Seketika itu juga pahlawan-pahlawan kota datang dari segenap penjuru. Setelah mendapat perintah mereka pun berangkat mengikuti jejak gerombolan itu. Dia sendiri mempersiapkan pasukannya lalu berangkat menyusul mereka. Ia berhenti di sebuah gunung di bilangan Dhu Qarad.
Sementara itu ‘Uyaina dan anak buahnya sudah mempercepat langkah, ingin lekas-lekas bergabung dengan Ghatafan dan melepaskan diri dari pengejaran Muslimin. Akan tetapi pasukan Medinah berhasil mencapai barisan belakang mereka. Sebagian unta itu dapat diselamatkan kembati dari tangan mereka. Kemudian Muhammad datang menyusul dan memberikan bantuannya. Wanita beriman yang dibawa oleh orang-orang Arab itu pun selamat pula.
Ada beberapa orang dari sahahat-sahahat Nabi, terdorong oleh rasa panas hati, ingin terus mengejar ‘Uyaina. Tetapi dilarang oleh Rasulullah, sebab sudah diketahuinya bahwa ‘Uyaina dan anak buahnya sudah sampai ke tempat Ghatafan dan berlindung kepada mereka.
Bila kaum Muslimin kemudian kembali ke Medinah, istri penjaga itu pun datang pula menvusul di atas seekor unta kepunyaan kaum Muslimin. Wanita itu sudah bernazar, bahwa kalau unta itu dapat diselamatkan, akan disembelihnya seekor sebagai kurhan buat Tuhan. Tetapi setelah nazarnya disampaikan kepada Nabi . Nabi berkata : “Suatu balasan yang buruk sekali, Tuhan sudah mengantarkan engkau dan menyelamatkan engkau dengan unta itu, lalu unta itu yang akan kausemhelih. Nazar dengan berdosa kepada Tuhan tidak berlaku, juga atas sesuatu yang baik kaupunyai.”
----------------------------------------
Sementara itu ‘Uyaina dan anak buahnya sudah mempercepat langkah, ingin lekas-lekas bergabung dengan Ghatafan dan melepaskan diri dari pengejaran Muslimin. Akan tetapi pasukan Medinah berhasil mencapai barisan belakang mereka. Sebagian unta itu dapat diselamatkan kembati dari tangan mereka. Kemudian Muhammad datang menyusul dan memberikan bantuannya. Wanita beriman yang dibawa oleh orang-orang Arab itu pun selamat pula.
Ada beberapa orang dari sahahat-sahahat Nabi, terdorong oleh rasa panas hati, ingin terus mengejar ‘Uyaina. Tetapi dilarang oleh Rasulullah, sebab sudah diketahuinya bahwa ‘Uyaina dan anak buahnya sudah sampai ke tempat Ghatafan dan berlindung kepada mereka.
Bila kaum Muslimin kemudian kembali ke Medinah, istri penjaga itu pun datang pula menvusul di atas seekor unta kepunyaan kaum Muslimin. Wanita itu sudah bernazar, bahwa kalau unta itu dapat diselamatkan, akan disembelihnya seekor sebagai kurhan buat Tuhan. Tetapi setelah nazarnya disampaikan kepada Nabi . Nabi berkata : “Suatu balasan yang buruk sekali, Tuhan sudah mengantarkan engkau dan menyelamatkan engkau dengan unta itu, lalu unta itu yang akan kausemhelih. Nazar dengan berdosa kepada Tuhan tidak berlaku, juga atas sesuatu yang baik kaupunyai.”
----------------------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 372-373.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar