"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 09 Februari 2014

DAPUR (3)

RAGAM BENTUK
Karena ruang dan tenaga yang dibutuhkan untuk merawat kedua jenis dapur tersebut tidaklah kecil, orang saat ini lebih memilih untuk memiliki satu dapur. Selain lebih praktis, mempunyai sebuah dapur yang bisa menampung semua kegiatan jelas lebih murah.
Dapur yang “menyatu” seperti ini masih dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan bentuk meja kerja serta kabinetnya. Meja kerja dan kabinet merupakan syarat utama sebuah ruangan untuk disebut sebagai disebut dapur. Jenis-jenis dapur itu antara lain :

BENTUK I

Bentuk ini merupakan yang paling sederhana, karena meja dapur hanya sebaris saja. Biasanya model ini cocok digunakan untuk rumah-rumah mungil, di mana lebar dapur hanya cukup untuk menampung satu ruang kerja. Pada dapur I ketiga alur kerja tidak memungkinkan dibuat segitiga. Karenanya, alur kerja dibuat lurus berjajar, mulai dari penyimpanan, bak cuci, sampai kompor.

BENTUK KORIDOR
Hampir mirip dengan bentuk I, bentuk koridor juga mempunyai meja dapur yang lurus. Tetapi meja dapur terdapat pada kedua sisi dinding. Bentuk ini memang tidak lazim dijumpai pada rumah tinggal biasa. Bentuk dapur koridor lebih banyak ditemukan di apartemen kecil, dimana dapur kadangkala merangkap menjadi jalur sirkulasi. Dengan kedua sisi meja dapur, bentuk ini memungkinkan alur kerja dibentuk sesuai segitiga. Misalnya tempat cuci pada meja dapur sisi kiri sedangkan tempat memasak dan menyimpan bahan pada sisi satunya.

 
BENTUK L
Ini merupakan bentuk dapur yang paling banyak dijumpai. Selain efisien dari segi alur kerja, dapur Jenis ini tidak membutuhkan ruang terlalu besar. Ruang seluas 2 x 3 m2 sudah bisa menampung semua kebutuhan standar sebuah dapur berbentuk L. Alur kerja yang ada pada dapur jenis ini berbentuk segitiga, yaitu satu area kerja di sisi “kaki L” yang pendek, dan dua area lainnya di sisi “kaki L” yang lebih panjang.
Pada ruangan yang lebih luas atau di mana “kaki L” yang satu jauh lebih panjang, biasanya di tengah ruangan diletakkan sebuah meja kerja. Meja di tengah semacam ini biasa disebut sebagai pulau atau island. Bagi yang menginginkan dapur yang dilengkapi dengan ruang makan, meja island tadi bisa disulap menjadi meja makan mungil. Tempat makan ini biasa disebut meja sarapan, karena biasanya di sinilah orang lebih suka makan pagi dibandingkan dengan meja makan besar. Sifat kegiatan sarapan yang tak resmi dan dilakukan dalam waktu yang singkat memang cocok dilakukan di meja island.

BENTUK U
Bentuk ini memiliki meja dapur yang mengelilingi 3 sisi dinding ruangan, sehingga dari denah tampak seperti huruf U. Karena meja dapur lebih panjang, peralatan di dapur jenis ini bisa lebih lengkap. Alur kerja pada dapur ini memungkinkan berbentuk segitiga. Bahkan dengan meja dapur yang hampir mengelilingi ruangan, pembagian area dan peletakan peralatannya bisa lebih bebas dan bervariasi.
Kebebasan peletakkan tersebut tentu membutuhkan ruang yang tidak sempit. Dua sisi meja dapur yang berhadapan harus mempunyai jarak tertentu yang memungkinan pekerjaan yang dilakukan di kedua sisi tidak saling mengganggu serta tidak menghalangi sirkulasi. Untuk ruang yang lebih besar lagi, pada bagian tengah ruangan kadang ditambahkan meja island baik sebagai meja kerja maupun untuk sarapan.
--------------------------
Tabloid Rumah, Edisi 8/I 30 April - 13 Mei 2003, halaman 17-18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar