Ibnu Umar berkata : “Ketika Umar tertikam, kepalanya aku letakkan di pangkuanku. Kemudian dia berkata : Letakkan kepalaku di atas tanah!’ Akan tetapi, pada saat itu aku tidak melakukannya, karena aku menyangka bahwa dia mengatakan semacam ungkapan keluhan rasa sakit. Kemudian dia berkata dengan tegas : Wahai anakku, letakkan kepalaku di atas tanah! Celakalah aku dan ibuku sekiranya Allah tidak memberi ampunan kepadaku.”
Pada saat dia akan meninggal dunia, al-Mughirah bin Syu’bah berkata kepadanya : “Selamat dengan kesenangan surga untukmu, wahai Amirul Mukminin.” Dia menjawab : “Bagaimana kamu tahu?” Demi yang diriku di Tangan-Nya, sekiranya aku mempunyai kekayaan dari timur sampai ke barat, sungguh aku akan menebus surga itu dengannya dari dahsyatnya permulaan ini.”
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 86.
Pada saat dia akan meninggal dunia, al-Mughirah bin Syu’bah berkata kepadanya : “Selamat dengan kesenangan surga untukmu, wahai Amirul Mukminin.” Dia menjawab : “Bagaimana kamu tahu?” Demi yang diriku di Tangan-Nya, sekiranya aku mempunyai kekayaan dari timur sampai ke barat, sungguh aku akan menebus surga itu dengannya dari dahsyatnya permulaan ini.”
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 86.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar