oleh : Ustadz Felix Siauw
Sering banget ketika kita mempromosikan Khilafah dan Syariah lantas ada beberapa orang sirik dan panas kupingnya lalu bilang “Mas, jangan NATO dong, Not Action Talk Only” katanya “Ngomong doang, apa aksi nyatanya?!”
Maka ada beberapa yang harus diluruskan :
Maka ada beberapa yang harus diluruskan :
- Seinget saya, dulu guru Bahasa Indonesia ngajarin kalo “Ngomong” itu adalah aktivitas, termasuk kata kerja kayaknya deh, jadi talks = action, bahasa arabnya FI’IL (baru belajar kemaren) heheh…
- Namanya dakwah itu ya ngomong, asal katanya aja da’a-yad’uu-dakwatan artinya menyeru, berarti ya ngomong, bukan gebukin orang hehehe…
- Dalam beberapa hal, kita memang cuma bisa ngomong, karena Rasul pun mencontohkan begitu. Misal, ketika Rasul menjelaskan surga dan neraka, apa Rasul bawa mereka tour atau studi banding ke surga dan neraka? ya nggak lah.. Rasul Muhammad saw cuma ngomong kan.. apa itu berarti Rasul cuma NATO? ya nggak lah..
- Dalam banyak hal, kadang-kadang kita cuma bisa membatasi aktivitas pada ngomong, jadi nggak boleh aktivitas. Misal : menasehati orang judi nggak boleh kita aktivitas ikut judi. Menasehati orang supaya jadi Islam berarti jangan ikut-ikutan aktivitas murtadnya. Menasehati orang ikut-ikutan sistem demokrasi juga gak boleh sampe ikut-ikutan maksiat demokrasi. Betul atau bener? Jadi kalo nggak ikut sistem kufur dibilang NATO, mendingan gitu aja deh.. daripada ikutan maksiat. NAJIS.
- Terakhir saya cuma mau kasitau bahwa pendakwah memang banyak ngomongnya. Kalo dikit ngomongnya banyak gerak, itu orang-orang pacaran (wkwkwk… poin terakhir diabaikan aja, bukan dalil, guyonan only)
hehehee… damai selalu all :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar