Nico di Pasuruan baru-baru ini membeli kavling dengan ukuran 6 m x 15 m, menghadap utara. Karena keterbatasan dana, beliau ingin membangun rumah kecil yang layak huni dengan biaya serendah mungkin. Dan beliau minta didesainkan tampak depan dan belakang rumah dengan detil kolom untuk pintu masuknya. Beliau cenderung menggunakan atap yang sederhana. Air hujan dibuang langsung ke tanah tanpa menggunakan lisplang atau talang! jurai dalam untuk mengurangi daerah rawan bocor. Pada teras belakang beliau merencanakan membuat penutup atap dari fiber yang dicat, untuk mengurangi panas. Atap genteng hanya akan dipakai untuk ruang didalam berukuran 6 m x 6 m. Beliau menginginkan Carport ditutup dengan pergola kayu dengan penutup fiber.
Wijoyo Hendromartono sebagai Arsitek menyarankan :
Wijoyo Hendromartono sebagai Arsitek menyarankan :
- Ruang tidur dibesarkan, sehingga sisa ruang selebar 1 m di antara ruang tidur dan kamar mandi hilang.
- Letak dapur diubah menjadi di dalam, sehingga kegiatan masak dengan ruang makan menjadi tidak terpisah.
- Ruang jemur diletakkan di atas dapur dan ruang cuci, agar masih tetap memiliki taman belakang.
Berikut adalah jawaban sang Arsitek atas pertanyaan Nico di Pasuruan.
- Ilustrasi contoh rumah yang Nico diimpikan dikenal sebagai gaya mediteranean. Gaya ini biasanya tidak menggunakan talang air hujan, melainkan menggunakan atap model teritisan, sehingga air hujan langsung jatuh ke tanah. Apabila kita mengadopsi gaya ini, harus ada penyesuaian dengan iklim yang ada di Indonesia, yaitu hujan yang jatuh hampir sepanjang tahun dengan curah hujan yang tinggi. Dengan demikian, teritisan atap harus dibuat lebih lebar (minimal 1 m) atau ditambahkan talang. Dengan demikian, cucuran air yang jatuh tidak akan terlalu membuat tampias pada dinding/ jendela rumah. Untuk detil kolomnya dibuat tidak sama persis, tetapi dibuatkan bentuk kolom yang lebih ringan, agar teras masih bisa mendapatkan cahaya matahari.
- Pemilik rumah bisa saja menggunakan penutup atap fiberglass untuk teras belakang agar matahari masih bisa masuk ke dalam rumah. Namun, dianjurkan, daripada mengecat atap fiberglass, yang nantinya akan terlihat kurang baik, lebih baik menggunakan bahan penutup polycarhonate yang sudah memiliki warna yang bisa dengan mudah mendapatkannya di toko-toko bahan bangunan.
- Untuk saat ini terutama untuk bentuk atap tidak terlalu rumit, rangka atap kayu harganya lebih murah.
- Penutup carport yang ringan dan praktis adalah dengan pergola kayu dan bahan penutup yang sama dengan teras belakang. Agar pergola tidak mengganggu tampak rumah, posisi pergola bisa ditempatkan persis setinggi kusen antara daun jendela dengan jendela atasnya (bovenlicht).
Keterangan denah rumah :
Lantai Bawah
1. Carport
2. Teras
3. Ruang Tamu dan Ruang Keluarga
4. Ruang Makan
5. Ruang Tidur
6. Kamar Mandi
7. Dapur
8. Beranda / Teras Belakang
9. Ruang Cuci dan Setrika
Lantai Atas
10. Ruang Jemur
--------------------------
Tabloid Rumah Edisi 37, II/8 Juni - 21 Juni 2004, halaman 29
Lantai Bawah
1. Carport
2. Teras
3. Ruang Tamu dan Ruang Keluarga
4. Ruang Makan
5. Ruang Tidur
6. Kamar Mandi
7. Dapur
8. Beranda / Teras Belakang
9. Ruang Cuci dan Setrika
Lantai Atas
10. Ruang Jemur
--------------------------
Tabloid Rumah Edisi 37, II/8 Juni - 21 Juni 2004, halaman 29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar