"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Senin, 03 Februari 2014

ISTIKHARAH DAN MUSYAWARAH

Jabir r.a. berkata : Rasulullah telah mengajarkan kepada kami Istikharah dalam segala urusan kami Sebagaimana ia mengajarkan sesuatu surat dari Al-Qur’an, maka Nabi bersabda : Apabila salah seorang di antara kamu akan mengerjakan sesuatu, hendaklah ia sholat dua raka’at. (Sunnat). Kemudian membaca do’a: ALLAHUMMA INNI ASTAKHIRUKA BI’ILMIKA WAASTAQDIRUKA BIQUDRATIKA WA AS’ALUKA MIN FADHLIKAL ADHIEM, FA INNAKA TAQDIRU WALA AQDIRU WATA’LAMU WALA A’LAMU WA ANTA ALLAMUL GHUYUB ALLAHIJMMA INKUNTA TA’LAMU ANNA HAADZAL AMRA KHAIRUN LI FI DIINI WA MA’AASYI WA’AQIBATI AMRIAUQALA : AAJILI AMRI WA AAJILIHI FAQDURHU LI WAYASSIRHU LI, TSUMMA BAARIK LI FIHI, WA IN KUNTA TA’LAMU ANNA HAADZAL AMRA SYARRUN LI FI DINI WA MA’ASYI WA ‘AQIBATI AMRI. AUQALA : AAJILI AMRI WA AAJILIHI FASHRIFHU ANNI WASHRIFNI ANHU WAQDURLIAL KHAIRA HAITSU KANA TSUMMA RADDHINI BIHI QALA : WAYUSAMMI HAJATAHU. (Ya Allah saya minta pilihan-Mu menurut pengetahuan-Mu, dan saya mengharap dengan kekuasaan-Mu dan saya mohon dari kurnia-Mu yang besar, sesungguhnya Engkaulah yang kuasa dan saya tidak kuasa. Dan Engkau yang mengetahui sedang aku tidak mengetahui. Engkau ya Allah mengetahui segala yang ghaib, ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik bagiku, didalam agamaku dan penghidupanku serta akibatnya baik yang segera maupun yang akhir, amaka takdirkanlah bagiku dan mudahkan untukku kemudian berkatilah bagiku didalamnya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini berbahaya bagiku, dalam agamaku dan penghidupanku serta akibatnya, yang segera segera atau yang terakhir maka hindarkanlah dia daripadaku, dan jauhkan diriku daripadanya. Dan tentukanlah yang baik untukku, bagaimanapun adanya. Kemudian puaskanlah hariku dengan kebaikan itu. Kemudian menyebut hajatnya (hajatnya supaya disebut diwaktu berkata : Ya Allah jika Kau tahu urusan ini ). (HR. Buchary).
---------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 583-584.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar