Tema lembaran baju batik karya pertamaku ini terispirasi dari kesukaanku minum teh hangat dan kesenanganku memainkan game PSP Final Fantasy Crisis Core. Maka tertuanglah dalam karya lembaran kain baju batik pertamaku, "Suasana Perkebunan Teh" di sisi muka, ku desain dengan tebaran daun dan serangga (capung dan kupu-kupu) sebagai pelengkap. Dan "Satria dari Hutan" disisi belakang, ku desain sebuah pedang yang digunakan oleh Zack Fair tokoh utama dalam game PSP Final Fantasy Crisis Core.
Praktek Membatik
Pertama; menyiapkan kain batik dari jenis mori primisima dengan ukuran 200 cm x 115 cm.
Kedua; membuat pola (nyorek atau mola). Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu.
Ketiga; Soletan (nyolong warna) yang kontras dengan menggunakan warna Remasol, karena dalam batik tradisional itu dikenal permainan gradasi warna.
Keempat; setelah mendiamkan warna soletan minimal 1 x 24 jam, dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian warna Remasol) dengan waterglass yang perbandingannya 1 kilogram waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kelima; setelah didiamkan dalam ruangan teduh dan kondisi media yang difiksasi sudah tidak lengket maka lakukan pencucian dengan air.
Keenam; setelah kain kering dari diangin-angin dalam ruang teduh, bidang pola atau warna yang telah disolet menjadi hasil yang diinginkan maka bidang pola atau warna tadi siap ditemboki (proses mbironi) dengan menggunakan lilin.
Ketujuh; pewarnaan background dengan menggunakan Naptol warna merah. Caranya ; menyiapkan satu ember air bersih untuk pencucian kain secara merata; masukkan kain ke dalam ember lain yang sudah dilarutkan dalam air berisi 5 - 6 liter dengan ASBO 20 gram ditambah kustik (Soda Abu atau Na2CO3) 3 - 4 gram, setelah rata tercelup tiriskan hingga air yang ada di kain tidak menetes; lalu masukkan kain ke dalam ember lain yang berisi 5 - 6 liter air dan garam pembangkit warna merah (Garam Merah B) 30 gram, pastikan terendam rata angkat dan tiriskan; nikmati hasil warna yang diinginkan.
Kedelapan; proses nglorot (pesisiran) / ngebyok (Jogja/Solo), yaitu proses menghilangkan malam (lilin batik) pada kain dengan merebus kain dalam campuran air dan soda abu mendidih, kemudian membilasnya dengan air dingin.
Praktek Membatik
Pertama; menyiapkan kain batik dari jenis mori primisima dengan ukuran 200 cm x 115 cm.
Kedua; membuat pola (nyorek atau mola). Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu.
Ketiga; Soletan (nyolong warna) yang kontras dengan menggunakan warna Remasol, karena dalam batik tradisional itu dikenal permainan gradasi warna.
Keempat; setelah mendiamkan warna soletan minimal 1 x 24 jam, dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian warna Remasol) dengan waterglass yang perbandingannya 1 kilogram waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kelima; setelah didiamkan dalam ruangan teduh dan kondisi media yang difiksasi sudah tidak lengket maka lakukan pencucian dengan air.
Keenam; setelah kain kering dari diangin-angin dalam ruang teduh, bidang pola atau warna yang telah disolet menjadi hasil yang diinginkan maka bidang pola atau warna tadi siap ditemboki (proses mbironi) dengan menggunakan lilin.
Ketujuh; pewarnaan background dengan menggunakan Naptol warna merah. Caranya ; menyiapkan satu ember air bersih untuk pencucian kain secara merata; masukkan kain ke dalam ember lain yang sudah dilarutkan dalam air berisi 5 - 6 liter dengan ASBO 20 gram ditambah kustik (Soda Abu atau Na2CO3) 3 - 4 gram, setelah rata tercelup tiriskan hingga air yang ada di kain tidak menetes; lalu masukkan kain ke dalam ember lain yang berisi 5 - 6 liter air dan garam pembangkit warna merah (Garam Merah B) 30 gram, pastikan terendam rata angkat dan tiriskan; nikmati hasil warna yang diinginkan.
Kedelapan; proses nglorot (pesisiran) / ngebyok (Jogja/Solo), yaitu proses menghilangkan malam (lilin batik) pada kain dengan merebus kain dalam campuran air dan soda abu mendidih, kemudian membilasnya dengan air dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar