"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Rabu, 18 Desember 2013

MAJELIS SYURA DAN PELANTIKAN USMAN (12)

TALHAH BIN UBAIDILLAH
Orang ini dari Banu Taim bin Murrah, satu kabilah dengan Abu Bakr as-Siddiq. Dia anak Usman bin Umar bin Ka’b bin Taim bin Murrah. Ibunya Sa’abah binti Ubaidillah al-Hadrami, dan ibunda Sa’abah ini ‘Aisyah binti Wahab bin Abdud-Dar bin Qusai bin Kilab. Talhah seorang pedagang yang pada musim dingin dan musim panas pergi ke Yaman dan ke Syam. Selain sebagai salah seorang pemikir Quraisy, dia juga pemberani dan di Mekah dikenal sangat pemurah. Sesudah Nabi diutus dan Abu Bakr masuk Islam, Talhah orang yang pertama pula datang kepada Abu Bakr dan ia diantarkan kepada Nabi menyatakan keislamannya.
Suatu hari sekembalinya dari perjalanan ke Syam ia mengatakan kepada Nabi bahwa penduduk Medinah sedang menanti-nantikan hijrahnya ke kota mereka. Sesudah keadaan kaum Muslimin stabil di Medinah. dan ekspedisi kemudian dimulai, Talhah berada di barisan depan bersama-sama yang lain. Sebelum pecah Perang Badr Rasulullah pernah mengutusnya untuk mengumpulkan berita-berita tentang Abu Sufyan. Ketika Nabi mendapat musibah dalam Perang Uhud Talhah berada di sampingnya dan termasuk orang yang mati-matian membelanya sehingga dia sendiri mengalami luka-luka yang hampir saja merenggut nyawanya. Selepas Perang Tabuk dengan perintah Rasulullah ia membakar rumah Suwailim, orang Yahudi yang oleh orang-orang munafik dipakai markas untuk menjerumuskan Muslimin. Setelah Rasulullah wafat ia bersama-sama dengan Ali bin Abi Talib dan Zubair bin Awwam tinggal menyendiri di rumah Fatimah dan tidak menghadiri pertemuan Abu Bakr, Umar, Abu Ubaidah di Saqifah Banu Sa’idah. Setelah Abu Bakr dibaiat sebagai Khalifah dan sedang menghadapi kaum murtad dan mereka yang enggan membayar zakat, Talhah bersama Ali dan Zubair yang menjaga Medinah. Disamping itu, oleh Khalifah ia dipertahankan untuk mendampinginya bersama-sama dengan para penasihatnyayang lain, seperti Umar, Usman, Ali, Abdur-Rahman bin Auf dan sahabat-sahabat besar lainnya yang mula-mula dalam Islam.
Talhah termasuk orang yang menentang Abu Bakr ketika dalam sakitnya yang terakhir ia menunjuk Umar untuk menggantikannya. Bersama sekelompok Muslimin yang lain ia datang menemuinya dan berkata : “Anda menunjuk Umar sebagai pengganti yang akan memimpin kami. Sudah Anda lihat bagaimana ia menghadapi orang padahal Anda masih ada disampingnya, bagaimana pula kalau dia hanya dengan mereka dan Anda sudah bertemu Tuhan!?” Abu Bakr marah dan berteriak kepada Talhah : “Untuk urusan Allah Anda mengancam saya!?”
Kalau saya bertemu Tuhan dan saya ditanya akan saya katakana, bahwa untuk memimpin hamba-hamba-Nya aku telah menunjuk seorang hamba-Mu yang terbaik.”
Pandangan Talhah tentang Umar tidak berubah dalam kedudukannya mendampingi Umar sesudah ia menjadi Khalifah. Ia tetap tinggal di Medinah dan sebagai penasehat Umar seperti terhadap Abu Bakr sebelum itu. Sesudah Umar terkena tikam ia menunjuk Talhah menjadi salah seorang anggota Majelis Syura kendati ia sedang tak ada di Medinah Kepada anggota-anggota Majelis ia berpesan : “Tunggulah Saudaramu Talhah selama tiga hari sampai dia datang. Kalau belum datang juga ambillah keputusan oleh kalian.
-------------------------------------------------------
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 20-21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar