AL-MUGHNIYYU (الْمُغْنِيْ) artinya Yang Maha Pemberi kekayaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan tidak terhingga. Apa yang di sisi Allah tidak akan habis-habisnya, tidak seperti manusia, walaupun bagaimana kayanya, bilamana kekayaannya itu dihambur-hamburkannya, niscaya akan habislah apa yang dimilikinya itu.
Oleh karena itu, الله سبحانه وتعالى Maha Kaya dalam segala-galanya. Dalam nomor 88 Al-Ghaniyyu, juga disebut bahwa Allah Maha Kaya, yaitu bahwa Zatnya Allah adalah Maha Kaya, sedangkan dalam nomor 89 Al-Mughniyyu, bahwa Allah itu Maha Pemberi, karena kaya-Nya itu. Jadi jelaslah bahwa ke-Maha Kaya-an Allah itu ada pada dzat-Nya dan ada pula pada perbuatan-Nya. Yang mengenai ke-Maha Kaya-an dzat-Nya disebut “Al-ghaniy”, dan yang mengenai af’al-Nya (perbuatan-Nya) disebut “Al-Mughniy”.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 28 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka tiada boleh mereka mendekati Mesjidilharam sesudah tahun ini. Jika kamu takut menjadi miskin, nanti Allah akan memberikan kurnia-Nya kepadamu jika dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 94-95.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 49.
Oleh karena itu, الله سبحانه وتعالى Maha Kaya dalam segala-galanya. Dalam nomor 88 Al-Ghaniyyu, juga disebut bahwa Allah Maha Kaya, yaitu bahwa Zatnya Allah adalah Maha Kaya, sedangkan dalam nomor 89 Al-Mughniyyu, bahwa Allah itu Maha Pemberi, karena kaya-Nya itu. Jadi jelaslah bahwa ke-Maha Kaya-an Allah itu ada pada dzat-Nya dan ada pula pada perbuatan-Nya. Yang mengenai ke-Maha Kaya-an dzat-Nya disebut “Al-ghaniy”, dan yang mengenai af’al-Nya (perbuatan-Nya) disebut “Al-Mughniy”.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 28 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka tiada boleh mereka mendekati Mesjidilharam sesudah tahun ini. Jika kamu takut menjadi miskin, nanti Allah akan memberikan kurnia-Nya kepadamu jika dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 94-95.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 49.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar