BAITUL MAQDIS TERJAJAH, Sabtu (PIC): Beberapa waktu lalu penjajah Zionis mempublikasikan foto bocah Ahmed Manasra (13) yang sedang terbaring di salah satu ranjang rumah sakit Zionis dan menjalani perawatan. Tujuannya jelas: untuk menghapus citra kriminal Zionis di mata publik dunia.
Pasalnya, beredarnya video penembakan Ahmed yang merekam sadisnya perlakuan para pemukim ilegal Yahudi dan aparat penjajah keburu menyulut kemarahan banyak orang. Namun, penjajah lupa bahwa foto yang mereka publikasikan itu tak akan bisa menggantikan pemandangan menyakitkan saat Ahmed yang berlumuran darah usai ditembak justru dicaci maki para pemukim ilegal Yahudi yang mengelilinginya dan mereka sangat senang menyaksikan penderitaan Ahmed.
Pasalnya, beredarnya video penembakan Ahmed yang merekam sadisnya perlakuan para pemukim ilegal Yahudi dan aparat penjajah keburu menyulut kemarahan banyak orang. Namun, penjajah lupa bahwa foto yang mereka publikasikan itu tak akan bisa menggantikan pemandangan menyakitkan saat Ahmed yang berlumuran darah usai ditembak justru dicaci maki para pemukim ilegal Yahudi yang mengelilinginya dan mereka sangat senang menyaksikan penderitaan Ahmed.
Mahmoud Manasra, kerabat bocah tersebut, mengatakan pada reporter PIC: “Ahmed nampak percaya diri dalam foto yang disiarkan oleh penjajah kendati ia terluka. Ia mengangkat jari telunjuknya sebagai isyarat pembangkangan terhadap penjajahan. Itu membuktikan bahwa seluruh praktik penjajahan tidak akan menghalangi bocah seperti Ahmed berjuang meraih kemerdekaan mereka.”
Izz al-Din Mahmoud dari Ramallah, mengomentari foto tersebut dan mengatakan bahwa intelijen Zionis mengizinkan publikasi foto tersebut untuk menyangkal klaim warga Palestina bahwa Ahmed telah dieksekusi. Penjajah alpa bahwa video yang telah beredar sebelumnya –yang menunjukkan betapa gembiranya para pemukim ilegal Yahudi melihat bocah Palestina yang terluka itu menderita– justru lebih mengerikan ketimbang penembakan itu sendiri. Ia melanjutkan, tujuan pencitraan dan upaya untuk menutupi kejahatan penjajah tak akan mengurangi dampak foto pertama Ahmed yang tergeletak di tanah berlumuran darah.
Buthaina Jamil asal Nablus berkomentar dalam akun Facebook, foto tersebut menunjukkan tangan kanan Ahmad tetap diborgol, meski ia kesakitan karena terluka parah. Hal itu jelas menunjukkan bahwa penjajah Zionis tak memiliki moralitas.
Salma Kamal dari Ramallah menekankan bahwa foto tersebut menunjukkan semangat tinggi Ahmed, kebulatan tekad, dan kepahlawanan yang tak tertandingi, meski ia terluka parah.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha).
Izz al-Din Mahmoud dari Ramallah, mengomentari foto tersebut dan mengatakan bahwa intelijen Zionis mengizinkan publikasi foto tersebut untuk menyangkal klaim warga Palestina bahwa Ahmed telah dieksekusi. Penjajah alpa bahwa video yang telah beredar sebelumnya –yang menunjukkan betapa gembiranya para pemukim ilegal Yahudi melihat bocah Palestina yang terluka itu menderita– justru lebih mengerikan ketimbang penembakan itu sendiri. Ia melanjutkan, tujuan pencitraan dan upaya untuk menutupi kejahatan penjajah tak akan mengurangi dampak foto pertama Ahmed yang tergeletak di tanah berlumuran darah.
Buthaina Jamil asal Nablus berkomentar dalam akun Facebook, foto tersebut menunjukkan tangan kanan Ahmad tetap diborgol, meski ia kesakitan karena terluka parah. Hal itu jelas menunjukkan bahwa penjajah Zionis tak memiliki moralitas.
Salma Kamal dari Ramallah menekankan bahwa foto tersebut menunjukkan semangat tinggi Ahmed, kebulatan tekad, dan kepahlawanan yang tak tertandingi, meski ia terluka parah.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar