Dari Mughirah bin Syubah r.a, ia berkata; “Di zaman Rasulullah telah terjadi gerhana matahari (bertepatan dengan) matinya Ibrahim; maka orang-orang berkata : “Telah terjadi gerhana matahari karena kematian Ibrahim” (putera Rasulullah dan ibu Mariyah-Qibtiyah). Maka Rasulullah s.a.w. bersabda : “Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda dari tand-tanda (kekuasan) Allah, tidak akan terjadi gerhana dikarenakan matinya seseorang atau hidupnya, kalau kamu melihat kedua-duanya bergerhana, berdo’alah kepada Allah dan sholatlah sehingga ia lepas.” Muttafaq ‘alaih. dan dalam sebuah riwayat Bukhary. “Sehingga terang ( kembali).”
Dan dalam riwavat Bukhary dari hadits Abu Bakrah r.a. : “Maka hendaklah kalian sholat dan berdo’a, sehingga lepas apa-apa yang terjadi pada kamu.”
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 183-184.
Dan dalam riwavat Bukhary dari hadits Abu Bakrah r.a. : “Maka hendaklah kalian sholat dan berdo’a, sehingga lepas apa-apa yang terjadi pada kamu.”
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabush Sholat, halaman 183-184.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar