"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 26 Oktober 2012

NASIHAT (2)

Djarir bin Abdullah Albadjaly r.a. berkata : Saya telah berbai’at kepada Rasulullah s.a.w. atas tetap menegakkan sholat dan mengeluarkan zakat dan nasihat baik kepada sesama muslim. (HR. Buchary dan Muslim).

Jujur dan ikhlas dalam pergaulan, tidak berlaku curang terhadap sesama muslim.

Anas r.a. berkata : Bersabda Nabi s.a.w. : Tiada sempurna iman salah satu kamu, sehingga kasih sayang pada sesama muslim, sebagaimana ia kasih pada dirinya sendiri.  (HR. Buchary dan Muslim).

Hadits ini telah mencakup segala maksud tujuan yang baik dari rencana sosialisme dengan menghindari segala kejahatan-kejahatan mereka, sebab hadits ini memulai perbaikan dan hak persamaan dari dalam jiwa, karena mengerti benar-benar bahwa semua amal perbuatan yang tidak terdorong oleh kebaikan dalam jiwa, pasti akan sia-sia dan gagal serta membahayakan akibatnya. Sebaliknya sesuatu yang memang ter dorong oleh kebaikan jiwa, pasti akan berhasil baik. Sebagai mana telah dibuktikan oleh sejarah ummat Islam di masa keemasanya. Sengaja oleh Rasulullah sifat ini dimasukkan dalam kesempurnaan iman, sebab iman itu merupakan kesadaran, kesadaran tentang kejadian diri sendiri dan kedudukan dalam pergaulan masyarakat bersama. Karena itu Islam mengajarkan supaya tidak berhari raya sebelum mengeluarkan zakat fitrah untuk fakir miskin, atau jangan berhari raya sebelum menyediakan kurban ud-hiyahnya.
-------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 194.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar