"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 14 Desember 2013

MAJELIS SYURA DAN PELANTIKAN USMAN (10)

SA’D BIN ABI WAQQAS
Sa’d bin Abi Waqqas termasuk kabilah Banu Zuhrah — masih pernah paman Nabi dari pihak ibu — Sa’d bin Malik bin Wuhaib bin Abdu-Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Jadi dia orang Quraisy dari Banu Zuhrah. Ibunya putri Sufyan bin Umayyah, ada juga yang mengatakan dia putri Abu Sufyan bin Umayyah.
Sa’d termasuk orang yang mula-mula dalam Islam, masuk Islam ketika baru berumur 17 tahun, kaya dan hidup senang, berpakaian bahan tenun sutera dan bercincin emas. Ia mengalami semua peristiwa bersama Rasulullah, ia terus mendampinginya dan melindunginya dalam Perang Uhud saat banyak orang yang melarikan diri. Ia memperlihatkan kepahlawanannya dan begitu berani dalam berbagai pertempuran sehingga kaum Muslimin sepakat memilihnya sebagai pimpinan untuk menghadapi Persia di Kadisiah setelah kehancuran Abu Ubaid bin Mas’ud as-Saqafi di Qirqis. Karena termasuk orang yang mula-mula dalam Islam, kecintaannya kepada Nabi serta kepahlawanan dan keberaniannya. ia sangat dicintai oleh Rasulullah dan dekat sekali dalam hatinya.
Itu sebabnya ketika Umar bin Khattab menyerahkan kepadanya pimpinan pasukan yang berangkat ke Kadisiah ia berkata : “Sa’d, Sa’d Banu Wuhaib! Janganlah Anda tertipu dalam menaati perintah Allah karena Anda dikatakan masih paman Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabatnya. Allah Yang Mahakuasa tidak akan menghapus kejahatan dengan kejahatan, tetapi ia menghapus kejahatan dengan kebaikan! Antara Allah dengan siapa pun tak ada hubungan nasab selain ketaatannya. Manusia yang tinggi dan yang rendah dalam pandangan Allah sama. Allah adalah Tuhan mereka dan mereka hamba-hamba-Nya, saling menghargai untuk keselamatan dan menjalankan kewajiban dengan ketaatan kepada-Nya. Perhatikanlah apa yang biasa dilakukan oleh Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam sejak diutus sampai ia meninggalkan kita. Teruslah kerjakan, sebab itu adalah perintah.”
--------------------------------------------
Usman bin Affan - Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh PT. Pustaka Litera AntarNusa, Cetakan Kedelapan, Juni 2010, halaman 18-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar