
Belajar Membatik
Aku ingin berbagi ilmu membatik kontemporer dari hasil pembelajaranku di BLK Kota Semarang;
![]() |
Proses Cantingan |
Pertama; menyiapkan kain batik dari jenis mori primisima dengan ukuran 50 cm x 50 cm.
Kedua; membuat pola (nyorek atau mola). Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu.
Ketiga; Soletan (nyolong warna) yang kontras dengan menggunakan warna Remasol, karena dalam batik tradisional itu dikenal permainan gradasi warna.
Keempat; setelah mendiamkan warna soletan minimal 1 x 24 jam, dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian warna Remasol) dengan waterglass yang perbandingannya 1 kg waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kelima; setelah didiamkan dalam ruangan teduh dan kondisi media yang difiksasi sudah tidak lengket maka lakukan pencucian dengan air.
Keenam; setelah kain kering dari diangin-angin dalam ruang teduh, bidang pola atau warna yang telah disolet menjadi hasil yang diinginkan maka bidang pola atau warna tadi siap ditemboki (proses mbironi) dengan menggunakan lilin.
![]() |
Proses Soletan |
Ketujuh; pewarnaan background dengan menggunakan Naptol warna violet (ungu). Caranya ; menyiapkan satu ember air bersih untuk pencucian kain secara merata; masukkan kain ke dalam ember lain yang sudah dilarutkan dalam air berisi 5 - 6 liter dengan ASBO 20 gram ditambah kustik (Soda Abu atau Na2CO3) 3-4 gram, setelah rata tercelup tiriskan hingga air yang ada di kain tidak menetes; lalu masukkan kain ke dalam ember lain yang berisi 5 - 6 liter air dan garam pembangkit warna violet (Garam Violet B) 30 gram, pastikan terendam rata angkat dan tiriskan; nikmati hasil warna yang diinginkan.
Kedelapan; proses nglorot (pesisiran) / ngebyok (Jogja/Solo), yaitu proses menghilangkan malam (lilin batik) pada kain dengan merebus kain dalam campuran air dan soda abu mendidih, kemudian membilasnya dengan air dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar