TALHAH BIN UBAIDILLAH, PERTIMBANGAN UMAR MEMILIH ANGGOTA-ANGGOTA MAJELIS SYURA
Orang-orang yang oleh Umar dipilih menjadi anggota Majelis Syura mengingat hubungan mereka dan kedudukan mereka bersama Rasulullah. Bagaimana sengitnya perelisihan mereka itu ketika mengadakan pertemuan untuk memilih khalifah di antara mereka, sampai-sampai Abu Talhah al-Ansari berkata : “Saya lebih ngeri melihat kalian saling mendorong daripada saling bersaing.”
Saya kemukakan pandangan ini untuk menunjukkan bahwa setelah Kedaulatan Islam makin luas kekhalifahan itu telah memjadi ajang persaingan yang mau diperebutkan. Masih ada satu pandangan lagi yang menjurus pada perselisihan yang begitu tajam, dan wajar saja kalau hal ini sampai begitu keras. Ketika itu orang mau mencegah pencalonan khalifah dari pihak Banu Hasyim karena dikhawatirkan kenabian dan kekhalifahan hanya berada dalam keluarga mereka, yang dengan demikian berarti juga kekuasaan rohani dan kekuasaan duniawi. Sesudah itu, tak boleh lagi ada kabilah yang berharap menempati kedudukan khalifah, selain mereka. Kabilah-kabilah Arab itu juga khawatir kekhalifahan akan berada di tangan Banu Umayyah, sebab mereka adalah suku Quraisy yang terbanyak jumlahnya dan yang terkuat. Kalau kekhalifahan sudah di tangan mereka tak akan mudah dilepaskan.
Banu Hasyim dan Banu Umayyah berpendapat, dari pihak mereka posisi kabilah-kabilah Arab telah dirugikan tidak pada tempatnya. Kedua Keluarga itu masing-masing berupaya menyingkirkan bahaya yang tidak adil itu dengan cara menempati kekhalifahan dan mencari jalan supaya khalifah berada di antara para keturunannya. Keberadaan Usman dan Ali di Majelis Syura merupakan suatu kesempatan untuk itu dan adalah suatu keteledoran jika kesempatan ini sampai hilang.
Tetapi persaingan lama Banu Hasyim dengan Banu Umayyah itu sangat menghambat pengumuman secara terbuka apa yang tersimpan dalam pemikiran pemimpin-pemimpin mereka. Ikhtiar Umar membentuk Majelis Syura ini membantu juga segala yang masih tersimpan dalam hati mereka itu, kendati telah banyak juga perbedaan pendapat dalam Majelis Syura yang terungkap dan apa yang akhirnya terjadi.
-------------------------------------------------
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 21-22.
Orang-orang yang oleh Umar dipilih menjadi anggota Majelis Syura mengingat hubungan mereka dan kedudukan mereka bersama Rasulullah. Bagaimana sengitnya perelisihan mereka itu ketika mengadakan pertemuan untuk memilih khalifah di antara mereka, sampai-sampai Abu Talhah al-Ansari berkata : “Saya lebih ngeri melihat kalian saling mendorong daripada saling bersaing.”
Saya kemukakan pandangan ini untuk menunjukkan bahwa setelah Kedaulatan Islam makin luas kekhalifahan itu telah memjadi ajang persaingan yang mau diperebutkan. Masih ada satu pandangan lagi yang menjurus pada perselisihan yang begitu tajam, dan wajar saja kalau hal ini sampai begitu keras. Ketika itu orang mau mencegah pencalonan khalifah dari pihak Banu Hasyim karena dikhawatirkan kenabian dan kekhalifahan hanya berada dalam keluarga mereka, yang dengan demikian berarti juga kekuasaan rohani dan kekuasaan duniawi. Sesudah itu, tak boleh lagi ada kabilah yang berharap menempati kedudukan khalifah, selain mereka. Kabilah-kabilah Arab itu juga khawatir kekhalifahan akan berada di tangan Banu Umayyah, sebab mereka adalah suku Quraisy yang terbanyak jumlahnya dan yang terkuat. Kalau kekhalifahan sudah di tangan mereka tak akan mudah dilepaskan.
Banu Hasyim dan Banu Umayyah berpendapat, dari pihak mereka posisi kabilah-kabilah Arab telah dirugikan tidak pada tempatnya. Kedua Keluarga itu masing-masing berupaya menyingkirkan bahaya yang tidak adil itu dengan cara menempati kekhalifahan dan mencari jalan supaya khalifah berada di antara para keturunannya. Keberadaan Usman dan Ali di Majelis Syura merupakan suatu kesempatan untuk itu dan adalah suatu keteledoran jika kesempatan ini sampai hilang.
Tetapi persaingan lama Banu Hasyim dengan Banu Umayyah itu sangat menghambat pengumuman secara terbuka apa yang tersimpan dalam pemikiran pemimpin-pemimpin mereka. Ikhtiar Umar membentuk Majelis Syura ini membantu juga segala yang masih tersimpan dalam hati mereka itu, kendati telah banyak juga perbedaan pendapat dalam Majelis Syura yang terungkap dan apa yang akhirnya terjadi.
-------------------------------------------------
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 21-22.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar