambah nasi siapin Rp. 2.000,- untuk ganti ongkos tambah sepiring nasi.
Sepiring nasi telur tempe penyet dan segelas teh hangat yang ku pesan aku cukup membayar Rp. 6.500,- (Rp. 5.500,- untuk sepiring nasi telur tempe penyet dan Rp. 1.000,- untuk segelas teh hangat). Jadi nggak ada alasan nggak bisa makan kalau uang dikantong tinggal Rp. 10.000,-. Setelah lapar pergi dan kelar urusan keuangan diselesaikan  TravelNusa (Traveler Nusantara) pun meninggalkan ruangan seluas 24 meter persegi itu dengan langkah semangat.

MEMA’AFKAN (2)

‘Aisjah r.a. berkata : Tidak pernah Rasulullah s.a.w. mempergunakan tangannya untuk memukul isteri atau pelayan, kecuali dalam perang Fisabilillah, dan belum pernah Rasulullah diganggu lalu membalas, kecuali jika terlanggar suatu hukum Allah, maka ia membalas karena Allah. (HR. Muslim).
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 520.

Jumat, 29 November 2013

PAKAIAN (6)

Dari Ali r.a.; “Bahwasanya Rasulullah s.a.w. melarang memakai semacam pakaian yang ada sutranya, dan yang dicelup kuning.” Diriwayatkan oleh Muslim.

Dari Abdullah bin ‘Amr r.a., ia berkata; Nabi s.a.w. melihat dua buah baju yang dicelup kuning pada saya, maka beliau bersabda : “Apakah ibumu yang menyuruh memakai ini?”. Diriwayatkan oleh Muslim.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Kitabush Sholat, halaman 193.

Mimpi Bertemu Rasulullah

Sebuah perjalanan hidup 3 tahun terakhir ini yang membuatku tenggelam, telah mengajarkanku untuk lebih mem-prioritaskan kecintaanku. Dan untunglah kurasakan Allah begitu mencintaiku dengan berangsur-angsur menggantungkan cintaku kembali ke “Rumah-Nya” dan menumbuh suburkan hati dan pikiranku untuk berangsur-angsur menjalankan tauladan kekasih-Nya.
Sampai suatu ketika di sebuah pasar yang cukup besar, seorang lelaki berperawakan sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, wajahnya tampan berkulit cerah dengan warna sawo matang dan terdapat sedikit bekas cacar. Janggutnya lebat dengan tulang-tulang persendian yang besar dan kedua bahunya yang bidang, dan mengenakan pakaian yang bagus bermutu tinggi yang menunjukkan beliau adalah saudagar yang sukses. Beliau menepuk bahuku.
“Benarkah antum yang bernama M*ch*mm*d *ndhy J*m*l*d*n b*n S*d*ry* Dr*dj*t?”
“Benar, sayalah orangnya”, jawabku.
“Seorang yang mulia di langit dan di bumi menunggumu, ikutilah jalan itu”, kata beliau selanjutnya sambil menunjuk ke suatu arah.
“Temui beliau dan bertanyalah pada seorang lelaki dengan pedang bermata dua, arah mana yang mesti antum ambil”, jelas beliau selanjutnya.
* * *
Sesampainya disebuah persimpangan jalan yang agak sepi seseorang menghentikanku dengan menghunuskan pedang bermata dua tepat didepanku.
“Apakah antum yang bernama M*ch*mm*d *ndhy J*m*l*d*n b*n S*d*ry* Dr*dj*t?”
“Benar, sayalah orangnya”, jawabku.
“Pergilah antum kearah sana temui seseorang yang berdiri disamping sebuah gerbang”, ucap beliau sambil menunjukkan ke suatu arah.
“Bergegaslah, jangan suka membuat beliau seorang yang mulia di langit dan di bumi menunggu lama kehadiranmu”, tegas beliau.
* * *
Setibanya di sebuah bangunan yang megah dengan gerbang lengkung yang indah dan aku tak melihat seseorang pun berdiri. Tiba-tiba muncul seseorang dengan perawakan yang begitu damai perangainya, sangat lemah lembut dan sikapnya tenang sekali. Nampak sekali beliau adalah seorang yang berpandangan jernih serta pikiran yang tajam, dan beliau menyapa.
“Antumkah yang bernama M*ch*mm*d *ndhy J*m*l*d*n b*n S*d*ry* Dr*dj*t?”
“Ya benar, sayalah orangnya”, jawabku.
“Ikuti dibelakangku!”, kata beliau sambil berlalu, dan bergegas aku mengikutinya.

Dan sesampainya disebuah bangunan terbuka dengan banyak orang sedang mengerumuni seseorang dengan paras mukanya manis dan indah, perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek, berambut hitam sekali antara keriting dan lurus. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi-tepi putih matanya agak kemerah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat; pandangan matanya tajam, dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebar sekali, berleher panjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kakinya yang tebal. Bila berjalan badannya agak condong ke depan, melangkah cepat-cepat dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaannya, membuat orang patuh kepadanya.
“Ucapkan salam kepada Rasulullah dan bersalawatlah untuk beliau”, kata seseorang yang aku temui di gerbang bangunan ini.
Kemudian seseorang dengan perawakan tinggi lebih kurang 3 depa, wajah putih kemerahan, tangannya kidal dengan kaki lebar sehingga nampak bila beliau berjalan pasti cepat sekali yang semenjak tadi tepat berada disisi Rasulullah pun maju dan berkata “Engkau mesti tahu dari buku-buku yang pernah engkau baca ciri-ciri mereka yang menunjukkanmu ke tempat ini, sebuah majelis mulia. Seseorang yang menyapamu di pasar tadi, beliau adalah Usman bin Affan, seseorang yang menghentikanmu dengan pedang bermata dua beliaulah Ali bin Abi Talib dan beliau yang menunggumu digerbang adalah Abu Bakr As-Siddiq dan aku adalah Umar bin Khattab. Dan lihatlah sekelilingmu, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Zaid bin Haritsah dan mereka yang lain adalah para sahabat mulia yang sangat mencintai Allah dan Rasulullah, jangan berhenti belajar dari mereka. Tak ada salahnya belajarlah pula kepada Uwais Al-Karni bagaimana ia mencintai Rasulullah meski belum pernah bertemu.
Dan Umar pun melanjutkan perkataannya, dengarlah olehmu nasehat Rasulullah kepadamu;

Bersegeralah kepada ampunan Allah :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. 3 : 133-134).
“maka aku katakan kepada mereka : “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai”.” (QS. 71 : 10 – 12).
Menafkahkan sebagian rejeki :
“Hai orang-orang yang beriman, sukalah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS. 61 : 10-13).
“Hai orang-orang yang beriman! nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang bunuk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS 2 : 267).

Bersabarlah :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (Syurga). Katakanlah : “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (ada pula) isteri-isteri yang disucikan serta keridha’an Allah; Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya, (yaitu) orang-orang yang berdo’a : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”, (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. 3 : 14-17)
Istiqomahlah :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. 46 : 13-14).
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (QS. 41 : 30).

MAJELIS SYURA DAN PELANTIKAN USMAN (2)

SIKAP ANSOR TERHADAP MAJELIS SYURA
Pilihan Umar atas keenam tokoh itu luar biasa. Tak  seorang pun di antara mereka terdapat orang Ansar dan Medinah atau dari kabilah-kabilah Arab yang lain. Semua mereka dari kaum Muhajirin dan dari Quraisy. Sungguhpun begitu, dari pihak Ansar atau orang-orang Arab yang berdatangan ke Medinah sepulang menunaikan ibadah haji, tak seorang pun ada yang marah, memprotes pilihan Umar itu. Keadaan mereka tetap demikian sesudah Umar terbunuh, sampai khalifah penggantinya dibaiat. Rasa puas pihak Ansor dan orang-orang Arab yang lain dengan pilihan Urnar atas keenam orang itu mengingatkan kita pada peristiwa Saqifah Banu Saidah setelah Nabi wafat dan jasadnya masih di rumah belum dikebumikan Setelah Rasulullah s.a.w. kaum Ansarlah yang ingin memegang pimpinan. Mereka yang paling moderat berkata : “Dari pihak kami seorang amir dan dari pihak Quraisy seorang amir.” Setelah Abu Bakr, Umar dan Abu Ubaidah pun datang ke Saqifah, mereka berdiskusi dengan Ansor mengenai tuntutan mereka itu. Abu Bakr antara lain mengatakan : “Kami kaum Muhajirin dan kalian kaum Ansor, kita bersaudara dalam agama dan sama-sama dalam pembagian rampasan perang serta pembela-pembela kami dalam menghadapi musuh. Apa yang kalian katakan bahwa segala yang baik ada pada kalian, itu sudah pada tempatnya. Kalianlah di seluruh penghuni bumi ini yang patut dipuji. Dalam hal ini kabilah-kabilal Arab itu hanya mengenal lingkungan Quraisy. Jadi, dari pihak kami para amir dari pihak kalian para wazir.”
Sejak diucapkan oleh Abu Bakr, kata-kata ini telah menjadi konstitusi dan undang-undang kekhalifahan bagi kaum Muslimin selama berabad-abad. Oleh karena itu, tak ada pihak yang menentang pergantian Abu Bakr kepada Umar. Juga tak ada yang menentang pilihan Umar membentuk Majelis Syura dalam lingkungan Quraisy. Malah dengan menyerahkan kepada keenam orang itu untuk memilili seorang khalifah di antara mereka, pihak Ansor dan semua orang Arab merasa puas.
Mengapa Umar menyerahkan pemilihan khalifah kepada Majelis Syura tanpa menunjuk nama tertentu dari keenam orang yang diangkatnya itu dengan mengambil teladan dari Abu Bakr saat menunjuknya sebagai penggantinya?
Ada beberapa sumber menyebutkan bahwa Sa’id bin Amr berkata kepada Umar : “Kalau Anda menunjuk seseorang dari kalangan Muslimin, orang sudah percaya kepada Allah,” — dijawab oleh Umar : “Saya sudah melihat sahabat-sahabat saya mempunyai ambisi yang buruk !” Jawaban ini menunjukkan bahwa dia khawatir, kalau dia menunjuk nama tertentu, hal akan mendorong ambisi yang lain untuk bersaing. Jika terjadi demikian maka tak akan ada kesepakatan di kalangan Muslimin, malah akan timbul pertentangan dengan akibat yang t idak diharapkan.
Ada yang berpendapat bahwa Umar memang tidak melihat dari keenam mereka itu yang seorang lebih baik dari yang lain. Ia tidak ingin menanggung dosa musyawarah yang tidak benar-benar memuaskan hatinya di hadapan Tuhan. Ataukah ketika terkena tikam itu ia khiawatir akan cepat menemui ajalnya sebelum kaum Mushimin mencapai kesepakatan memilih salah seorang dari mereka lalu penyelesaiannya diserahkan kepada Majelis Syura karena sudah tak ada waktu lagi buat dia menyelesaikan? Semua ini adalah soal yang tidak mudah bagi seorang sejarawan untuk menentukan pilihannya, sekalipun harus juga ditambahkan apa yang dikutip orang tentang Umar yang mengatakan : “Sekiranya Abu Ubaidah masih hidup, tentu akan saya tunjuk dia sebagai pengganti saya, dan kalau saya ditanya oleh Tuhan akan saya jawab : Aku mendengar Nabi-Mu berkata bahwa dia “kepercayaan umat.” Sekiranya Salim bekas budak Abu Huzaifah masih hidup akan saya tunjuk dia sebagai pengganti saya, dan kalau saya ditanya oleh Tuhan akan saya katakana : Kudengar Nabi-Mu berkata bahwa Salim sangat mencintai Allah Ta’ala.” Adakah ungkapan itu berarti bahwa dia lebih mengutamakan Abu Ubaidah dan Salim daripada keenam orang anggota Majelis Syura itu, dan bahwa keenam orang itu baginya semua sama...?
Tetapi kita masih mendapatkan penafsiran lain atas sikap Umar itu. yakni ia tidak ingin memikulkan tanggung jawab kekhalifahan itu ke atas pundak keenam orang tersebut, yang sudah dialaminya sendiri begitu berat dan sangat melelahkan. Ada sumber yang menyebutkan bahwa begitu sadar akibat penikaman itu ia berkata kepada Abdur Rahman bin Auf: “Saya akan mempercayakan kepada Anda.” Abdur Rahman menjawab : “Amirulmukminin, kalau saran Anda ditujukan ke pada saya, akan saya terima.” Lalu ia ditanya oleh Umar : “Apa maksud Anda?”
“Amirulmukminin, demi Allah, benarkah Anda menyarankan itu ditujukan kepada saya?” tanya Abdur-Rahman lagi.
“Sebenarnya tidak,” jawab Umar.
Sesudah konsultasi itu Abdur-Rahman berkata : “Saya memang tidak ingin memasuki soal ini samasekali.”
“Anggaplah saya diam.” kata Umar. “sebelum saya percayakan kepada orang-orang yang ketika Rasulullah sallallahu alaihi wasallam wafat merasa senang terhadap mereka.”
Apa pun yang mendorong Umar tidak mau menunjuk pengganti dan ia membentuk Majelis Syura untuk memilih khalifah di antara mereka. Peristiwa-peristiwa yang terjadi sesudah itu memang menunjukkan bahwa pendapatnva itu benar.
-------------------------------------------------------------------
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 4-6.

Menggosok Gigi


(dok. photo : intisari-online)
Menurut drg Dina, cara menggosok gigi yang benar adalah :
  1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
  2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
  3. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.
  4. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
  5. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar napas lebih segar.
  6. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis. Selain itu kita juga harus mengganti mengganti sikat gigi secara berkala.

Cara Mengatasi Karang Gigi
Darmawan Dental Café. Karang gigi (Plak) adalah kerak bakteri yang berupa lapisan tidak berwarna dan lengket (kadang mengeras) yang terbentuk diantara pertemuan gigi dengan gusi. Plak ini menyebabkan pembusukan dan penyakit pada gusi.
Pada umumnya Karang gigi terletak di tepi gusi (supragingival), bisa juga masuk ke celah antara gigi dan gusi (subgingival). Biasanya seperti karang berwarna putih-kuning sampai ada yang kuning kehijauan.
Pembentukan karang gigi (dental calculus) memang dapat dicegah, karena pada dasarnya kalkulus adalah plak (kotoran gigi) yang mengeras karena adanya mineral yang mengendap yang berasal dari cairan mulut dan makanan/minuman. Jadi bila anda membersihkan gigi dengan benar dan teratur, terutama di sela-sela gigi, maka plak akan bersih sebelum terlanjur mengeras.

Tips Mengurangi Terbentuknya Karang Gigi
Pertama adalah dengan rajin menjaga kebersihan gigi, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara benar dimana semua bagian-bagian gigi tersikat bersih. Juga jangan lupa untuk menggosok gusi dengan lembut perlahan-lahan. Untuk gusi rahang atas, gerakan sikat gigi dari atas ke bawah, dan untuk gusi rahang bawah gerakan sikat gigi dari bawah ke atas.
Selain cara mengurangi pembentukan karang gigi diatas, berikut ini saya akan memberikan tips mengatasi karang gigi  secara alami, adapun caranya sebagai berkut :
Bahan : Biji Asam Jawa secukupnya. Cara pembuatan : Sangrai (goreng tanpa minyak) biji asam jawa tersebut, kemudian haluskan dengan cara ditumbuk atau di blender. Cara Pemakaian : Gosokkan biji asam jawa yang sudah halus tersebut pada gigi yang terdapat karangnya menggunakan kapas atau sikat gigi.

Siwak atau Menggosok Gigi ala Rasulullah s.a.w.
Dalam Tarjamah RIADHUS SHALIHIN II, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1979, Rasulullah s.a.w. memerintahkan dan mencontohkan perilaku menggosok gigi sebagai berikut :
  1. Setiap akan sholat. Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Andaikan saya tidak khawatir memberatkan pada ummatku, niscaya saya perintahkan wajib bersiwak (gosok ggi) pada tiap-tiap sholat. (HR. Buchary dan Muslim).
  2. Ketika bangun dari tidur. Hudzaifah r,a. berkata : ‘Aisyah r.a. berkata : Kami menyediakan siwak dan air wudlu’ untuk Rasulullah s.a.w. maka bila saja ia bangun segera bersiwak dan wudlu’, dan sholat. (HR. Muslim).
  3. Ketika selesai dari bepergian. Syuraih bin Hani’ bertanya kepada ‘Aisyah : Apakah yang didahulukan oleh Nabi s.a.w. jika masuk rumahnya? Jawab ‘Aisyah : Gosok gigi (bersiwak). (HR. Muslim).
Dan Rasulullah s.a.w. pernah menasehati ummulmukminin, ‘Aisyah untuk senantiasa menggosok gigi sebagai cara atau upaya dari :
  1. Mendapatkan keridloan Tuhan‘Aisyah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w.: Siwak (gosok gigi) itu membersihkan mulut, dan menjadikan keridloan Tuhan. (HR. An-nasa’i dan Ibn Khuzaimah).
  2. Menjaga kelakuan tetap para Nabi. ‘Aisyah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Sepuluh macam dan fitrah (kelakuan yang tetap dari Nabi-Nabi) yaitu : Memotong kumis, memelihara jenggot, siwak (gosok gigi), menghirup air ke hidung, memotong kuku, membasuh liku telinga atau sela-sela kuku jari-jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, cebok dan berkumur. (HR. Muslim).

Gigi yang sehat akan membuat kita memiliki senyum menawan sehingga akan membuat kita lebih percaya diri saat tampil di hadapan orang lain dan yang lebih utama menjaga kelakuan para Nabi serta menempuh jalan keridloan Tuhan.

Dokter di Masa Kejayaan Islam

Jikalau para dokter Muslim saat ini belajar sejarah kedokteran pada masa kejayaan Islam dulu, niscaya tidak akan ada ribut-ribut macam hari ini..
Ibn Al- Ukhwah dalam kitab Al-Hisbah menerangkan proses yang terjadi ketika seorang pasien mengunjungi dokter di klinik rawat jalan. Beliau menuliskan sesuatu yang sangat penting terkait proses yang terjadi :
" Sang dokter menanyai pasien mengenai penyebab sakitnya dan sakit yang dirasakannya. Dia menyiapkan obat sirup dan obat-obatn lainnya, kemudian menulis salinan resep untuk orang tua yang menemani si pasien. Hari berikutnya dia memeriksa kembali pasien tersebut dan memperhatikan obat-obatan dan menanyakan apa yang dirasakan si pasien, dan memberikan sarannya sesuai dengan keadaan si pasien. Prosedur ini dilakukan berulang-ulang setiap hari sampai kondisi pasien sembuh atau meninggal. Jika si pasien sembuh, sang dokter mendapat bayaran. Jika pasien itu meninggal, orang tuanya pergi mendatangi dokter kepala sambil menunjukkan resep yang ditulis oleh sang dokter. Jika dokter kepala itu menilai dokter tadi sudah melakukan tugasnya dengan benar, tidak ada kelalaian, dokter kepala akan mengatakan kepada keluarga pasien bahwa penyebab kematiannya adalah alamiah. Jika dokter kepala menilai sebaliknya, kematian itu disebabkan karena kelalaian dan perfoma yang buruk (malpraktek) dari dokter maka dokter kepala akan menginformasikan kepada keluarga untuk menuntut "uang darah" atau Diyat dari dokter malpraktek tersebut. Dengan cara terhormat inilah mereka yakin bahwa pengobatan dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan terlatih baik. (Ibn al Ukhwah, Ma'alim al Qurba fii talab al-hisbah) (oleh : Yunardi Syam)

MEMA’AFKAN (1)

‘Aisjah r.a. bertanya kepada Nabi s.a.w.: Pernahkah terjadi padamu suatu hari yang lebih berat daripada penderitaanmu ketika perang Uhud? Jawab Nabi s.a.w. : Saya telah menderita beberapa kejadian dari kaummu, dan yang terberat yaitu hari Aqobah ketika saya berdakwah kepada Ibn ‘Abd Ja Lail bin Abd Kulal, yang mana tidak seorang pun dari mereka yang menyambut ajaranku. Maka saya kembali dengan hati yang kesal, hingga seolah-olah saya berjalan dengan tidak sadar, hanya ketika telah sampai di Qarnitstsa’alib, di situ baru saya sadar dan mengangkat kepalaku ke langit, dimana saya melihat awan di atasku, tiba-tiba Malaikat Jibril memanggil saya sambil berkata : Allah telah mendengar jawaban kaummu kepadamu, dan kini telah mengutus Malaikat penjaga bukit, untuk menurut segala perintahmu. Kemudian terdengar suara Malaikat penjaga bukit memberi salam sambil berkata : Ya Muhammad Allah telah mendengar jawaban kaummu kepadamu, dan saya penjaga bukit diperintah oleh Allah menurut segala kehendakmu. Maka perintahlah saya sesukamu. Kalau kau suka saya dapat merobohkan dua bukit yang terbesar di daerah kota Mekkah (bukit Al’akhsyabain). Jawab Nabi s.a.w. : Tetapi saya masih mengharap semoga Allah mengeluarkan dari turunan mereka orang-orang yang beribadat kepada Allah dan tidak menyekutukan pada-Nya sesuatu apapun. (HR. Buchary dan  Muslim).
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 519-520.

Izzatun-Nafs

Izzatun Nafs, tahu harga diri dan gengsi diri sendiri, mengajarkan percaya kepada diri sendiri. Kesadaran harga diri sebagai ummat Muhammad. Ummat yang dibangkitkan ditengah-tengah manusia ramai, dengan tugas tertentu.
Ummat Islam dibangkitkan bukan untuk meramaikan “Pesta Dunia”, tetapi untuk menyeru manusia kepada kebenaran dan kesucian. Garis-garis perbedaan di dunia semakin jelas, masing-masing golongan telah memilih posisinya masing-masing.
Ummat Islam harus tetap sadar atas posisi, misi dan fungsinya di dunia. Mereka tidak boleh hanyut dalam arus dunia dan percaturan manusia.
Sebagai ummat Risalah, mereka harus percaya kepada diri sendiri, harus sanggup menentukan nasibnya sendiri. Sadar posisi dan fungsinya di dunia, memesankan suatu makna yang lebih jauh, bahwa mereka harus perlu menyusun diri, menghimpun Dana dan Tenaga untuk merampungkan persoalan mereka sendiri, menyelesaikan tugas bersama.
Hilangnya kepercayaan kepada diri sendiri menumbuhkan apes, rusuh dan risau dalam hati, pesimisme dan nglokro. Kepada Pemimpin Besar Ummat Islam Muhammad s.a.w., Allah s.w.t. berfirman :
“Wahai Nabi !!! Cukuplah bagimu Allah dan Ummat pengikutmu dari kaum Mukminin (menjadi penolongmu)”. (QS. Al-Anfaal : 64)
Izzatun Nafs juga memesankan kata kepada kaum Muslimin itu, agar mereka membangun dirinya menjadi “Khajra Ummah” Ummat yang baik dan utama, baik dan utama karena memegang keyakinan, melakukan kebaikan dan kebajikan di dunia untuk kebahagiaan seluruh alam ini, menjadi guru alam. #570

Kamis, 28 November 2013

PAKAIAN (5)

Dari Imran bin Hushain r.a., bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda “Sesungguhnya Allah akan suka apabila hambanya diberi nikmat, dan kelihatan bekas nikmat itu padanya”. Diriwayatkan oleh Baihaqy.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Kitabush Sholat, halaman 192-193.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (11)

Ibn Mas’ud r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w.: Sukakah saya beritahukan padamu orang yang diharamkan masuk neraka? Bersabda Nabi : Neraka itu haram atas siapa orang yang lunak, ringan, tenang dan baik budi. (HR. Attirmidzy).
---------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 517.

Rabu, 27 November 2013

PAKAIAN (4)

Dari Abu Musa r.a.; “Bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda : “Emas dan sutra dihalalkan buat wanita-wanita ummatku, dan diharamkan bagi laki-lakinya.” Diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa’i dan disahkan oleh Tirmidzi.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Kitabush Sholat, halaman 192.

MAJELIS SYURA DAN PELANTIKAN USMAN (1)

UMAR TERKENA TIKAM DAN PENUNJUKAN MAJELIS SYURA
Ketika mula-mula Nabi bangkit menyerukan Islam, Semenanjung Arab terbagi-bagi di antara kabilah-kabilah yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, dengan tingkat perkotaan dan pedalaman yang berbeda-beda, dengan penduduk yang selalu dalam konflik dan pertentangan terus-menerus. Sebagian besar daerah itu berada di bawah kekuasaan Persia atau pengaruh Rumawi. Sesudah Rasulullah s.a.w. berpulang ke rahmatullah setelah dua puluh tiga tahun kerasulannya pengaruh Persia dan Rumawi di Semenanjung sudah menyusut. Kabilah-kabilah Arab berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah. Kemudian Abu Bakr terpilih sebagai pengganti dan ia memerangi orang-orang Arab yang murtad dari Islam sampai mereka kembali kepada Islam. Setelah itu kesatuan agama dan politik di Semenanjung kembali lagi tertib. Ketika itulah Abu Bakr mulai merintis berdirinya Kedaulatan Islam dengan menyerbu Irak dan Syam; tetapi ajal tak dapat ditunda untuk menyelesaikan rencana yang sudah dimulainya itu.
Setelah itu Abu Bakr digantikan oleh Umar dan ia meneruskan kebijakan Abu Bakr. Pasukan Muslimin di Semenanjung itu menerobos ke kawasan kedua imperium Persia dan Rumawi, Imperium Persia dapat ditumpas dan daerah terpenting kekuasaan Rumawi telah pula berhasil dibebaskan.
Kedaulatan Islam di masa Umar membentang luas ke Tiongkok di timur sampai ke seberang Barqah (Cyrenaica) di barat, dan Laut Kaspia di utara sampai ke Nubia di selatan. yang mencakup juga Persia, Irak, Syam dan Mesir. Dengan demikian kedaulatan Arab itu telah merangkul bangsa-bangsa dengan segala unsur budayanya yang sangat beragam, karena setiap golongan, dari segi bahasa, ras, keyakinan, peradaban, lingkungan sosial dan ekonominya satu sama lain tidak sama. Tetapi begitu Islam tersebar ke tengah-tengah mereka, agama baru ini telah menjadi perekat yang mempersatukan mereka. Juga kabilah-kabilah Arab itu telah berhasil dalam mewarnai negeri-negeri yang dibebaskan itu dengan warna Arab.
Berdirinya Kedaulatan Islam di masa Umar itu selesai dengan terbunuhnya Umar. Di masa hidupnya ada dua orang Persia berkomplot dan seorang lagi dari Nasrani Hirah. Kedua orang Persia itu adalah Hormuzan, dan seorang lagi Abu Lu’lu’ah budak Mugirah, sedang yang dan Hirah orang Nasrani bernama Jufainah. Hormuzan adalah salah seorang dari angkatan bersenjata Persia yang ikut dalam perang besar Kadisiah yang mengalami kekalahan. Kemudian ia lari ke Ahwaz dan dan sana ia menyerang angkatan bersenjata Muslimin di Irak-Arab yang masih berdekatan.
Sementara dalam keadaan demikian Umar memerintahkan pasukannya menyebar di wilayah Persia, dan pasukan Muslimin berhasil mengepung Homuzan di Tustar dan ia dibawa ke Medinah sebagai tawanan. Di sinilah terjadi dialog dia dengan Umar, yang kemudian pemimpin Persia itu yakin bahwa tak mungkin ia selamat kecuali jika masuk Islam. Sesudah menjadi Muslim oleh Umar ia ditempatkan di Medinah dengan mendapat tunjangan dua ribu dinar setahun.
Adapun Fairuz (Abu Lu’lu’ah), orang Persia yang berperang melawan Muslimin dalam perang Nahawand, kemudian tertawan dan menjadi milik Mugirah bin Syu’bah. Pekerjaannya sebagai pemahat, tukang kayu dan pandai besi. Barangkali mata pisau yang digunakan untuk membunuh Umar dari hasil pekerjaannya sendiri. Mengingat pekerjaannya dalam pasukan Persia maka ia dipilih oleh komplotan itu untuk melaksanakan rencana tersebut.
Jufainah adalah seorang Nasrani dari Hirah, istrinya ibu susuan Said bin Abi Waqqas. Ia dibawa ke Medinah karena adanya pertalian susuan tadi. Oleh karena itu Sa’d marah sekali ketika ia dibunuh oleh Ubaidillah bin Umar sesudah ayahnya terbunuh. Antara keduanya hampir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tanda-tanda adanya komplotan semacam ini memang sudah ada yang kemudian diperkuat oleh beberapa peristiwa. Tanda-tanda itu ialah bahwa beberapa kawasan yang sudah dibebaskan oleh Muslimin di masa Umar ada yang tidak senang dengan kejadian tersebut, dan karenanya ada penduduk yang marah. Indikasi itu lebih jelas lagi setelah orang-orang yang berkomplot terhadap Umar dan kemudian membunuhnya itu berada di bawah perlindungannya di Medinah. Pemimpin mereka adalah Hormuzan, orang yang disenangi oleh Umar dan mendapat simpatinya, sehingga kadang ia dimintai pendapatnya; dan keberadaannya di Medinah disamakan dengan masyarakatnya sendiri. Kalau mereka saja kini sudah berkomplot terhadap Umar, apalagi orang Persia yang tinggal di tanah air mereka sendiri. Mereka diperintah oleh Arab, hati mereka bergolak, mereka berontak, kendati masih terpendam, karena kuatnya kekuasaan asing yang menguasai negeri itu.
Setelah Umar terbunuh, di negeri Arab sendiri timbul suatu gejala, yang agaknya tak akan terjadi kalau tidak karena berdirinya kedaulatan Islam. Sejak Umar ditikam oleh Abu Lu’Iu’ah kaum Muslimin dicekam oleh rasa ketakutan, khawatir akan nasib mereka sendiri kelak. Terpikir oleh mereka siapa yang akan menggantikannya jika dengan takdir Allah dia meninggal. Beberapa orang ada yang membicarakan masalah ini kepada Umar. Mereka meminta Umar mencalonkan pengganti.
Pada mulanya Umar masih ragu, dan ia berkata : “Kalaupun saya menunjuk seorang pengganti, karena dulu orang yang lebih baik dari saya juga menunjuk pengganti, atau kalaupun saya biarkan, karena dulu orang yang lebih baik dari saya juga membiarkan.” Tetapi sesudah dipikirkan matang-matang, bahwa kalau dibiarkan begitu saja ia khawatir keadaan akan menjadi kacau. Dalam berperang dengan Persia dan Rumawi semua orang Arab sudah ikut serta sehingga setiap kabilah mengaku dirinya seperti kaum Muhajirin dan Ansar, berhak memilih khalifah. Malah di antara mereka ada yang mengaku berhak mencalonkan pemimpinnya sebagai khalifah. Jika Umar tidak memberikan pendapat, pengakuan seperti itu akan sangat membahayakan kedaulatan yang baru tumbuh itu.
Karenanya, ia membentuk Majelis Syura yang terdiri dari enam orang dengan tugas memilih di antara mereka seorang khalifah sesudahnya. Keenam orang itu Usman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, Abdur-Rahman bin Auf dan Sa’d bin Abi Waqqas. Setelah menyebutkan nama-nama mereka ia berkata : “Tak ada orang yang lebih berhak dalam hal ini daripada mereka itu; Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam wafat sudah merasa puas terhadap mereka. Siapa pun yang terpilih dialah khalifah sesudah saya.”
-------------------------------------------------------------------
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 1-3.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (10)

‘Aisjah r.a. berkata : Tiada disuruh pilih Rasulullah s.a.w. antara dua hal, melainkan pasti memilih yang lebih ringan, asalkan tidak termasuk dalam pelanggaran (dosa), kalau termasuk dalam dosa, maka ia sangat jauh daripadanya. Dan Rasulullah s.a.w. tidak pernah menuntut balas untuk pribadinya sendiri, kecuali jika dilanggar yang diharamkan oleh Allah maka ia menuntut balas karena Allah semata-mata. (HR. Buchary dan Muslim).
-----------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 517.

Selasa, 26 November 2013

PAKAIAN (3)

Dari Ali r.a., ia berkata; “Nabi s.a.w. memberi kain sutra genggang kepada saya, kemudian saya keluar memakai kain itu, dan saya melihat kemarahan pada wajah beliau, lantas saya bagikan kain sutra itu pada perempuan-perempuan (dirumah) saya”. Muttafaq ‘alaih, dan ini adalah lafadh Muslim.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Kitabush Sholat,  halaman 192.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (9)

Abu Ja’la (Syaddad) bin Aus r.a. berkata : Bersabda Rasulullah s.a.w: Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku baik terhadap segala sesuatu, maka apabila kamu membunuh atau menyembelih baik-baiklah dalam penyembelihan itu, hendaklah mempertajam pisaunya supaya meringankan pada sembelihannya. (HR. Muslim).
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 516-517.

Senin, 25 November 2013

PAKAIAN (2)

Dari Umar r.a., ia berkata ; “Rasulullah s.a.w. melarang memakai sutra kecuali selebar dua jari, atau tiga jari, atau empat jari.” Muttafaq 'alaih, dan lafadh ini dalam riwayat Muslim.

Dari Anas r.a. bahwasanya Nabi s.a.w . telah memberi kelonggaran kepada Abdurrahmnan bin ‘Auf dan Zubair memakai gamis (baju) sutra karena mereka dalam perjalanan, diserang penyakit gatal”. Muttafaq ‘alaih.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat,  halaman 191-192.

Richmond, Sang “Indera Waspada”

SUIKODEN 2. Richmond (Chiyu Star). Bicara Padanya di Radat City, setujui kesepakatan bermain koin dengannya sekali saja, karena Hero tak akan pernah menang melawannya. Lalu pergi ke bar yang ada di Utara tempat Hero bertemu Richmond atau diperempatan jalan utama kota. Temui lelaki yang makan di meja sebelah kiri dekat pintu masuk,  bicaralah padanya, maka ia akan mengatakan bahwa Hero tak akan menang jika tidak menggunakan uang koin logam pemberiannya, terima saja pemberiannya. Cari Richmond di tempatnya nongkrong dan berikan uang koin logam itu padanya, maka dia akan bergabung denganmu.
Di Kastil, Richmond akan nongkrong di tempat semacam lobbi antara Barak tentara dan Hall Kastil, dia akan senantiasa memberi tahu siapa-siapa yang belum direkrut, dan dia akan memberi tahu posisi dan cara merekrutnya, tetapi tidak gratisan karena dia adalah Informan Bayaran, sepertinya menyebalkan kalau punya teman seperti dia.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (8)

Abu Hurairah r.a. berkata : Seorang berkata kepada Rasulullah s.a.w. : Berwasiatlah kepadaku. Bersabda Nabi s.a.w. : Jangan marah. Maka orang itu mengulangi permintaan nasihat beberapa kali, dan Nabi s.a.w. tetap bersabda : Jangan marah. (HR. Buchary)
----------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 516.

Minggu, 24 November 2013

PAKAIAN (1)

Dari Abu Amir Al-Asy’ari r.a., ia berkata ; Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya akan ada dari ummatku beberapa kaum yang menghalalkan kemaluan (zina) dan sutra”. Diriwayatkan oleh Abu Daud dan asalnya dari Bukhary.

Dari Hudzaifah r.a., ia berkata ; “Bahwasanya Rasulullah s.a.w. melarang kami minum dan makan dalam bejana dari emas atau perak, dan melarang pula memakai sutra atau dibaju (sutra tebal), juga melarang duduk di atasnya”. Diriwayatkan oleh Bukhary.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 191.

Terapi Ikan di Kolam Pancing Barokah I Sekopek

WISATA KULINER. Tiba-tiba TravelNusa (Traveler Nusantara) pengen banget makan di Pemancingan “BAROKAH” Sekopek Kelurahan Polaman Kecamatan Mijen Semarang. Bersama beberapa teman menikmati kembali sajian Nila (kakap Merapi) bakar. Sambil menunggu masakan matang TravelNusa (Traveler Nusantara) dengan harga tiket Rp. 10.000,- per orang mencoba wahana baru KOLAM KETAWA yang diapit oleh pondok Banowati, pondok Sembodro dan pondok Yudistira. Wahana ini melengkapi wahana yang sebelumnya (Mandi Pasir dan Mandi Bola) sudah ada.
Asal usul penamaan kolam ketawa. Kolam ketawa ini ada dua ruang, kolam keceh dan kolam terapi ikan. Kolam keceh adalah kolam berisi air yang diatasnya disebarkan mainan plastik seperti bola sehingga ketika anak-anak bermain di dalamnya mereka akan tertawa kegirangan. Kolam terapi ikan adalah kolam berisi ikan-ikan kecil yang siap memijit siapapun yang memasukkan anggota badannya ke dalam kolam dan pasti akan menimbulkan reaksi ketawa dan masih banyak kemanfaatan yang lain.
Sensasi kenikmatan pijatan di kolam terapi ikan TravelNusa (Traveler Nusantara) buyar karena masakan ikan bakarnya sudah siap disantap.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (7)

Jarir bin Abdillah r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang diharamkan dari sifat tenang dan lunak berarti telah diharamkan daripada semua kebaikan. (HR. Muslim).
-------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 516.

Sabtu, 23 November 2013

SHOLAT MINTA HUJAN / ISTISQA (6)

Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sulaiman a.s. keluar hendak minta hujan, kemudian beliau melihat seekor semut terlentang sambil mengangkat kakinya ke langit, ia berdo’a : “ALLAHUMMA INNA KHALQUN MIN KHOLQIKA LAYSA BIBA GHINAN ‘ANSUQYAKA” (Ya Allah, kami ini adalah makhluk dan makhluk-makhluk Engkau, dan kami sangat membutuhkan siraman-Mu), maka Sulaiman bersabda : “Kembalilah, dan kamu akan dihujani karena do’anya makhluk yang lain daripada kamu”. Diriwayatkan oleh Ahmad dan disahkan oleh Hakim.

Dari Anas r.a.; “Bahwasanya Nabi s.a.w. pernah meminta hujan, beliau berisyarat dengan belakang dua tapak tangannya, ke langit”. Dikeluarkan oleh Muslim.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat,  halaman 190-191.

Wijoyokusumo Studio Art

Salah satu prodak kreatif Wijoyokusumo Studio Art
Wijoyokusumo Studio Art, sebuah wadah berkumpulnya orang-orang berjiwa seni dan kreatif yang bertujuan memberikan solusi karya seni yang dapat dinikmati secara visual. Hasil karya berupa dekorasi dua dimensi dan tiga dimensi.
Wijoyokusumo Studio Art, telah lama menekuni bidang dekorasi dan kini tengah mengembangkan usaha di bidang Air Brush dan Lukis Dinding.
Wijoyokusumo Studio Art, siap memberikan ide-ide atau kreasi baru untuk anda kapanpun dibutuhkan. 
Contact Person Wijoyokusumo Studio Art : Luthfy : 085226269487.

Mawas Diri

Banyak di beberapa masjid atau musholla seringkali ku temukan sekumpulan jama’ah sholat wajib telah duduk lama menunggu sang imam datang, lebih menyebalkan lagi ketika sang imam telah datang masih “meminta” jama’ah bersabar menunggunya karena ia tengah asyik ber-rawatib panjang. Bukankah sholat diawal waktu itu lebih afdol?
Juga masih sering ku temukan di beberapa masjid atau musholla seorang imam enggan diganti posisinya karena suara komandonya tak terdengar di jamaah terdepan sekalipun. Bahkan ada pula seorang imam yang marah-marah seusai sholat ketika bacaan sholatnya di betulkan sang makmum. Ya Allah, ma’afkan kebodohan dan kedzoliman kami, mohon ampuni dan rahmati kami.

Warung Bebek Goreng Gendut Semarang

WISATA KULINER. Salah satu tempat kuliner di sepanjang jalan Ngesrep Timur V Kota Semarang adalah Warung Bebek Goreng Gendut yang terletak di Jalan Ngesrep Timur V/53 Kelurahan Sumurboto Kecamatan Banyumanik Semarang. Warung kuliner ini buka setiap hari mulai pukul 10.00-23.00 WIB dan menawarkan menu andalan bebek goreng kremes.
Traveler Note bahwa akses untuk mencapai warung ini sangat mudah. Jika TravelNusa (Traveler Nusantara) datang dari jalan Setyabudi temukan pertigaan Patung Diponegoro naik kuda lalu masuk lurus, terus perhatikan sebelah kiri jalan kurang lebih 500 meter dari patung Diponegoro.
Warung Bebek Gendut milik pasangan Tri A dan Susianti sudah memulai bisnis kuliner bebek goreng kremes ini sejak tahun 1996. Awalnya hanya berupa warung tenda kaki lima. Tapi usaha tersebut semakin berkembang hingga memiliki warung permanen yang bisa menampung sekitar 30 pengunjung.
Ia menjelaskan, mungkin bebek goreng kremes racikannya itu adalah yang pertama kalinya di Semarang saat itu, tutur Tri A. Para penjual bebek goreng di Semarang sebelumnya hanya menyajikan daging bebek digoreng biasa. Karena itu, ia mencoba berkreasi dengan menawarkan ayam goreng kremes yang ternyata cocok dengan lidah pelanggan.
Penggunaan bumbu ramuan rempah-rempah racikan sendiri sebagai pengempuk daging bebeknya adalah salah satu keistimewaan masakan Tri A dan Susanti di lidah para pelanggan.
Tak hanya menu bebek goreng kremes, tapi Warung Bebek Gendut juga melayani menu Bebek Bakar. Alternatif menu lain adalah masakan Ayam, Gurame, Burung Dara, Pecel Lele dengan variasi masakan goreng atau bakar.

MEREDAM KEKERASAN

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita kemampuan meredam kekerasan. Karena apalah jadinya jika hari-hari penuh dengan kekerasan. Tentu tak akan nyaman, bukan?
Ada beberapa hal yang dapat meredam kekerasan. Pertama, meyakini bahwa kita sama dengan yang lain, ingin hidup damai penuh ketenangan. Rasulullah telah memberikan kita keteladanan. Beliau tetap menunjukan wajah yang ramah sekalipun pada kaum kafir. Bahkan memohonkan ampun bagi orang-orang yang bersikeras memerangi Islam. Dan sikap yang dicontohkan Rasul itu sepatutnya dapat kita tiru. Bukan hanya kekuatan otot yang diperlukan tapi kekuatan akal dan hati. Dengan hati akan melahirkan kelembutan dan dengan kelembutan akan meredam kekerasan.
Kedua, kelembutan adalah kekuatan. Selama ini banyak yang mengartikan kelembutan sebagai kelemahan yang harus dijauhkan dari perilaku sehari-hari. Padahal, kelembutan bisa jadi sebuah kekuatan dahsyat dalam menghadapi segala kondisi dan Islam telah menjadikan kelembutan sebagai pilar penting untuk kedamaian. Kelembutan hati akan membuat kita lebih peka dalam memandang segala hal. Peka dalam melihat masalah sekecil apapun. Begitupun dengan kejernihan akal akan melihat permasalahan secara proporsional.
Lain halnya dengan kekerasan. Masalah yang ada akan bertambah karena yang dijadikan kekuatan bukan hati, bukan akal, melainkan otot. Memang tidak salah mengandalkan otot, namun jauh lebih baik jika kita jangan dulu mengandalkan kekuatan otot sebelum akal, hati dipakai untuk mencari solusi.
Mengubah kekerasan menjadi kelembutan memang tidak mudah, tapi harus terus diupayakan. Karena kekerasan fisik jelas akan mengeraskan hati. Jika sudah seperti itu, maka ia tidak akan peka lagi terhadap kesalahan.
Untuk itu saudaraku, kita harus mengevaluasi sampai sejauh-mana kita bisa mengasah diri dari bersikap keras. Semoga Allah yang Maha lembut senantiasa memberi kita kelembutan sehingga sikap, akal, dan hati dapat terkendali. Wallahu a’lam bishshawwab.
-----------------------------------------
Buletin Jum'at "SAKINAH", Kiat Aa, KH Abdullah Gymnastiar, Edisi 304 / Th IV/ Maret 2011 M / Rabiul Tsani 1432 H / November 2012 M/

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (6)

Anas r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w.: Permudahkanlah dan jangan mempersukar dan gembirakanlah dan jangan menggusarkan. (HR. Buchary dan Muslim).
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 516.

Jumat, 22 November 2013

SHOLAT MINTA HUJAN / ISTISQA (5)

Dari Sa’ad r.a.; Bahwasanya Nabi s.a.w. pernah berdo’a dalam istisqa : “Ya Allah ratakanlah atas kami mega yang tebal, yang bergemuruh ramai, yang keras curahannya, yang berkilat, yang engkau hujani kami dengannya dengan rintikan, dengan titikan, dengan curahan, wahai yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. Diriwayatkan oleh Abu ‘Awanah dalam kitab shahihnya.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat,  halaman 190.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (5)

Abu Hurairah r.a. berkata : Seorang Badwy kencing di Masjid maka orang-orang berdiri untuk memukulnya, maka bersabda Nabi : Biarkanlah dia, dan tuangkan di atas kencingnya setimba air. Sesungguhnya kamu diutus untuk meringankan dan tidak diutus untuk menyukarkan. (HR. Buchary)
---------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 515-516.

Kamis, 21 November 2013

SHOLAT MINTA HUJAN / ISTISQA (4)

Dari ‘Aisyah r.a.; Bahwasanya Nabi s.a.w. apabila beliau melihat hujan, beliau berdo’a : ”ALLAHUMMA SHOYYIBANNAA FI’AA ‘AKHRAJAHU” (Ya Allah curahkanlah hujan yang manfa’at). Muttafaq ‘alaih.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat,  halaman 190.

Suikoden Mencari Bakat

Konser Musik di salah satu sudut Istana
SUIKODEN 2. Setelah Hero sadar dari kelelahan melawan Luca Blight Jenderal tertinggi Highland,  Hero berkesempatan merekrut beberapa karakter. Masuki South Window City dan pergi ke penginapan lihatlah event dengan ANNALLEE (Chiraku Star), lalu cari dia dan temui lagi di dekat City Hall. Dengarkan nyanyiannya, lalu ajak ia bergabung.
Setelah Greenhill City dipulihkan keamanannya oleh Hero dan tentaranya pergilah di Penginapan kota ini temui PICO (Chiretsu Star) sang Gitaris. Bicara padanya kalau Anallee menunggu di Kastil.
Pergilah ke Tinto City setelah Neclord dilenyapkan, dan temui ALBERTO (Chiken Star) di Armor Shop, setelah Annallee dan Pico bergabung di Kastil.
Akhirnya kelompok pemusikmu lengkap, mereka siap menghibur dengan lagu-lagunya yang merdu.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (4)

‘Aisjah r.a. berkata : Nabi s.a.w. bersabda : Sesungguhnya lunak itu tidak terletak pada suatu melainkan menambah kebagusan, dan tiada tercabut dari sesuatu melainkan menambah kejelekan. (HR. Muslim).
------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 515.

Rabu, 20 November 2013

SHOLAT MINTA HUJAN / ISTISQA (3)

Dari Anas r.a., Bahwasanya seorang laki-laki telah masuk mesjid di hari Jum’at sedangkan Nabi s.a.w. sedang berkhutbah. Ia berkata : “Hai Rasulullah harta-harta telah binasa, dan jalan-jalan telah terputus, karenanya berdoalah kepada Allah ‘azza wajalla agar memberi hujan kepada kita.” Lantas Rasulullah s.a.w mengangkat dua tangannya. kemudian berdoa. “Allahumma aghitsna. Allahumma aghitsna (Ya Allah berilah kami hujan, ya Allah berilah kami hujan )“. Dan ia menyebutkan hadits itu seterusnya dan diakhirnya ada doa supaya Tuhan menahan mega (karena hujan turun melebihi keperluan)”. Muttafaq ‘alaih.

Dan dari padanya, bahwasanya Umar r.a apabila terjadi kemarau ia beristisqa dengan Abbas bin Abdulmuthalib, ia berdoa : ” Ya Allah dahulu kami beristisqa pada-Mu dengan Nabi kami, dan Engkau memberikan hujan pada kami, dan kini kami bertawassul dengan paman Nabi kami, maka berilah kami hujan”. Maka kemudian mereka diberi hujan”. Diriwayatkan oleh Bukhary.

Dan dari padanya r.a., ia berkata ; Hujan telah mengenai kami, sedangkan kami bersama Rasulullah s.a.w., kata Umar : “Lalu beliau membuka bajunya sehingga hujan itu mengenai badannya. dan beliau bersabda : “Sesungguhnya hujan ini sesuatu yang datang dari Allah”. Diriwayatkan oleh Muslim.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat,  halaman 188-189.

Musholla di Kompleks Gembira Loka Yogyakarta

Steak

Sejarah Steak
Walaupun semua orang di Amerika pemakan steak, tapi ternyata, steak itu asalnya bukan dari Amerika melainkan dari Spanyol. Orang Spanyol mulai memperkenalkan menu steak kepada Meksiko pada tahun 1540. Baru mulai sekitar abad ke 18, para imigran asal Spanyol dan Perancis yang ada di Amerika mulai berternak sapi. Sapi pun mulai jadi komoditi dan di-eksport antar negara bagian naik kereta api.
Namun perdagangan sapi ini hancur akibat bencana Cold Winter pada tahun 1800 yang menyebabkan ternak mati kedinginan. Barulah pada tahun 1871, seorang pengusaha daging asal Detroit, G. H. Hanharmand memperkenalkan teknologi gerbong es yang bisa digunakan untuk mengantar daging ke sana ke mari. Daging pun mulai menjadi kelaziman dan dikonsumsi di mana-mana, hingga daging dijadikan sebagai simbol kemakmuran rumah tangga di Amerika.
Tidak banyak yang tahu bahwa ada cara yang berbeda dalam pemotongan daging sapi antara Amerika, Belanda dan Inggris. Jadi kalau kita ke pejagalan akan ada istilah American Cuts, Dutch Cuts dan British Cuts. Indonesia, karena pernah dijajah Belanda, maka pemotongan daging sapinya mengikuti aturan Dutch Cuts. Bedanya adalah, American dan British Cuts tidak mengikutsertakan lidah sapi dan ekor sebagai bahan makanan. Dutch Cuts mengikutsertakan lidah sapi (Semur Lidah) dan ekor sebagai bahan makanan atau kaldu. Sedangkan British Cuts tidak mengenal tenderloin. (ceritaku)

Cara Makan Steak
Cara makan Steak secara umum ada dua sesuai dengan kebiasaan negara pengembang masakan steak ini, Cara Amerika dan Cara Eropa.

Makan Steak Cara Amerika

Pertama, letakkan pisau di sebelah kanan dan garpu di sebelah kiri. Kedua, tahan daging dengan garpu dan potong kecil-kecil menggunakan pisau. Ketiga, letakkan pisau dan pindahkan garpu ke tangan kanan baru mulai makan. Dan keempat, posisi garpu menghadap ke atas saat memasukkan daging ke mulut

Makan Steak Cara Eropa
Mungkin ini yang sering dipakai oleh orang Indonesia kebanyakan. Masih dengan posisi garpu dan pisau yang sama seperti cara Amerika. Perbedaannya hanyalah cara eropa tidak memindahkan garpu ke tangan kanan. Ya, jadi kita memotong daging dan makan di saat itu juga. Selain itu ketika menyuap makanan ke mulut, posisi garpu berada di bawah

Makan Cara Rasulullah
Dalam hadits Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, Rasulullah mengajarkan kepada Amru bin Abi Salamah r.a. “Bacalah BISMILLAH dan makanlah dengan tangan kanan dan dari yang dekat-dekat kepadamu.” (HR. Buchary dan Muslim).  Dan dalam hadits lain Rasulullah mengajarkan kepada Mu’adz bin Anas r.a. : “Siapa yang makan kemudian membaca: ALHAMDULILLAHI LADHI ATH’AMANI HADZA WAROZAQONIHI MIN GHOIRO HAULIN MINNI WA LA QUWWATIN. (Segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan ini, dan memberi rizqi pada saya dengan tiada daya dan kekuatan daripadaku). Diampunkan apa yang telah lalu dari dosanya. (HR. Abu Dawud dan Attirmidzy). Dan setelah selesai makan dalam sebuah hadits Rasulullah mengajarkan kepada Abu Umamah r.a. : “Jika selesai makan dan mengangkat hidangannya bacalah “ALHAMDULILLAHI HAMDAN KATSIRAN THOYYIBAN MUBAAROKAN FIHI, GHOIRO MAKFIYIN WALA MUSTAGHNAN ‘ANHU RABBANA.” (Segala puji bagi Allah, pujian yang sebaik-baiknya, yang baik dan berkat. Tiada terbalas, dan tidak dapat tidak, tentu kami membutuhkan kepadanya, hai Tuhan kami). (HR. Buchary)
Ummulmukminin ‘Aisyah menceritakan, Makanlah dengan tangan kanan seperti yang Rasulullah lakukan, “Adalah tangan Rasulullah s.a.w. yang kanan untuk bersuci dan makan, dan tangan kiri untuk istinja’ dan segala yang kotor.” (HR. Abu Dawud).
Jika terlupa membaca Bismillah pada mulanya Rasulullah pernah mengajarkan kepada ummulmukminin ‘Aisyah r.a. untuk membaca “BISMILLAH AWWALAHU WA AKHIRAHU.” (Dengan nama Allah dan mula hingga akhir). (HR. Abu Dawud dan Attirmidzy). Dan dalam lain suasana Rasulullah pernah dibikin tertawa ketika ada seorang makan dengan tidak menyebut nama Allah, hingga tidak tinggal dari makannya kecuali sesuap, tiba-tiba ketika yang tinggal sesuap itu akan diletakkan di mulutnya ia membaca : “BISMILLAHI AWWALAHU WA AKHIRAHU.” Rasulullah s.a.w mendadak tertawa dan bersabda : “Syaithan selalu makan bersama ia, kemudian ketika ia menyebut nama Allah, tiba-tiba syaithan itu memuntahkan isi perutnya.”, seperti yang diceritakan Umayyah bin Machsyiy r.a. (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Cobalah perhatikan cerita Jabir r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : “Apabila seorang masuk ke dalam rumahnya dengan menyebut Bismillah ketika masuk dan ketika makan, maka syaithan berkata kepada temannya : Tiada tempat tinggal dan tiada bagian makanan bagi kamu di sini. Dan bila masuk tidak menyebut nama Allah, syaithan berkata : Kamu dapat bermalam di rumah ini, kemudian jika waktu makan tidak menyebut nama Allah. Syaithan berkata : Kamu dapat bermalam dan makan di sini.” (HR. Muslim).

nge-Trip with My Sister

OBYEK WISATA. TravelNusa (Traveler Nusantara) melakukan perjalanan wisata dan jadi tukang foto dadakan, nganterin my sister dari Muara Teweh Kalimantan Tengah yang penasaran sama kabar rupa Kota Lama Semarang. Dan sebagai warga Jawa Tengah yang baik dan selalu ingin mendukung kegiatan Visit Jawa Tengah 2013 yang dicanangkan pemerintah propinsi, aku ikut terpanggil untuk memperkenalkan obyek-obyek wisata yang ada di Semarang.

Sam Poo Kong
Klenteng Agung Sam Poo Kong yang beralamat di  Jl. Simongan 129 Semarang, lokasi ini tidak masuk hitungan kunjungan pada awalnya. Ide untuk mampir tercetus saat berada di traffic light RSUP Dr Karyadi Semarang, dan arah tujuan pun dibelokkan kekiri menuju lokasi. Setelah membayar tiket masuk lokasi sebesar Rp. 3.000,- per orang dan karcis parkir (Bus : Rp. 15.000,-; Mobil : Rp. 3.000,-; Motor : 1.000,-) di loket tiket. Dan kurang lebih setengah jam kami berfoto-foto meng-eksplore tempat ini berlawanan arah jarum jam. Dari sitting area depan gedung persewaan photo costum, lalu ke gedung peribadatan (klenteng), Gerbang Selatan dan patung laksamana Cheng Hoo serta gedung serupa fungsi Sasana Hinggil di keraton Jogja.

Little Netherland
Inilah tujuan pertama sebenarnya yang diinginkan my sister kawasan Kota Lama Semarang yang menyajikan citra visual kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu. Banyak berdiri Bangunan-bangunan kuno peninggalan Kolonial Belanda nan eksotis dan megah, seolah-olah menyampaikan segudang cerita yang tak kan pernah habis dituturkan. Dan TravelNusa (Traveler Nusantara) memilih lokasi di satu bangunan yang paling populer dan identik dengan Kota Lama Semarang yaitu Gereja Blenduk yang sudah berusia lebih dari dua setengah abad, dan merupakan kawasan kecil yang paling terawat kebersihannya. Setelah 20 menit berfoto-foto dan menikmati suasana yang konon angker TravelNusa (Traveler Nusantara) melanjutkan ke next destination.

Lawang Sewu
Tujuan utama kedua sebenarnya yang pengen my sister eksplore adalah Lawang Sewu  yang berada di kawasan Tugu Muda  setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000,- per orang, kami pun segera meng-eksplore kompleks Lawang Sewu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Masyarakat Semarang  menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Tetapi kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (3)

‘Aisjah r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Sesungguhnya Allah lunak, suka pada kelunakan dan memberi karena kelunakan dan ketenangan apa-apa yang tidak didapat dengan kekerasan dan keburu dan sebagainya. (HR. Muslim).
--------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 515.

Selasa, 19 November 2013

SHOLAT MINTA HUJAN / ISTISQA (2)

Dari ‘Aisyah r.a., ia berkata ; Orang-orang pernah mengadukan tidak adanya hujan kepada Rasulullah s.a.w., maka beliau menyuruh menyiapkan mimbar, dan mereka menyiapkan mimbar di musholla (tanah lapang), lalu beliau menjanjikan kepada orang-orang agar mereka keluar (berkumpul) pada suatu hari yang ditentukan; Beliau keluar tatkala terbit alis matahari (permulaan matahari terbit), kemudian beliau duduk di atas mimbar, lalu bertakbir dan memuji Allah, kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya kalian mengadukan kekeringan desa-desa kalian, padahal Allah telah menyuruh kalian supaya meminta kepada-Nya, dan Allah telah menjanjikan akan mengabulkan permintaan kalian, kemudian beliau membaca (berkhotbah) (yang artinya) : “Segala puji bagi Allah pengurus sekalian alam, maha pengasih dan penyayang, raja di hari pembalasan, tiada Tuhan melainkan Allah yang bertindak sekehendaknya. Ya Allah, Engkau Allah yang tiada tuhan melainkan Engkau, Engkau maha kaya sedang kami faqir-faqir turunkanlah hujan buat kami, dan jadikanlah apa-apa yang engkau turunkan itu kekuatan bagi kami yang mencukupi untuk masa yang panjang.” Kemudian beliau mengangkat dua tangannya dan tetap demikian sehingga terlihat putih ketiaknya, lalu beliau menghadapkan punggungnya (membelakangi) pada orang-orang (jama’ah), dan beliau balikkan selempang (selendangnya), sedang beliau masih tetap mengangkat dua tangannya, kemudian beliau menghadap kepada orang-orang (jama’ah) lalu turun, kemudian sholat dua raka’at. Maka Allah mengumulkan awan, kemudian berguntur dan berkilat, kemudian turunlah hujan”. Diriwayatkan oleh Abu Daud, dan ia berkata : “Hadits ini gharib (hadits yang mempunyai satu sanad saja) sedangkan sanadnya kuat”.

Dan kisah “membalikkan selempangnya” itu ada dalam kitab shahih (Bukhary) dan hadits Abdullah bin Zaid, dan dalam hadits itu : “Kemudian beliau menghadap kiblat dan berdoa, kemudian sholat dua raka’at serta dijaharkan bacaannya”.

Dan dalam riwayat Darukutny dari Mursal Abu Jafar Albaqir r.a.; “Dan beliau membalikkan selempang (selendangnya) itu agar supaya kemarau itu berganti musim hujan”.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Kitabush Sholat,  halaman 187-188.

MENJEMPUT HIDAYAH

Jangan usir kegelapan dengan tongkat tapi usir kegelapan dengan menyalakan lampu niscaya cahaya akan mudah menerangi. Cahaya yang paling tinggi adalah hidayah Allah SWT. Kita akan tahu mana manfaat dan mana maksiat dan hidayah. Oleh karena itu, hidayah menjadi rizki yang termahal yang tidak bisa dibeli oleh siapa pun.
Hidayah dari Allah begitu lapang. Ibarat kita membuat landasan pesawat. Kalau landasan terbuat dari rumput, maka yang mendarat pesawat capung, belalang, dan sejenis serangga lainnya. Begitu pun dengan landasan yang terbuát dari tembok biasa yang bisa mendarat mungkin pesawat lokal biasa. Lain halnya dengan landasan yang terbuat dari beton yang bisa mendarat bukan hanya pesawat lokal, pesawat-pesawat pilihan, bahkan dipersiapkan bagi pesawat tempur yang memiliki daya tempur yang sangat dahsyat. Artinya, dikala kita menginginkan hidayah yang dahsyat, maka kita pun harus membuat landasan yang hebat. Kalau kita sungguh-sungguh maka Allah akan sungguh-sungguh kepada kita.
Lain halnya jika landasan kita rusak, tidak segera diperbaiki, mungkin tidak akan ada pesawat yang bisa mendarat. Begitu halnya dengan hidayah. Kalau hidayah yang ada kita abaikan, maka apa bedanya kita dengan binatang. Teramat rugi bagi seseorang yang bisa menjemputnya, namun tidak pandai menjaganya. Hidayah bisa pergi menghilangkan dari kita begitu saja. Bersiap-siaplah berada dalam kegelapan lagi. Kaki terpeleset, badan terantuk, dan kepala terbentur. Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa yang termahal dalam hidup ini adalah hidayah atau nur cahayanya (iman) dari Allah SWT.
Pemeliharaan hidayah bisa dilihat dari sikap kita dalam menerima masalah. Apakah kita akan merasa rugi dengan masalah yang ada atau malah diuntunmgkan? Orang yang pandai memelihara hidayah, akan menjadikan setiap masalah sebagai sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan. Kuncinya ada pada perlakuan terhadap masalah. Dia tidak menjadikan masalah sebagai masalah melainkan sebagai hidayah, ladang ilmu, ladang amal, dan sebagai sarana untuk mendekat kepada Allah SWT. Juga dijadikan sebagai sarana mengukur kesabaran.
Dengan demikian saudaraku, kunci dari menjaga hidayah ini terdapat dalam kepandaian untuk memetik hikmah dari setiap kejadian. Dengan berbekal keimanan dan rasa syukur yang mendalam, Allah SWT akan terus membekali hamba-Nya dengan cahaya hidayah.
-------------------------------------
Buletin Jum'at "SAKINAH", Aa Gym, Kiat MQ, Edisi 384/ Th. IV/ Desember 2012 M/ Safar 1434 H

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (2)

‘Aisjah r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesungguhnya Allah lunak dan tenang, suka pada ketenangan dalam semua urusan. (HR. Buchary dan Muslim).
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 515.

Senin, 18 November 2013

SHOLAT MINTA HUJAN / ISTISQA (1)

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata, : ”Nabi s.a.w. telah keluar dengan merendah diri, berpakaian sederhana sekali, khusyu’, perlahan-lahan meminta-minta (kepada Allah), lantas beliau sholat dua raka’at seperti sholat Hari Raya, beliau tidak khutbah seperti khutbah kamu ini”. Dikeluarkan oleh Imam yang Lima (Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Nasa’i) dan disahkan oleh Tirmidzi, Abu ‘Awanah dan Ibnu Hibban.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat,  halaman 186-187.

KESABARAN, KETENANGAN DAN LEMAH LEMBUT (1)

Ibn Abbas r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Asyajji Abdil Qays : Sesungguhnya kau mempunyai dua tabiat dan kelakuan yang disukai oleh Allah yaitu sabar dan ketenangan. (HR. Muslim).
-----------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 514.

Minggu, 17 November 2013

SHOLAT GERHANA (4)

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata; Apabila bertiup angin (dengan keras), maka Nabi s.a.w. berlutut di atas kedua lututnya dan berdo’a : “ALLAHUMMAJ ‘ALHA RAKHMATAN WALA TAJ ‘ALHA ‘ADZABA” (“Ya Allah, jadikanlah ia rahmat dan jangan dijadikan siksa”). Dikeluarkan oleh Syafi’i dan Thabrany.

Dan dari padanya pula r.a.; Bahwasanya Nabi s.a.w. tatkala ada sebuah gempa, beliau sholat enam kali ruku’ dan empat kali sujud, dan beliau bersabda : “Beginilah caranya sholat dalam keadaan luar biasa”. Diriwayatkan oleh Baihaqy, dan Syafi’i menyebutkan dari Ali bin Abu Thalib r.a., hadits seperti itu pula, kecuali akhirnya.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 186.

Adlai, Ahli Mekanik Lift

SUIKODEN 2, Adlai (Chisou Star) seorang professor Mekanik Lift yang unik, tidak suka dengan kesantunan jika dilihat dari cara merekrutnya, menyuuka hal-hal yang kasar baik perkataan maupun perbuatan. Setelah Hero menyelesaikan misi di North Window Village mengalahkan Neclord dan mendapatkan Kastil cobalah bicara padanya di sebuah rumah tepat dibawah City-Hall South Window City, penuhi dan miliki 3 permintaannya Sacrificial Jizo, Wooden Shield dan Rune “WIND”. Cara mendapatkan item-item tersebut :
Sacrificial  Jizo, ketika Hero bertemu dengan Rombongan Sirkus Jalanan di Ryube Village pertama kali saat mereka menemani Hero dan Jowy untuk pulang ke Kyaro Town coba ambil item itu dari Bolgan dan simpanlah, atau kalau Hero beruntung bisa dibeli di Rare Finds Kuskus Town.
Wooden Sheild bisa di beli di Armor Shop South Window City.
Rune “WIND”  bisa diberi di Rune Shop South Window City.
Berikan ke tiga item itu padanya dengan cara buang itemnya (pilihan kedua dari jendela pertanyaan), maka dia akan membuatkan Lift di Kastilnya Hero.

HUSNUL KHULUQ (11)

Jabir r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesungguhnya orang yang sangat saya kasihi dan yang terdekat padaku majelisnya di hari qiyamat yalah yang terbaik budi pekertinya. Dan orang yang sangat saya benci dan terjauh dari padaku pada hari qiyamat yaitu orang yang banyak bicara, sombong dalam pembicaraannya dan berlagak menunjukkan kepandaiannya. (HR. Attirmidzy)
-------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 512.

Hubbillah

Hubbillah, mencintai Allah mengatasai segala cinta.
Jiwa yang ridlo kepada Allah sebagai Robb, akan meletakkan cinta kepada-Nya diatas segala-galanya. Cinta kepada-Nya semata artinya berkurban buat Dia belaka, bukan buat yang lainnya.
Ibrahim a.s. rela mengurbankan anak satu-satunya itu untuk memenuhi amar Illahi. Ismail a.s. rela mengurbankan dirinya, rela melepaskan nyawanya tatkala Tuhan memanggilnya; berpisah jasmani dengan rohani untuk memenuhi panggilan Illahi.
Memenuhi tugas dengan penuh cinta, melayani perjuangan dengan penuh hati dan budi, kecintaan dan pengurbanan menumbuhkan kegairahan, kegemberiaan berjuang dan harapan berjuang. Mukmin mencintai Tuhannya berdasarkan harap dan percaya. Harap dan percaya hendak melihat wajah dan menghadap Tuhan Allah s.w.t. mencintai Allah dan Rasul-Nya dan mencintai perjuangan pada jalan-Nya lebih dari mencintai apa juga yang ada ini, itulah lukisan jiwa Mukmin yang sejati.
“Katakanlah !!! Jika adalah bapak-bapak kamu dan anak-anak kamu dan saudara-saudara kamu, istri-istri kamu dan keluarga kamu dan harta benda yang kamu kumpulkan dan perdagangan yang kamu takuti ruginya, dan tempat tinggal yang kamu senangi, jika semuanya itu lebih kamu cintai daripada mencintai Allah dan Rasul-Nya dan berjuang pada jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah menurunkan siksa-Nya, karena Allah tidak akan memberikan pimpinan kepada kaum yang fasik”. (QS. At-Taubah : 24)
Mahabbah kepada Allah menuntun kita supaya menghadapi manusia dengan perasaan cinta dan kasih sayang. Mukmin yang mendasarkan amalnya kepada Hubbillah, cinta kepada Allah akan mencintai masyarakat ramai dengan sepenuh hati dan budi. Bukan pertentangan dan perlawanan kelas, tetapi cinta dan kasih sayang. Bukan perpecahan, pertentangan yang dibentangkan dalam masyarakat, tetapi tali kasih sayang dan cinta.
TALI KASIH SAYANG ialah pedoman yang harus dijadikan pegangan bagi setiap Mukmin dalam menjalankan tugasnya dalam masyarakat. #570

Sabtu, 16 November 2013

SHOLAT GERHANA (3)

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata; “Telah terjadi gerhana matahari di zaman Rasulullah saw., maka Rasulullah sholat dan berdiri lama kira-kiia seperti lamanya membaca surat Al-baqarah, kemudian beliau ruku’ dengan ruku’ yang lama, kemudian bangkit dan berdiri lama tapi kurang dari berdiri yang pertama kemudian beliau ruku’ lagi dan ruku’nya lama, hanya kurang dari ruku’nya yang pertama kemudian beliau sujud, kemudian beliau berdiri lagi dengan berdiri yang lama, hanya kurang dari berdiri pada raka’at pertama, kemudian beliau ruku’ yang lama, hanya kurang dari ruku’nya pada raka’at pertama, kemudian beliau bangkit dan berdiri lama, hanya kurang dari berdirinya yang pertama kemudian beliau ruku’ dengan ruku’ yang lama, hanya kurang dari ruku’nya yang pertama, kemudian beliau bangkit lantas sujud, kemudian beliau pergi sedang matahari sudah terang kembali, dan beliau berkhutbah di depan orang-orang (jama’ah)”. Muttafaq ‘alaih, dan ini adalah lafadh Bukhary. Dan pada sebuah riwayat Muslim : “Beliau sholat delapan kali ruku’ dalam empat kali sujud tatkala gerhana matahari.”
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 184-185.

HUSNUL KHULUQ (10)

Abu Umamah Al-Bahili r.a. berkata : Rasulullah s..w. bersabda : Saya dapat menjamin suatu rumah di kebun sorga untuk orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun ia benar. Dan menjamin suatu rumah di pertengahan sorga bagi orang yang tidak berdusta meskipun bergurau. Dan menjamin satu rumah di bahagian yang tinggi dari sorga bagi orang yang baik budi pekertinya. (HR. Abu Dawud).
--------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 512.

Jumat, 15 November 2013

SHOLAT GERHANA (2)

Dari ‘Aisyah r.a. : “Bahwasanya Nabi saw. menjaharkan bacaan sholat gerhana, dan beliau sholat dua raka’at dengan empat kali ruku’ dan empat kali sujud.” Muttafaq ‘alaih. dan ini adalah lafadh Muslim, dan dalam sebuah riwayatnya : “Dan beliau mengutus seorang penyeru, ia menyeru “Ashshalatu Jami’atun” (berkumpullah buat sholat).”

Setelah ruku dan membaca “Samiallahu liman hamidah rabbana lakal hamdu”, kemudian membaca fatihah dan surat lagi, kemudian ruku dan seterusnya.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 184.

MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM DI BULAN MUHARRAM

Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. ia berkata : Rosulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa puasa pada hari ‘asyura (tanggal 10 Muharram), Allah memberikan 10.000 pahala malaikat. Barang siapa puasa pada hari asyura (tanggal 10 Muharram) Allah memberikan pahala 10.000 para syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada tanggal 10 Muharram, Allah mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yg diusap” Manaahiij al-Imdaad 1/521. Dan telah datang penjelasan hadits-hadits mengenai keutamaan mengusap kepala anak yatim yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan AtThabraany dari riwayat Abu Umamah dengan pernyataan “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan kebaikan” (sanadnya dho’if)
Juga hadits dari riwayat Abu Hurairah “Sesungguhnya seorang lelaki mengadu pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam tentang kerasnya hatinya, Nabi bersabda “Berikan makanan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim” (HR. Ahmad, sanadnya Hasan) Fath al-Baani Xl/1 51

PENGERTIAN MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM
Menurut Ibn Hajar al-Haytamy maksud mashu ro’si yatiim (mengusap kepala anak yatim) diatas adalah makna hakiki (arti sebenarnya). Yang dimaksud dengan mengusap dalam hadits kedua diatas adalah arti sebenamya seperti dijelaskan pada hadits lain “Barangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan sepuluh kebaikan, dan barangsiapa memperbaiki anak yatim perempuan atau laki-laki yang ada didekatnya niscaya aku dan dia disurga bersanding seperti ini (Dan Nabi menggandengkan antara jemarinya)”
Kepala menjadi hal yang istimewa untuk disebutkan dalam hadits-hadits diatas karena mengusap kepala mengandung pengertian adanya kasih sayang, rasa cinta dan mengayomi akan kebutuhan yang diusap, dan kesemuanya bila dilakukan pada anak yatim berhak mendapatkan pahala yang agung.
Sedang mengartikan ‘mengusap’ dalam hadits diatas dengan arti kinayah (sindiran-bukan sebenarnya) dalam pengertian ‘berbuat baik’ tidaklah dibutuhkan.... dan seterusnya. Al-Fataawaa al-Haditsiyyah Li Ibni Hajar 1/43.
Namun menurut imam at toyyi dalam kitab Marqaah al-Mafaatiih Imam al-Malaa All al-Qaariy al-Hanafy yang dimaksud kata ‘mengusap’ pada hadits diatas adalah arti kinayah dari memberikan kasih sayang serta berbuat penuh kelembutan dan cinta kasih pada mereka.
-----------------------------------------
Buletin Jum'at "LEBAH", Edisi 79/ Th. II/ November 2012 M/ Muharram 1434 H