QS. asy-Syu'araa' (26) : 214 - 215, merupakan ayat perintah dari Allah ta'ala kepada Rasulullah ﷺ untuk memulai dakwah secara terang-terangan (Jahriyatud Da’wah). Kemudian beliau mengundang keluarga besarnya dari suku Quraisy di bukit Shafa, dan beliau bersabda, “Sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian sebelum datangnya adzab yang pedih.”
Kemudian Abu Lahab memotong dakwah Rasul sambil berujar, “Celakalah engkau untuk selama-lamanya. Untuk inikah engkau mengumpulkan kami ?”
Kemudian Abu Lahab memotong dakwah Rasul sambil berujar, “Celakalah engkau untuk selama-lamanya. Untuk inikah engkau mengumpulkan kami ?”
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, (214)
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (215)
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu Juraij dikemukakan bahwa ketika turun ayat “wa adzir 'asyiratakal aqrabina”, (QS. 26 : 214). Rasulullah ﷺ memulai dakwahnya kepada keluarga serumahnya, kemudian keluarga terdekat. Hal ini menyinggung perasaan kaum Muslimin (merasa terabaikan) sehingga Allah menurunkan ayat selanjutnya (QS. 26 : 215), sehingga perintah untuk juga memperhatikan kaum mukminin lainnya. (HR. Ibnu Jarir)
---------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 589.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 370.
---------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 589.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 370.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar