Susunan Kitab Perjanjian Lama
Apa yang termaktub di atas itu adalah pembagian zaman dahulu. Kemudian dimasukkan orang beberapa tambahan kitab ke dalam Perjanjian Lama, yaitu :
1. Kitab Tawarikh yang pertama (29 pasal)
2. Kitab Tawarikh yang kedua (36 pasal)
3. Kitab Ezra (1 pasal)
4. Kitab Nehemia (13 pasal)
5. Kitab Nabi Daniel (12 pasal)
Dengan demikian lengkaplah Perjanjian Lama memuat 39 kitab, dengan urutan susunan sebagai berikut :
1. Kitab Kejadian
2. Kitab Keluaran
3. Kitab Imamat orang Lewi
4. Kitab Bilangan
5. Kitab Ulangan
6. Kitab Jusak
7. Kitab Hakim-hakim
8. Kitab Ruth
9. Kitab Semuil yang pertama
10. Kitab Semuil yang kedua
11. Kitab Raja-raja yang pertama
12. Kitab Raja-raja yang kedua
13. Kitab Tawarikh yang pertama
14. Kitab Tawarikh yang kedua
15. Kitab Ezra
16. Kitab Nehemia
17. Kitab Esther
18. Kitab Ayub
19. Kitab Zabur (Mazmur)
20. Kitab Amtsal Sulaiman
21. Kitab Alkhatib
22. Kitab Syirul ‘Asyar
23. Kitab Nabi Yesaya
24. Kitab Nudub Jermia
25. Kitab Nabi Jermia
26. Kitab Nabi Yehezkiel
27. Kitab Nabi Daniel
28. Kitab Nabi Hosea
29. Kitab Nabi Joel
30. Kitab Nabi Amos
31. Kitab Nabi Obaja
32. Kitab Nabi Yunus
33. Kitab Nabi Micha
34. Kitab Nabi Nahum
35. Kitab Nabi Habakuk
36. Kitab Nabi Zefanya
37. Kitab Nabi Hajai
38. Kitab Nabi Zacharia
39. Kitab Nabi Maleachi
Adapun urutan susunan Perjanjian Lama Roma Katolik yang terdiri dari 46 kitab itu, tidak sama dengan urutan di atas karena diselipkan di dalamnya 9 buah kitab yang oleh golongan Protestan dibuang sebab dianggap tidak syah atau apocrief (tersembunyi). Kitab Bybel Roma Katolik ini disalin dari bahasa Gerika ke dalam bahasa Latin, dalam penyalinan itulah mereka memasukkan 9 kitab tersebut di atas. Paham Roma Katolik tidak memperkenankan penterjemahan Bybel, karena itulah maka tidak terdapat Bybel mereka dalam bahasa yang umum dewasa ini. Perjanjian Lama yang aslinya bahasa Iberani, pada abad ketiga sebelum Masehi disalin ke bahasa Gerika, dan pada abad keempat sesudah Masehi disalin ke bahasa Latin. Sesudah itu berakhirlah penterjemahan bagi golongan Roma Katolik. Sedang golongan Protestan terus giat menterjemahkannya ke dalam bermacam-macam bahasa.
Agama Gerika-Katolik berpegang kepada Perjanjian Lama terjemahan bahasa Gerika yang masih memuat 48 Kitab, dan Armenia-Katholikpun mempunyai Perjanjian Lama sendiri.
------------------------
Sekitar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, H. Djarnawi Hadikusuma, PT. Percetakan Persatuan Yogyakarta, halaman 8-9.
1. Kitab Tawarikh yang pertama (29 pasal)
2. Kitab Tawarikh yang kedua (36 pasal)
3. Kitab Ezra (1 pasal)
4. Kitab Nehemia (13 pasal)
5. Kitab Nabi Daniel (12 pasal)
Dengan demikian lengkaplah Perjanjian Lama memuat 39 kitab, dengan urutan susunan sebagai berikut :
1. Kitab Kejadian
2. Kitab Keluaran
3. Kitab Imamat orang Lewi
4. Kitab Bilangan
5. Kitab Ulangan
6. Kitab Jusak
7. Kitab Hakim-hakim
8. Kitab Ruth
9. Kitab Semuil yang pertama
10. Kitab Semuil yang kedua
11. Kitab Raja-raja yang pertama
12. Kitab Raja-raja yang kedua
13. Kitab Tawarikh yang pertama
14. Kitab Tawarikh yang kedua
15. Kitab Ezra
16. Kitab Nehemia
17. Kitab Esther
18. Kitab Ayub
19. Kitab Zabur (Mazmur)
20. Kitab Amtsal Sulaiman
21. Kitab Alkhatib
22. Kitab Syirul ‘Asyar
23. Kitab Nabi Yesaya
24. Kitab Nudub Jermia
25. Kitab Nabi Jermia
26. Kitab Nabi Yehezkiel
27. Kitab Nabi Daniel
28. Kitab Nabi Hosea
29. Kitab Nabi Joel
30. Kitab Nabi Amos
31. Kitab Nabi Obaja
32. Kitab Nabi Yunus
33. Kitab Nabi Micha
34. Kitab Nabi Nahum
35. Kitab Nabi Habakuk
36. Kitab Nabi Zefanya
37. Kitab Nabi Hajai
38. Kitab Nabi Zacharia
39. Kitab Nabi Maleachi
Adapun urutan susunan Perjanjian Lama Roma Katolik yang terdiri dari 46 kitab itu, tidak sama dengan urutan di atas karena diselipkan di dalamnya 9 buah kitab yang oleh golongan Protestan dibuang sebab dianggap tidak syah atau apocrief (tersembunyi). Kitab Bybel Roma Katolik ini disalin dari bahasa Gerika ke dalam bahasa Latin, dalam penyalinan itulah mereka memasukkan 9 kitab tersebut di atas. Paham Roma Katolik tidak memperkenankan penterjemahan Bybel, karena itulah maka tidak terdapat Bybel mereka dalam bahasa yang umum dewasa ini. Perjanjian Lama yang aslinya bahasa Iberani, pada abad ketiga sebelum Masehi disalin ke bahasa Gerika, dan pada abad keempat sesudah Masehi disalin ke bahasa Latin. Sesudah itu berakhirlah penterjemahan bagi golongan Roma Katolik. Sedang golongan Protestan terus giat menterjemahkannya ke dalam bermacam-macam bahasa.
Agama Gerika-Katolik berpegang kepada Perjanjian Lama terjemahan bahasa Gerika yang masih memuat 48 Kitab, dan Armenia-Katholikpun mempunyai Perjanjian Lama sendiri.
------------------------
Sekitar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, H. Djarnawi Hadikusuma, PT. Percetakan Persatuan Yogyakarta, halaman 8-9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar