Seorang bekas budak wanita Umar bin Abdul Aziz datang ke rumahnya. Setelah mengucapkan salam dia pergi ke tempat shalat di rumah Umar dan shalat dua rakaat. Akan tetapi, karena matanya sangat ngantuk, dia tertidur di situ dan dalam tidurnya ia melihat sebuah mimpi yang jelas.
Setelah bangun, dia segera menghadap kepada Umar dan berkata : “Wahai Amirul Mukminin, demi Allah sungguh aku lihat suatu keanehan dalam tidurku!” Umar berkata : “Keanehan apakah itu?” Dia menjawab : “Aku telah melihat bahwa neraka telah menghembuskan nyala apinya kepada orang-orang yang akan menghuninya, kemudian dibentangkanlah Titian Shiratul Mustaqim dan dia diletakkan di atas neraka.” Umar berkata: “Hah (dalam keadaan cemas).” Wanita itu melanjutkan kataannya : “Kemudian didatangkanlah Walid bin Abdul Malik. Dia menyeberang di atas Shirat, namun dia tidak dapat maju kecuali beberapa langkah saja sehingga dia dihempaskan Shirat, lalu terjatuh ke dalam neraka Jahannam.”, Umar berkata : “Kemudian (dalam keadaan cemas)?” Dia melanjutkan perkataannya : “Kemudian didatangkanlah Sulaiman bin Abdul Malik. Dia menyeberang di atasnya, tetapi dia tidak dapat maju kecuali pada jarak yang sedikit sehingga dia dihempaskan oleh Shirat. Dia jatuh ke dalam neraka Jahannam.” Umar berkata : “Kemudian?” Kemudian didatangkanlah engkau, wahaiAmirul Mukminin ....“ Ketika itu, Umar berteriak dan pingsan, lalu wanita itu mendekati Umar dan mengatakan dengan suara keras pada telinganya : “Wahai Amirul Mukminin! Demi Allah, saya sudah menyaksikan bahwa engkau telah selamat.” Kemudian Umar bangun dan memeriksa kakinya.
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 69.
Setelah bangun, dia segera menghadap kepada Umar dan berkata : “Wahai Amirul Mukminin, demi Allah sungguh aku lihat suatu keanehan dalam tidurku!” Umar berkata : “Keanehan apakah itu?” Dia menjawab : “Aku telah melihat bahwa neraka telah menghembuskan nyala apinya kepada orang-orang yang akan menghuninya, kemudian dibentangkanlah Titian Shiratul Mustaqim dan dia diletakkan di atas neraka.” Umar berkata: “Hah (dalam keadaan cemas).” Wanita itu melanjutkan kataannya : “Kemudian didatangkanlah Walid bin Abdul Malik. Dia menyeberang di atas Shirat, namun dia tidak dapat maju kecuali beberapa langkah saja sehingga dia dihempaskan Shirat, lalu terjatuh ke dalam neraka Jahannam.”, Umar berkata : “Kemudian (dalam keadaan cemas)?” Dia melanjutkan perkataannya : “Kemudian didatangkanlah Sulaiman bin Abdul Malik. Dia menyeberang di atasnya, tetapi dia tidak dapat maju kecuali pada jarak yang sedikit sehingga dia dihempaskan oleh Shirat. Dia jatuh ke dalam neraka Jahannam.” Umar berkata : “Kemudian?” Kemudian didatangkanlah engkau, wahaiAmirul Mukminin ....“ Ketika itu, Umar berteriak dan pingsan, lalu wanita itu mendekati Umar dan mengatakan dengan suara keras pada telinganya : “Wahai Amirul Mukminin! Demi Allah, saya sudah menyaksikan bahwa engkau telah selamat.” Kemudian Umar bangun dan memeriksa kakinya.
----------------------------------------------
MEMPERTAJAM KEPEKAAN SPIRITUAL, Majdi Muhammad Asy-Syahawy, Bina Wawasan Press, Jakarta 2001, halaman 69.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar