AL-BAATHINU (الْبَاطِنُ) artinya Yang Maha Tersembunyi atau Maha Terlindung, yaitu Allah tidak dapat dilihat dzat-Nya, sehingga tidak seorangpun yang dapat mengenal dzat-Nya, karena wujud-Nya tidak dibatasi oleh masa dan tempat.
Sebagian manusia tidak percaya adanya Allah karena tidak bisa melihat dzat-Nya Allah, sebagaimana orang-orang Israil masa dahulunya dimana mereka diseru oleh Nabi Musa عليه السلام agar beriman kepada Allah, mereka menjawab : “Hai Musa sekali-kali kami tidak akan beriman kepada Allah sebelum kami melihat bagaimana rupanya Allah itu dengan nyata dan jelas.
Dengan ucapannya yang kufur kepada Allah itu, akhirnya mereka dimusnahkan Allah dengan petir.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-baqarah ayat 55-56 yang artinya :
“Ingatlah ketika berkata mereka : Ya Musa, sekali-kali tidaklah kami akan beriman bagi engkau, sehingga kami melihat Allah berterang-terang (dengan mata kepala kami) maka halilintar (petir) menyiksa kamu, sedang kamu melihatnya. Kemudian Kami hidupkan kamu sesudah mati, mudah-mudahan kamu berterima kasih.”
Rasulullah ﷺ telah bersabda yang artinya :
“Pikirkanlah olehmu apa-apa yang dijadikan Allah dan janganlah kamu pikirkan dzat-Nya Tuhan sebab jika kamu pikirkan zat Tuhan, kamu akan celaka (binasa). Jadi zat Allah tidak dapat dipikirkan dan dilihat oleh manusia.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 82-83.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 44-45.
Sebagian manusia tidak percaya adanya Allah karena tidak bisa melihat dzat-Nya Allah, sebagaimana orang-orang Israil masa dahulunya dimana mereka diseru oleh Nabi Musa عليه السلام agar beriman kepada Allah, mereka menjawab : “Hai Musa sekali-kali kami tidak akan beriman kepada Allah sebelum kami melihat bagaimana rupanya Allah itu dengan nyata dan jelas.
Dengan ucapannya yang kufur kepada Allah itu, akhirnya mereka dimusnahkan Allah dengan petir.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-baqarah ayat 55-56 yang artinya :
“Ingatlah ketika berkata mereka : Ya Musa, sekali-kali tidaklah kami akan beriman bagi engkau, sehingga kami melihat Allah berterang-terang (dengan mata kepala kami) maka halilintar (petir) menyiksa kamu, sedang kamu melihatnya. Kemudian Kami hidupkan kamu sesudah mati, mudah-mudahan kamu berterima kasih.”
Rasulullah ﷺ telah bersabda yang artinya :
“Pikirkanlah olehmu apa-apa yang dijadikan Allah dan janganlah kamu pikirkan dzat-Nya Tuhan sebab jika kamu pikirkan zat Tuhan, kamu akan celaka (binasa). Jadi zat Allah tidak dapat dipikirkan dan dilihat oleh manusia.”
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 82-83.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 44-45.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar