Dari Jabir bin Abdillah r.a., ia berkata; “Adalah Rasulullah s.a.w. apabila berkhutbah, kedua matanya merah, tinggi suaranya. keras marahnya, sehingga seolah-olah beliau itu pengancam lentara dengan berkata : “(Musuh) akan menyerbu kamu pagi-pagi dan petang”, kemudian beliau bersabda : “Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan (uraian) ialah kitab Allah, dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan seburuk-buruknya perkara (urusan ‘ibadah) ialah yang diada-adakan (bid’ah), dan setiap bid’ah itu adalah sesat”. Diriwayatkan oleh Muslim. Dan dalam sebuah riwayat Muslim pula : “Adalah khutbahnya Nabi s.a.w. di hari Jum’at; Beliau memuji Allah dan menyanjungnya kemudian beliau berkata mengiringi pujian dan sanjungan itu dengan suaranya yang tinggi”. Dan dalam sebuah riwayatnya pula : “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang ada dalam kesesatan, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya”. Dan dalam riwayat Nasa’i disebutkan; “Dan seluruh kesesatan itu di dalam neraka”
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab "Kitabush-Sholat", halaman 167.
-------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab "Kitabush-Sholat", halaman 167.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar