AL-KHALIL, Selasa (Ma’an News Agency): Pasukan penjajah Zionis kemarin (5/10) menggerebek sebuah rumah di sebelah selatan kota Al-Khalil, Tepi Barat, untuk mencari bocah Palestina yang mereka tuduh melempar batu. Namun, yang mereka temukan hanya bayi berusia tiga tahun. Muhammad Jamal al-Jaabri mengatakan, pasukan Zionis menggerebek rumahnya di kawasan al-Ras, Al-Khalil, dan berupaya menangkap anaknya, Yousef, yang mereka tuduh melempar batu.
Muhammad mengatakan bahwa anaknya, Yousef, hanyalah bayi berusia tiga tahun. Serdadu Zionis menggeledah rumahnya dan mengancam akan menahan Yousef. Lantas, Muhammad mengatakan pada para serdadu: “Silakan saja bawa dia jika kau mau.” Mendengar itu, para serdadu meninggalkan rumah Muhammad tanpa melakukan penangkapan.
Dalam sebuah laporan bulan Juli lalu, Human Rights Watch mengecam “penangkapan kejam” yang dilakukan penjajah Zionis terhadap anak-anak Palestina dan penggunaan ancaman untuk memaksa mereka mengaku. Penjajah Zionis juga biasa tidak memberitahukan orangtua atas penangkapan anak-anak atau keberadaan mereka.
Laporan tersebut mengungkap bahwa pasukan penjajah mencekik anak-anak, melemparkan granat kejut ke arah mereka, memukuli mereka saat berada dalam tahanan, mengancam dan menginterogasi mereka tanpa kehadiran orangtua atau pengacara, serta tak memberitahukan orangtua mengenai keberadaan mereka.* (Ma’an News Agency | Sahabat Al-Aqsha).
Muhammad mengatakan bahwa anaknya, Yousef, hanyalah bayi berusia tiga tahun. Serdadu Zionis menggeledah rumahnya dan mengancam akan menahan Yousef. Lantas, Muhammad mengatakan pada para serdadu: “Silakan saja bawa dia jika kau mau.” Mendengar itu, para serdadu meninggalkan rumah Muhammad tanpa melakukan penangkapan.
Dalam sebuah laporan bulan Juli lalu, Human Rights Watch mengecam “penangkapan kejam” yang dilakukan penjajah Zionis terhadap anak-anak Palestina dan penggunaan ancaman untuk memaksa mereka mengaku. Penjajah Zionis juga biasa tidak memberitahukan orangtua atas penangkapan anak-anak atau keberadaan mereka.
Laporan tersebut mengungkap bahwa pasukan penjajah mencekik anak-anak, melemparkan granat kejut ke arah mereka, memukuli mereka saat berada dalam tahanan, mengancam dan menginterogasi mereka tanpa kehadiran orangtua atau pengacara, serta tak memberitahukan orangtua mengenai keberadaan mereka.* (Ma’an News Agency | Sahabat Al-Aqsha).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar