"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 29 November 2013

Dokter di Masa Kejayaan Islam

Jikalau para dokter Muslim saat ini belajar sejarah kedokteran pada masa kejayaan Islam dulu, niscaya tidak akan ada ribut-ribut macam hari ini..
Ibn Al- Ukhwah dalam kitab Al-Hisbah menerangkan proses yang terjadi ketika seorang pasien mengunjungi dokter di klinik rawat jalan. Beliau menuliskan sesuatu yang sangat penting terkait proses yang terjadi :
" Sang dokter menanyai pasien mengenai penyebab sakitnya dan sakit yang dirasakannya. Dia menyiapkan obat sirup dan obat-obatn lainnya, kemudian menulis salinan resep untuk orang tua yang menemani si pasien. Hari berikutnya dia memeriksa kembali pasien tersebut dan memperhatikan obat-obatan dan menanyakan apa yang dirasakan si pasien, dan memberikan sarannya sesuai dengan keadaan si pasien. Prosedur ini dilakukan berulang-ulang setiap hari sampai kondisi pasien sembuh atau meninggal. Jika si pasien sembuh, sang dokter mendapat bayaran. Jika pasien itu meninggal, orang tuanya pergi mendatangi dokter kepala sambil menunjukkan resep yang ditulis oleh sang dokter. Jika dokter kepala itu menilai dokter tadi sudah melakukan tugasnya dengan benar, tidak ada kelalaian, dokter kepala akan mengatakan kepada keluarga pasien bahwa penyebab kematiannya adalah alamiah. Jika dokter kepala menilai sebaliknya, kematian itu disebabkan karena kelalaian dan perfoma yang buruk (malpraktek) dari dokter maka dokter kepala akan menginformasikan kepada keluarga untuk menuntut "uang darah" atau Diyat dari dokter malpraktek tersebut. Dengan cara terhormat inilah mereka yakin bahwa pengobatan dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan terlatih baik. (Ibn al Ukhwah, Ma'alim al Qurba fii talab al-hisbah) (oleh : Yunardi Syam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar