Cloud Strife |
Cloud Strife di Final Fantasy Crisis Core merupakan salah satu karakter terpopuler dalam sejarah Final Fantasy sekaligus dalam dunia video games. Perannya dalam Comppilatioon of FFVII terbilang sangat besar, yakni sebagai tokoh utama FFVII dan Advent Children. Ia juga memainkan peran krusial di Crisis Core.
Dalam kemunculan pertamanya di FFVII, Cloud ditampilkan memiliki sifat yang cukup arogan sebagai mantan anggota SOLDIER, pasukan elit Shinra Company yang tersohor. Namun demikian, seiring berjalannya cerita, sedikit demi sedikit ia memperoleh kembali ingatan masa lalunya yang sempat hilang dan dengan bantuan rekan-rekannya, Cloud belajar bahwa untuk menjadi seorang pahlawan, ia butuh lebih dari sekadar kekuatan dan ketenaran.
Cloud lahir dan tumbuh besar di sebuah desa terpencil bernama Nibelheim. Di masa kecilnya, ia tergolong tidak bisa bersosialisasi dengan anak-anak lainnya dan cenderung menjaga jarak dengan mereka, bahkan sering terlibat perkelahian. Namun demikian, ia menyukai Tifa Lockhart yang tinggal di sebelah rumahnya dan merupakan idola anak-anak sebaya mereka meski Cloud tidak pernah bicara dengan Tifa dan hanya mengamatinya dari kejauhan saja.
Ketika ibunya meninggal, Tifa memutuskan untuk pergi ke Mt. Nibel karena ia percaya arwah ibunya pergi ke sana, tak peduli jika tempat ersebut berbahaya dan penuh dengan monster. Beberapa anak lain mengikutinya, tetapi menyerah di tengah jalan karena takut. Cloud, di lain pihak, terus mengikuti Tifa hingga jembatan yang mereka seberangi tiba-tiba saja ambruk. Cloud berusaha menolong Tifa, tetapi terlambat dan keduanya pun jatuh ke tebing-tebing. Sementara Cloud hanya menderita luka ringan, Tifa terluka parah dan mengalami koma. Parahnya lagi, ketika ayah Tifa dan penduduk lain menemukan keduanya, mereka malah menyalahkan Cloud yang dianggap membawa Tifa ke tempat berbahaya. Sejak saat itulah kelakuan Cloud semakin memburuk karena ia merasa diperlakukan tidak adil, dan saat itu jugalah ia mendengar kabar tentang Sephiroth, SOLDIER kuat yang menjadi pahlawan dan dikagumi semua orang.
Cloud mulai mengagumi Sephiroth dan ingin menjadi seperti sang 1st Class SOLDIER tersebut, sebab dipikirnya jika ia menjadi kuat dan terkenal, ia akan mampu melindungi yang lainnya dan Tifa akan menyadari kehadirannya. Oleh karena itu, pada usia 14 tahun, ia memanggil Tifa pada suatu malam dan memberitahunya bahwa ia akan pergi ke Midgar untuk bergabung dengan SOLDIER. Tifa cukup terkejut karena menurutnya mereka berdua tidak terlalu dekat, tetapi Tifa meminta Cloud berjanji bahwa jika ia berhasil bergabung dengan SOLDIER dan menjadi terkenal, Cloud akan datang menyelamatkan Tifa jika ia sedang dalam bahaya.
Sayangnya Cloud gagal bergabung dengan SOLDIER dan hanya menjadi pasukan infantryman biasa. Ia pun hanya dapat terus mengagumi Sephiroth serta kemudian Zack Fair yang menjadi teman baiknya. Namun demikian, setelah beberapa waktu ketiganya ditugaskan untuk memeriksa salah satu Mako Reactor yang mengalami malfungsi dan reaktor tersebut terletak di Nibelheim. Malu atas kegagalannya bergabung dengan SOLDIER, Cloud bisa dibilang berusaha untuk menyembunyikan identitasnya dengan tetap mengenakan helm prajurit meskipun ketika Tifa menjadi pemandu mereka menuju Mako Reactor.
Ketika Sephiroth akhirnya mengamuk dan membakar seluruh desa keesokan harinya, Cloud berangkat ke reaktor untuk mencari Sephiroth. Di sana, ia menemukan Tifa dan Zack terluka parah. Murka dengan tindakan pahlawan yang selama ini dikaguminya, Cloud mengambil Buster Sword milik Zack dan menyerbu Sephiroth. Entah bagaimana caranya, meskipun dari segi kekuatan ia kalah jauh dibandingkan dengan Sephiroth, Cloud berhasil mengalahkan sang SOLDIER tersebut dan mengirimnya jatuh ke Lifestream di dasar Planet. Namun demikian, karena ia juga tertusuk oleh pedang Sephiroth dan terluka parah, Cloud pada akhirnya jatuh pingsan.
Baik Cloud dan Zack kemudian diceritakan menjadi bahan eksperimen Prof. Hojo di laboratorium Nibelheim. Setelah 4 tahun terkurung di sana, Zack akhirnya berhasil membawa dirinya kabur beserta Cloud yang masih tidak sadarkan diri dan berencana untuk kembali ke Midgar. Sayangnya mereka dihadang oleh lusinan pasukan Shinra di tengah jalan dan Zack tewas dalam pertempuran yang jelas tidak seimbang tersebut. Cloud yang baru saja tersadar menemukan sahabatnya terbaring berlumuran darah, dan ketika Zack menghembuskan napas terakhir di hadapannya sesudah mengatakan bahwa Cloud akan menjadi bukti hidupnya, pada momen itulah Cloud menerima shock yang sangat berat dan menjadi beban mental yang luar biasa baginya.
Terlepas dari semua itu, Cloud berhasil mencapai Midgar, tetapi segera jatuh pingsan di stasiun kereta Sector 7 Slum. Ironisnya, ia ditemukan oleh teman masa kecilnya, Tifa, tetapi ketika ia tersadar dan melihat Tifa, entah kenapa suatu keanehan mulai terjadi pada Cloud, di mana ia mengatakan bahwa 5 tahun lalu di Nibelheim ia bertemu dengan Tifa meski seharusnya Tifa sama sekali tidak tahu Cloud ada di sana karena ia tidak melepaskan helmnya dan Cloud sendiri sedang menyembunyikan identitasnya. Menyadari keanehan ini, Tifa memutuskan untuk mengajak Cloud bergabung dengan AVALANCHE agar dapat berada di dekat Cloud dan memeriksanya lebih dekat.
Mengenai keadaan Cloud sendiri, kemungkinan besar ia salah mencampurkan ingatan dan personality antara dirinya dengan Zack dikarenakan shock akibat baru saja tersadar dari koma dan langsung menyaksikan sendiri sahabatnya tewas di depan matanya dengan tragis.
Di Crisis Core, Cloud tampak sedikit pemalu dan sangat mengidolakan Sephiroth serta Zack, tetapi kita Sephiroth membakar habis kampung halamannya, ia berani mengambil resiko menghadapi Sephiroth untuk balas dendam terlepas dari perbedaan kekuatan mereka dan akhirnya menang meski terluka parah.
Cloud ditampilkan memiliki kepribadian palsu setidaknya selama hampir setengah cerita FFVII. Adapun hal ini diakibatkan oleh efek samping Mako Poisoning dan sel-sel JENOVA yang ditanamkan dalam tubuhnya oleh Hojo, ditambah dengan shock setelah menyaksikan kematian Zack. Ia mencampurkan ingatan pribadinya dengan Zack sehingga di awal permainan tampak sebagai sosok yang arogan karena menganggap dirinya mantan 1st Class SOLDIER. Namun demikian, setelah seluruh ingatannya kembali, ia menunjukkan sifat yang sangat berkebalikan dengan apa yang ditampilkan di awal dan dengan serius menyatakan bahwa ia benar-benar berniat menyelamatkan Planet dari Sephiroth.
Dalam Advent Children dan Advent Children Complete, Cloud tampak memiliki personality yang lebih dark dikarenakan masa lalu yang menghantui dirinya, di mana ia terus-menerus menyalahkan diri atas kematian Zack dan Aerith Gainsborough. Apabila itu semua masih belum cukup, ia juga ikut terinfeksi Geostigma di saat ia sedang berusaha mencari penyembuhan untuk penyakit tersebut, terutama bagi Denzel. Merasa dirinya tidak mampu melindungi siapapun termasuk dirinya sendiri, hal ini membuat Cloud merasa tidak berdaya meski pada akhirnya dukungan dari orang-orang di sekitarnya berhasil membuat Cloud memaafkan dirinya sendiri.
Di luar dari segala sifat yang dimilikinya, Cloud merupakan orang yang loyal kepada mereka yang ia sayangi. Ia mau melindungi mereka meski harus mengorbankan dirinya sendiri, salah satunya ditunjukkan dengan tindakannya menolong Denzel yang tidak ia kenal ketika anak laki-laki tersebut terserang Geostigma dan pingsan di hadapannya.
Di sisi lain, Cloud juga tampak memiliki sisi yang lebih "cerah", misalnya ketika ia rela melakukan cross-dressing demi menyelamatkan Tifa dari Don Corneo. Ia juga tampak sedikit bergurau dengan rekan-rekannya di Dirge of Cerberus.
Mirip dengan Yuffie Kisaragi, Cloud sering menderita mabuk kendaraan meski belakangan penyakit ini tampak membaik, ditunjukkan dengan kemampuannya mengendarai sepeda motor kesayangannya, Fenrir, dalam menjalankan bisnis pengirimannya. Selain itu, meski sekilas ia tampak cuek dan pendiam, sebenarnya Cloud merupakan penggemar olahraga ekstrim yang memacu adrenalin seperti balap motor, Chocobo, dan snow-boarding.
Cloud memiliki tinggi badan sedang dan cukup kekar. Rambut pirangnya yang spikey dan mirip Chocobo menjadi salah satu ciri khasnya di antara karakter-karakter Final Fantasy lainnya. Kedua matanya berwarna biru langit, mirip dengan para SOLDIER yang menerima infus energi Mako karena ia juga menerima infus serupa ketika menjadi bahan eksperimen Hojo di Nibelheim. Oleh karena itulah ia sering salah dikenali sebagai anggota SOLDIER.
Buster Sword, pedang besar yang menjadi ciri khasnya di FFVII, aslinya merupakan milik mentor Zack, Angeal Hewley, yang mewariskan pedang tersebut kepada muridnya itu sebelum meninggal. Zack sendiri, sama seperti Angeal, kemudian mewariskan pedang tersebut kepada Cloud sebelum tewas dengan cara yang hampir sama dengan yang dilakukan oleh mentornya. Namun demikian, di Advent Children Buster Sword diganti dengan 1 set Fusion Sword yang terdiri dari 6 pedang yang dapat digabungkan atau dipakai sendiri-sendiri dan dikenal dengan nama First Tsurugi. Dari segi bentuk dan ukuran, First Tsurugi tidak jauh berbeda dengan Buster Sword.
Dalam penampilannya ketika masih menjadi infantryman di Crisis Core dan Before Crisis, Cloud tampak mengenakan seragam reguler pasukan Shinra yang didominasi warna biru dan ikat pinggang kulit, ditambah dengan kain berwarna hijau di sekitar kerah. Senjatanya saat itu adalah senapan seperti prajurit Shinra pada umumnya.
Di FFVII, ia mengenakan seragam standar 1st Class SOLDIER yang dipakaikan oleh Zack kepadanya ketika mereka melarikan diri dari Nibelheim. Seragam tersebut berwarna hitam di Crisis Core, tetapi tampak berwarna indigo di FFVII. Fitur-fitur lainnya tidak banyak berubah, yakni kaus tanpa lengan dengan sepatu bot cokelat dan semacam pelindung di bahu kiri.
Pakaian Cloud di Advent Children merupakan yang paling populer di antara yang lainnya, yakni berupa pakaian yang seluruhnya berwarna hitam dengan kerah tinggi dan tanpa lengan, ditambah celana dan sepatu bot hitam. Pelindung di bahu kirinya masih ada meski dengan bentuk yang lebih baru dan ia juga mengenakan semacam badge menyerupai Fenrir, makhluk berbentuk serigala dalam mitologi Norse yang juga merupakan nama sepeda motornya. Adapun bagde tersebut memiliki bentuk yang sama dengan antingnya. Sama seperti rekan-rekannya yang lain, Cloud juga mengenakan pita merah muda di lengan kirinya sebagai momentum akan Aerith meski hampir di sepanjang cerita Advent Children, lengan kirinya diselimuti dengan kain hitam tambahan untuk menyembunyikan Geostigma-nya.
Cloud lahir dan tumbuh besar di sebuah desa terpencil bernama Nibelheim. Di masa kecilnya, ia tergolong tidak bisa bersosialisasi dengan anak-anak lainnya dan cenderung menjaga jarak dengan mereka, bahkan sering terlibat perkelahian. Namun demikian, ia menyukai Tifa Lockhart yang tinggal di sebelah rumahnya dan merupakan idola anak-anak sebaya mereka meski Cloud tidak pernah bicara dengan Tifa dan hanya mengamatinya dari kejauhan saja.
Ketika ibunya meninggal, Tifa memutuskan untuk pergi ke Mt. Nibel karena ia percaya arwah ibunya pergi ke sana, tak peduli jika tempat ersebut berbahaya dan penuh dengan monster. Beberapa anak lain mengikutinya, tetapi menyerah di tengah jalan karena takut. Cloud, di lain pihak, terus mengikuti Tifa hingga jembatan yang mereka seberangi tiba-tiba saja ambruk. Cloud berusaha menolong Tifa, tetapi terlambat dan keduanya pun jatuh ke tebing-tebing. Sementara Cloud hanya menderita luka ringan, Tifa terluka parah dan mengalami koma. Parahnya lagi, ketika ayah Tifa dan penduduk lain menemukan keduanya, mereka malah menyalahkan Cloud yang dianggap membawa Tifa ke tempat berbahaya. Sejak saat itulah kelakuan Cloud semakin memburuk karena ia merasa diperlakukan tidak adil, dan saat itu jugalah ia mendengar kabar tentang Sephiroth, SOLDIER kuat yang menjadi pahlawan dan dikagumi semua orang.
Cloud mulai mengagumi Sephiroth dan ingin menjadi seperti sang 1st Class SOLDIER tersebut, sebab dipikirnya jika ia menjadi kuat dan terkenal, ia akan mampu melindungi yang lainnya dan Tifa akan menyadari kehadirannya. Oleh karena itu, pada usia 14 tahun, ia memanggil Tifa pada suatu malam dan memberitahunya bahwa ia akan pergi ke Midgar untuk bergabung dengan SOLDIER. Tifa cukup terkejut karena menurutnya mereka berdua tidak terlalu dekat, tetapi Tifa meminta Cloud berjanji bahwa jika ia berhasil bergabung dengan SOLDIER dan menjadi terkenal, Cloud akan datang menyelamatkan Tifa jika ia sedang dalam bahaya.
Sayangnya Cloud gagal bergabung dengan SOLDIER dan hanya menjadi pasukan infantryman biasa. Ia pun hanya dapat terus mengagumi Sephiroth serta kemudian Zack Fair yang menjadi teman baiknya. Namun demikian, setelah beberapa waktu ketiganya ditugaskan untuk memeriksa salah satu Mako Reactor yang mengalami malfungsi dan reaktor tersebut terletak di Nibelheim. Malu atas kegagalannya bergabung dengan SOLDIER, Cloud bisa dibilang berusaha untuk menyembunyikan identitasnya dengan tetap mengenakan helm prajurit meskipun ketika Tifa menjadi pemandu mereka menuju Mako Reactor.
Ketika Sephiroth akhirnya mengamuk dan membakar seluruh desa keesokan harinya, Cloud berangkat ke reaktor untuk mencari Sephiroth. Di sana, ia menemukan Tifa dan Zack terluka parah. Murka dengan tindakan pahlawan yang selama ini dikaguminya, Cloud mengambil Buster Sword milik Zack dan menyerbu Sephiroth. Entah bagaimana caranya, meskipun dari segi kekuatan ia kalah jauh dibandingkan dengan Sephiroth, Cloud berhasil mengalahkan sang SOLDIER tersebut dan mengirimnya jatuh ke Lifestream di dasar Planet. Namun demikian, karena ia juga tertusuk oleh pedang Sephiroth dan terluka parah, Cloud pada akhirnya jatuh pingsan.
Baik Cloud dan Zack kemudian diceritakan menjadi bahan eksperimen Prof. Hojo di laboratorium Nibelheim. Setelah 4 tahun terkurung di sana, Zack akhirnya berhasil membawa dirinya kabur beserta Cloud yang masih tidak sadarkan diri dan berencana untuk kembali ke Midgar. Sayangnya mereka dihadang oleh lusinan pasukan Shinra di tengah jalan dan Zack tewas dalam pertempuran yang jelas tidak seimbang tersebut. Cloud yang baru saja tersadar menemukan sahabatnya terbaring berlumuran darah, dan ketika Zack menghembuskan napas terakhir di hadapannya sesudah mengatakan bahwa Cloud akan menjadi bukti hidupnya, pada momen itulah Cloud menerima shock yang sangat berat dan menjadi beban mental yang luar biasa baginya.
Terlepas dari semua itu, Cloud berhasil mencapai Midgar, tetapi segera jatuh pingsan di stasiun kereta Sector 7 Slum. Ironisnya, ia ditemukan oleh teman masa kecilnya, Tifa, tetapi ketika ia tersadar dan melihat Tifa, entah kenapa suatu keanehan mulai terjadi pada Cloud, di mana ia mengatakan bahwa 5 tahun lalu di Nibelheim ia bertemu dengan Tifa meski seharusnya Tifa sama sekali tidak tahu Cloud ada di sana karena ia tidak melepaskan helmnya dan Cloud sendiri sedang menyembunyikan identitasnya. Menyadari keanehan ini, Tifa memutuskan untuk mengajak Cloud bergabung dengan AVALANCHE agar dapat berada di dekat Cloud dan memeriksanya lebih dekat.
Mengenai keadaan Cloud sendiri, kemungkinan besar ia salah mencampurkan ingatan dan personality antara dirinya dengan Zack dikarenakan shock akibat baru saja tersadar dari koma dan langsung menyaksikan sendiri sahabatnya tewas di depan matanya dengan tragis.
Di Crisis Core, Cloud tampak sedikit pemalu dan sangat mengidolakan Sephiroth serta Zack, tetapi kita Sephiroth membakar habis kampung halamannya, ia berani mengambil resiko menghadapi Sephiroth untuk balas dendam terlepas dari perbedaan kekuatan mereka dan akhirnya menang meski terluka parah.
Cloud ditampilkan memiliki kepribadian palsu setidaknya selama hampir setengah cerita FFVII. Adapun hal ini diakibatkan oleh efek samping Mako Poisoning dan sel-sel JENOVA yang ditanamkan dalam tubuhnya oleh Hojo, ditambah dengan shock setelah menyaksikan kematian Zack. Ia mencampurkan ingatan pribadinya dengan Zack sehingga di awal permainan tampak sebagai sosok yang arogan karena menganggap dirinya mantan 1st Class SOLDIER. Namun demikian, setelah seluruh ingatannya kembali, ia menunjukkan sifat yang sangat berkebalikan dengan apa yang ditampilkan di awal dan dengan serius menyatakan bahwa ia benar-benar berniat menyelamatkan Planet dari Sephiroth.
Dalam Advent Children dan Advent Children Complete, Cloud tampak memiliki personality yang lebih dark dikarenakan masa lalu yang menghantui dirinya, di mana ia terus-menerus menyalahkan diri atas kematian Zack dan Aerith Gainsborough. Apabila itu semua masih belum cukup, ia juga ikut terinfeksi Geostigma di saat ia sedang berusaha mencari penyembuhan untuk penyakit tersebut, terutama bagi Denzel. Merasa dirinya tidak mampu melindungi siapapun termasuk dirinya sendiri, hal ini membuat Cloud merasa tidak berdaya meski pada akhirnya dukungan dari orang-orang di sekitarnya berhasil membuat Cloud memaafkan dirinya sendiri.
Di luar dari segala sifat yang dimilikinya, Cloud merupakan orang yang loyal kepada mereka yang ia sayangi. Ia mau melindungi mereka meski harus mengorbankan dirinya sendiri, salah satunya ditunjukkan dengan tindakannya menolong Denzel yang tidak ia kenal ketika anak laki-laki tersebut terserang Geostigma dan pingsan di hadapannya.
Di sisi lain, Cloud juga tampak memiliki sisi yang lebih "cerah", misalnya ketika ia rela melakukan cross-dressing demi menyelamatkan Tifa dari Don Corneo. Ia juga tampak sedikit bergurau dengan rekan-rekannya di Dirge of Cerberus.
Mirip dengan Yuffie Kisaragi, Cloud sering menderita mabuk kendaraan meski belakangan penyakit ini tampak membaik, ditunjukkan dengan kemampuannya mengendarai sepeda motor kesayangannya, Fenrir, dalam menjalankan bisnis pengirimannya. Selain itu, meski sekilas ia tampak cuek dan pendiam, sebenarnya Cloud merupakan penggemar olahraga ekstrim yang memacu adrenalin seperti balap motor, Chocobo, dan snow-boarding.
Cloud memiliki tinggi badan sedang dan cukup kekar. Rambut pirangnya yang spikey dan mirip Chocobo menjadi salah satu ciri khasnya di antara karakter-karakter Final Fantasy lainnya. Kedua matanya berwarna biru langit, mirip dengan para SOLDIER yang menerima infus energi Mako karena ia juga menerima infus serupa ketika menjadi bahan eksperimen Hojo di Nibelheim. Oleh karena itulah ia sering salah dikenali sebagai anggota SOLDIER.
Buster Sword, pedang besar yang menjadi ciri khasnya di FFVII, aslinya merupakan milik mentor Zack, Angeal Hewley, yang mewariskan pedang tersebut kepada muridnya itu sebelum meninggal. Zack sendiri, sama seperti Angeal, kemudian mewariskan pedang tersebut kepada Cloud sebelum tewas dengan cara yang hampir sama dengan yang dilakukan oleh mentornya. Namun demikian, di Advent Children Buster Sword diganti dengan 1 set Fusion Sword yang terdiri dari 6 pedang yang dapat digabungkan atau dipakai sendiri-sendiri dan dikenal dengan nama First Tsurugi. Dari segi bentuk dan ukuran, First Tsurugi tidak jauh berbeda dengan Buster Sword.
Dalam penampilannya ketika masih menjadi infantryman di Crisis Core dan Before Crisis, Cloud tampak mengenakan seragam reguler pasukan Shinra yang didominasi warna biru dan ikat pinggang kulit, ditambah dengan kain berwarna hijau di sekitar kerah. Senjatanya saat itu adalah senapan seperti prajurit Shinra pada umumnya.
Di FFVII, ia mengenakan seragam standar 1st Class SOLDIER yang dipakaikan oleh Zack kepadanya ketika mereka melarikan diri dari Nibelheim. Seragam tersebut berwarna hitam di Crisis Core, tetapi tampak berwarna indigo di FFVII. Fitur-fitur lainnya tidak banyak berubah, yakni kaus tanpa lengan dengan sepatu bot cokelat dan semacam pelindung di bahu kiri.
Pakaian Cloud di Advent Children merupakan yang paling populer di antara yang lainnya, yakni berupa pakaian yang seluruhnya berwarna hitam dengan kerah tinggi dan tanpa lengan, ditambah celana dan sepatu bot hitam. Pelindung di bahu kirinya masih ada meski dengan bentuk yang lebih baru dan ia juga mengenakan semacam badge menyerupai Fenrir, makhluk berbentuk serigala dalam mitologi Norse yang juga merupakan nama sepeda motornya. Adapun bagde tersebut memiliki bentuk yang sama dengan antingnya. Sama seperti rekan-rekannya yang lain, Cloud juga mengenakan pita merah muda di lengan kirinya sebagai momentum akan Aerith meski hampir di sepanjang cerita Advent Children, lengan kirinya diselimuti dengan kain hitam tambahan untuk menyembunyikan Geostigma-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar