"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 14 Maret 2014

PERJANJIAN LAMA (1)

Sejarah
Pada mulanya kitab Perjanjian Lama adalah kitab suci bangsa Yahudi, tertulis dalam bahasa Iberani (Hebreeuw) dalam huruf Ibrani kuna (oud—Hebreeuwse schrift) yang agak menyerupai huruf Phoenici dan Kanaan kuna. Naskah-naskah kuna ini yang tertulis di atas papirus, kulit dan lainnya, telah didapat orang dan disimpan di museum dan perpustakaan, meskipun belum lengkap bahkan masih terlalu sedikit dibanding dengan tebalnya naskah Perjanjian Lama sekarang ini. Naskah-naskah kuna yang telah diketemukan itu ada yang berasal sejak abad kesembilan sebelum Masehi, bahkan ada yang berasal sejak abad ke 13 sebelum Masehi.
Naskah sebagai yang sekarang tersusun dalam Perjanjian Lama, adalah dahulunya naskah-naskah yang terpisah, disusun dan ditulis oleh banyak tangan, yang berlainan zaman dan masa, bahkan berlainan abad. Perjanjian Lama yang pada umumnya merupakan kitab sejarah sejak dunia terjadi hingga masa sebelum Nabi Yahya, tentu tidak disusun oleh satu orang, tetapi oleh banyak orang yang hidup dalam berlainan abad berturut-turut. Sebagai contoh umpamanya : Kitab Ayub yang menjadi bagian dari kitab Perjanjian Lama, ditulis kira-kira tahun 1490 sebelum Masehi, kitab Nabi Yusak ditulis kira-kira tahun 1454 S.M, kitab Hakim-hakim ditulis kira-kira tahun 1100 S.M., kitab Nabi Yoel ditulis kira-kira tahun 917 S.M. dan seterusnya. Demikianlah keadaannya kitab-kitab yang banyak itu, yang ditulis orang dalam pelbagai abad, yang menceritakan peristiwa-peristiwa sejarah, baik Riwayat Raja-raja dan Nabi-nabi serta umat-umat; akhirnya dihimpun menjadi satu kitab dan diberi nama Perjanjian Lama.
Tidak dapat diketahui dengan pasti, oleh siapa dan apabila naskah-naskah tersebut dikumpulkau menjadi satu. Tetapi menurut petunjuk sejarah, dewasa ini umumnya para ahli mengetahui bahwa sekitar tahun 515 sebelum Masehi, Majelis-Ulama Yahudi menyaring dan meneliti naskah-naskah kitab Perjanjian Lama itu. Pada tahun 300 sebelum Masehi, 70 orang ahli bahasa mulai menterjemahkan naskah-naskah itu ke dalam bahasa Gerika sebanyak 48 kitab (naskah), dan disusun menjadi satu yang dinamakan “Septuaginta” yang berarti : tujuhpuluh. Penterjemahan dilakukan di kota Iskandariyah selama 200 tahun, hingga selesai dan sempurna pada tahun 100 sebelum Masehi. Pada abad ke 4 diterjemahkan orang kedalam bahasa Latin dan pada abad ke-16 disalin ke bahasa Jerman oleh Martin Luther langsung darj yang berbahasa Iberani.
Oleh golongan Protestan dibatalkan 9 kitab dan 48 kitab-kitab Perjanjian Lama itu dan oleh Roma Katolik dibatalkan 2 kitab saja. Dengan demikian maka Perjanjian Lama golongan Protestan memuat 39 kitab dan Perjanjian Lama golongan Roma Katolik memuat 46 kitab.
Adapun 9 kitab yang dibatalkan oleh golongan protestan yaitu :
1. Maccabeen, 2. Judith, 3. Jezus Sirach, 4. Kebijaksanaan Sulaiman, 5. Baruch, 6. Keterangan kitab Ezra, 7. Keterangan kitab Daniel, 8. Keterangan kitab Esther, 9. Kitab Tobias. Oleh golongan Roma Katolik ialah : kitab Ezra jilid III dan IV.
Isi kitab Perjanjian Lama terdiri dari tiga bahagian :
a. Kitab Hukum (Taurat)
Kitab ini dinamakan juga “Pentateuck” memuat kitab-kitab :
1. Kejadian atau Genesis (50 pasal)
2. Keluaran atau Exodus (40 pasal)
3. Imamat orang Lewi atau Leviticus (27 pasal)
4. Bilangan atau Numeri (36 pasal)
5. Ulangan atau Deuteronomium (34 pasal)
Kelima kitab tersebut dinamakan kitab Nabi Musa atau Taurat.

b. Kitab Nabiim (para Nabi)
Kata “Nabiim” ialah bentuk jama’ dari kata “Nabi”. Termasuk ke dalam golongan ini ialah kitab-kitab :
1. Nabi Yusak atau Jozua (24 pasal)
2. Kitab Hakim-hakim atau Richteren (21 pasal)
3. Kitab pertama Nabi Semuil atau Samuel (31 pasa1)
4. Kitab kedua Nabi Semuil atau Samuel (24 pasal)
5. Kitab Raja-raja yang pertama atau Koningen I (23 pasal)
6. Kitab Raja-raja yang kedua atau Koningen II (25 pasal)
7. Kitab Nabi Jesaja (66 pasal)
8. Kitab Nabi Jermia atau Jeremia (50 pasal)
9. Kitab Nabi Jehezkilel atau Ezechiel (48 pasal)
10. Kitab Nabi Hosea (13 pasal)
11. Kitab Nabi Yoel (3 pasal)
12. Kitab Nabi Amos (9 pasal)
13. Kitab Nabi Obaja (1 pasal)
14. Kitab Nabi Yunus (4 pasal)
15, Kitab Nabi Micha (7 pasal)
16. Kitab Nabi Nahum (3 pasal)
17. Kitab Nabi Habakuk (3 pasal)
18. Kitab Nabi Zefanya (3 pasal)
19. Kitab Nabi Hajai atau Haggai (2 pasal)
20. Kitab Nabi Zakaria (14 pasal)
21. Kitab Nabi Maleachi (3 pasal)

c. Katubiim (kitab-kitab)
Digolongkan kedalam Katubiim ini, ialah kitab-kitab :
1. Kitab Rut atau Ruth (4 pasal)
2, Kitab Esther (10 pasal)
3. Kitab Ayoeb atau Job (42 pasal)
4. Kitab Zabur (Mazrnur) atau Psalm (15 pasal)
5. Kitab Amtsal Sulaiman atau Spreuken (31 pasal)
6. Kitab Alkhatib atau Prediker (12 pasal)
7. Kitab Syirul-’Asyar atau Hooglied (8 pasal)
8. KItab Nudub Jeremia atau Klaagliederen (5 pasal)
------------------------
Sekitar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, H. Djarnawi Hadikusuma, PT. Percetakan Persatuan Yogyakarta, halaman 6-8.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar