"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 27 April 2014

Sinau mBatik

Serah terima alat membatik
Pada tanggal 2 April 2014 M / 2 Jumadil Akhir 1435 H sampai dengan 25 April 2014 M / 25 Jumadil Akhir 1435 H lalu, aku berkesempatan mengikuti pelatihan membatik di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang  jalan Slamet Riyadi No. 6A Gayamsari Semarang. Pelatihan membatik ini mendapatkan gemblengan dari bapak Rajimin Slamet, lelaki kelahiran 15 Oktober 1970 pemilik sanggar Batik Semarangan Mutiara Hasta di jalan Rogojembangan Timur No. 4, Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Semarang. Beliau adalah salah satu seniman asli Jogja yang memperjuangkan batik khas Semarangan sejak tahun 2009 lalu hingga sekarang, dengan jumlah murid sampai aku belajar sudah lebih dari 700 orang yang tersebar di wilayah kota Semarang.
Batik Semarangan itulah yang sedang di upayakan untuk terus digali potensinya, mengingat visi ibukota Jawa Tengah ini sebagai kota perdagangan dan jasa. Sehingga karya batik Semarangan ini bisa menjadi cinderamata alternatif selain bandeng presto yang sudah terkenal itu. Hal ini seiring dengan pidato pembukaan yang disampaikan oleh ibu Tia Hendrar Prihadi (isteri Walikota Semarang) dihadapan segenap peserta yang mengikuti pelatihan di BLK, hasil akhir pelatihan untuk peserta didik haruslah menumbuhkan daya kreasi dan inovasi sebagai modal pengetahuan yang akan sanggup menangkap peluang kerja dan menumbuhkan jiwa wirausaha serta pada akhirnya akan meningkatkan taraf ekonomi peserta didik itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar