TEMPAT UNIK. Di Jalan Barito, Semarang Timur yang terletak dalam koordinat 6°59'30" Lintang Selatan dan 110°26'20" Bujur Timur terdapat sentral penjualan sepeda baru maupun bekas dengan harga yang terjangkau. BARANG bekas ternyata tak selalu lebih murah dibandingkan dengan yang baru. Itulah yang terjadi pada jual beli sepeda baru dan bekas di Jalan Barito, Semarang Timur. Sepeda bekas yang bentuknya besar dan sering disebut sepeda kebo atau unta itu harganya bisa mencapai Rp 2 juta.
Pasar Sepeda di kota Semarang sekitar tahun 1957 masih berada di Kampung Pungkuran, sebelah selatan Kanjengan. Pada Tahun 1964 pasar sepeda pindah dari Pungkuran ke Tawang. Lokasi baru pusat sepeda di Kota Semarang itu berada di sebelah selatan lapangan depan Stasiun Tawang. Kini lapangan tersebut sudah manjadi kolam retensi Polder Tawang.
Pasar sepeda tersebut terus berkembang hingga tahun 1985. Setelah itu, Pemerintah Kota Semarang kembali melakukan relokasi ke Jalan Barito, karena lahan di Tawang sering banjir.
Meski pada awalnya Pasar sepeda di Jalan Barito sepi namun kini makin berkembang. Jalan sudah beraspal halus dan pembeli pun berdatangan setiap hari ke tempat itu. Mereka tak hanya mencari sepeda bekas, tetapi juga sepeda-sepeda baru.
Pasar Sepeda di kota Semarang sekitar tahun 1957 masih berada di Kampung Pungkuran, sebelah selatan Kanjengan. Pada Tahun 1964 pasar sepeda pindah dari Pungkuran ke Tawang. Lokasi baru pusat sepeda di Kota Semarang itu berada di sebelah selatan lapangan depan Stasiun Tawang. Kini lapangan tersebut sudah manjadi kolam retensi Polder Tawang.
Pasar sepeda tersebut terus berkembang hingga tahun 1985. Setelah itu, Pemerintah Kota Semarang kembali melakukan relokasi ke Jalan Barito, karena lahan di Tawang sering banjir.
Meski pada awalnya Pasar sepeda di Jalan Barito sepi namun kini makin berkembang. Jalan sudah beraspal halus dan pembeli pun berdatangan setiap hari ke tempat itu. Mereka tak hanya mencari sepeda bekas, tetapi juga sepeda-sepeda baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar