AN-NUURU (النُّوْرُ) artinya Yang Maha Bercahaya, yakni menonjolkan dzat-Nya sendiri dan menampakkan untuk yang selain-Nya, dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Ya Allah, segala puji bagi Engkau, Engkaulah yang menjadikan langit dengan segala isinya dan Engkaulah yang memberi cahaya kepada langit dan bumi dengan segala isinya. Maka apabila seseorang telah mendapat cahaya Allah (petunjuk Allah) akan bahagialah hidupnya dan dia tidak akan menjadi umat yang tersesat”.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 35 yang artinya :
“Allah Pemberi cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya kepada orang yang beriman, seperti sebuah lobang di dinding rumah yang tak tembus, di dalamnya pelita besar dan pelita itu di dalam kaca. Kaca itu kelihatannya laksana bintang yang berkilau-kilauan seperti mutiara yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu dari kayu zaitun, yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyak itu saja bercahaya dengan sendirinya, meskipun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah memimpin kepada cahayanya bagi yang Dia kehendaki. Allah menunjukkan beberapa perumpamaan bagi manusia, dan Dia Maha mengetahui tiap-tiap sesuatu.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 98-99.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 51.
Ya Allah, segala puji bagi Engkau, Engkaulah yang menjadikan langit dengan segala isinya dan Engkaulah yang memberi cahaya kepada langit dan bumi dengan segala isinya. Maka apabila seseorang telah mendapat cahaya Allah (petunjuk Allah) akan bahagialah hidupnya dan dia tidak akan menjadi umat yang tersesat”.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 35 yang artinya :
“Allah Pemberi cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya kepada orang yang beriman, seperti sebuah lobang di dinding rumah yang tak tembus, di dalamnya pelita besar dan pelita itu di dalam kaca. Kaca itu kelihatannya laksana bintang yang berkilau-kilauan seperti mutiara yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya yaitu dari kayu zaitun, yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyak itu saja bercahaya dengan sendirinya, meskipun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah memimpin kepada cahayanya bagi yang Dia kehendaki. Allah menunjukkan beberapa perumpamaan bagi manusia, dan Dia Maha mengetahui tiap-tiap sesuatu.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 98-99.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 51.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar