JENIS DAPUR
Semakin kompleks kebutuhan orang sekarang ini, semakin beragam pula jenis dapur. Ada yang membedakan dapur berdasarkan fungsinya, yaitu dapur basah dan dapur kering.
1. Dapur Basah
Yang disebut dapur basah adalah tempat pengolahan bahan-bahan mentah sampai menjadi masakan. Di dapur ini jenis kegiatannya antara lain mencuci, mengupas, memotong, sampai memasak bahan. Disebut basah karena ada kegiatan membersihkan bahan mentah yang kotor sampai bersih, menggunakan air tentunya. Karena itu ada juga yang menyebutnya dapur kotor, karena segala sisa bahan dan proses pengolahan yang terkadang berkesan tidak bersih dikerjakan di area ini.
2. Dapur Kering
Kebalikan dari dapur basah adalah dapur kering, atau dapur bersih, atau pantry. Di dapur ini, kegiatan yang dilakukan memang berbeda. Dari dapur basah, makanan yang sudah jadi disimpan di dapur kering. Di sinilah makanan tersebut disiapkan, misalnya ditata di piring saji. Dapur kering digunakan juga untuk kegiatan “memasak” kecil-kecilan seperti menyeduh kopi atau membuat roti lapis. “Pantry saat ini banyak yang dilengkapi meja makan kecil,” ujar Wen Han. “Ini karena orang ingin bisa berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya sementara ia menyiapkan makanan,” tambahnya.
Untuk memiliki kedua jenis dapur di atas Anda tentu membutuhkan ruang yang relatif besar. Pelaksana di kedua tempat itu umumnya juga orang-orang yang berbeda. Para pembantu atau juru masak merupakan penghuni dapur basah, sementara itu para pelayan melayani majikannya di dapur kering. Tetapi itu merupakan gambaran idealnya. Saat ini banyak juga rumah yang memiliki kedua jenis dapur tersebut tanpa membeda-bedakan seperti itu. Adanya dapur basah dan kering hanyalah untuk alasan kebersihan dan keteraturan.
--------------------------
Tabloid Rumah, Edisi 8/I 30 April - 13 Mei 2003, halaman 16-17
Semakin kompleks kebutuhan orang sekarang ini, semakin beragam pula jenis dapur. Ada yang membedakan dapur berdasarkan fungsinya, yaitu dapur basah dan dapur kering.
1. Dapur Basah
Yang disebut dapur basah adalah tempat pengolahan bahan-bahan mentah sampai menjadi masakan. Di dapur ini jenis kegiatannya antara lain mencuci, mengupas, memotong, sampai memasak bahan. Disebut basah karena ada kegiatan membersihkan bahan mentah yang kotor sampai bersih, menggunakan air tentunya. Karena itu ada juga yang menyebutnya dapur kotor, karena segala sisa bahan dan proses pengolahan yang terkadang berkesan tidak bersih dikerjakan di area ini.
2. Dapur Kering
Kebalikan dari dapur basah adalah dapur kering, atau dapur bersih, atau pantry. Di dapur ini, kegiatan yang dilakukan memang berbeda. Dari dapur basah, makanan yang sudah jadi disimpan di dapur kering. Di sinilah makanan tersebut disiapkan, misalnya ditata di piring saji. Dapur kering digunakan juga untuk kegiatan “memasak” kecil-kecilan seperti menyeduh kopi atau membuat roti lapis. “Pantry saat ini banyak yang dilengkapi meja makan kecil,” ujar Wen Han. “Ini karena orang ingin bisa berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya sementara ia menyiapkan makanan,” tambahnya.
Untuk memiliki kedua jenis dapur di atas Anda tentu membutuhkan ruang yang relatif besar. Pelaksana di kedua tempat itu umumnya juga orang-orang yang berbeda. Para pembantu atau juru masak merupakan penghuni dapur basah, sementara itu para pelayan melayani majikannya di dapur kering. Tetapi itu merupakan gambaran idealnya. Saat ini banyak juga rumah yang memiliki kedua jenis dapur tersebut tanpa membeda-bedakan seperti itu. Adanya dapur basah dan kering hanyalah untuk alasan kebersihan dan keteraturan.
--------------------------
Tabloid Rumah, Edisi 8/I 30 April - 13 Mei 2003, halaman 16-17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar