"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Senin, 28 April 2014

D'Blekok, Time 2 Eat

Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional dengan beragam hias pola batik, yang pembuatannya menggunakan celup rintang dengan malam lilin batik sebagai bahan perintang warna. Selain dibuat secara tradisional ada pula yang dibuat secara modern / kontemporer. (Materi Pelatihan Membatik UPTD BLK Kota Semarang)

Belajar Membatik
Aku ingin berbagi ilmu membatik kontemporer dari hasil pembelajaranku di BLK Kota Semarang; dan memaparkan karya batik diatas lembar kain mori sanforis 50 cm x 50 cm, yang tentunya akan menambah wawasan perbatikanku dengan kain yang berbeda dari sebelumnya.
Proses Cantingan
Pertama; menyiapkan kain batik dari jenis mori sanforis dengan ukuran 50 cm x 50 cm.
Kedua; membuat pola (nyorek atau mola). Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil; dan aku beri judul "Ajari Aku Ayah".
Ketiga; Soletan (nyolong warna) yang kontras dengan menggunakan warna Remasol, karena dalam batik tradisional teknik pewarnaan hanya dikenal permainan gradasi warna.
Keempat; setelah mendiamkan warna soletan minimal 1 x 24 jam, dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian) warna Remasol dengan waterglass yang perbandingannya 1 kg waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kelima; setelah didiamkan dalam ruangan teduh dan kondisi media yang difiksasi sudah tidak lengket maka lakukan pencucian dengan air.
Proses Soletan
Keenam; setelah kain kering dari diangin-angin dalam ruang teduh, bidang pola atau warna yang telah disolet menjadi hasil yang diinginkan maka bidang pola atau warna tadi siap ditemboki (proses mbironi) dengan menggunakan lilin.
Ketujuh; pewarnaan background dengan menggunakan bahan warna indigosol. Dalam eksperimen pewarnaan background kali ini aku menggunakan tiga warna (biru, merah dan hijau) dengan teknik sapuan tangan di media kain batik. Setelah semua warna tertuang lalu dijemur dibawah terik matahari 2 - 3 menit (jangan lupa dibalik agar warna juga merata disisi sebaliknya). Kemudian kain difiksasi (penguncian warna) dengan HCl 2 - 3 sendok makan ditambah Nitrit 2 sendok makan dan campurkan ke dalam air bersih 5 - 6 liter. Setelah kain tercelup rata fiksasi tiriskan sebentar lalu jemur dibawah terik matahari 2 -3 menit atau warna muncul merata lalu bilas dengan air bersih; nikmati hasil warna yang diinginkan.
Kedelapan; proses nglorot (pesisiran) / ngebyok (Jogja/Solo), yaitu proses menghilangkan malam (lilin batik) pada kain dengan merebus kain dalam campuran air dan soda abu mendidih, kemudian membilasnya dengan air dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar