Pada suatu malam Ibrahim bin Adham melewati sebuah pasar di Bashrah. Kemudian orang-orang berkumpul kepadanya dan bertanya : “Wahai Abu Ishaq, mengapa setiap kali kami berdoa, doa kami tidak pernah dikabulkan?” Dia menjawab : “Karena hati kalian sudah mati dengan sepuluh perkara.
Pertama. Kalian mengetahui Allah, tetapi kalian tidak memenuhi hak-Nya.
Kedua. Kalian mengaku bahwa kalian mencintai Rasulullah saw, tetapi beliau meninggalkan sunnah-sunnahnya.
Ketiga. Kalian membaca al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkannya.
Keempat. Kalian memakan nikmat Allah, tetapi kalian tidak mensyukuri-Nya.
Kelima. Kalian mengatakan bahwa setan adalah musuh tetapi kalian tidak melawannya.
Keenam. Kalian mengatakan bahwa surga itu benar, tetapi kalian tidak berbuat untuk meraihnya.
Ketujuh. Kalian mengatakan bahwa neraka itu benar, tetapi kalian tidak lari darinya.
Kedelapan. Kalian mengatakan bahwa maut itu benar, tetapi kalian tidak bersiap-siap untuknya.
Kesembilan. Ketika kalian telah bangun dari tidur kalian hanya sibuk dengan aib-aib manusia. tetapi kalian melupakan aib kalian sendiri.
Kesepuluh. Kalian telah menguburkan orang-orang yang mati di antara kalian, tetapi kalian tidak pernah mengambil pelajaran darinya.
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 267-268.
Pertama. Kalian mengetahui Allah, tetapi kalian tidak memenuhi hak-Nya.
Kedua. Kalian mengaku bahwa kalian mencintai Rasulullah saw, tetapi beliau meninggalkan sunnah-sunnahnya.
Ketiga. Kalian membaca al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkannya.
Keempat. Kalian memakan nikmat Allah, tetapi kalian tidak mensyukuri-Nya.
Kelima. Kalian mengatakan bahwa setan adalah musuh tetapi kalian tidak melawannya.
Keenam. Kalian mengatakan bahwa surga itu benar, tetapi kalian tidak berbuat untuk meraihnya.
Ketujuh. Kalian mengatakan bahwa neraka itu benar, tetapi kalian tidak lari darinya.
Kedelapan. Kalian mengatakan bahwa maut itu benar, tetapi kalian tidak bersiap-siap untuknya.
Kesembilan. Ketika kalian telah bangun dari tidur kalian hanya sibuk dengan aib-aib manusia. tetapi kalian melupakan aib kalian sendiri.
Kesepuluh. Kalian telah menguburkan orang-orang yang mati di antara kalian, tetapi kalian tidak pernah mengambil pelajaran darinya.
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 267-268.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar