"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 14 Mei 2013

AL-MU’MINU

AL-MU’MINU (الْمُؤْمِنُ) artinya الله سبحانه وتعالى Maha Pemelihara keamanan, yakni barangsiapa yang bersalah akan diberi siksaan dan barangsiapa yang beriman kepada-Nya akan diberi -Nya ganjaran yang baik-baik. Dari asal kata Al-Amaam yang artinya keamanan.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 45 – 46 yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa kepada Allah itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air yang mengalir. (Dikatakan kepada mereka) : Masuklah ke dalam surga dengan sejahtera lagi sentosa.”

Surga adalah tempat yang aman dari segala-galanya, aman dari ketakutan-ketakutan, kelaparan, permusuhan dan sebagainya.
Berbahagialah orang-orang yang masuk ke dalam surga. Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Fatah ayat 27 yang artinya :
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kebenaran mimpi rasul-Nya dengan sebenarnya, (yaitu) sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Mesjidilharam Insya Allah dengan aman sentosa dengan bercukur dan menggunting rambut kepalamu, sedang kamu tiada merasa takut sedikit juga. Maka Allah Maha Mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui. Lalu Dia memberikan sebelum itu pembukaan yang dekat” (ialah membuka negri Khaibar).”
Janji Allah benar, bahwa keamanan Mesjidil Haram terjamin dan takkan dapat manusia mendatangkan huru-hara yang diperbuat semau-maunya saja, dan tiap-tiap ada pengkhianatan dari musuh-musuh Allah (orang kafir) seperti yang terjadi pada tahun Fiil (tahun Gajah) tahun kelahiran Nabi Muhammad ﷺ dimana tentara gajah ingin meruntuhkan Ka’bah dengan balatentaranya yang gagah-gagah. Tipu daya mereka tidak berhasil, mereka dimusnahkan Allah dengan burung Ababil yang melempari mereka dengan batu-batu kecil. Jadilah mereka seperti daun kayu yang dimakan ulat.
Pada akhir tahun hijriyah yang ke 14 ini, Dunia dikejutkan pula oleh kaum pengacau yang ingin merusakkan Ka’bah, sehingga di musim Hajji tahun 1399 H. Ka’bah itu didudukinya, dan diantara jemaah hajji ada yang menjadi korban pertumpahan darah. Tak lama kemudian mereka. musnah, dikalahkan oleh tentara Raja Sa’udi.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 15-16.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar