Syeikh Raed Salah. Foto: Middle East Monitor/Apaimages |
LONDON, Jum’at (Middle East Monitor): Pemimpin Gerakan Islam di Palestina, Syeikh Raed Salah, mengulangi lagi janjinya untuk melawan rencana penjajah Zionis membagi Masjidil Aqsha untuk kaum Muslim dan Yahudi. Dalam pernyataannya, Syeikh Salah mengatakan, “Kami akan terus menghadapi penjajah Zionis untuk melindungi Masjidil Aqsha dari pemisahan berdasarkan waktu dan tempat, serta melawan rencana pembangunan kuil sebagai ganti Masjidil Aqsha.”
Syeikh Salah menambahkan, “Berbagai ancaman yang dilontarkan penjajah Zionis terhadap (Gerakan Islam) karena membela Masjidil Aqsha tidak akan melemahkan kami. Kami akan terus mempertahankan Masjid al-Aqsha dan tetap berada di dalamnya.”
Terkait dengan serangan Zionis atas Gerakan Islam, Syeikh Salah mengungkapkan, “Reuven Rivlin berkata bahwa Hamas, Gerakan Islam dan Syeikh Raed Salah merupakan sumber teror di Baitul Maqdis dan sekitarnya. Mereka juga mengancam akan menutup lusinan organisasi yang membela Al-Aqsha dan menjatuhkan penahanan administratif dan tahanan rumah terhadap kami.”
Ia melanjutkan, “Dijebloskan ke penjara, diusir, terluka atau menjadi syuhada adalah harga murah yang harus dibayar bagi Al-Aqsha… Kami tak takut pada Yaalon atau Netanyahu. Kami hanya takut pada Allah dan melindungi Al-Aqsha akan tetap menjadi semboyan kami selamanya.” *(Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)
Syeikh Salah menambahkan, “Berbagai ancaman yang dilontarkan penjajah Zionis terhadap (Gerakan Islam) karena membela Masjidil Aqsha tidak akan melemahkan kami. Kami akan terus mempertahankan Masjid al-Aqsha dan tetap berada di dalamnya.”
Terkait dengan serangan Zionis atas Gerakan Islam, Syeikh Salah mengungkapkan, “Reuven Rivlin berkata bahwa Hamas, Gerakan Islam dan Syeikh Raed Salah merupakan sumber teror di Baitul Maqdis dan sekitarnya. Mereka juga mengancam akan menutup lusinan organisasi yang membela Al-Aqsha dan menjatuhkan penahanan administratif dan tahanan rumah terhadap kami.”
Ia melanjutkan, “Dijebloskan ke penjara, diusir, terluka atau menjadi syuhada adalah harga murah yang harus dibayar bagi Al-Aqsha… Kami tak takut pada Yaalon atau Netanyahu. Kami hanya takut pada Allah dan melindungi Al-Aqsha akan tetap menjadi semboyan kami selamanya.” *(Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar