Dari Ammar bin Yasir r.a., ia berkata ; “Nabi mengutus saya untuk suatu keperluan, maka saya berjunub dan tidak mendapatkan air, lalu saya berguling-guling di tanah seperti binatang kemudian saya datang kepada Nabi. Maka sabdanya : “Cukup bagimu berbuat dengan kedua tanganmu begini; kemudian beliau tepukkan dua tangannya pada tanah satu kali, lalu beliau menyapukan yang kiri atas yang kanan, dan belakang dua tapak tangannya dan mukanya”. Muttafaq’alaih, dan lafadh ini dalam riwayat Muslim. Dan pada satu riwayat dari Imam Bukhari ; “Dan beliau menepuk dua tangannya, lalu meniup dua tangannya itu, kemudian beliau mengusap mukanya dan dua tangannya”.
Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata ; Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tayammum itu dua kali tepukan: sekali buat muka, dan sekali lagi buat dua tangan sampai siku”. Diriwayatkan oleh Darukutni, dan disahkan mauqufnya oleh imam-imam.
Dalam Zadul-Ma’ad Imam Ahmad berkata : “Barangsiapa yang berkata, bahwa tayammum itu sampai dua sikut, maka perbuatan itu adalah suatu perkara yang ditambahnya dari dirinya sendiri”.
Dalam Qur’an tidak disebut-sebut dua sikut itu dalam tayammum, tapi bila dalam urusan berwudlu’, ada disebut “sampai dua sikut”.
-----------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuth-Thaharah, halaman 50-51.
Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata ; Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tayammum itu dua kali tepukan: sekali buat muka, dan sekali lagi buat dua tangan sampai siku”. Diriwayatkan oleh Darukutni, dan disahkan mauqufnya oleh imam-imam.
Dalam Zadul-Ma’ad Imam Ahmad berkata : “Barangsiapa yang berkata, bahwa tayammum itu sampai dua sikut, maka perbuatan itu adalah suatu perkara yang ditambahnya dari dirinya sendiri”.
Dalam Qur’an tidak disebut-sebut dua sikut itu dalam tayammum, tapi bila dalam urusan berwudlu’, ada disebut “sampai dua sikut”.
-----------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabuth-Thaharah, halaman 50-51.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar